Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

STATISTIKA TERAPAN

Rombongan 2
Kelompok 8
Disusun Oleh:

Fauztina Farah Hanifah (A1F017013)


Cici Fitaningrum (A1F017031)
Taqiyyah Rahmawati (A1F017049)
Arini Aulia Lestari (A1F017069)
Nailal Hana (A1F017087)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
LAPORAN PRAKTIKUM
STATISTIKA TERAPAN

ACARA III
ANALISIS VARIANS

Kelompok 8
Penanggung Jawab:

Arini Aulia Lestari (A1F017069)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan uji hipotesis (baik uji t maipun uji z), berguna untuk menguji
perbedaan rata-rata secara simultan hanya dapat diterapkan pada dua variabel. Jika
jumlah variabel yang diuji cukup besar atau lebih dari dua, penggunaan uji t
maupun uji z akan memakan waktu yang cukup lama karena harus melakukan
perhitungan secara berpasangan untuk masing-masing variabel. Selain menyita
waktu, dengan semakin banyaknya proses perhitungan yang dilakukan, maka
kemungkinan terjadinya kesalahan, baik kesalahan dalam perhitungan,
perbandingan, maupun karena pengulangan menjadi semakin besar.

Alternatif lain untuk pengujian terhadap rata-rata sampel adalah dengan


menggunakan uji varians. Teknik ini membandingkan secara simultan beberapa
variabel sehingga memperkecil kemungkinan kesalahan. Keuntungan dari
penggunaan analisis varians adalah mampu membandingkan untuk banyak
variabel.

Analisis varians juga memiliki keunggulan dalam hal kemampun untuk


membandingkan antar variabel antar pengulangan dan juga adanya interaksi antar
variabel. Teknik analisis dengan hanya menggunakan satu variabel perbandingan
ini disebut dengan analisis varians satu arah (one way ANOVA). Teknik analisis
dengan menggunakan perbandingan baik dari masing-masing perlakuan maupun
dari masing-masing pengulangan ini disebut dengan analisis varians dua arah (two
way ANOVA), sedangkan teknik analisis dengan menggunakan perbandingan
baik dari masing-masing perlakuan maupun dari masing-masing pengulangan dan
juga memperhatikan interaksi antara perlakuan dan pengulangan dinamika disebut
analisis varians dua arah dengan interaksi (two way ANOVA with interaction).
Dalam praktikum ini digunakannya pengujian hipotesis dengan ANOVA
karena dapat memudahkan analisa atas beberapa kelompok sampel yang berbeda
dengan resiko kesalahan terkecil. Mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata (μ)
antara kelompok sampel yang satu dengan yang lain. Bisa jadi, meskipun secara
numeris bedanya besar, namun berdasarkan analisa ANOVA, perbedaan tersebut
tidak signifikan sehingga perbedaan μ bisa diabaikan. Sebaliknya, bisa jadi secara
numeris bedanya kecil, namun berdasarkan analisa ANOVA, perbedaan tersebut
signifikan, sehingga minimal ada satu μ yang berbeda dan perbedaan μ antar
kelompok sampel tidak boleh diabaikan.

Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan


untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga
masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya
sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga
eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.

B. Tujuan

Menentukan adanya perbedaan sampel kacang atom dari ukuran kemasan


yang berbeda menggunakan analisis varians.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih
populasi. (Walpole, 2012). Disebut hipotesis karena tidak diketahui benar atau
tidaknya. Menurut Bluman (2012), terdapat dua jenis hipotesis statistik, yaitu
hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

1. Hipotesis nol, disimbolkan dengan H0, adalah hipotesis statistik yang


menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara suatu parameter dengan suatu nilai
tertentu, atau bahwa tidak ada perbedaan antara dua parameter.

2. Hipotesis alternatif, disimbolkan dengan H1, adalah hipotesis statistik


yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara suatu parameter dengan suatu nilai
tertentu, atau bahwa ada perbedaan antara dua parameter.

Pengujian parametrik (statistik parametrik) adalah uji statistik untuk


parameter populasi seperti rata-rata, variansi, dan proporsi yang menggunakan
beberapa asumsi dari populasi dimana sampel diambil. Salah satu asumsinya yaitu
diambil dari suatu populasi adalah berdistribusi normal (Bluman, 2012).

ANOVA merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk menguji


hipotesis nol tentang 3 atau lebih rata-rata populasi yang sama. (Mann, 2010:) Uji
ANOVA diterapkan dengan memperhitungkan dua estimasi variansi suatu
distribusi populasi antara lain variansi antar sampel dan variansi dalam sampel.
ANOVA (Analysis Of Variance) dibagi menjadi dua jenis: one-way dan two-way.
One-way hanya menggunakan satu variabel faktor dan variabel independen. Two-
way ANOVA menggunakan dua faktor untuk eksperimen.

Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode


analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam
literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis
ragam, sidik ragam, dan analisis variansi. Ia merupakan pengembangan dari
masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan
keputusan. Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher,
bapak statistika modern. Dalam praktik, analisis varians dapat merupakan uji
hipotesis (lebih sering dipakai) maupun pendugaan (estimation, khususnya di
bidang genetika terapan). Analysis of variance atau ANOVA merupakan salah
satu teknik analisis multivariat yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih
dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian
termasuk dalam kategori statistik parametrik. Sebagai alat statistika parametrik,
maka untuk dapat menggunakan rumus ANOVA harus terlebih dahulu perlu
dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, heteroskedastisitas dan random
sampling (Ghozali, 2009).

Analisis varian dapat dilakukan untuk menganalisis data yang berasal dari
berbagai macam jenis dan desain penelitian. Analisis varian banyak dipergunakan
pada penelitian-penelitian yang banyak melibatkan pengujian komparatif yaitu
menguji variabel terikat dengan cara membandingkannya pada kelompok-
kelompok sampel independen yang diamati. Analisis varian saat ini banyak
digunakan dalam penelitian survey dan penelitian eksperimen. Secara umum,
analisis varians menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan hipotesis nol
bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antarcontoh
(among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing
contoh (within samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians dengan dua
contoh akan memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata (mean).

Supaya sahih (valid) dalam menafsirkan hasilnya, analisis varians


menggantungkan diri pada asumsi yang harus dipenuhi dalam perancangan
percobaan. Asumsi analisis varian yang harus dipenuhi adalah:

1. Homogenity of variance: variabel dependen harus memiliki varian yang


sama dalam setiap kategori variabel independen. Jika terdapat lebih dari satu
variabel independen, maka harus ada homogenity of variance di dalam cell yang
dibentuk oleh variabel independen kategorikal.
2. Random sampling: untuk tujuan uji signifikansi, maka subyek di dalam
setiap grup harus diambil secara acak

3. Multivariate normality: untuk tujuan uji signifikansi, maka variabel


harus mengikuti distribusi normal multivariate. Variabel dependen terdistribusi
normal dalam setiap kategori variabel independen. ANOVA masih tetap robust
walaupun terdapat penyimpangan asumsi multivariate normality (Ghozali, 2009).

Analisis varians satu jalur merupakan teknik statistika parametrik yang


digunakan untuk pengujian perbedaan beberapa kelompok rata-rata, di mana
hanya terdapat satu variabel bebas atau independen yang dibagi dalam beberapa
kelompok dan satu variabel terikat atau dependen. Dalam teknik Anova satu jalur
biasanya digunakan dalam penelitian eksperimen atau pun Ex-Post-Facto
(Widiyanto, 2013).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan analitik,


sementara bahan yang digunakan adalah kacang atom kemasan ukuran 20 gram
sebanyak 2 buah dan 42 gram.

B. Prosedur Kerja

Disusun hipotesis yang menyatakan ada tidaknya perbedaan bobot kacang atom
dari 2 ukuran kemasan yang berbeda.

Uji analisis varians dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

Uji banding ganda (menggunakan uji BNT) dilakukan apabila terdapat


perbedaan keragaman bobot kacang atom antar kemasan.

