Sebuah perusahaan telah merancang formulasi tablet yang mengandung bahan alam yang telah
dilaporkan mendorong penurunan berat badan.
Agar klaim ini dapat dicantumkan dalam literature produk, perusahaan tersebut telah diminta
untuk memperkuat klain ini dengan melakukan uji klinik. Oleh karena itu, perusahaan telah
merekrut 10 orang sukarelawan pria obesitas dan mencatat berat badan mereka.
Selanjutnya, masing-masing sukarelawan itu diminta mengonsumsi satu tablet tersebut dua kali
sehari selama satu bulan, kemudian berat badan mereka ditimbang kembali.
Hasil uji klinik ini disajikan dalam Tabel 1.1.
Dengan menggunakan uji statistik yang cocok, simpulkan apakah bahan alam ini bermanfaat
secara klinis atau tidak.
Nomor Pasien
uji klinik
pelaksanaan uji klinik
1
140
131
2
125
121
3
154
150
4
121
121
5
115
108
6
156
151
7
150
150
8
154
153
9
130
124
10
106
100
Tabel 1.1. Pengaruh formulasi tablet yang mengandung bahan alam terhadap penurunan berat
badan (BB) 10 orang sukarelawan pria obesitas.
Sebelum pelaksanaan uji klinik, parameter rancangan percobaan ditetapkan terlebih dahulu.
Hipotesis nol menyatakan bahwa formulasi itu tidak akan mempunyai pengaruh terhadap
penurunan berat badan pada sukarelawan obesitas. Jadi, tidak akan ada perbedaan berat
badan sukarelawan sebelum dan setelah uji klinik.
H0 : berat badan pasien pada awal percobaan = berat badan pasien pada akhir percobaan
Atau
H0 : berat badan pasien pada awal percobaan berat badan pasien pada akhir percobaan = 0
Pada contoh ini, secara sederhana dapat dilihat melalui rerata dan median perbedaan berat
badan 10 sukarelawan itu, dimana rerata terhitung sebesar 4,2 kg dan median perbedaan
terhitung sebesar 4,5 kg. Karena nilai ini hampri sama, maka kita menganggap bahwa
perbedaan berat badan terdistribusi secara normal dan kita akan menggunakan uji parametrik,
dalam hal ini adalah uji T Berpasangan.
Nomor
Pasien
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
BB (kg) sebelum
pelaksanaan uji klinik
140
125
154
121
115
156
150
154
130
106
BB (kg) 4 minggu
setelah pelaksanaan uji
klinik
131
121
150
121
108
151
150
153
124
100
Rerata perbedaan
Simpangan baku
perbedaan
Perbedaa (BB
sebelum BB
sesudah)
9
4
4
0
7
5
0
1
6
6
4,20
3,05
Statistik hitung ditafsirkan dengan mengetahui terlebih dahulu nilai t kritis/t tabel yang
menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis nol.
Parameter-parameter percobaan penting yang menentukan nilai ini adalah:
o = 0,05
o rancangan percobaan satu arah
o 9 df (Dalam uji berpasangan, jumlah derajat kebebasan dihitung dengan mengurangkan 1
dari jumlah total pasangan data; 10 1 = 9)
Berdasarkan informasi ini, nilai t kritis/t tabel adalah 1,83.
Lalu, lihat kembali kriteria pengambilan keputusan:
o Menggunakan perbandingan antara t hitung dengan t tabel.
Nilai t tabel didapat dari (aras nyata/tingkat signifikan) dengan derajat bebas/degrees of
freedom (df). Jika t hitung > t tabel; maka H 0 ditolak. Jika t hitung < t tabel; maka H0
diterima.
Akibatnya, nilai t hitung [4,33] lebih besar dari t kritis/t table [1,83], maka hipotesis nol
ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa formulasi yang mengandung bahan alam
mendorong penurunan berat badan dalam uji klinik.