ukuian respon biologis yang sesuai dilakukan. Selanjutnya, ada masa peng.
hilangan fespon pertama untuk menjamin bahwa perlakuan A telah hilang darlil
setiap'pasien, r"hinggu mengurangi gangguan terhadap sifat-sifat ,biologir
perlakuan B. Setelah masa penghilangan respon ini (lamanya tergantung um
paruh biologis obat yang diselidiki), perlakuan B diberikan kepada seti
sukarelawan dan, sekali lagi, respon biologis yang menyertainya dicatat.
tahap ini, pembandingan secara statistik dua kelompok data untuk per
A dan perlakuan B dapat dilakukan dengan menggunakan metode para
atau metode nonparametrik yang sesuai'
lalam rancangan di atas; setiap pasien menerima maslng-maslng per.,,n dan, oleh karena itu, dimungkinkan menggunakan setiap pasietl se'.-.,r kontrol biologisnya sendiri. Dengan demikian, variasi biologis untr'rk
I ,-,::daan antarsubjek menjadi kurang penting karena, dalam hal data inter: -iiaLl data rasio, variasi ini adalah'perbedaan antara pengaruh setiap per:, ..rn urtuk setiap pasien yang akan dianalisis da\am analisis statistik'
r.aLlpul-l dua pasien mungkin berbeda cukup besar respon biologisnl'a ter,:ap perlakuan tertentu, variabilitas perbedaatr antarperlakuan akan ber.:rng. Seperti dinyatakan sebelumnya, analisis data yang diperoleh dari
- r.angan pasangan-sepadan"dapat dilakukan baik dengan menggunakan
=:.,de parametrik mallpun rnetode nonparametrik. Dalarn bab ini akan di: jskan rancangan dan mekanisme satu metode pararnetrik-uii t santpel ber" ;:ngan-dan dua metode nonparametrik-uii Mclventar dan uii peringkat
raku beda antara pasangan data teramati (terhitung); dan l/adalah banyak- ' , pasangan data.
\'fekanisme dan penggunaan uji / berpasangan dijelaskan dalam contoh::ol.] berikut ini.
- U\TOH 9.1 '" Sebuah perusahaan telah merancangJbrmulasi tablet yang
' .iigandung bahan alam yang telah dilaporkan mendorong penurunan berat
" ;.itm. Agar klaim ini dapat dicanlumkttn dalam literatur produk, perusahaan
'sebut telah diminta untuk memperkuat klaim ini dengan ntelakukan uji
t:" rik. Oleh karena itu, perusahaan telah merekrut 10 orang sukarelawan pria
,'.t ssa obesitas dan mencatat beral badan awal mereka. Selanjutnyu, ntusinp4' .,'.irtg sukarelawan itu diminta mengonsum.si sattr tablet tersebtrt dua kali
.::-tri selann satu bulan, kemudian berat badan mereka ditimbang kembali.
- ,:;il ttji klinik ini disajikan dalam Tabel 9.1. Dengan ntenggunakan uji stak
yang cocok, simpulkanlah apakah bahan alam ini bermanfaat secara
'::s alau lidak.
i.:elum pelaksanaan uji klinik, pararneter-parameter rallcangan percobaan
, ;lapkan terlebih dahulu.
M enyatakan hipotesis nol
'::efti biasa, hipotesis nol menyatakan bahwa formulasi itu tidak akalr metn: -:'rr ai pengaruh terhadap penurunan berat badan pada sukareiawan obesitas.
,:r. tidak akan ada perbedaan berat badan sukarelawau sebelum dan setelah
. "linik.
