Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KESEHATAN LINGKUNGAN

PENCEMARAN AIR
Dosen : dr. Iyone Siagian, M.Kes

Disusun Oleh :
Frenny S. Mandagi
Nim : 15202111023

PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SAMRATULANGI MANADO
2015

PENCEMARAN AIR
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan kenyataan yang ada sekarang, sungai Indonesia
semakin tercemar oleh berbagai bahan pencemar. Bahan pencemaran
bisa masuk ke sungai pada umumnya karena disebabkan oleh perilaku
manusia sendiri. Dampak negatif yang disebabkan karena pencemaran
air sungai sangat banyak dan memebahayakan mahluk hidup sehingga
kita perlu melakukan berbagai langkah untuk menanggulangi
terjadinya pencemaran air sungai di Indonesia.
Menurut WHO, saat ini terdapat 2 miliar orang yang menyandang
menderita penyakit yang disebabkan oleh air dan makanan. Penyakit ini
merupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta anak setiap tahun.
Sumber sumber air semakin dicemari oleh limbah limbah industri yang
tidak diolah atau tercemar karena penggunaannya melebihi kapasitasnya
untuk diperbaharui. Sumber air tanah yang banyak dimanfaatkan warga
adalah air sumur gali. Air sumur gali bila kondisinya tercemar baik oleh
limbah domestik maupun limbah industri menyebabkan dampak terhadap
kesehatan manusia.
Air merupakan kebutuhan yang vital bagi manusia. Salah satu
persyaratan kesehatan rumah tinggal berdasarkan ketentuan rumah sehat
menurut Kepmenkes No.829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :
Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60
liter/orang/hari dan kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan
air bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan
Kepmenkes 907 tahun 2002. Terdapat parameter fisik, kimia dan biologi
dalam suatu air bersih maupun air minum. Kualitas air bersih akibat
limbah domestik dan industri dapat dianalisis berdasarkan parameter fisik
seperti bau, suhu, kekeruhan, rasa, dan warna. Parameter biologi seperti
adanya bakteri total coliform. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan,
2

hanya sekitar 60% penduduk Indonesia mendapatkan air bersih dari


PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya mempergunakan
sumur atau sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air dapat
terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai muncul di mana-mana.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis ingin mengajak para pembaca agar senantiasa dapat menjaga
dan melestarikan air sungai dimanapun dan kapanpun juga.
2. Tujuan khusus
Penulis ingin mengetahui :
1. Pengertian pencemaran air sungai
2. Penyebab pencemaran air sungai di Indonesia
3. Dampak pencemaran air sungai di Indonesia
4. Cara mencegah pencemaran air sungai di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Keadaan Air Di Indonesia
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat
hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu
sumber daya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan
memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi
mendatang. Kerusakan dan penurunan sumber daya air terus terjadi dan
semakin parah dari tahun ke tahun. Langkah-langkah untuk mengatasi
permasalahan sudah banyak dilakukan, namun kerusakan tetap saja
berjalan dengan kecepatan yang tidak terduga.
Pencemaran air saat ini terjadi hampir di seluruh kota besar dunia
dan sudah berlangsung ratusan tahun. Pengalaman negara maju ketika
revolusi industry 150 tahun lalu, memberi rasa optimis bahwa masih ada
kesempatan untuk Indonesia memperbaiki pencemaran yang terjadi.
Dalam penanggulangan pencemaran air, perlu dikenali terlebih dahulu
sumber pencemaran, material pencemaran, sifat dan karakter bahan
pencemar, kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi
pencemaran. Pada hakikatnya antara aktifitas manusia dan timbulnya
pencemaran terdapat hubungan melingkar berbentuk siklus. Agar dapat
hidup dengan baik manusia beradaptasi dengan lingkunganya dan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mengembangkan teknologi,
akibat sampingan dari pengembangan teknologi adalah bahan
pencemaran yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan ini merupakan stimulus agar manusia
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Air yang secara kimia hanya terdiri dari Atom H dan O yang
mempunyai sifat yang unik. Tanpa air tidak akan mungkin terdapat
kehidupan. Air dialam dijumpai dalam 3 bentuk yakni bentuk padat yaitu
4

