Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

BIOSTATISTIKA

OLEH:

NORIS

NIM: KM. 23.10.002

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO


UJIAN AKHIR SEMESTER
BIOSTATISTIKA
Nama : Noris
NIM : KM.23.10.002

1. Jelaskan yang dimaksud dengan data!

2. Jelaskan perbedaan antara Uji t saling bebas dan Uji t berpasangan berserta contoh kasusnya
masing-masing dalam bidang Kesehatan!

3. Jelaskan yang dimaksud dengan hipotesis, jenis-jenis hipotesis berdasarkan arahnya dan
berikan 2 contohnya masing-masing dalam bidang kesehatan!

4. Data dari pihak Puskesmas menyatakan bahwa rata-rata tnggi badan pasien sakit paruparu
adalah 160 cm untuk menguji pernyataan itu diambil 50 pasien dan diukur tinggi badannya 155
cm. Diketahui simpangan baku dari populasi adalah 3,5 cm. Ujilah pada tingkat 5% apakah betul
bahwa rata-rata tnggi badan pasien adalah 160 cm

Jawaban
1. Data merupakan bentuk jamak sedangkan bentuk tunggalnya adalah datum, sehingga
bila data kita banyak tidak perlu menyebutkan “data-data”, cukup mengucapkan data saja.
Data (jamak) yaitu suatu materi/ kumpulan fakta yang dipakai untuk kepentingan suatu
analisa diskusi, presentasi ilmiah atau tes statistik. Data statistik bersifat agreat (kumpulan).
Dalam penelitian data merujuk pada fakta atau informasi yang dikumpulkan atau diamati dari
suatu penelitian atau eksperimen. Data ini dapat berupa pengukuran, observasi, atau
rekaman dari berbagai fenomena yang terkait dengan ilmu biologi atau kesehatan manusia.

2. Uji t Saling Bebas (Independent Samples t-test) tes yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua kelompok yang tidak memiliki keterkaitan satu sama lain.
Dalam konteks kedokteran gigi, ini bisa digunakan untuk membandingkan dua kelompok
pasien gigi yang berbeda, misalnya, pasien yang menerima perawatan gigi di dua klinik
berbeda.
Contoh Kasus:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata jumlah
karies gigi antara dua kelompok pasien gigi. Kelompok pertama menerima perawatan
gigi di klinik A, sementara kelompok kedua menerima perawatan di klinik B. Uji t saling
bebas dapat digunakan untuk membandingkan rata-rata jumlah karies gigi antara
kedua kelompok ini.

Uji t Berpasangan (Paired Samples t-test) adalah uji yang digunakan jika kita ingin
membandingkan rata-rata dua kelompok yang memiliki keterkaitan atau pasangan
satu sama lain. Dalam kedokteran gigi, ini bisa digunakan untuk membandingkan
hasil pengukuran sebelum dan sesudah perawatan pada pasien yang sama.
Contoh Kasus:
Seorang peneliti ingin mengevaluasi apakah terdapat perbedaan rata-rata skor
nyeri sebelum dan sesudah prosedur pencabutan gigi pada sekelompok pasien.
Dalam hal ini, setiap pasien menjadi pasangan yang saling terkait, dan uji t
berpasangan dapat digunakan untuk menilai signifikansi perbedaan skor nyeri
sebelum dan sesudah pencabutan gigi pada setiap individu.

Jadi secara umum Uji t Saling Bebas digunakan ketika membandingkan dua kelompok yang
tidak terkait, seperti pasien dari dua klinik berbeda atau dua kelompok populasi gigi yang
tidak memiliki keterkaitan langsung sedangkan uji t Berpasangan digunakan ketika
membandingkan dua kelompok yang terkait satu sama lain, seperti perbandingan hasil
sebelum dan sesudah perawatan pada pasien yang sama dalam konteks kedokteran gigi.

3. Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, hupo : sementara ; sedangkan thesis adalah
pernyataan/dugaan. Oleh karena hipotesis merupakan pernyataan sementara maka
hipotesis harus diuji kebenarannya. Hipotesis terbagi dua yaitu hipotesis penelitian (reseach
hypothesis) dan hipotesis statistik (Statistical hypithesis). Kriteria menterjemahkan dugaan
penelitian ke dalam hipotesis statistik dalam bentuk H0 dan H1(Ha). H0 dan H1(Ha) ini
bersifat komplementer artinya apa yang ada dalam H0 tidak terdapat dalam H1 dan
sebaliknya dalam notasi:

Hipotesis nol (Ho) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan kejadian diantara dua kelompok
atau tidak ada hubungan antara satu variabel dan variabel yang lain sedangkan alternatif (Ha)
menyatakan bahwa terdapat perbedaan suatu kejadian diantara dua kelompok atau
terdapat hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.

Arah Dan Bentuk Uji Hipotesis

Bentuk hipotesis alternatif dapat menentukan arah uji statistik yaitu satu arah (one tail) atau
dua arah (two tail)
1. Satu arah dipilih bila hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat perbedaan satu
sama lain lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh:
a. Pekerja yang menderita penyakit diabetes lebih cepat lelah dibandingkan yang
tidak menderita penyakit diabetes
b. Ada dugaan bahwa secara rata-rata berat badan anak yang lahir di desa lebih
lebih rendah dari pada rata-rata berat badan anak yang lahir kota.
2. Dua arah merupakan hipotesis alternatif yang hanya menyatakan perbedaan tanpa
melihat tinggi rendahnya perbedaan.
Contoh
a. Ada perbedaan tingkat kelelahan pada pekerja yang menderita penyakit diabetes
dengan yang tidak menderita penyakit diabetes.
b. Ada dugaan bahwa secara rata-rata berat badan anak yang lahir di desa berbeda
dengan rata-rata berat badan anak yang lahir di kota.

4. Data dari pihak Puskesmas menyatakan bahwa rata-rata tinggi badan pasien sakit paru-
paru adalah 160 cm untuk menguji pernyataan itu diambil 50 pasien dan diukur tinggi
badannya 155 cm. Diketahui simpangan baku dari populasi adalah 3,5 cm. Ujilah pada
tingkat 5% apakah betul bahwa rata-rata tinggi badan pasien adalah 160 cm.

H0 : Rata-rata TB pasien sakit Paru adalah 160 cm

H1 : Rata-rata TB pasien sakit paru tidak sama dengan 160 cm.

Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung =-5,71 dan nilai t tabel=2,01. Karena t dihitung <-t
tabel atau t hitung > t tabel, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative diterima.
Dapat disimpulkan bahwa rata-rata tinggi badan pasien sakit paru-paru tidak sama
dengan 160 cm pada tingkat signifikansi 5 %

Anda mungkin juga menyukai