Hasil analisis disimpulkan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabulasi Data

Blok
Perlakuan Total Perlakuan
1 2
1 4 4 8
2 3 4 7
3 4 4 8
4 3 4 7
5 2 3 5
6 3 4 7
7 3 3 6
8 3 3 6
9 3 4 7
10 3 3 6
11 4 5 9
12 4 4 8
13 3 4 7
14 4 3 7
15 3 4 7
16 3 4 7
17 4 4 8
18 6 3 9
19 2 4 6
20 4 4 8
21 3 3 6
22 1 3 4
23 4 3 7
24 3 3 6
25 2 4 6
26 4 4 8
27 3 4 7
28 4 4 8
29 4 5 9
30 4 4 8
31 4 5 9
32 4 4 8
33 4 4 8
34 3 4 7
35 3 4 7
36 3 4 7
37 3 3 6
38 3 4 7
39 3 4 7
40 3 3 6
Total Blok 133 151 284
Keterangan: Y11 = Berat sampel 1 (40 gram)

Y12 = Berat sampel 1 (42 gram)

TP = Y11 + Y12

Σ Blok = 2

 Pemecahan Jumlah Kuadrat


Faktor Koreksi
GT 2
Fk =
N
N = perlakuan × blok
= 40 × 2
= 80
2842
Fk =
80
80656
= 80

= 1008,2
TP21 +TP22 + … +TP240
 JK Perlakuan = ( ) − Fk
Σ Blok
82 +72 + … +62
=( ) − 1008,2
2
2064
= ( ) − 1008,2
2

= 23,8
TB2 +TB2
 JK Blok 1 2
= (Σ perlakuan ) − Fk

1332 +1512
= ( ) − 1008,2
40
40490
=( ) − 1008,2
40

= 4,05
 JK Total = (y112 + y122 + ⋯ + y4022 ) − Fk

= (42 + 42 + ⋯ + 32 ) − 1008,2

= 1052 – 1008,2

= 43,8

 JK Error = JK total – JK perlakuan – JK blok


= 43,8 – 23,8 – 4,05
= 15,95
Tabel ANOVA
Sumber
dB JK KR F hitung F tabel
Keragaman
Perlakuan 0,6102
23,8 0,4089
39 23,8 = 0,6102
39
= 1,4923
Blok 4,05
4,05 0,4089
1 4,05 = 4,05 4,09
1
= 9,9046
Error 15,95
(39)(1) = 39 15,95 39
= 0,4089
Total (39)(1) -1 = 38
Hipotesis
H0: Tidak ada pengaruh pengemasan terhadap mutu kacang atom.
HA: Ada pengaruh pengemasan terhadap mutu kacang atom.
Uji nilai F
9,9046 > 4,09
F hitung > Fα, maka HA diterima.

B. Pembahasan

Pada praktikum ini, praktikan mencari tahu apakah terdapat perbedaan


sampel kacang atom dari ukuran kemasan yang berbeda dengan menggunakan
analisis varians. Pertama, tabulasi data dilakukan untuk mengetahui total blok dan
GT (grand total) dari perlakuan. Berdasarkan hasil dari tabulasi data, diketahui
bahwa total blok 1 adalah 133, total blok 2 adalah 151, dan total perlakuan/grand
total adalah 284.

Selanjutnya, praktikan menentukan faktor koreksi dengan cara membagi


GT2 sebesar 80656 dengan N yaitu 80. Maka praktikan mendapatkan faktor
koreksi sebesar 1008,2. Faktor koreksi digunakan untuk menghitung jumlah
kuadrat total, blok, dan perlakuan.

Kemudian, praktikan menghitung jumlah kuadrat total, blok, dan


perlakuan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

TP21 +TP22 + … +TP240


JK Perlakuan = ( ) − Fk
Σ Blok

TB2 +TB2
1 2
JK Blok = (Σ perlakuan ) − Fk

JK Total = (y112 + y122 + ⋯ + y4022 ) − Fk

Berdasarkan hasil perhitungan, didapat jumlah kuadrat perlakuan yaitu


23,8, jumlah kuadrat blok 4,05, dan jumlah kuadrat total 43,8. Lalu, jumlah
kuadrat error dihitung dengan cara mengurangi jumlah kuadrat total dengan
jumlah kuadrat perlakuan dan jumlah kuadrat blok, sehingga didapatkan jumlah
kuadrat error yaitu 15,95.

