Anda di halaman 1dari 3

Tugas EPIDEMIOLOGI LANJUT

Oleh: Michelle L. S. Lolombulan (15202111080)


Dosen: dr. Windy Wariki, MSc, PhD

Jurnal/Artikel Penelitian:
The Effect of Oral Exercise on Health and Subjective Experience of Oral Function among
Elderly in Care Hospital (dalam International Journal of Applied Engineering Research ISSN
0973-4562 Volume 11, Number 4 (2016) pp 2212-2215), oleh: Eun-kyong Kim, Eun Young Park,
Dong Fan and Hee-Kyung Lee.

Review & Appraisal:


Studi/penelitian yang diadakan oleh Eun-kyong Kim dkk ini bertujuan untuk menilai efek latihan
oral terhadap kesehatan oral (mulut) serta menilai pengalaman subjektif fungsi oral pada lanjut
usia yang berada dalam perawatan rumah sakit.
Sampel atau pesertanya diambil dari pasien lanjut usia yang berumur < 65 tahun yang berada
dalam perawatan rumah sakit dan berlokasi di satu kota di Korea. Setelah dijelaskan mengenai
studi ini, terdapat 143 peserta yang memenuhi kriteria: (1) memberikan informed consent tertulis,
(2) mampu berkomunikasi, dan (3) memiliki 4 gigi atau lebih.
Para peserta ini kemudian diberikan kuesioner untuk mengumpulkan informasi akan karakteristik
demografis dan pengalaman subjektif mengenai fungsi oral peserta. Setelah itu, peserta secara
acak dikelompokkan ke dalam grup intervensi dan grup kontrol. Dalam 3 bulan penelitian, ada
47 peserta (38 peserta dari grup intervensi dan 9 peserta dari grup kontrol) yang keluar dari grup.
Dengan demikian, tertinggal 53 peserta dalam grup intervensi dan 52 peserta dalam grup kontrol.

Sayangnya tidak dijelaskan alasan mengapa 47 peserta tersebut keluar dari penelitian di dalam
artikel ini.
Selama 3 bulan, peserta dalam grup intervensi mendapat perawatan higienis oral dan latihan oral
oleh perawat terlatih satu kali sehari, selama 5 hari dalam satu minggu. Sedangkan peserta dalam
grup kontrol hanya mendapat edukasi mengenai perawatan higienis oral sekali oleh ahli higienis
gigi. Kemudian setelah 3 bulan, survei kuesioner dan pemeriksaan oral dilakukan terhadap kedua
grup.
Dari penjelasan di dalam artikel, dapat dilihat bahwa studi ini memakai metode penelitian
eksperimen atau intervensi; dan dari cara mengalokasikan secara acak peserta atau subjek
penelitian ke dalam grup intervensi (perlakuan) dan kontrol, menegaskan bahwa studi intervensi
ini termasuk randomized controlled trial (RCT).
Beberapa keuntungan menggunakan studi intervensi RCT adalah:
1) Memungkinkan evaluasi perlakuan dalam situasi terkontrol (randomisasi) untuk memberikan
bukti-bukti kuat inferensi kausal.
2) Arah pengusutan prospektif.
3) Dapat dilakukan validasi data.
4) Berpotensi mengurangi bias dengan jalan membandingkan dua kelompok identik.
5) Memungkinkan dilakukan meta-analisis (memadukan hasil-hasil kuantitatif sejumlah uji
klinis serupa di kemudian hari).
Walau begitu, ada beberapa kelemahan dalam menggunakan studi eksperimen RCT, antara lain:
1) Memakan banyak waktu.
2) Banyak RCT dilakukan terlalu sedikit pasien, sehingga tujuan randomisasi membuat
keseimbangan distribusi faktor perancu dalam kelompok studi tidak tercapai dan presisi
estimasi rendah.

3) Kegagalan melakukan randomisasi kepada semua pasien yang memenuhi syarat.


4) Sebagian besar didanai badan riset besar (perusahaan obat, pemerintah, universitas), yang
akhirnya mendikte agenda riset.
Seperti yang tertulis dalam artikel bahwa studi yang dilakukan oleh Eun-kyong Kim dkk ini
memiliki kekurangan:
1) Sulit membuat generalisasi mengenai semua orang lanjut usia karena jumlah peserta/subjek
penelitian yang relatif rendah.
Hal ini dapat diterima sebab tidak semua hasil penelitian eksperimen dapat digeneralisasi
karena umumnya hasil bergantung pada jenis, metode, prosedur, sampel, dan instrumen yang
digunakan. Ini juga merupakan salah satu kelemahan metode RCT.
2) Studi intervensi yang singkat, sehingga sulit untuk menilai efek latihan oral terhadap karies
dan periodontitis yang merupakan dua penyakit mulut terbanyak.
Di dalam artikel juga tidak dijelaskan mengapa waktu penelitian/studi ini hanya singkat
padahal studi intervensi biasanya membutuhkan waktu yang lama.
Terlepas dari kekurangannya, studi yang dilakukan Eun-kyong Kim dkk menunjukkan bahwa
ada peningkatan bermakna dalam reduksi (pengurangan) plak gigi dan sekresi saliva, serta
peningkatan fungsi oral dalam penilaian pengalaman subjektif pada grup intervensi (hasil yang
didapat setelah melalui analisis statistik). Sehingga menjaga kesehatan umum dan oral dari para
lansia demi meningkatkan kualitas hidup perlu dilakukan latihan oral beserta perawatan higienis
oral untuk lansia yang sedang dirawat di rumah sakit (seperti yang tertera di dalam kesimpulan
studi oleh Eun-kyong Kim dkk).

Anda mungkin juga menyukai