Anda di halaman 1dari 9

Bahan kimia yang dibutuhkan untuk praktikum berserta sifatsifatnya:

A. UJI AFLATOXIN
1. Aflatoksin B1
Aflatoksin mempunyai titik cair yang relatif tinggi, tidak rusak terhadap
pemanasan tetapi dapat rusak oleh zat oksidator kuat. Aflatoksin tidak larut dalam
air tetapi larut dalam pelarut organik dan mudah untuk dikristalkan kembali.
Selain itu, aflatoksin tereduksi oleh oksigen sehingga dapat menghambat produksi
aflatoksin dari 5% menjadi 1%. Aflatoksin juga mudah mengalami -irradiasi
dalam kondisi kering dan mengalami kerusakan dalam kloroform (1% ethanol)
sekitar 20% pada 0,5 Mrad dan 8% pada 5 Mrad. Berat molekul Aflatoksin B1
adalah 312,3. Aflatoksin B1 dapat larut dalam DCM, DMSO, atau metanol.
Aflatoksin B1 berbentuk bubuk putih dan memancarkan fluoresensi warna biru.
2. Methanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Methanol merupakan bentuk
alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang
ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan
bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol digunakan sebagai
bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi
etanol industri. Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh
bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara.
Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan
bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.
3. NaCl
Natrium klorida tidak mengubah warna lakmus merah menjadi biru atau
lakmus biru menjadi merah yang berarti larutannya bersifat netral. Di
laboratorium, garam dapur dapat dibuat dari reaksi antara asam dan basa. Reaksi
pembentukan garam dari asam dan basa disebut penetralana atau reaksi
netralisasi. Sifat-sifat garam diantaranya sebagai berikut: mempunyai rasa asin,

dapat menghantarkan arus listrik, tidak mengubah warna kertas lakmus merah
maupun biru, memiliki pH netral sekitar 7, terbentuk dari sisa asam dengan sisa
basa, dan senyawa yang terdiri dari unsur logam dan non logam, misalnya NaCI
dimana natrium (Na) termasuk logam dan clorida (CI) termasuk unsur non logam.
4. Kloroform
Kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, akan
tetapi penggunaanya sudah dilarang karena telah terbukti dapat merusak liver dan
ginjal.

Kloroform

kebanyakan

digunakan

sebagai

pelarut

nonpolar

di

laboratorium. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan bening, mudah menguap,
dan berbau khas, tidak bercampur dengan air, larut dalam eter dan alcohol,
merupakan asam lemah dan tidak mudah terbakar.
5. Petroleum eter
Petroleum eter yang biasa dikenal sebagai bensin adalah sekelompok
berbagai volatile, mudah terbakar cairan hidrokarbon campuran yang digunakan
terutama sebagai pelarut nonpolar. Petroleum eter bukan merupakan eter seperti
dietil eter, namun sejenis hidrokarbon ringan. Petroleum eter diperoleh dari
minyak kilang sebagai bagian dari distilat yang merupakan penengah antara
ringan nafta dan berat minyak tanah. Memiliki berat jenis antara 0,6 dan 0,8
tergantung pada komposisinya.
6. Benzene
Benzena memiliki struktur yang lebih simetris dibandingkan dengan
senyawa alifatik serupa, dengan susunan yang lebih rapat sebagai kristal. Hal ini
menjelaskan mengapa titik leleh benzena (6C) lebih tinggi dibandingkan heksana
(-95C). Untuk turunan benzena, sifat fisikanya tergantung dari jenis subtituennya.
Jenis subtituen juga menentukan kelarutan benzena dan turunannya. Kebanyakan
turunan benzena tidak larut dalam air. Akan tetapi, turunan benzena dengan gugus
yang sangat polar seperti OH dan COOH memiliki kelarutan yang cukup baik
dalam air.