es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk uap sebagai gas. Bentuk mana
yang akan ditemui tergantung keadaan cuaca. Kepadatan (density)
seperti halnya juga bentuk tergantung pada temperatur dan tekanan
barometris. Dalam menentukan karakteristik limbah, parameter yang
digunakan antara lain :
1. Parameter Suhu
Parameter ini mencakup kecepatan reaksi dan pengaruhnya
terhadap kelarutan suatu gas, bau dan rasa.
2. Parameter Rasa dan bau
Parameter ini seringkali diakibatkan oleh material material
terlarut seperti zat organi berupa phenol dan khlorophenol. Bau
dan rasa merupakan sifat air yang sangat subyektif, karena itu
sulit diukur tetapi bisa diidentifikasi seperti bau busuk, bau gas,
rasa pait dan rasa masam.
3. Parameter Warna
Estetika air sering dilihat dari warna. Air yang jernih, segar dan
tidak bau, merupakan indikator air bagus secara awam. Namun
demikian penting untuk membedakan antara air yang memiliki
warna asli akibat material yang terlarut, dan warna semu akibat
zat- zat yang tersuspensi. Warna kuning pada air yang berasal
dari pegunungan adalah berasal dari asam asam organik yang
tidak berbahaya bagi kesehatan, dan warna ini bisa disamakan
dengan warna asam tanik yang terdapat dalam teh.
4. Parameter Kekeruan
Hadirnya material berupa koloid menyebabkan air tampak
menjadi keruh yang secara estetis kurang menarik dan kelihatan
membahayakan bagi kesehatan. Kekeruhan bisa juga disebabkan
oleh partikel partikel tanah liat, lempung, lanau, atau akibat
limbah limbah rumah tangga, atau limbah industri, juga
terdapat mikroorganisme dalam jumlah yang besar.
5. Parameter Padatan
Padatan hadir dalam air berupa Zat Zat tersuspensi atau terlarut
dan dapat dibedakan antara organic dan anorganic.
6. Parameter Kondukktifitas
Parameter Konduktifitas tergantung pada jumlah garam garam
terlarut .
7. Parameter PH
5

Tingkat asiditas atu alkalinitas suatu sampe diukur berdasarkan


skala ph yang dapat menunjukan kinsentrasi ion hidrogen dalam
larutan tersebut. Skala ph mempunyai rentang 0 -14 dengan nilai
7 sebagai netral, dibawah 7 larutan disebut asam, sedangkan
diatas 7 larutan disebut basah. Air yang terlalu asam atau basah
tidak dikehendaki oleh karena akan bersifat korosif, atau
kemungkinan akan sulit diolah.
8. Parameter Oksidation Reduktion Potensial (ORP )
Dalam setiap sistim yang sedang melangsungkan proses oksidasi
akan terjadi perubahan yang terus menerus, rasio material yang
tereduksi dan material yang teroksidasi.
9. Parameter Alkalinitas
Alkalinitas pada umumnya disbabkan oleh bikarbonat yang
berasal dari larutan batu kapur dalam air tanah.
10. Parameter Alkalinitas
11. Parameter Asiliditas
12. Parameter Kesadahan
13. Parameter Oksigen Terlarut
14. Parameter Kebutuhan Oksigen
15. Parameter Ntrogen
16. Parameter Khlorida
17. Parameter Biologi
Menurut

SK

menteri

Kependudukan

Lingkungan

Hidup

no.

02/MENKLH/1988. Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat, energi, dan / atau berubahnya tatanan (komposisi air)
oleh kegiatan manusia dan proses alam sehingga kualitas air menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukanya.
Pencemaran air sungagi terjadi apabila dalam sungai tersebut
terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak di
harapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga air
sungai tersebut kualitasnya menurun dan berkurang nilai gunanya yang
dapat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Pada
hakikatnya antara aktifitas manusia dan timbulnya pencemaran terdapat
hubungan melingkar berbentuk siklus. Agar dapat hidup dengan baik
manusia
kebutuhan

beradaptasi
hidupnya

dengan
manusia

lingkunganya

dan

mengembangkan
6

untuk

memenuhi

teknologi,

akibat

sampingan dari pengembangan teknologi adalah bahan pencemaran yang


menyebabkan

terjadinya

pencemaran

lingkungan.