Setelah itu, tabel ANOVA dibuat. Pada kolom dB, untuk dB perlakuan
diisi dengan rumus n-1, di mana n adalah banyaknya perlakuan, sehingga didapat
dB perlakuan yaitu 39. Untuk dB blok diisi dengan rumus t-1, di mana t adalah
banyaknya blok, sehingga didapat dB blok yaitu 1. Untuk dB error diisi dengan
rumus (n-1)(t-1), sehingga didapat dB error yaitu 39. Untuk dB total diisi dengan
rumus (n-1)(t-1)-1, sehingga didapat dB total yaitu 38. Kolom JK diisi sesuai
dengan jumlah kuadrat yang telah dihitung sebelumnya.

Pada kolom KR (kuadrat rerata), untuk KR perlakuan diisi dengan rumus


JK perlakuan
, sehingga didapatkan hasil yaitu 0,6102. Untuk KR blok diisi dengan
dB perlakuan
JK blok
rumus , sehingga didapatkan hasil yaitu 4,05. Untuk KR error diisi dengan
dB blok
JK error
rumus dB error, sehingga didapatkan hasil yaitu 0,4089.

Pada kolom F hitung, untuk F hitung perlakuan diisi dengan rumus


KR perlakuan
, sehingga didapatkan hasil yaitu 1,4923. Untuk F hitung blok diisi
KR error
KR blok
dengan rumus , sehingga didapatkan hasil yaitu 9,9046. Untuk F tabel,
KR error

yang diisi hanya F tabel untuk blok, sebab F tabel untuk perlakuan tidak dapat
ditemukan dalam tabel karena angka yang terlalu besar. Dapat diketahui bahwa F
tabel untuk blok yaitu 4,09.

Kemudian, hipotesis untuk menyatakan pengaruh pengemasan terhadap


mutu kacang disusun sebagai berikut:

H0: Tidak ada pengaruh pengemasan terhadap mutu kacang atom.

HA: Ada pengaruh pengemasan terhadap mutu kacang atom.

Untuk menentukan hipotesis tersebut, maka dilakukan uji F dengan cara


membandingkan F hitung dengan F tabel. Berdasarkan uji F, diketahui bahwa F
hitung sebesar 9,9046 lebih besar dari F tabel, yaitu 4,09. Maka, H0 ditolak,
sementara HA diterima. Dapat disimpulkan bahwa pengemasan berpengaruh
terhadap mutu kacang atom.
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uji F, dapat diketahui bahwa pengemasan berpengaruh


terhadap mutu kacang atom.

B. Saran

Sebaiknya praktikum dapat dilaksanakan lebih kondusif lagi serta bahan-


bahan yang digunakan untuk praktikum diusahakan agar datang tepat waktu,
sehingga praktikum bisa berjalan sesuai dengan jadwalnya.
DAFTAR PUSTAKA

Bluman, Allan G. 2012. Elementary Statistics A Step By Step Approach Eight


Edition. McGraw-Hill: New York.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


UNDIP: Semarang.

Mann, Prem S. 2010. Introductory Statistics Seventh Edition. John Wiley & Sons,
Inc.: USA.

Walpole, Ronald E., Raymond H. Myers, Shaton L. Myers, & Keying Ye. 2012.
Probablility & Statistics for Engineers & Scientics 9th Edition. Pearson
Education, Inc.: Boston.

Widiyanto, M.A. 2013. Statistika Terapan. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.


LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan


Disiapkan alat dan bahan

1.

Kacang dipisahkan yang


rusak dan yang tidak

2.

Kacang 42 gram yang baik


hasil pemisahan

3.
Kacang 42 gram yang rusak

4.

Kacang 40 gram yang baik


hasil pemisahan

5.

Kacang 40 gram yang rusak

6.

Berat kacang 42 gram yang


baik

7.
Berat kacang 42 gram yang
rusak

8.

Berat kacang 40 gram yang


baik

9.

Berat kacang 40 gram yang


rusak

10.

Berat 5 sampel kacang 40


gram

11.
Berat 5 sampel kacang 40
gram

12.

Berat 5 sampel kacang 40


gram

13.

Berat 5 sampel kacang 40


gram

14.

Berat 5 sampel kacang 40


gram

15.
Berat 5 sampel kacang 42
gram

16.

Berat 5 sampel kacang 42


gram

17.

Berat 5 sampel kacang 42


gram

18.

Berat 5 sampel kacang 42


gram

19.
Berat 5 sampel kacang 42
gram

20.

Anda mungkin juga menyukai