Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

BIOSTATISTIKA

OLEH:
RIA FEBRIANY DARFIS
NIM: KM. 23.10.010
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
UAS BIOSTATISTIKA

Nama : Ria Darfis


NIM : KM.23.10.010

1. Jelaskan yang dimaksud dengan data!


Jawab :
Data adalah kumpulan informasi atau fakta yang diperoleh dari pengukuran,
observasi, atau catatan terkait dengan suatu fenomena biologis atau kesehatan.
Data dapat berupa nilai-nilai numerik (data kuantitatif) atau deskripsi sifat-sifat
kualitatif suatu subjek (data kualitatif). Data digunakan untuk menyajikan
karakteristik populasi atau sampel yang diteliti, dan analisis statistik diterapkan
untuk menyimpulkan atau mengidentifikasi pola, hubungan, atau tren yang mungkin
terdapat dalam data tersebut.

2. Jelaskan perbedaan antara Uji T saling bebas dan Uji T berpasangan berserta
contoh kasusnya masing-masing dalam bidang kesehatan
Jawab :
Uji T Saling Bebas (Independent Samples t-test) suatu metode pengujian yang
digunakan ketika kita ingin membandingkan rata-rata dua kelompok yang tidak
memiliki hubungan langsung. Dalam hal kesehatan gigi dan mulut, ini berguna untuk
memahami apakah ada perbedaan signifikan dalam indeks kebersihan gigi antara
dua kelompok pasien yang mungkin menerima perawatan atau memiliki karakteristik
yang berbeda.
Contoh Kasus:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan dalam rata-rata indeks
kebersihan gigi antara kelompok pasien anak-anak dan kelompok pasien dewasa. Uji
T saling bebas dapat membantu menentukan apakah perbedaan tersebut statistik
signifikan.
Uji T Berpasangan (Paired Samples t-test) adalah suatu metode pengujian yang
digunakan ketika kita ingin membandingkan rata-rata dua kelompok yang memiliki
hubungan atau keterkaitan langsung satu sama lain. Dalam konteks kesehatan gigi
dan mulut, uji ini dapat digunakan untuk menilai efektivitas suatu perawatan pada
pasien dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah perawatan.
Contoh Kasus:
Seorang peneliti ingin mengevaluasi apakah terdapat perubahan yang signifikan
dalam indeks kebersihan gigi pada setiap pasien setelah penerapan teknik
pembersihan gigi baru. Dengan menggunakan uji t berpasangan, peneliti dapat
menentukan apakah perbedaan hasil sebelum dan sesudah perawatan pada setiap
pasien secara statistik signifikan.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan hipotesis, jenis-jenis hipotesis berdasarkan


arahnya dan berikan 2 contohnya masing-masing dalam bidang kesehatan!
Jawab:
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, hupo : sementara ; sedangkan thesis berarti
pernyataan/dugaan. Oleh karena hipotesis merupakan pernyataan sementara maka
hipotesis harus diuji kebenarannya. Hipotesis terbagi dua yaitu hipotesis penelitian
(reseach hypothesis) dan hipotesis statistik (Statistical hypithesis). Kriteria
menterjemahkan dugaan penelitian ke dalam hipotesis statistik dalam bentuk H0
dan H1(Ha). H0 dan H1(Ha) ini bersifat komplementer artinya apa yang ada dalam H0
tidak terdapat dalam H1 dan sebaliknya dalam notasi. Hipotesis nol (Ho) menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan kejadian diantara dua kelompok atau tidak ada
hubungan antara satu variabel dan variabel yang lain sedangkan alternatif (Ha)
menyatakan bahwa terdapat perbedaan suatu kejadian diantara dua kelompok atau
terdapat hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.
Arah Dan Bentuk Uji Hipotesis
Bentuk hipotesis alternatif dapat menentukan arah uji statistik yaitu satu arah (one
tail) atau dua arah (two tail)
1. Satu arah dipilih bila hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat perbedaan
satu sama lain lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh:
a. Pekerja perokok lebih cepat lelah dibandingkan yang tidak merokok.
b. Ada dugaan bahwa secara rata-rata tinggi badan anak yang lahir di desa lebih
lebih rendah dari pada rata-rata tinggi badan anak yang lahir kota.
2. Dua arah merupakan hipotesis alternatif yang hanya menyatakan perbedaan
tanpa melihat tinggi rendahnya perbedaan.
Contoh
a. Ada perbedaan tingkat kelelahan pada pekerja perokok dan tidak perokok.
b. Ada dugaan bahwa secara rata-rata tinggi badan anak yang lahir di desa
berbeda dengan rata-rata tinggi badan anak yang lahir di kota.

4. Data dari pihak Puskesmas menyatakan bahwa rata-rata tinggi badan pasien sakit
paru- paru adalah 160 cm untuk menguji pernyataan itu diambil 50 pasien dan
diukur tinggi badannya 155 cm. Diketahui simpangan baku dari populasi adalah 3,5
cm. Ujilah pada tingkat 5% apakah betul bahwa rata-rata tinggi badan pasien adalah
160 cm.

Jawab :
Data dari pihak Puskesmas menyatakan bahwa rata-rata tinggi badan pasien sakit
paru-paru adalah 160 cm untuk menguji pernyataan itu diambil 50 pasien dan diukur
tinggi badannya 155 cm. Diketahui simpangan baku dari populasi adalah 3,5 cm.
Ujilah pada tingkat 5% apakah betul bahwa rata-rata tinggi badan pasien adalah 160
cm.

H0 : Rata-rata TB pasien sakit Paru adalah 160 cm


H1 : Rata-rata TB pasien sakit paru tidak sama dengan 160 cm.

Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung =-5,71 dan nilai t tabel=2,01. Karena t dihitung
<-t tabel atau t hitung > t tabel, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative
diterima. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata tinggi badan pasien sakit paru-paru
tidak sama dengan 160 cm pada tingkat signifikansi 5 %

Anda mungkin juga menyukai