KESEHATAN LINGKUNGAN
PENCEMARAN AIR
Dosen : dr. Iyone Siagian, M.Kes
Disusun Oleh :
Frenny S. Mandagi
Nim : 15202111023
PENCEMARAN AIR
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan kenyataan yang ada sekarang, sungai Indonesia
semakin tercemar oleh berbagai bahan pencemar. Bahan pencemaran
bisa masuk ke sungai pada umumnya karena disebabkan oleh perilaku
manusia sendiri. Dampak negatif yang disebabkan karena pencemaran
air sungai sangat banyak dan memebahayakan mahluk hidup sehingga
kita perlu melakukan berbagai langkah untuk menanggulangi
terjadinya pencemaran air sungai di Indonesia.
Menurut WHO, saat ini terdapat 2 miliar orang yang menyandang
menderita penyakit yang disebabkan oleh air dan makanan. Penyakit ini
merupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta anak setiap tahun.
Sumber sumber air semakin dicemari oleh limbah limbah industri yang
tidak diolah atau tercemar karena penggunaannya melebihi kapasitasnya
untuk diperbaharui. Sumber air tanah yang banyak dimanfaatkan warga
adalah air sumur gali. Air sumur gali bila kondisinya tercemar baik oleh
limbah domestik maupun limbah industri menyebabkan dampak terhadap
kesehatan manusia.
Air merupakan kebutuhan yang vital bagi manusia. Salah satu
persyaratan kesehatan rumah tinggal berdasarkan ketentuan rumah sehat
menurut Kepmenkes No.829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :
Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60
liter/orang/hari dan kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan
air bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan
Kepmenkes 907 tahun 2002. Terdapat parameter fisik, kimia dan biologi
dalam suatu air bersih maupun air minum. Kualitas air bersih akibat
limbah domestik dan industri dapat dianalisis berdasarkan parameter fisik
seperti bau, suhu, kekeruhan, rasa, dan warna. Parameter biologi seperti
adanya bakteri total coliform. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan,
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keadaan Air Di Indonesia
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat
hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu
sumber daya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan
memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi
mendatang. Kerusakan dan penurunan sumber daya air terus terjadi dan
semakin parah dari tahun ke tahun. Langkah-langkah untuk mengatasi
permasalahan sudah banyak dilakukan, namun kerusakan tetap saja
berjalan dengan kecepatan yang tidak terduga.
Pencemaran air saat ini terjadi hampir di seluruh kota besar dunia
dan sudah berlangsung ratusan tahun. Pengalaman negara maju ketika
revolusi industry 150 tahun lalu, memberi rasa optimis bahwa masih ada
kesempatan untuk Indonesia memperbaiki pencemaran yang terjadi.
Dalam penanggulangan pencemaran air, perlu dikenali terlebih dahulu
sumber pencemaran, material pencemaran, sifat dan karakter bahan
pencemar, kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi
pencemaran. Pada hakikatnya antara aktifitas manusia dan timbulnya
pencemaran terdapat hubungan melingkar berbentuk siklus. Agar dapat
hidup dengan baik manusia beradaptasi dengan lingkunganya dan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mengembangkan teknologi,
akibat sampingan dari pengembangan teknologi adalah bahan
pencemaran yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan ini merupakan stimulus agar manusia
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Air yang secara kimia hanya terdiri dari Atom H dan O yang
mempunyai sifat yang unik. Tanpa air tidak akan mungkin terdapat
kehidupan. Air dialam dijumpai dalam 3 bentuk yakni bentuk padat yaitu
4
es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk uap sebagai gas. Bentuk mana
yang akan ditemui tergantung keadaan cuaca. Kepadatan (density)
seperti halnya juga bentuk tergantung pada temperatur dan tekanan
barometris. Dalam menentukan karakteristik limbah, parameter yang
digunakan antara lain :
1. Parameter Suhu
Parameter ini mencakup kecepatan reaksi dan pengaruhnya
terhadap kelarutan suatu gas, bau dan rasa.
2. Parameter Rasa dan bau
Parameter ini seringkali diakibatkan oleh material material
terlarut seperti zat organi berupa phenol dan khlorophenol. Bau
dan rasa merupakan sifat air yang sangat subyektif, karena itu
sulit diukur tetapi bisa diidentifikasi seperti bau busuk, bau gas,
rasa pait dan rasa masam.
3. Parameter Warna
Estetika air sering dilihat dari warna. Air yang jernih, segar dan
tidak bau, merupakan indikator air bagus secara awam. Namun
demikian penting untuk membedakan antara air yang memiliki
warna asli akibat material yang terlarut, dan warna semu akibat
zat- zat yang tersuspensi. Warna kuning pada air yang berasal
dari pegunungan adalah berasal dari asam asam organik yang
tidak berbahaya bagi kesehatan, dan warna ini bisa disamakan
dengan warna asam tanik yang terdapat dalam teh.