Pencemaran

lingkungan ini merupakan stimulus agar manusia menyesuaikan diri


terhadap lingkungan. Pada saat ini pencemaran

terhadap lingkungan

berlangsung dimana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini


beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan
masukya logam berat.
Sumber air yang berupa air tanah sangat penting manfaatnya. Di musim
kemarau ketika air permukaan tidak tersedia karena kering, maka masyarakat akan
banyak menggunakan air tanah. Penggunaan air tanah di manfaatkan masyarakat
setempat dikarenakan kesinambungannya dari segi kuantitas lebih baik dibandingkan
denganair hujan maupun air permukaan. Air tanah juga dapat mengalami
pencemaran, seperti air sungai, namun mekanismenya berbeda. Karena lebih terbuka,
air permukaan lebih mudah mengalami penurunan kualitas daripada air tanah. Oleh
karena itu orang cenderung menggunakan air tanah sebagai sumber untuk
keperluan seharihari,termasuk untuk air minum (Sudarmadji,2006).
B. PENYEBAB PENCEMARAN AIR SUNGAI DI INDONESIA
1. Berkembangnya industri-industri di Indonesia
Denwasa ini industri-industri di Indonesia semakin berkembang, baik
jumlah, teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang di hasilkan.
Industri-industri khususnya yang berada di dekat aliran sungai cenderung
akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari
ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat
menyebabkan berubahnya susunan kimia, bakteriologi, serta fisik air.
Polutan yang di hasilkan oleh pabrik dapat berupa:
Logam Berat: timbale, tembaga, seng dll.
1. Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang
pada akhirnya akan mematikan biota air.

2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga


Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai.
Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan
anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan
akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan
anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit
penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga
menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui
proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah
pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan
pestisida. Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air
yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan
bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga
ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan
cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada
ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya. Penggunaan pestisida
juga dapat menggagu ekosistem air karena pestisida bersifat toksit dan
akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam
Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya
terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi
dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa
endapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air
menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang
mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga berpengaruh pada tingkat
pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada

sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir


bahan pencemaran juga berkurang.
Dari uraian penyebab pencemaran air sungai di Indonesia diatas,
bahan pencemarannya dapat dikelompokkan menjadi:
1. Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen
yaitu

sampah yang

mengandung

senyawa

organik,

misalnya

sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah dari


tanaman air seperti enceng gondok yang mati, sampah rumah
tangga (sisa-sisa makanan, kotoran manusia dan kotoran hewan
ternak), dll. Untuk proses penguraian sampah-sampah tersebut
memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah
tersebut berada di dalam air, maka perairan tersebut akan
kekurangan oksigen.
2. Bahan

pencemar

penyebab

terjadinya

penyakit

yaitu

bahan

pencemaran yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli.


Bahan pencemar ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah
rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.
3. Bahan pencemar senyawa organik/mineral misalnya logam-logam
berat seperti merkuri (Hg), cadmium (Cd), timah hitam (Pb),
tembaga (Cu), garam-garam anorganik.
4. Bahan

pencemar

organik

yang

tidak

dapat

diuraikan

oleh

mikroorganisme yaitu senyawa organik yang berasal dari pestisida,


herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintesis, limbah
industri dan limbah minyak.
5. Bahan

pencemar

berupa

makanan

tumbuh-tumbuhan

seperti

senyawa nitrat dan senyawa fosfat.


6. Bahan pencemar berupa zat radioaktif yang biasanya berasal dari
limbah PLTN dan dari percobaan- percobaan nuklir lainnya.
9

7. Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan


lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat
padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus.
8. Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari
limbah pembangkit

tenaga listrik atau limbah industri yang

menggunakan air sebagai pendingin.


C. Dampak Pencemaran Air Sungai di Indonesia
Menurut

Triastuti,2008:01

pencemaran

air

sungai

di

Indonesia

membawa dampak negatif yang beraneka ragam. Diantaranya adalah:


1. Meracuni sumber air minum
Misalnya air yang tercemar oleh logam-logam berat yang masuk ke
dalam tubuh melalui minuman dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh
seperti

ginjal,

hati,

limpa,

saluran

pencernaan

lainnya

sehingga

mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.


