STATUS PASIEN
I.
IDENTITAS PASIEN
II.
Nama
: Ny. R
Usia
: 33 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Suku
: Jawa
Tanggal MRS
: 28 April 2015
Tanggal periksa
: 4 Mei 2015
ANAMNESIS PASIEN
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis yang
2.
3.
4.
5.
6.
Riwayat Alergi
Riwayat Operasi
Riwayat Opname
Riwayat Trauma
Riwayat kencing batu
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Liver (-)
: disangkal
3. Riwayat atopi
E. Riwayat Kebiasaan
1. Merokok
2. Makan pedas
3. Minum kopi
4. Minum teh
5. Minum jamu
: disangkal
: HT (-), DM (-), Jantung (-),
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
III.
HASIL PEMERIKSAAN FISIK PASIEN
A. Keadaan Umum
KU
: Tampak pucat, lemas.
Kesadaran
: Compos Mentis (GCS E4 V5 M6)
B. Vital Sign
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 80x/menit
RR
: 18x/ menit
Suhu
: 36,0 C per axiler
C. Kulit
Ikterik (-), petechiae (-), acne (-), turgor kulit menurun (-), hiperpigmentasi
(-), bekas garukan (-), kulit mengkilat (-), kulit hiperemis (-)
D. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut hitam, mudah rontok (-), luka (-).
E. Wajah
Simetris, eritema (-), ruam muka (-)
F. Mata
konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-), perdarahan subkonjungtiva
(-/-), reflek cahaya (+/+) normal, pupil isokor dengan diameter <3 mm/
<3mm
G. Telinga
Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), gangguan fungsi pendengaran
(-)
H. Hidung
Deviasi septum nasi (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-),
fungsi pembau baik (-)
I. Mulut
Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), pucat (-), papil
lidah atrofi (-), luka pada sudut bibir (-).
J. Leher
Simetris, deviasi trakhea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar
limfe (-), pembesaran tiroid (-)
K. Thoraks
Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostalis (-), spider nervi (-),
pernapasan thorakoabdominal, pembesaran kelenjar getah bening aksilla
(-), rambut ketiak rontok (-).
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Batas Jantung
Atas
Kiri
kostovertebra (-)
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba membesar, defans
muskular (-), nyeri tekan regio epigastric (+), nyeri tekan
(-), ikterik (-), spoon nail (-), kuku pucat (-), jari
tabuh (-), nyeri tekan (-), nyeri gerak (-), deformitas (-).
Superior sinistra
: anemis (+), odem (-), sianosis (-), pucat
(+), akral dingin (-) clubbing finger (-), pitting edema (-), palmar
eritema (-) luka
(-), ikterik (-), spoon nail (-), kuku pucat (-), jari
tabuh (-), nyeri tekan (-), nyeri gerak (-), deformitas (-).
Inferior dextra
: odem (-), sianosis (-), pucat (+), luka (-),
ikterik (-), spoon nail (-), kuku pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan
IV.
Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Darah Lengkap tanggal 28 april 2015
Parameter
WBC
Lymph
Mid
Gran
Lymph%
Mid%
Gran%
HGB
RBC
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
RDW-SD
PLT
MPV
PDW
PCT
Hasil
4,3
1,7
0,6
2,0
40,0
15,0
45,0
3,7
0,96
11,1
115,4
38,5
33,4
17,4
73,6
36
12,8
17,3
0,46
Nilai Normal
4.0-10.0
0.8-4.0
0.1-0.9
2.0-7.0
20.0-40.0
3.0-9.0
50.0-70.0
11.0-16.0
3.5-5.5
37.0-50.0
82.0-95.0
27.0-31.0
32.0-36.0
11.5-14.5
35.0-56.0
150-450 x 10^3
7.0-11.0
15.0-17.0
0.108-0.282
Hasil
10,2
1,6
15,6
8,4
2,93
25,0
85,3
38,7
Nilai Normal
4.0-10.0
0.8-4.0
0.1-0.9
2.0-7.0
20.0-40.0
3.0-9.0
50.0-70.0
11.0-16.0
3.5-5.5
37.0-50.0
82.0-95.0
27.0-31.0
MCHC
RDW-CV
RDW-SD
PLT
MPV
PDW
PCT
33,6
25,7
72,3
31
10,0
15,8
0,31
32.0-36.0
11.5-14.5
35.0-56.0
150-450 x 10^3
7.0-11.0
15.0-17.0
0.108-0.282
Hasil
7,3
1,3
18,2
10,0
3,58
29,9
83,4
27,9
33,5
23,0
68,6
26
10,5
15,6
0,29
Nilai Normal
4.0-10.0
0.8-4.0
0.1-0.9
2.0-7.0
20.0-40.0
3.0-9.0
50.0-70.0
11.0-16.0
3.5-5.5
37.0-50.0
82.0-95.0
27.0-31.0
32.0-36.0
11.5-14.5
35.0-56.0
150-450 x 10^3
7.0-11.0
15.0-17.0
0.108-0.282
Hasil
5,9
1,3
21,9
-
Nilai Normal
4.0-10.0
0.8-4.0
0.1-0.9
2.0-7.0
20.0-40.0
3.0-9.0
50.0-70.0
HGB
RBC
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
RDW-SD
PLT
MPV
PDW
PCT
11,4
4,11
33,9
82,5
27,7
33,6
21,1
66,1
34
10,4
15,4
0,35
11.0-16.0
3.5-5.5
37.0-50.0
82.0-95.0
27.0-31.0
32.0-36.0
11.5-14.5
35.0-56.0
150-450 x 10^3
7.0-11.0
15.0-17.0
0.108-0.282
Hasil
121
0.17
0,53
31,4
13,1
81
18,9
6,8
4,1
2,7
20,9
0,64
2,8
Nilai Normal
<140
0-0.35
0.2-1.2
0-31
0-31
98-279
8.0-34
6.6-8.3
3.5-5.5
2-3.9
10.0-50.0
0.7-1.2
2.4-5.7
7
Chol
TG
HDL
LDL
144
120
27
93
140-200
36-165
45-150
0-190
D. Pemeriksaan HBs Ag
HBs Ag (RPHA) : Negatif
V.
VI.
VII.
Abnormalitas
Problem
Assesment
P. Diagnosis
P. Terapi
Lemas
Anemia
Anemia
-Transfusi PRC 2
Lesu
makrositik
aplastik
Kadang pusing
Trombositop
sum-sum
sampai HB lebih
Konjungtiva
enia
tulang
belakang
Apusan
darah tepi
Pemeriksaa
anemis (+/+)
WBC 4,3 103 uL
Hb 3,7 gr/dL
RBC 0,96 10
HCT 11,1 %
Pemeriksaa
biopsy kolf
n
retikulosit
P. Monitoring
perhari
- Ca glukonas amp
1 dd 1
- Vit k amp 2 dd
1
MCV 115,4 fL
MCH 38,5 pg
mg 3 dd 1
PLT 36 10 uL
1. Klinis
2.Tanda-tanda
vital
3.Pemeriksaan
Fisik
4.Hasil DL dan
Apusan darah
tepi
5.Hasil biopsy
sumsum
tulang
6.Hasil
pemeriksaan
retikulosit
2 dd 1
- Asam folat tab
3 dd 1
Mual (+)
Sindrom
Dyspepsia
kembung (+)
Dispepsia
Dismotility
Muntah (-)
type
Anamnesis
-Ranitidin 150mg
Klinis
Px
Fisik
2 dd 1
Lengkap
-Metoclorpramide
1. Klinis
2. Tanda-tanda
vital
10mg 3 dd 1
-Ulsicral syr 3 dd
C. 1
VIII. FOLLOW UP
Tanggal
28 April 2015
Subjektif
Objektif
Lemas (+) perut GCS E4V5M6
TD : 120/80, N
kembung (+)
Mual (+)
80x,
RR
pusing (+)
18x/menit,
Anemis (+)
Terapi
Inf PZ 20 tpm
: Transfuse PRC 2
:
Kolf
Inj
Ranitidine
2x1 ampul
Inj cefotaxime 3
x 1 amp
Inj
Metoclorpramid
e 3 x 1 amp
Inj Vit k 2 x 500
mg
Inj
Methyl
Prednisolone 2
x 125
Inj Kalnex 3 x
500 mg
SF 2 x 1
Ulsicral syr 3 x
C1
29 April 2015
30 April 2015
Lemas (+)
18x/menit,
Anemis (+)
GCS E4V5M6
TD : 110/70, N :
88x,
1 mei 2015
Lemas (+)
RR
18x/menit,
Anemis (+)
GCS E4V5M6
Tranfusi PRC 2
TD : 110/70, N :
Kolf ( ke 3 dan 4)
88x,
RR
:
18x/menit,
10
2 mei 2015
3 mei 2015
4 mei 2015
Lemas (+)
Anemis (+)
GCS E4V5M6
Transfuse PRC 1
TD : 120/70, N :
Kolf ( ke 5)
88x,
RR
:
Lemas (+)
18x/menit,
Anemis (+)
GCS E4V5M6
Transfuse PRC 1
TD : 120/80, N :
Kolf ( ke 6)
88x,
RR
:
Lemas (+)
18x/menit
GCS E4V5M6
Asam Folat 3 x 1
TD : 120/80, N :
88x,
RR
18x/menit
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien datang ke RSUD Dr. Hardjono Ponorogo dengan keluhan lemas.