4. Parameter Kekeruan
Hadirnya material berupa koloid menyebabkan air tampak
menjadi keruh yang secara estetis kurang menarik dan kelihatan
membahayakan bagi kesehatan. Kekeruhan bisa juga disebabkan
oleh partikel partikel tanah liat, lempung, lanau, atau akibat
limbah limbah rumah tangga, atau limbah industri, juga
terdapat mikroorganisme dalam jumlah yang besar.
5. Parameter Padatan
Padatan hadir dalam air berupa Zat Zat tersuspensi atau terlarut
dan dapat dibedakan antara organic dan anorganic.
6. Parameter Kondukktifitas
Parameter Konduktifitas tergantung pada jumlah garam garam
terlarut .
7. Parameter PH
5
SK
menteri
Kependudukan
Lingkungan
Hidup
no.
beradaptasi
hidupnya
dengan
manusia
lingkunganya
dan
mengembangkan
6
untuk
memenuhi
teknologi,
akibat
terjadinya
pencemaran
lingkungan.
Pencemaran
terhadap lingkungan
sampah yang
mengandung
senyawa
organik,
misalnya
pencemar
penyebab
terjadinya
penyakit
yaitu
bahan
pencemar
organik
yang
tidak
dapat
diuraikan
oleh
pencemar
berupa
makanan
tumbuh-tumbuhan
seperti
Triastuti,2008:01
pencemaran
air
sungai
di
Indonesia
ginjal,
hati,
limpa,
saluran
pencernaan
lainnya
sehingga
Disebabkan
karena
penguraian
sampah
organik
yang
dalam
enceng
gondok
dengan
pesat
sehingga
menutupi
Bahan
pencemaran
berupa
kondisi
(misalnya
panas)
yang
memerlukan
banyak
oksigen
sehingga
terjadi
sungai
oleh
sampah
masyarakat
sehingga
merugikan
11
kehidupan
secara
alami,
tetapi
juga
yang
paling
sering
akibat
dalam
menyebabkan
air
minum
dalam
jumlah
methaemoglobinemia,
yang
yakni
besar
kondisi
dapat
dimana
darah
menjad
kekurangan
oksigen.
Hal
ini
bisa
air pada
minamata
tersebut.
Logam
mercury
ini
dapat
13
Air
minum
biasanya
mengandung
cadmium
Ca
dengan
Kebersihan
lingkungan
dapat
meningkatkan
serta
dapat
memberikan
pengetahuan
terhadap
Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintesis
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dapat diolah
menjadi bahan lain yang berguna. Misalnya dapat diolah menjadi
karet.
proses
pengolahan.
Maka
dari
itu,
penggunaannya
harus
15
manapun
sehingga
mereka
tidak
akan
membuang
bahan
16
yang terus menerus serta pembinaan juga sosialisasi yang baik, tentunta
hal itu bisa tercapai.
merupakan
penunjang
yang
sangat
penting
dalam
skala
nasional
lembaga
yang
berwewenang
adalah
peran
kepada
masyarakt
pada
lembaga
swadaya
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penanggulangan pencemaran air, perlu perlu dikenali dahulu
sumber pencemarannya, material pencemaran, sifat dan karakter bahan
pencemaran,
kemudian
dilakukan
pengambilan
keputusan
untuk
kesadaran agar air sungai tersebut tidak tercemar dan dapat berguna
serta bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup. Bagi pelajar diharapkan
terus menjaga dan merawat aliran sungai serta terus belajar dan
mengembangkan
wawasannya
mengenai
cara
menanggulangi
DAFTAR USTAKA
Lutfi,Achmad 2009 Sumber dan Bahan Pencemaran Air Tanpa Nama Jurnal
Vol 1 No I (http://www.chem-is-try.org diakses 12 Maret 2009)
Lutfi,Achmad 2009 Penanggulangan Terhadap Terjadinya Pencemaran Air
dan Pengolahan Limbah Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I
(http://www.chem-is-try.org diakses 12 Maret 2009)
HI HMTL-ITS,Departemen 2007 Pencemaran Kali Surabaya: Sebuah Kasus
yang Akan Selalu Terulang Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I
(http://www.pdam-sby.go.id diakses 4 November 2007)
Sam,Arianto 2008 pengertian Pencemaran Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I
(http://smileboys.blogspot.com diakses Agustus 2008)
Triastuti 2008 Dampak Pencemaran Air di Lingkungan Sekitar Tanpa Nama
Jurnal Vol 1 No I (http://tridewi.blogspot.com diakses Mei 2008)
Alaerts, G. Dan Santika. S. S. 1987. Metode Peneliti Air. Husada. Surabaya.
Peraturan Pemerintah RI no 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistim
Penyediaan Air Minum
Peraturan pemerintah RI ni 51 tahun 1993 tentang Analisis Tentang
Dampak Lingkungan
19
20
21