Selain itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat
menyebabkan penyakit kanker serta merusak sel dan jaringan tubuh
lainnya.
2. Mengakibatkan penularan penyakit
Yaitu air yang tercemar oleh virus dan bakteri. Misalnya bakteri coli
yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera,
diare, types) atau penyakit kulit.
3. Merusak ekosistem air (membunuh ikan-ikan dan organisme dalam
air lainnya)
Yaitu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

Disebabkan

karena

penguraian

sampah

organik

yang

dalam

penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga kandungan


10

oksigen dalam air menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan


ikan-ikan dan organisme dalam air kekurangan oksigen dan
akhirnya mengakibatkan kematian.

Bahan pencemaran organik yang tidak dapat diuraiakan oleh


mikroorganisme sehingga akan menggunung dan mencemari air
sungai yang dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan
makhluk hidup di dalamnya.

Bahan pencemaran berupa makanan tumbuh-tumbuhan yang dapat


menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dan tumbuhan air
separti

enceng

gondok

dengan

pesat

sehingga

menutupi

permukaan air yang mengakibatkan kadar oksigen dan sinar


matahari berkurang karena terhalang dan tidak dapat masuk ke
dalam air sehingga mengganggu kehidupan akuatik (organisme,
ikan, dan tanaman dalam air).

Bahan

pencemaran

berupa

kondisi

(misalnya

panas)

yang

menyebabkan suhu air meningkat sehingga tidak sesuai untuk


kehidupan akuatik. Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan
terurai menjadi senyawa-senyawa organik yang dalam proses
penguraiannya

memerlukan

banyak

oksigen

sehingga

terjadi

penurunan kadar oksigen dalam air.

Bahan pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan


air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, air kurang
mampu mengasimilasi sampah sehingga mengganggu kehidupan
akuatik.
4. Mengakibatkan terjadinya bencana alam
I sakit, Seperti banjir yang diakibatkan karena tersumbatnya aliran

sungai

oleh

sampah

masyarakat

sehingga

merugikan

masyarakat itu sendiri dan makhluk hidup lain di sekitarnya.

11

kehidupan

D. Penyakit Penyakit yang dirimbulkan karena air


1. Disentri
Penyebabnya adalah beberapa bacteri dicentry baccilus, waktu
inkubasi 1 7 hari biasanya sampai 4 hari atau kurang. Gejala
penyakit ini antar lain : Bakteri dycebtri yang masuk melalui mulut
akan tumbuh didalam perut besar dan berubah secara lokal menjadi
sakit, misalnya timbul bisul pada selaput lendir ( mucous membrane
).Gejala utama yakni, mencret, mulas, demam, rasa mual, muntah
muntah serta bab cair berdarah dan berlendir.
2. Tifus dan Paratifus
Penyebabnya adalah sejenis bacilus typhus dan parathypus dengan
waktu inkubasi antara 1 3 minggu. Bakteri tersebut masuk melalui
mulut dan menjangkit pada struktur lympha ( getah bening ) pada
bagian bawah usu halus kemudian masuk kealiran darah dan akan
terbawah ke organ organ internal sehinga gejala muncul pada
seluruh tubuh misalnya : seluruh badan lemas, pusing, hilang nafsu
makan, dan timbul demam serta badan menggigil
3. Kholera
Penyebabnya adalah bakteri patogen jenis vibrio cholerae, dan
waktu inkubasinya antara beberapa jam sampai beberapa hari.
Bakteri ini masuk melalui mulut dan akan berkembang didalam usus
halus dan menghasilkan exitoxin yang menyebabkan rasa mual.
Gejala yang penting yakni mencret atau diare dengan warna putih
keruh dan muntah muntah. Kadang kadang juga terjadi
dehidrasi.
4. Hepatitis A
Penyebabnya adalah virus hepatitis A, dengan waktu inkubasi antar
15 30 hari. Iveksi ini biasanya terjadi melalui mulut. Gejala
primernya antara lain, demam pusing, dan rasa lemah diseluruh
tubuh. Gejala spesifik antar lain terjadinya pembengkakan liver, dan
timbul gejalasakit kuning.
5. Poliomelistis anterior Akut
Penyebabnya adalah virus polio, dengan waktu inkubasi anara 3
21 hari, biasanya antara 7 12 hari. Virus polio masuk melalui mulut
dan menginfeksi seluruh tubuh, kemudian menjalar melalui simpils
saraf lokal dan selanjutnya menyerang sistim saraf pusat, yang
12