Keluhan sudah dirasakan kurang lebih 5 hari SMRS. Pasien kadang
merasakan pusing, letih, dan lesu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa konjungtiva palpebra
tampak pucat dan Hb: 3,7 menunjukan bahwa pasien mengalami anemia.
Dilihat dari MCV, MCHC, dan MCH nya anemia yang dialami pasien
termasuk anemia normokromik makrositik. Anemia jenis ini biasanya terdapat
pada pasien dengan gangguan pembentukan asam folat. Pasien juga
mengalami trombositopenia (PLT: 36.000), anemia yang disertai dengan
penurunan trombosit biasanya pada anemia jenis anemia aplastik. Terapi yang
11
diberikan untuk pasien adalah transfuse Packed Red Cells (PRC) sebanyak 2
kolf setiap 2 hari. Pemberian transfuse darah ditargetkan hingga diatas 10
untuk angka Hemoglobinnya.
Penegakan diagnosis pada pasien ini adalah dengan pemeriksaan
biopsy sumsum tulang belakang, pemeriksaan ini merupakan gold standar
untuk mendiagnosis anemia jenis anemia aplastik. Pemeriksaan apusan darah
tepi dan pemeriksaan retikulosit digunakan sebagai pemeriksaan monitoring.
Klasifikasi Derajat Anemia Menurut WHO pada wanita dewasa tidak hamil1:
1.
2.
3.
4.
berarti
kecil,
hipokrom
berarti
mengandung
hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal (MCV kurang; MCHC
kurang). Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis heme
(besi), seperti pada anemia defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan
12
Pasien juga mengeluhkan rasa mual tanpa muntah dan perut kembung.
Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri pada perut. Dari pemeriksaan fisik
tidak didapatkan nyeri tekan abdomen dan kelainan abdomen lain. Pada
sindroma dyspepsia fungsional apabila dominan keluhan mual, muntah,
kembung, perut terasa penuh maka dikategorikan dyspepsia dismotility type.
Terapi yang di berikan adalah injeksi ranitidine yaitu H2 Blocker untuk
mengurangi sekresi asam lambung dan metoclorpramide yaitu antiemetic
untuk mengurangi rasa mual dan ulsicral syrup untuk meningkatkan fungsi
lapisan pelindung lambung dan menghambat difusi asam lambung. Pada studi
meta analisis pemberian H2 blocker manfaat terapinya 20% diatas placebo4 .
13
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. 2011. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia
and assessment of severity. http://apps.who.int/iris/handle/10665/85839
2. Mehta A., Hoffbrand V., 2008. At a Glance Hematology Edisi kedua.
Jakarta: Erlangga Medical Series. Hal : 24-34
3. Widjanarko A. Sudoyo A., Salonder H., 2009. Anemia aplastik. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi kelima. Jakarta: Interna Publishing FK
UI. Hal : 1117
4. Dharmika D., 2009. Dispepsia Fungsional. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam jilid I Edisi kelima. Jakarta: Interna Publishing FK UI. Hal : 529533
14