Benzena memiliki sifat kimia yang berada di antara senyawa karbon


berikatan C-C tunggal dan rangkap. Sifat benzena (sifat kimia benzena), antara
lain; sukar melakukan reaksi adisi, dapat melakukan reakssi substitusi, sukar
dioksidasi dengan senyawa oksidator, tetapi mudah dibakar, dan kurang reaktif
sehingga membutuhkan katalis atau kondisi reaksi tertentu.
7. n-heksana
n-heksana adalah senyawa dengan rumus kimia C6H14 yang merupakan
hidrokarbon yang banyak digunakan sebagai pelarut organik yang memiliki sifat
mudah menguap. "n" pada n-heksana mengandung arti normal yang artinya rantai
hidrokarbonnya lurus atau linier yang dituliskan CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3.
n-heksana banyak dipilih untuk proses pengekstrakan bahan alam yang akan
diambil senyawa nonpolarnya karena n-heksana relatif murah, dan relatif aman
karena tidak mengiritasi kulit dan tingkat toksisitasnya relatif rendah. Namun, nheksana akan mudah terbakar (flammable) jika n-heksana diletakkan di dekat api
karena titik didih n-heksana yang rendah yaitu 69C. Sifat-sifat n-heksana antara
lain:
Bobot molekul : 86,18 gr mol1, berwujud

cairan tidak berwarna,

memiliki massa jenis : 0,6548 gr/mL, titik leleh : 95C, 178 K, -13F, titik
didih : 69C, 342 K, 156F, kelarutan dalam air yaitu 13 mg/L pada 20C,
viskositas: 0,294 cP, titik nyala: 23,3C.
B. UJI PROTEIN
1. NaOH
NaOH berwarna putih atau praktis putih, berbentuk pellet, serpihan atau
batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan
hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab.
mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter. NaOH
membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan
berwarna putih. Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium
dan hidroksida.

2. CuSO4
Tembaga(II) sulfat pentahidrat akan terdekomposisi sebelum mencair pada
150 C, akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 63 C, diikuti 2 molekul
lagi pada suhu 109 C dan molekul air terakhir pada suhu 200 C. Proses
dehidrasi melalui dekomposisi separuh tembagatetraaqua(2+), 2 gugus aqua yang
berlawanan akan terlepas untuk menghasilkan separuh tembagadiaqua(2+). Tahap
dehidrasi kedua dimulai ketika 2 gugus aqua terakhir terlepas. Dehidrasi
sempurna terjadi ketika molekul air yang tidak terikat terlepas. Pada suhu 650 C,
tembaga (II) sulfat akan terdekomposisi menjadi tembaga(II) oksida (CuO) dan
belerang trioksida (SO3).
Warna tembaga(II) sulfat yang berwarna biru berasal dari hidrasi air.
Ketika tembaga(II) sulfat dipanaskan dengan api, maka kristalnya akan
terdehidrasi dan berubah warna menjadi hijau abu-abu. Tembaga sulfat bereaksi
dengan asam klorida. Pada reaksi ini, larutan tembaga(II) yang warnanya biru
akan

berubah

menjadi

hijau

karena

pembentukan

tetraklorokuprat(II).

Tembaga(II) sulfat juga dapat bereaksi dengan logam lain yang lebih reaktif dari
tembaga (misalnya Mg, Fe, Zn, Al, Sn, Pb, etc.).
Tembaga yang terbentuk akan terlapisi di permukaan logam lainnya.
Reaksi akan berhenti ketika tidak ada lagi permukaan kosong pada logam yang
dapat dilapisi oleh tembaga.
3. Pb(CH3COO)2
Mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan
menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS
kemudian dipanaskan. Logam Pb tahan terhadap korosi, jika kontak dengan udara
maka akan segera terbentuk lapisan oksida yang akan melindungi logam Pb dari
proses oksidasi lebih lanjut. Logam Pb tidak larut dalam asam sulfat maupun
asam klorida, melainkan larut dalam asam nitrat dengan membentuk gas NO dan
timbale nitrat yang larut.

Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbale akan
membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah representasi
dari timbale dengan biloks 2 PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO
juga larut dalam larutan basa membentuk garam plumbit.
4. HNO3
Asam nitrat adalah cairan jernih tidak berwarna jika masih baru, akan
menjadi kekuning-kuningan jika terkena cahaya atau sering terbuka botolnya
karena sebagian kecil memecah :
4 HNO3 2 H2O + 4 NO2 + O2
Oleh karena itu harus selalu disimpan di dalam botol yang berwarna gelap
(coklat, biru, hijau). Sebagai pengoksidasi harus ditangani secara hati-hati, jika
tertumpah dapat membakar kertas, jerami atau kayu. Dapat meledak botolnya jika
disimpan di tempat panas, uapnya beracun. HNO3 pekat memiliki kadar antara
50-75%. Asam nitrat berasap memiliki kadar 95% dan titik didih 86C.
5. NH3
Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang
sehingga gas ini mudah dikenal melalui baunya. Sangat mudah larut dalam air,
yaitu pada keadaan standar, 1 liter air terlarut 1180 liter amonia. Merupakan gas
yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu -780C dan mendidih pada
suhu -330C.
6. HCl
Asam klorida adalah asam kuat, dan terbuat dari atom hidrogen dan klorin.
Atom Hidrogen dan klorin berpartisipasi dalam ikatan kovalen, yang berarti
bahwa hidrogen akan berbagi sepasang elektron dengan klorin. Ini ikatan kovalen
hadir sampai air ditambahkan ke HCl. Setelah ditambahkan ke dalam air, HCl
akan terpisah menjadi ion hidrogen (yang positif dan akan melakat pada molekul
air) dan ion klorida (yang negatif). HCl bening dan tidak berwarna ketika
ditambahkan ke air. Namun, asam klorida memiliki bau yang kuat, dan

mengandung rasa asam yang khas dari kebanyakan asam. Asam klorida mudah
larut dalam air pada semua konsentrasi, dan memiliki titik didih sekitar 110C.
Asam klorida bersifat korosif, yang berarti akan merusak dan mengikis
jaringan biologis bila tersentuh. Selanjutnya, HCl dapat menyebabkan kerusakan
besar internal jika terhirup atau tertelan. Untuk alasan ini, disarankan bahwa
seseorang yang menangani HCl harus menggunakan sarung tangan, kacamata, dan
masker saat bekerja dengan asam ini.
7. HgCl2
Berwujud cair pada suhu kamar (250C) dengan titik beku (-390C).
Merupakan logam yang paling mudah menguap. Memiliki tahanan listrik yang
sangat rendah sehingga digunakan sebagai penghantar listrik yang baik, dan dapat
membentuk alloy dengan logam lain.
C. UJI KADAR AIR
Prinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalah menguapkan air
demgan pembawa cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi
daripada air dan tidak dapat campur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih
rendah daripada air. Zat kimia yang dapat digunakan antara lain:, xylen, benzen.
1. Xylen
Xylene merupakan bahan kimia yang memiliki rumus C6H4(CH3)2.
Nama lain dari xylene antara lain xylol, dan dimetilbenzene. Xylene memiliki
berat molekul 106,17 gram/mol dengan komposisi karbon (C) sebesar 90,5% dan
hidrogen (H) 9,5%. Xylene memiliki tiga isomer yaitu ortho-xylene, meta-xylene
dan para-xylene.
Xylene merupakan hidrokarbon aromatik yang secara luas digunakan
dalam industri dan teknologi medis sebagai pelarut. Xylene dapat digunakan
sebagai bahan kimia dasar di industri. Xylene dapat teroksidasi dimana gugus
methyl berubah menjadi gugus karboksilat. Ortho-xylene akan membentuk
phthalic acid sedangkan para-xylene akan membentuk terephthalic acid.

Terephthalic acid merupakan salah satu bahan dalam pembuatan polyesters.