dapat menyebabkan kelumpuhan. Beberapa gejala yang terlihat


antar lain demam, rasa meriang, tidak enak badan dan tenggorokan
sakit, pusing pusing dan terjadi kejang mulut.
E. Penyakit Dan Zat Zat Kimia Dalam Air
1. Nitrat
Salah satu contoh pecemaran nitrat terhadap air minum yakni
akibat kegiatan pertanian. Meskipun pencemaran nitrat dapat
terjadi

secara

alami,

tetapi

juga

yang

paling

sering

akibat

pencemaran dari air limbah pertanian yang banyak mengandung


senyawa nitrat akibat pemakaian pupuk nitrogen urea. Senyawa
nitrat

dalam

menyebabkan

air

minum

dalam

jumlah

methaemoglobinemia,

yang

yakni

besar

kondisi

dapat
dimana

haemoglobin didalam darah berubah menjadi methaemoglobin


sehiingga

darah

menjad

kekurangan

oksigen.

Hal

mengakibatkan kematian terutama pada bayi.


2. Fluorida
Adalah senyawa kimia, yang secara alami ada dalam

ini

bisa

air pada

berbagai konsentrasi.Pada kondisi yg lebih kecil 1,5 gr/I sangat


bermamfaat bagi kesehatan, yakni untuk kesehatan gigi karena
dapat mencegah kerusakan gigi. Tetapi pada konsentrasi yang besar
yakni lebih dari 2mg/I dapat menyebabkan kerusakan gigi/ fluorosis.
3. Air Raksa
Air raksa atau mercuri adalah unsur yang termasud dalam logam
berat yang bersifat racun terhadap tubuh manusia. Pencemaran air
ini umumnya diakibatkan oleh limbah limbah terutama limbah
industri
Pada tahun 1950an kasus pencemaran berat oleh limbah mercuri
telah terjadi di teluk minamata, jepang, dan telah meracuni seluruh
penduduk

minamata

tersebut.

Logam

mercury

ini

dapat

terakumulasi dalam produk perikanan, pertanian, dan jika produk


tersebut dimakan oleh manusia, maka akan dapat terakumulasi di
dalam tubuh. Akumulasi ini dapat terjadi kerusakan permanen
terhadap sistem jaringan saraaf, dengan gejala sakit sakit pada
seluruh tubuh.
4. Kadmium

13

Air

minum

biasanya

mengandung

cadmium

Ca

dengan

konsentrasi 1mg atau kadang kadang mencapai 5mg, dan jarang


mencapai 10 mg. Keracunan air yang mengandung kadmium
berlebih umumnya gejala yang terjadi hampir sama dengan gejala
yang terjadi keracunan senyawa mercuri (Hg ) atau senyaw
minamata.
5. Selenium
Berdasarkan penelitian terhadap tikus betina yang terpapar dengan
senyawa ini menunjukan penurunan gerakan spontan, pernafasan
yang cepat dan hebat, diare, dan selanjutnya mati karena susah
bernafas.
6. Trihalomethan
Adanya senyawa trihalomethan ini pertamakali ditemukan oleh J
Rook pada sekitar tahun 1972.

Senyawa trihalometan yang

dijumpai dalam air minum, dapat menagkibat kan kanker.


F. Penyakit Dan Kebersihan
1. Cara Masuk Penyakit
Diare adalah jenis penyakit yang erat kaitannya dengan kebersihan.
Yang paling umum terserang penyakit ini adalah anak anak dan
balita. Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit ini adalah dari
tinja, dan masuk kedalam tubuh manusia melalu mulut terutama
pada makanan dan minuman atau melalui kontak orang ke orang.
2. Pencegahan
Seringkali organisme penyebab infeksi tersebut adalah diakibatkan
oleh konndisi rumah yang kotor dan tidak sehat. Hal ini juga terlihat
pada kondisi atau keadan diri yang kadang mencuci tangan tidak
bersih pada saat selesai buang kotoran. Penyakit ini bisa juga
ditularkan oleh penjajah penjajah makanan yang kebersihannya
kurang memadai. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah
mengindarinya.

