Anda di halaman 1dari 3

1.

Pendahuluan

protein minimal 28% sebanyak 2-3%

Ikan Patin (Pangasius pangasius)


merupakan

jenis

ikan

konsumsi

air

tawar, berbadan panjang berwarna putih


perak dengan punggung kebiru-biruan.

berat

biomassa per hari. Frekuensi

pemberian pakan dilakukan 2 kali per


hari pada pagi dan sore hari.
matang gonad

berprospek cerah, karena memiliki harga

adalah sebagai berikut :

jual

yang

tinggi.

menyebabkan
perhatian

Hal

ikan

dan

inilah

Patin

diminati

yang

mendapat
oleh

para

pengusaha untuk membudidayakannya.


Budidaya

ikan

Patin

meliputi

a.

menjadi

kegiatan

yaitu

pembenihan dan pembesaran.Pada skala


pembenihan, mortalitas benih seringkali
masih

tinggi

sehingga

menyebabkan

permintaan benih Patin tidak mencukupi,


oleh karena

itu untuk meningkatkan

pengetahuan

pembenih

ikan

Patin

diperlukan membudidayakan ikan ini.

Induk dipelihara di kolam dengan


luas

minimal

penebaran

100m

1kg/m2

dengan
.

Pakan

padat
yang

diberikan berupa pellet dengan kadar

hormon

yang

digunakan adalah ovaprim dengan dosis


0,5 cc/kg. Induk betina disuntik dua kali
dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan

Induk Betina

I sebanyak 1/3 dari dosis total dan


penyuntikan

Ukuran 1,5-2 kg;

Penyuntikan

dilakukan

Perut membesar ke arah anus;

intramuscullar

dibagian

Perut terasa empuk dan halus

belakang sirip punggung. Waktu ovulasi


berkisar

ketika diraba;
Kloaka

membengkak

dan

berwarnamerah tua;
Kulit pada bagian perut lembek

III

sebanyak

antara

6-8

2/3

nya.
secara

kiri/kanan
jam

setelah

penyuntikan II ditandai dengan keluarnya


telur bila dilakukan pengurutan pada
bagian perut ke arah lubang genital.

dan tipis;
Kalau sekitar kloaka ditekan akan
keluar beberapa butir telur yang
bentuknya bundar dan besarnya
seragam.
b. Induk Jantan

2. Pemeliharaan Induk
2

dan siap dipijahkan

penyuntikan

Umur 3 tahun;

beberapa kegiatan, secara garis besar


dibagi

Pemijahan dilakukan secara buatan


dengan

Ciri-ciri induk patin yang sudah

Ikan Patin dikenal sebagai komoditi yang

3. Pemijahan

Umur dua tahun;


Ukuran 1,5-2 tahun
Kulit perut lembek dan tipis
Kelamin memanjang.

4. Pembuahan
Telur

dan

sperma

dikeluarkan

dengan cara pengurutan perut


kemudian

ditampung

dalam

mangkok/baskom.
Pembuahan

buatan

dilakukan

dengan cara mencampurkan telur


dengan

sperma

yang

telah

diencerkan
sodium

dengan

chloride

larutan

penyiponan setiap hari sebelum

atau

pemberian pakan pertama pada

0,9%

dengan akuabidesh.
Kemudian
ayam

diaduk

selama

menit

6. Pemeliharaan Larva
dengan

kurang

secara

bulu

lebih

perlahan-lahan

sampai tercampur merata.


Selanjutnya
dalam

telur

akuarium

atau

Telur akan menetas kurang lebih


20-26

corong

penetasan pada suhu 27-30C.

jam

pada

larva

menyerok

telur

dilakukan

ke

dan

pergantian

air

sebanyak 30-50% per 2 hari sekali.


Setelah berumur 21 hari larva siap

dengan

menggunakan

net

yang

dari

kemudian

kedalam

wadah

pemeliharaan.
dimasukkan

hari

ditebar di kolam pendederan.

larva

dimasukkan
Sebelum

27-30C

serok halus yang terbuat


plankton

5. Penetasan Telur

suhu

setelah ovulasi.
Panen

ditetaskan

pagi

7. Pendederan
Penderan dapat dilakukan di bak
semen, hapa dan kolam.
Sebelum larva ditebar, dilakukan
persiapan kolam terlebih dahulu,

Pemeliharaan larva dilakukan

di

meliputi

pengeringan

kolam,

dalam corong penetasan, terlebih

dalam ruangan (indoor hatchery)

perbaikan pematang, pemupukan,

dahulu

dilakukan

dengan suhu ruangan konstan 30 -

pengapuran, pembuatan kemalir,

daya

rekat

dengan

31C.

pengisian air dan inakulasi Moina

menggunakan tanah merah yang

Larva

penghilangan

telur

telah dilarutkan dalam air.


Larutan tanah merah dicampur ke
dalam telur yang telah dibuahi,

glass

dipelihara
dengan

diakuarium/fiber

kepadatan

50-75

ekor/liter.
Pakan

sp.
Pupuk

yang

yang

diberikan

berupa

gram/m2, sedangkan pengapuran

Naupili Artemia Sp sampai berumur

dilakukan

hilang.

8 hari. Setelah larva berumur 8 hari

kapur

diberi

100gr/m2.

kemudian

telur

dimasukkan

kedalam corong penetasan dengan


kepadatan 500cc/corong.

pakan

frekuensi

cacing

pemberian

Tubifex,
pakan

kali/hari secara ad libitum.


Untuk

adalah

pupuk kandang dg dosis 500-1000

diaduk perlahan sampai daya rekat


Terakhir dicuci dengan air bersih ,

digunakan

menjaga

pemeliharaan

kualitas

larva

CaO

dilakukan

menggunakan

dengan

dosis

25-

Kemudian kolam diisi air secara


perlahan

air

dengan

sampai

ketinggian 90 cm.

mencapai

Inokulasi

Moina

sp

dengan

kepadatan 5 ekor/cc sebanyak 10


liter

dilakukan

sehari

setelah

pengisian air.
Stl

inokulasi

kolam

didiamkan

selama 3-4 hari agar Moina dapat


berkembang biak.
Larva

ditebar

pada

pagi

hari

dengan kepadatan 40 ekor/m2.


Pakan

yang

pemeliharaan
dihancurkan

diberikan
adl

selama

pellet

dengan

ukuran 2 inchi lama perjalanan 5-6


jam.

BUDIDAYA
IKAN
PATIN

yang

kandungan

protein 28% sebanyak 2-5% berat


biomassa.
pakan

Frekuensi

pemberian

dilakukan

3kali/hari.

Pemeliharaan berlangsung selama


4-5 minggu.
Teknik
dengan

pemanenan
cara

dilakukan

mengurangi

air,

selanjutnya ikan ditangkap dengan


seser

dan

ditampung

di

ember.Selanjutnya

ikan

dan

menggunakan

dipacking

dihitung

kantong plastik dan diberi oksigen.


Perbandingan Oksigen dengan air
dalam kantong adalah 50 : 50
dengan kepadatan ikan 500 ekor

Oleh : Ria
Nugrahaningsih, SPi
Penyuluh Perikanan
Kabupaten Klaten

Kelompok Jabatan
Fungsional
Dinas Pertanian
Kabupaten Klaten
2014

Anda mungkin juga menyukai