Anda di halaman 1dari 5

Injeksi Palatal untuk Mencabut Gigi di Rahang Atas : Apakah hal ini

dibutuhkan? Sebuah riview sistematik

Abstrak : Terdapat berbagai macam penelitian mengenai apakah injeksi palatal diperlukan dalam
anestesi lokal kontemporer. Literatur yang tersedia ditinjau secara sistematis dengan melakukan
pencarian basis data dari PubMed, EMBASE, dan Cochrane CENTRAL untuk memeriksa hasil
percobaan ekstraksi gigi rahang atas dimana injeksi bukal pada anestesi lokal hanya digunakan untuk
satu atau lebih kelompok uji. Studi yang dipilih ditinjau untuk jenis studi, ukuran sampel, kualitas,
karakteriktik peserta, dan metodologi, variabel hasil, dan temuan. Lima belas studi memenuhi inklusi
kriteria. Enam dari penelitian tersebut adalah uji coba terkontrol secara acak. Empat studi uji klinis
terkontrol yang tidak dilakukan secara acak. Lima adalah uji klinis yang tidak mengontrol dan
memeriksa hasil dari satu atau lebih kelompok uji. Rasa nyeri dari injeksi anestesi lokal pada
kelompok uji (injeksi bukal saja) dibandingkan dengan kelompok kontrol (injeksi bukal dan palatal),
jumlah kasus yang membutuhkan tambahan injeksi bukal atau palatal dalam kasus anestesi lokal yang
tidak berhasil, dan rasa sakit selama prosedur ditetapkan sebagai hasil utama. Rasa nyeri pada saat
dilakukan pemeriksaan mukosa ditetapkan sebagai hasil sekunder. Sembilan studi kontrol yang
menilai nyeri selama prosedur tidak menemukan signifikan secara statistik perbedaan antara tes dan
kelompok kontrol.

Injeksi palatal (infiltrasi dan / blok) digunakan secara untuk mencabut gigi rahang atas dengan
anestesi lokal, meskipun pasien merasa kurang nyaman karena suplai saraf palatal yang kaya jaringan
dan perlekatan mukosa palatal yang kuat dengan tulang. Sejumlah teknik digunakan dalam praktik
klinis untuk mengurangi ketidaknyamanan injeksi palatal, termasuk tekanan pada saat insersi jarum
suntik, jarum suntik yang bagus, anestesi topikal konvensional, campuran eutektik krim anestesi lokal
(EMLA), pendinginan topikal langit-langit mulut (contoh Topikal es), deposit menggunakan alat
suntik berbasis komputer, dan stimulasi saraf elektronik transkutan (TENS). Namun, kegunaan injeksi
palatal untuk pencabutan gigi rahamg atas mulai dipertanyakan oleh beberapa peneliti. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meninjau secara sistematis dari memeriksa hasil uji coba pencabutan gigi
rahang atas hanya dengan menggunakan anestesi lokal pada area bukal.
Metode
Uji coba untuk memeriksa setiap hasil dari pencabutan gigi rahang atas (anterior dan / atau
premolar dan / atau molar), di mana satu atau lebih kelompok uji menggunakan hanya anestesi lokal
pada area bukal yang ditinjau. Dalam memilih studi untuk ditinjau, tidak ada batasan dikenakan pada
peserta studi, misalnya status dan usia kesehatan. Kelompok uji didefinisikan sebagai kelompok yang
terdiri dari peserta yang hanya menerima anestesi lokal pada area bukal. Grup kontrol didefinisikan
sebagai sekelompok peserta yang meneeima anestesi lokal pada area bukal dan palatal. Hal ini
terlepas dari kasus anestesi yang gagal; beberapa cobaan memberi injeksi palatal tambahan dalam tes
dan / kelompok kontrol jika pencarian tidak berhasil.
Pencarian (Gbr. 1) dirancang oleh penulis pertama. The PubMed (dari tahun 1951 hingga Juni
2015), EMBASE (dari 1966 hingga Juni 2015), dan Cochrane Central Register of Controlled Trials
(CENTRAL; dari 1996 hingga Juni 2015) database digunakan. Judul subjek medis dan kata kunci yang
digunakan dalam pencarian disajikan dalam lampiran. Tidak ada batasan bahasa dan artikel non-
Inggris diterjemahkan. Semua studi yang dihasilkan oleh pencarian adalah ulasan secara independen
oleh kedua peneliti (EBJ, TL). Judul dan abstrak ditinjau, diikuti oleh artikel teks lengkap pada kasus
yang dianggap berpotensi relevan, untuk menilai kelayakan studi untuk dimasukkan sesuai dengan
kriteria yang ditentukan sebelumnya. Sebuah pencarian manual dari daftar referensi studi yang
diidentifikasi berpotensi relevan dalam pencarian basis data dilakukan. Artikel lengkap tersedia untuk
semua studi. Ketidaksepakatan antara kedua pengulas diselesaikan dengan diskusi.
Pengulas yang sama secara mandiri menilai risiko bias dari studi yang disertakan menurut
kriteria Cochrane Handbook for Systematic Riviews of Intervention, dan perbedaan pendapat
diselesaikan dengan diskusi. Sesuai Cochrane Handbook, sebuah penelitian ditunjuk sebagai uji coba
terkontrol secara acak saja jika metode random sequence generation dengan jelas dijelaskan dan
dianggap memadai.
Penulis pertama secara independen memasukkan data dari studi yang memenuhi kritera
inklusi dengan menggunakan standardized data extraction form. Studi yang dipilih ditinjau untuk
dilihat jenis penelitian, ukuran sampel, kualitas, karakteristik dan metodologi peserta, variabel hasil,
dan temuan pada studinya. Bila diperlukan, peserta dihubungi untuk mengklarifikasi informasi atau
data hilang.
Gambar. 1. Bagan alur proses pemilihan artikel

