Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabila Nazwa Hasibuan

Nim : 2048201031

Prodi : S1 Farmasi

Mk : Farmasi statistik

Penjelasan tentang perbedaan antara Uji T satu sampel satu arah dengan Uji T
satu sampel dua arah serta membuat masing -masing contohnya!

1.Uji t Satu Arah

Uji t satu arah digunakan untuk menguji apakah rata-rata sampel secara signifikan lebih besar
atau lebih kecil dari nilai yang diharapkan atau rata-rata populasi yang diketahui. Dalam uji
ini, hipotesis alternatif (H1) hanya mencakup satu arah perbedaan yang diuji.

Contohnya:

Anda ingin menguji apakah suatu obat baru meningkatkan waktu kelangsungan hidup pasien
kanker.

➢ Hipotesis nol (H0) Anda adalah "Tidak ada perbedaan signifikan dalam waktu
kelangsungan hidup pasien kanker yang diberikan obat baru"
➢ Hipotesis alternatif (H1) adalah "Waktu kelangsungan hidup pasien kanker yang
diberikan obat baru lebih tinggi daripada yang diharapkan".

2.Uji t Dua Arah

Uji t dua arah digunakan untuk menguji apakah rata-rata sampel secara signifikan berbeda
dari nilai yang diharapkan atau rata-rata populasi yang diketahui. Dalam uji ini, hipotesis
alternatif (H1) mencakup kedua arah perbedaan yang mungkin terjadi.

Contohnya:

Anda ingin menguji apakah suatu terapi psikologis dapat mengurangi gejala kecemasan pada
pasien.

➢ Hipotesis nol (H0) Anda adalah "Tidak ada perbedaan signifikan dalam gejala
kecemasan antara pasien sebelum dan setelah terapi"
➢ Hipotesis alternatif (H1) adalah "Gejala kecemasan pasien berkurang setelah terapi
psikologis" tanpa arah spesifik apakah berkurang atau meningkat.

Perbedaan penting lainnya antara kedua uji t tersebut adalah dalam penghitungan nilai kritis.
Pada uji t satu arah, nilai kritis hanya ada di salah satu ekor distribusi (ekor kiri atau ekor
kanan), sedangkan pada uji t dua arah, nilai kritis terdapat di kedua ekor distribusi.

Dalam interpretasi hasil, jika nilai t uji lebih besar dari nilai kritis pada uji t satu arah, maka
hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat perbedaan signifikan sesuai dengan arah yang
diuji. Pada uji t dua arah, jika nilai t uji lebih ekstrem dari nilai kritis (baik di ekor kiri
maupun ekor kanan), maka hipotesis nol ditolak, yang menunjukkan adanya perbedaan
signifikan tanpa arah spesifik.

Pemilihan uji t satu arah atau dua arah tergantung pada pertanyaan penelitian, hipotesis yang
diajukan, dan arah perbedaan yang ingin diuji.

Anda mungkin juga menyukai