Kebersihan

lingkungan

dapat

meningkatkan

kesehatan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan kesehatan


adalah upaya peningkatan air bersih, selain itu perlu diadakan
perbaikan dalam pembuangan air limbah atau pengelolaan kotoran
mausia,

serta

dapat

memberikan

pengetahuan

terhadap

masyarakan akan pentingnya kebersihan lingkungan atau lebih luas


lagi mengenai kesehatan lingkungan.
14

G. Cara Mencegah Pencemaran Air Sungai di Indonesia


Menurut Achmad Lutfi,2009:01 untuk mencegah agar tidak terjadi
pencemaran air sungai di Indonesia kita perlu melakukan berbagai
langkah diantaranya adalah:
1. Melestarikan tumbuhan di hulu sungai dan membuat sengkadan
pada lahan pertanian yang miring Agar tidak menimbulkan erosi tanah, di
sekitar hulu sungai sebaiknya ditanami tumbuh-tumbuhan yang dapat
menahan terjadinya erosi serta pada lahan pertanian yang miring dibuat
sengkedan agar tidak menimbulkan erosi dan tanah longsor
2. Tidak membuang sampah apapun ke dalam sungai
Sampah seharusnya memang tidak di buang ke sungai tetapi sampah
dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna. Misalnya:

Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintesis
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dapat diolah
menjadi bahan lain yang berguna. Misalnya dapat diolah menjadi
karet.

Sampah organik yang dapat diuraiakan oleh mikroorganisme


dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk
dapat digunkan sebagai pupuk.
3. Tidak menggunakan pupuk atau pestisida secara berlebihan
Penggunaan pupuk dan pestisida sebagian besar biasanya dilakukan

oleh lahan pertanian yang airnya kemudian dialirkan ke sungai tanpa


melalui

proses

pengolahan.

Maka

dari

itu,

penggunaannya

harus

seminimal mungkin agar tidak menimbulkan pencemaran yang serius


4. Mengolah limbah industri menjadi barang yang bermanfaat.
Misalnya mengolah limbah industri gula menjadi tetes (yang dapat

15

digunakan sebagai pupuk) maupun menjadi micin (yang dapat digunakan


sebagai penguat rasa makanan).
5. Memanfaatkan tanaman air seperti enceng gondok yang tumbuh
secara tidak terkendali menjadi barang-barang kerajinan, seperti tas
6. Melestarikan hutan
Yaitu dilakukan agar ketersediaan air yang disimpan oleh tumbuhtumbuhan hutan tidak berkurang, sehingga sumber-sumber mata air
sungai tidak berkurang memproduksi air dan volume air sungai tetap
stabil. Selain itu tumbuhan hutan dapat menyerap CO2 dan menghasilkan
O2 yang dapat mencegah terjadinya hujan asam yang dapat merusak
ekosistem air sungai.
7. Membuat undang-undang mengenai pencemaran air sungai di
Indonesia serta melakukan pengontrolan secara ketat dan sanksi keras
pada yang melanggar ketentuan pemerintah tersebut.
8. Yang paling penting dari pencegahan pencemaran air sungai di
Indonesia adalah menyadarkan masyarakat Indonesia itu sendiri akan
pentingnya aliran sungai bagi kehidupan. Karena dengan kesadaran itu
masayarakat akan menjaga dan melestarikan sungai tanpa paksaan dari
pihak

manapun

sehingga

mereka

tidak

akan

membuang

bahan

pencemaran ke dalam sungai dan sungai akan terjaga kelestariannya


yang akan membawa kesejahteraan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
H. Strategi Penanggulangan
1. Pengaturan Tata Ruang
Tata ruang yang baik mengatur pemanfaatan tatruang dengan
mempertimbangkan beban lingkungan yang akan muncul apabila ruang
itu terpakai. Tata ruang yang berwawasan lingkunagn akan menhasilkan
model model kota atau desa yang akrab dengan lingkungan atau yang
sekarang dikenal dengan eco- city. Dengan bantuan penegakan hukum

16

yang terus menerus serta pembinaan juga sosialisasi yang baik, tentunta
hal itu bisa tercapai.

2. Perlindungan Sumber Air


Perlindungan sumber air meliputi perlindungan daerah resapan air,
dengan cara pembatasa bangunan, pelarangan pembukaan hutan dan
penebangan hutan, penguasaan sumber sumber air oleh individu atau
pengambilan yang berlebihan, perlindungan dari pencemaran baik melalui
limbah domestok maupun industri.
3. Monitoring Dan Evaluasi
Data

merupakan

penunjang

yang

sangat

penting

dalam

mengevaluasi kondisi lingkungan dan penegakan hukum lingkungan.


Untuk pengisian data dilakukan monitiring terutama perairan perairan
yang dianggp rawan atau daerah industri yang diduga mencemari.
Penegakan hukum tidak dapat dilakukan dengan tegas tanpa adanya data
data pendukung hasil monitoring yang akurat dan continue.
4. Kelembagaan
Dalam

skala

nasional

lembaga

yang

berwewenang

adalah

kementrian lingkungan hidup, dalam skala propinsi ada Badan Pengelola


Lingkungan Hidup ( BPLH ). Beberapa tempat atau daerah masi
menggunakan nama kantor atau dinas. Hanya saja yang masih disoroti
adalah SDM yang masih kurang padahal permasalahan lingkungan
semakin bayak. Kekurangan SDM tersebut dapat disiasati dengan
memberikan

peran

kepada

masyarakt

pada

lembaga

swadaya

masyarakat, agar berperan lebih aktif dalam perbaikan lingkungan.

17

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penanggulangan pencemaran air, perlu perlu dikenali dahulu
sumber pencemarannya, material pencemaran, sifat dan karakter bahan
pencemaran,

kemudian

dilakukan

pengambilan

keputusan

untuk

menghindari pencemara lingkunagn. Penvemaran air berpengaruh pada


kondisi kesehatan manusia dan lingkungan perairan. Banyak penyakit
yang diakibatkan oleh penglolaan air yang kotor, dan perlu dilakukan
penggolongan atas sumber air sebagai langkah pencegahan untuk
prlindungan sumber air dari pencemaran dan panduan bagi penetapan
buku pembuangan air limbah.
Dalam pengendalian pencemaran, perlu diadakan perlindungan
sumber air dengan cara penatatn tata ruang yang berwawasan lindungan
dan dilindungi oleh udang undang yang berlaku. Agar kondisi kegiatan
lingkungan dapat berjalan dengan baik diperlukaan kelembagaan yang
mantap dan mampu memantau semua kegiatan yang berdampak
lingkungan dengan dibantu oleh lembaga swadaya masyarakat.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:
Untuk mansyarakat, melihat banyak dan bahayanya dampak negatif
yang ditimbulkan dari pencemaran air sungai maka masyarakat Indonesia
diharapkan dapat menjaga dan melestarikan air sungai dengan penuh
18

kesadaran agar air sungai tersebut tidak tercemar dan dapat berguna
serta bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup. Bagi pelajar diharapkan
terus menjaga dan merawat aliran sungai serta terus belajar dan
mengembangkan

wawasannya

mengenai

cara

menanggulangi

pencemaran air sungai khususnya di Indonesia agar pencemaran air


sungai di Indonesia tersebut dapat dikurangi atau bahkan diatasi dan
kehidupan makluk hidup di Indonesia menjadi lebih sejahtera. Dan mari
kita saling menjaga dan saling memberi contoh yang baik bagiaman
pemeliharan sungai agar sumber sumber air kita bisa tetap terjaga dan
terpelihara.