Hasil
Pencarian mengidentifikasi 416 studi. Tiga puluh lima studi berpotensi memenuhi syarat pada
dasar judul dan abstrak. Akhirnya, 15 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi; artikel ini diterbitkan
dari 2006 hingga 2015 (Gbr. 1) . Satu penelitian bukan dalam bahasa Inggris dan artikel tersebut
diterjemahkan.
Karakteristik penelitian yang termasuk
Ukuran sampel penelitian berkisar dari 30 hingga 200 peserta. Enam studi menggunakan
desain paralel, enam studi memanfaatkan desain split-mouth, dua studi digunakan kombinasi split-
mouth dan paralel desain, dan satu studi menggunakan tes hanya pada satu grup.. Enam dari penelitian
ini menggunakan uji coba acak terkontrol. Empat studi menggunakan uji coba klinis terkontrol tidak
secara acak. Lima uji klinis yang tidak terkontrol, dimana empat studi diperiksa dari hasil dari dua
atau lebih kelompok uji dengan berbeda protokol. Semua 10 uji coba terkontrol dibandingkan
kelompok uji (anestesi lokal hanya pada daerah bukal) dengan positif kontrol (praktik standar,
anestesi lokal pada daerah bukal dan palatal). Satu studi termasuk plasebo (saline) dilakukan injeksi di
palatal pada kelompok uji, sedangkan yang lain diberikan injeksi di bukal hanya pada kelompok uji.
Gambar. 2. Risiko bias: tinjau penilaian penulis tentang setiap risiko item bias di seluruh studi
termasuk (mis. risiko penelitian lintas bias).

Risiko bias
Gambar. 2 dan 3 menampilkan risiko bias di dalam studi dan lintas studi, berdasarkan kriteria
Cochrane Handbook. Karena informasi penting sering hilang dari bagian metode pada penelitian,
risiko bias sering menjadi tidak jelas. Sequence generation, allocation concealment, dan blind
(khususnya yang blind) sering tidak dilaporkan. Permintaan klarifikasi metode dan hasil dikirim ke 14
penyelidik dan tujuh penyidik yang memberikan respon yang informatif. Tidak ada penelitian yang
dilaporkan apakah para penyelidik memiliki konflik ketertarikan. Ukuran sampel seringkali berukuran
kecil, yang menjadikan risiko bias.
Gambar. 3. Risiko bias: tinjau penilaian penulis tentang setiap risiko item bias untuk masing-masing
studi termasuk (yaitu risiko bias dalam studi).

Anda mungkin juga menyukai