Terephthalic acid dapat bereaksi dengan ethylene glycol membentuk ester
polyethylene terephthalate (PET). Bahan PET meerupakan bahan plastik yang
digunakan sebagai wadah makanan. Perkiraan penggunaan xylene diseluruh dunia
mencapai 30 juta ton pertahun.
Xylene dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa jalur,
seperti oral, inhalasi maupun dermal.Pemaparan melalui oral merupakan hal yang
jarang terjadi untuk kasus bahan xylene. Pemaparan via oral untuk kasus xylene
lebih dikarenakan kurang higienis para pekerja setelah menggunakan atau setelah
terpapar xylene, seperti makan tanpa cuci tangan. Pemaparan via oral ini dapat
langsung masuk ke dalam saluran pencernaan dan kemudian mengiritasinya.
Namun sebagian besar akan bergerak menuju hati untuk dimetabolisis dan
diekresikan. Pemaparan melalui inhalasi cukup sering terjadi, hal ini dikarenakan
xylene memiliki karakteristik mudah menguap dan uap xylene dapat terabsorbsi
dengan cepat melalui paru-paru Pemaparan via inhalasi ini akan mengiritasi
saluran pernafasan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada dosis akut,
xylene akan mengiritasi hidung, tenggorokan hingga paru-paru. Pemaparan
melalui dermal menyebabkan kulit mengalami kerusakan berupa larutnya lemak
oleh xylene. Hal tersebut dikarenakan karakteristik dari xylene yang mudah larut
dalam lemak. Pemaparan xylene via dermal tidak sebanyak pemaparan via
inhalasi hal tersebut dikarenakan xylene cair dan uap terabsorbsi lambat melalui
kulit. Xylene yang terabsorbsi kemudian diangkut oleh darah menuju hati untuk
dimetabolisis dan diekresikan.
Ortho Xylene memiliki sifat kimia sebagai berikut:
Fasa : cair, Berat molekul : 106 gr/mol, Titik didih : 144 0, Melting point : -25 0C,
Densitas : 0,88 gr/mL C, Viskositas : 812 cP pada 20 0, Flash point : 170 C ,
Specific gavity : 0,7894 C, Specific heat : 2510,4 J/kg , Panas pembentukan :
2005,8 kJ/mol K , Tekanan Uap : 4,4 kPa, Temperatur kritis : 235,2 0 ,Tekanan
kritis : 4760 kPa C, Kelarutan : larut dalam air, alkohol, ether, aseton dan benzene,
Kemurnian : > 98 %

2. Benzene
Bersifat nonpolar, tidak larut di dalam air, larut dalam pelarut yang
bersifat nonpolar, tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar, toxid
(beracun).

Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar, benzena lebih

mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi, enzena dapat bereaksi dengan
halogen dengan katalis besi(III) klorida membentuk halida benzena dan hydrogen
klorida. Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna. Benzena berwujud
cair pada suhu ruang (270C). Titik didih benzena : 80,10C
D. Uji Vitamin C
1. Amilum
Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau yang mempunyai Rumus Molekul
(C6H10O5)n, Densitas 1.5 g/cm3.
Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air
dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu
pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa.
Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting. Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan
amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.
Amilosa

memberikan

sifat

keras

(pera)

sedangkan

amilopektin

menyebabkan sifat lengket. Pati digunakan sebagai bahan untuk memekatkan


makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai
komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.
2. KI

Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap


pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk
senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif

halogen lainnya, yang

kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod


mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang
kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut
dalam air.
Iod memiliki 30 isotop yang sudah dikenali. Tapi hanya satu isotop yang
stabil, 127I yang terdapat di alam. Isotop buatan 131I, memiliki masa paruh waktu
8 hari, dan digunakan dalam proses penyembuhan kelenjar tiroid. Senyawa yang
paling umum adalah iodida dari natrium dan kalium (KI), juga senyawa iodatnya
(KIO3). Kekurangan iod dapat menyebabkan penyakit gondok.
3. Vitamin c tablet
Pada asam askorbat ini akan menunjukkan suatu metallo-enzim yang akan
larut jika berada di dalam garam dan akan memiliki berat molekul kurang lebih
150.000. Suatu ko-enzim akan mengandung enam atom tembaga pada setiap
molekul proteinnya. Dengan naiknya suatu kadar tembaga maka elemen ini akan
membentuk bagian dari enzim. Dengan sebuah kenaikan suatu suhu 10 drajat
celcius maka jumlah dari vitamin akan mengalami dioksidasi 2 hingga mencapai
2,5 setiap kali naiknya. Aktivitas akan optimal akan di dapat apa bila suhu
mencapai 38 derajat celcius.
Asam askorbat ini memiliki peran yang cukup luas yaitu dari PH 4 hingga
7 dan akan berpengaruh secara maksimal apabila Ph mencapai 5,6 hingga 6,00
dan apabila Ph di turun kan maka sebuah enzim akan menjadi inaktif.
Vitamin atau yang biasa di sebut dengan asam askorbat merupakan
vitamin yang cukup penting bagi tubuh manusia, jadi jangan sampai anda
mengalami kekurangan vitamin C ini dan perlu di ingat bahwa anda juga jangan
sampai mengalami overdosis vitamin C atau yang biasa di sebut asam askorbat.

Anda mungkin juga menyukai