Michelle L. S. Lolombulan
15202111080
Jurnal/Artikel Penelitian
Review
Studi/penelitian yang diadakan oleh Eun-kyong Kim
dkk ini bertujuan untuk menilai efek latihan oral
terhadap kesehatan oral (mulut) serta menilai
pengalaman subjektif fungsi oral pada lanjut usia yang
berada dalam perawatan rumah sakit.
Sampel atau pesertanya diambil dari pasien lanjut usia
yang berusia < 65 tahun yang berada dalam
perawatan rumah sakit dan berlokasi di satu kota di
Korea.
Setelah dijelaskan mengenai studi ini, terdapat 143
peserta yang memenuhi kriteria: (1) memberikan
informed consent tertulis, (2) mampu berkomunikasi,
dan (3) memiliki 4 gigi atau lebih.
Review (2)
Para peserta ini kemudian diberikan kuesioner
untuk mengumpulkan informasi akan
karakteristik demografis dan pengalaman
subjektif mengenai fungsi oral peserta.
Setelah itu, peserta secara acak dikelompokkan
ke dalam grup intervensi dan grup kontrol.
Dalam 3 bulan penelitian, ada 47 peserta (38
peserta dari grup intervensi dan 9 peserta dari
grup kontrol) yang keluar dari grup. Dengan
demikian, tertinggal 53 peserta dalam grup
intervensi dan 52 peserta dalam grup kontrol.
Review (3)
Selama 3 bulan, peserta dalam grup
intervensi mendapat perawatan higienis
oral dan latihan oral oleh perawat terlatih
satu kali sehari, selama 5 hari dalam satu
minggu. Sedangkan peserta dalam grup
kontrol hanya mendapat edukasi mengenai
perawatan higienis oral sekali oleh ahli
higienis gigi.
Kemudian setelah 3 bulan, survei kuesioner
dan pemeriksaan oral dilakukan terhadap
kedua grup.
Metode Penelitian
Dari penjelasan di dalam artikel, dapat
dilihat bahwa studi ini memakai metode
penelitian eksperimen atau intervensi.
Dari cara mengalokasikan secara acak
peserta atau subjek penelitian ke dalam
grup intervensi (perlakuan) dan kontrol,
menegaskan bahwa studi intervensi ini
termasuk randomized controlled trial (RCT).
Selain itu, pada awal dan akhir penelitian
dilakukan survei kuesioner.
) Walau
RCT:
1) Memakan banyak waktu.
2) Banyak RCT dilakukan terlalu sedikit pasien, sehingga tujuan randomisasi
membuat keseimbangan distribusi faktor perancu dalam kelompok studi tidak
tercapai dan presisi estimasi rendah.
3) Kegagalan melakukan randomisasi kepada semua pasien yang memenuhi
syarat.
4) Sebagian besar didanai badan riset besar (perusahaan obat, pemerintah,
universitas), yang akhirnya mendikte agenda riset.
Hal ini dapat diterima sebab tidak semua hasil penelitian eksperimen
dapat digeneralisasi karena umumnya hasil bergantung pada jenis,
metode, prosedur, sampel, dan instrumen yang digunakan.
Ini juga merupakan salah satu kelemahan metode RCT.
2)
Analisis Statistik
Untuk membandingkan karakteristik dan
pengalaman subjektif mengenai fungsi oral antara
grup intervensi dan grup kontrol, data diambil
dengan menggunakan survei kuesioner, dan
hasilnya dianalisis dengan memakai chi-squared
test.
Untuk membandingkan rerata indeks plak dan
jumlah sekresi saliva, data yang ada dianalisis
menggunakan students t-test.
Untuk menilai perubahan kondisi oral dan
pengalaman subjektif fungsi oral setelah dilakukan
intervensi selama 3 bulan, maka digunakan paired
t-test, ANCOVA, McNermar test dan z-test.
Terlepas dari kekurangannya, studi yang dilakukan Eunkyong Kim dkk menunjukkan bahwa ada peningkatan
bermakna dalam reduksi (pengurangan) plak gigi dan
sekresi saliva, serta peningkatan fungsi oral dalam
penilaian pengalaman subjektif pada grup intervensi
(hasil yang didapat setelah melalui analisis statistik).