Anda di halaman 1dari 19

Komunikasi

Efektif
Jelita Permatasari
160110140013
Definisi
Komunikasi yang efektif ditandai
dengan adanya pengertian, dapat
menimbulkan kesenangan, mempengaruhi
sikap, meningkatkan hubungan sosial
yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tidakan.
Komunikasi efektif mempunyai 3 unsur
yaitu kecepatan, kecermatan dan
keringkasan.

Pesan
Pesan
Pesan
Pesan Pesan
Pesan
diterima
diterima
disampaika
disampaika ditindaklanj
ditindaklanj
dan
dan
n
n uti
uti
dimengerti
dimengerti
Elemen-Elemen dalam
Model Proses Komunikasi
1. Pengirim

Pengirim adalah orang yang menyampaikan isi

pernyataannya kepada penerima. Hal-hal yang menjadi

tanggung jawab pengirim pesan adalam mengirim pesan

dengan jelas, memilih media yang susai, dan meminta

kejelasan apakah pesan tersebut sudah diterima dengan

baik.
2. Penerima

Penerima berfungsi sebagai penerima berita.

Tanggung jawab penerima adalah berkonsentrasi

untuk menerima pesan dengan baik dan

memberikan umpan baik kepada pengirim. Umpan

balik amat penting sehingga proses komunikasi

berlangsung dua arah.


3. Media

Media berperan sebagai jalan atau saluran yang

dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim

atau umpan balik yang disampaikan penerima.

Berita dapat berupa berita lisan, tertulis, atau

keduanya sekaligus.
Gaya Komunikasi
a. Disease Centered Communication Style

Komunikasi berdasarkan kepentingan


dokter dalam usaha menegakkan diagnosis,
termasuk penyelidikan dan penalaran klinik
mengenai tanda dan gejala.
b. Illness Centered Communication Style

Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien

tentang penyakitnya yang secara individu merupakan

pengalaman unik, termasuk pendapat pasien, apa yang

menjadi kepentingannya, apa kekhawatirannya,

harapannya, apa yang dipikirkannya akan menjadi akibat

dari penyakit (Kurtz, 1998).


Model Proses Komunikasi
Van Dalen
1. Kotak 1

Pasien memimpin pembicaraan melalui pertanyaan terbuka

yang dikemukakan oleh dokter.

2. Kotak 2

Dokter memimpin pembicaraan, melalui pertanyaan tertutup/

terstruktur yang telah disusunnya sendiri.

3. Kotak 3

Kesepakatan apa yang harus dan akan dilakukan

berdasarkan negosiasi kedua belah pihak.


1 3
2 3
Keberhasilan komunikasi antara dokter
dan pasien nantinya akan melahirkan
kenyamanan dan kepuasaan bagi dokter
dan pasien, hal ini yang nantinya akan
menciptakan empati yang dirasakan oleh
pasien.
Dalam konteks ini empati disusun dalam batasan definisi
berikut :
Kemampuan kognitif seorang dokter dalam mengerti
kebutuhan pasien
Menunjukkan afektifitas/sensitifitas dokter terhadap
perasaan pasien
Kemampuan perilaku dokter dalam
memperlihatkan/menyampaikan empatinya kepada pasien
Level Empati
Bylund & Makoul
Level 0 Dokter menolak sudut pandang pasien
: Dokter mengenal secara sambil lalu
Level 1 Dokter mengenal sudut pandang pasien secara
: implisit
Level 2 Dokter menghargai pendapat pasien
: Dokter mengkonfirmasi kepada pasien
Dokter berbagi perasaan dan pengalaman dengann
Level 3 pasien.
:
Level 4
Keterampilan empati bukan hanya sekedar
berbasa-basi atau bermanis mulut kepada
pasien, melainkan :
Mendengarkan aktif
Responsif pada kebutuhan pasien
Responsif pada kepentingan pasien
Usaha memberikan pertolongan pada pasien
Tujuan Komunikasi dalam
Profesi Dokter
Memfasilitasi terciptanya pencapaian
tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).
Membantu pengembangan rencana
perawatan pasien bersama pasien, untuk
kepentingan pasien dan atas dasar
kemampuan pasien, termasuk kemampuan
finansial.
Membantu memberikan pilihan dalam upaya
penyelesaian masalah kesehatan pasien.
Mengusahakan terjalinnya komunikasi
efektif dokter-pasien.
Membimbing pasien sampai pada
pengertian yang sebenarnya tentang
penyakit/masalah yang dihapainya.
Membantu mengendalikan kinerja
dokter dengan acuan langkah-langkah
atau hal-hal yang telah disetujui pasien.
Manfaat Komunikasi
Meningkatkan kepuasaan pasien dalam
menerima pelayanan medis dari dokter
atau institusi pelayanan medis
Meningkatkan kepercayaan pasien
kepada dokter yang merupakan dasar
hubungan dokter pasien yang baik.
Meningkatkan keberhasilan diagnosis
terapi dan tindakan medis.
Meningkatkan kepercayaan diri dan
ketegaran pada pasien fase terminal
dalam menghadapi penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai