Disusun Oleh :
Ratu Fadhilah Hamim
09711322
Pembimbing :
dr. Prasetyo Budi Dewanto, M. Kes, Sp. Rad
KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Computerized Tomography merupakan salah satu terobosan terbesar dalam
radiologi diagnostik. Pesawat CT-Scan pertama kali dibuat dan digunakan dalam
klinik oleh Godfrey N. Hounsfield. Hounsfield menggunakan pesawat CT untuk
dapat juga dilakukan untuk melihat adanya sisa tumor setelah pembedahan atau
adanya rekurensi tumor pasca bedah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
2.1.1. Defenisi CT
Computerized tomography (CT) adalah suatu modalitas dalam pemeriksaan
radiologi modern dengan teknik tomografi sinar X. Kata tomografi berasal dari
bahasa Yunani yaitu dari kata tomos (potongan) dan graphia (penggambaran). Pada
pemeriksaan ini penampang tubuh dapat diperlihatkan dari berbagai irisan yang tipis
dengan berbagai tujuan terhadap pasien.
2.1.2. Prinsip CT
Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis
dengangelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang
gelombang yang sangat pendek, oleh karena itu CT dapat menembus benda-benda
dalam hal ini organ manusia. Pada CT, komputer dikerahkan untuk menggantikan
peranan film-kaset dan peranan kamar gelap dengan cairan-cairan
developer serta fiksirnya seperti pada foto sinar X biasa. Tabung Rntgen dan
kumpulan detektor berada dalam suatu wadah yang disebut gantry. Di tengah-tengah
gantry tersedia lubang, yang berfungsi untuk dapat memasukkan atau menggeser
meja beserta pasien dengan motor. Mulai pesawat CT generasi ketiga, gantry dapat
dimiringkan ke belakang atau ke depan, sehingga tidak hanya penampang tegak saja
yang dapat dibuat, melainkan juga scan miring dengan sudut yang dikehendaki. Semua
data secepat kilat dikirim ke komputer yang mengolahnya (mengerjakan kalkulasi)
secepat kilat pula. Hasil pengolahan muncul dalam layar TV yang bekerja
sebagai monitor. Hasilnya merupakan penampang bagian tubuh yang diputari itu dan
disebut scan. Suatu skala untuk mengukur koefisien atenuasi jaringan pada CT
disebut Hounsfield Unit (HU). Hounsfield Unit juga sering disebut sebagai CT
numbers.
Tabel 1. Contoh CT numbers dari Berbagai Jaringan. 8
Jaringan
Tulang
Hepar
White Matter
Grey Matter
Darah
CT Numbers (HU)
1000
40-60
20-30
40
Otot
Ginjal
Cairan Serebrospinal
Air
Lemak
Udara
10-40
30
15
0
-50-(-100)
-1000
cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak
kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla
renalis. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal.
Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan
bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai
percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis
bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri
interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen
glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus
disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke
vena cava inferior.
Ginjal terdiri dari parenkim ginjal dan dan sistem saluran ginjal yaitu sistem
pelvikalises. Kedua bagian ginjal tersebut bisa terserang tumor baik jinak maupun
ganas, dengan gambaran klinik dan prognosis yang berbeda-beda. Tumor ginjal dapat
berasal dari tumor primer yang berasal dari ginjal sendiri atau merupakan tumor
sekunder yang merupakan metastasis dari keganasan di tempat lain.
adenoma
lipoma
jinak
hemartoma
korteks
ginjal
onkositoma
adenokarsinoma
ganas
Tumor ginjal
nefroblastoma
jinak
papilloma
ganas
sistem
saluran
seperti kelenjar getah bening, serta invai terhadap pembuluh darah terutama terhadap
vena renalis. Pasien mengeluhkan gejala biasanya setelah mencapai stadium lanjut.
Gejala bisa berupa hematuria dan nyeri pinggang. Gejala lain dapat timbul karena
fungsi dasar dari ginjal sendiri, gejala lain meliputi hipertensi, kelainan hati, cushing
sindrom, hipoglikemi, ginekomastia, anemia, hiperkalsemia dan peningkatan hormon
paratiroid
2.5.
4. Oncocytoma
Oncocytoma adalah tumor ginjal yang solid jinak yang paling umum,
Pada CT scan nonenhanced, oncocytoma muncul dengan isoattenuating atau
sedikit hyperattenuating relatif terhadap parenkim ginjal. Pada kontras
ditingkatkan CT scan yang diperoleh selama fase nephrographic, massa
tampak penipisan kurang dari parenkim ginjal.
7. Nefroblastoma
8. Tumor pelvis renalis
Tumor ini berasal dari epitel. Tidak tampak kelainan pada foto
polosabdomen. Jika tumor kecil, sukar diketahui. Tumor menyebabkan
kekuranganpengisian (filling defect) dalam pelvis atau kalik. Batasnya bisa
rata atau tidak beraturan, dapat kecil atau besar. Sulit untuk dibedakan
dengan papiloma, kadang-kadang dijumpai kalsifikasi di dalamnya.
2.3.3. Ginjal Polikistik
Pasien dengan penyakit ginjal polikistik biasanya tumor dapat diraba dalam
abdomen. Penyakit ini diturunkan inheritas dan biasanya dijumpai pada pasien
berumur di atas 40 tahun. Gejala berupa hematuria, proteinuria, danhipertensi.
Kemudian diikuti gejala sakit pinggang, nyeri abdomen. Perdarahan kedalam kista
ginjal menyebabkan nyeri dengan meregangnya kapsul ginjal. Pada rupture kista,
terjadi hematuria yang masif. Kelainan ini dapat dilihat pada pemeriksaan pielografi
intravena, nefrotomogram, CT scan, dan USG. 12
Dalam bentuk muda, ginjal nyata diperbesar tetapi mempertahankan bentuk
normal. Banyak kista yang 1-2 mm dan umumnya tidak dapat didefinisikan oleh CT.
Kontras ditingkatkan untuk memperlihatkan goresan radial yang samar di parenkim,
yang tidak menunjukkan diferensiasi kortikomedular.13
Dalam bentuk penyakit polikistik dewasa, ginjal membesar selama
masaremaja dan dewasa muda dan difus diresapi oleh kista ukuran yang bervariasi
(pola
keju
Swiss).
Jumlah
dan
ukuran
dari
kista
meningkat
dengan
kedua ginjal. Dibuat potongan 5-10 cm. Pada gambaran CTtampak kista pada kedua
ginjal di dalam parenkim atau di sentral.
12
4.
Sarkoma
Tumor ini berasal dari jaringan ikat ginjal. Kadang-kadang sarkomaretroperitoneal
berasal dari dalam atau dekat ginjal. Gambaran Roentgen berupasuatu massa di
daerah ginjal, batas-batas tidak tegas dan dapat menutupi bayanganpsoas di bagian
atas.
12
5.
Limfoma maligna dan Leukimia
Pada anak dengan leukemia akut lebih banyak melibatkan ginjal daripadabentuk
kronis. Foto polos abdomen memperlihatkan pembesaran ginjal, biasanyabilateral.
Pembesaran pelvis renis tanpa dilatasi atau obstruksi yang jelas. Kalik dan
infundibulum menunjang. Batas ginjal ireguler. Bila tumor berupa nodul yangganda
kemungkinan suatu limfoma maligna.
12
Pada CT scan didapati gambaran lesi hipovaskular setelah pemberian zatkontras.
Invasi muskuli psoas paling sering ditemukan. Kontras dari arteri renalislebih sering
dijumpai dibandingkan hipernefroma.
Daftar pustaka
1. Perry J Horwich, 2013, Adrenal Adenoma
Imaging http://emedicine.medscape.com/article/376240overview