DAFTAR USTAKA

Lutfi,Achmad 2009 Sumber dan Bahan Pencemaran Air Tanpa Nama Jurnal
Vol 1 No I (http://www.chem-is-try.org diakses 12 Maret 2009)
Lutfi,Achmad 2009 Penanggulangan Terhadap Terjadinya Pencemaran Air
dan Pengolahan Limbah Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I
(http://www.chem-is-try.org diakses 12 Maret 2009)
HI HMTL-ITS,Departemen 2007 Pencemaran Kali Surabaya: Sebuah Kasus
yang Akan Selalu Terulang Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I
(http://www.pdam-sby.go.id diakses 4 November 2007)
Sam,Arianto 2008 pengertian Pencemaran Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I
(http://smileboys.blogspot.com diakses Agustus 2008)
Triastuti 2008 Dampak Pencemaran Air di Lingkungan Sekitar Tanpa Nama
Jurnal Vol 1 No I (http://tridewi.blogspot.com diakses Mei 2008)
Alaerts, G. Dan Santika. S. S. 1987. Metode Peneliti Air. Husada. Surabaya.
Peraturan Pemerintah RI no 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistim
Penyediaan Air Minum
Peraturan pemerintah RI ni 51 tahun 1993 tentang Analisis Tentang
Dampak Lingkungan
19

Ariyanti, S. 2010. Hubungan Jarak Sumur dar Sungai Tercemar Limbah


Tapioka dengan
Kadar Sianida. Jurnal Kemas, 5(2):106-111
Asmaranto, Ria, dan Nadjadjli. 2012. PenentuanNilai Konduktivitas Hidrolik
Tanah Tidak
254
Agnes Fitria Widiyanto / Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan
Limbah Rumah Tangga
Jenuh Menggunakan Uji Resistivitas Di
Laboratorium. Jurnal Teknik Pengairan, 3(1)
Madhi, Shabir A. 2010. Efect of Human Rotavirus Vaccine on Severe
Diarrhea in African Infants. N Engl J Med, 362:289-298.
Mafazah, L. 2013. Ketersediaan Sarana Sanitasi
Dasar, Personal Hygiene Ibu dan Kejadian Diare. Kemas, 8(2):176182.
Mirza, 2014. Hygiene Sanitasi Dan Jumlah Coliform Air Minum. Kemas,
9(2).
Selintung Dan Suryani, 2012. Studi Pengolahan Air Melalui Media Filter
Pasir Kuarsa (Studi
Kasus Sungai Malimpung). Prosiding 6.
Agustiningsih, Setia dan Sudarno. 2012. Analisis Kualitas Air Dan Strategi
Pengendalian
Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Jurnal Presipitasi,
9(2)
Ariyanti, S. 2010. Hubungan Jarak Sumur dari
Sungai Tercemar Limbah Tapioka dengan Kadar Sianida. Jurnal
Kemas, 5(2):106-111
Herlambang, A. 2006. Pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya.
JAI, 2(1)
Kadek DH dan Konsukartha. 2007. Pencemaran Air Tanah Akibat
Pembuangan Limbah
Domestik Di Lingkungan Kumuh Studi Kasus Banjar Ubung Sari,
Kelurahan Ubung.Jurnal Permukiman Natah, 5(2).

20

Madhi, Shabir A. 2010. Efect of Human Rotavirus Vaccine on Severe


Diarrhea in African Infants. N Engl J Med, 362:289-298.
Mafazah, L. 2013. Ketersediaan Sarana Sanitasi Dasar, Personal Hygiene
Ibu dan Kejadian
Diare. Kemas, 8(2):176-182.
Mirza, 2014. Hygiene Sanitasi Dan Jumlah Coliform Air Minum. Kemas,
9(2).
Selintung Dan Suryani, 2012. Studi Pengolahan Air Melalui Media Filter
Pasir Kuarsa (Studi
Kasus Sungai Malimpung). Prosiding 6.
Stefano, Guandalini. 2011. Probiotics for Prevention and Treatment of
Diarrhea. Journal of Clinical Gastroenterology, 45(2):149153.
Sudarmadji 2006. Perubahan Kualitas Airtanah Di Sekitar Sumber
Pencemar Akibat Bencana
Gempa Bumi. Forum Geografi, 20(2):9911.
Sudarmadji. 2007. Perubahan Kualitas Airtanah Di Sekitar Sumber
Pencemar Akibat Bencana
Gempa Bumi. Forum Geografi, 20(2):99119.

21

Anda mungkin juga menyukai