Ho: berat pasien pada awal percobaan : berat pasien pada akhir percobaan
,,n uji parametrik. Sekarang kita telah menyadari bahwa uji r dua sampel
:.:rasangan adalah uji statistikyang paling cocok untuk Contoh 9.1, tetapi uji
:r harus mencerminkan sifat rancangall percobaan yang dijelaskan dalam
- - r:oh ini. Secara khusus, alasan kenapa uji t dua sampel bebas tidak dapat
I :unakan dalam situasi ini harus dijelaskan. Dalam Contoh 9.1, setiap pasien
-r,:rindak sebagai kontrol dirinya sendiri, yaitu perbedaan berat badan untuk
,o:.ap sukarelawan digunakan dalam analisis statistik. Sebagairnana dapat di-:t dari Tabel 9.1, sukarelawan yang direkrut untuk penelitian ini mempunyai
r: :,tang berat badan awal yang besar ( I 06- I 5 6 kg) dan karena besarnya rentang
r , iebih efisien untuk menggunakan setiap orang sebagai kontrol dirinya
r:liri. Untuk menggunakan uji I dua sampel bebas, rancangan percobaan
{--lrusnya diubah:
r Sejumlah besar pasien akan diperlukan (mungkin dua kelompok yang terdiri dari
10 sukarelawan). r Kedua kelompok harus ditimbang pada awal penelitian dan satu kelompok harus
menerima formulasi yang mengandung bahan alam sedangkan kelompok lainnya
harus menerima perlakuan plasebo (yaitu formulasi yang serupa yang tidak
mengandung zaL aktif . Setelah 4 pekan, kedua keiompok sukarelawan itu harus
ditimbang kembali dan berat badan kedua kelompok itu dibandingkan secara
statist i k.
r, :laupun pendekatan ini mempunyai'keuntungan yaitu waktu penyelesaian
:rg lebih cepat, salah satu kelemahannya adalah variabilitas berat badan
-::akelompok. Karena penghitungan statistik I menggunakan kesalahan baku
:-:bedaan rerata sebagai penyebut, perbedaan rerata teramati pada kedua
. -trmpok ini harus iebih besar untuk memungkinkan hipotesis nol ditolak.
- .;h karena itu, pembaca harus selalu mengLrji apakah kedua kelompok per.^:ran itu berhubungan (berpadanan) dengan cara teftentu'
/--\
(6,,, -6" ) '(,r0) I t* ,\r,",r., / tJ lv
Untul< Contoh 9.l, 6,,, adalah rerata terhitLrng perbedaan antarkelompok (4.kg); 3u,, adalah perbedaan hipotetis antara kedua ltelompok, seperti yang il '
tentukan oleh hipotesis nol (0); .r,,.0" adalalr simpangan bakLr terhitLrng d:,
perbedaan antarkelompok (3,08 kg); dan 1/ adalah bauyaknya pasangan suk,.relau,au dalarn penelitian (10). Oleh karena itLr:
/- (5,,-6,) (4.20*o) 4-20
11r -rJJ
'L)
*
.*, /J.v - J.oS/Jo o.q7
3erdasarkan infonnasi ini nilai r kristis adalah l,83 (9 df, o:0,05, satu arah).
,'ieh karena itu, mengingat ini adalah uji satu arah, jika nilai statistik / kurang
::ri 1 ,83, hipotesis nol diterima, tetapi j ika nilai I hitung > I ,83, hipotesis nol
-rrolak. Akibatnya, karena nilai r hitung lebih besar dari nilai / kritis, hipotesis
-.rl ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa formulasi yang mengan:,rng bahan alam mendorong penurunan berat badan dalam uji klinik.
Contoh terdahulu merupakan penjelasan tentang mekanisme uji r ber-
:rsangan satu arah yang mempunyai nilai perbedaan antara data berpasangan
lng selalu positif.
probabilitas melakukan kesalahan tipe II (B) (lihat Bab 5) r perbedaan antararerata masing-masing
perbedaan dan nilai hipotetis yang diduga
penting secara klinis atau experimental (6).
Kekuatan uji dua sampel berpasangan dihitung dengan carayang
sama dengan kekuatan uji satu sampel menggunakan persamaan berikut.
5
'BGr, t- --- to(rt)
r/rJ*" /l/
dengan 6 adalah perbedaan rerata antaramasing-nrasing pasangan data yang
diperkirakan memberikan perbedaan praktis; sj"o" adalah varians perbedaan