Anda di halaman 1dari 8

Pemecahan Masalah

1.

Regulasi
Rencana Operasional Pengelolaan Sampah ini dipersiapkan agar sejalan dengan
Undang- Undang Republik Indonesia dan sesuai dengan kerangka peraturan berikut yang
berhubungan dengan masalah pengelolaan sampah seperti penyusunan Perda, Perbup,
NSPM, dll.
Peraturan di tingkat nasional / daerah di

atas memiliki ketentuan regulasi untuk

pengelolaan sampah dari unit pemerintahan terendah sampai ke tingkat nasional untuk
mengaktifkan system pengelolaan sampah yang baik.

2.

Pengoperasian Alat
Operasi dan pemeliharaan (O&M) adalah aspek kunci di dalam kegiatan pengelolaan
sampah. Sehingga, aspek pemeliharaan perlu disiapkan untuk semua peralatan yang
digunakan atau sumber daya yang digunakan dengan tujuan utama operasi kegiatan
SWM yang efisien dan optimal.
Tujuan utama dari pemeliharaan adalah:

3.

Memastikan bahwa semua peralatan dan sumber daya berada dalam tata kerja yang

baik;
Membuat sistem agar dapat dioperasikan selama mungkin;
Mencegah atau menghindari biaya yang tidak perlu atau kehilangan waktu dan sumber

daya;
Memastikan bahwa seluruh pekerja dapat bekerja dalam lingkungan yang aman.

Anggaran
Perkiraan pendapatan harus terukur dan rasional dan diperkirakan sesuai dengan
semua sumber pendapatan yang terdaftar, sedangkan rencana pengeluaran yang
dianggarkan tidak akan melebihi pendapatan maksimum;
Pengeluaran yang dianggarkan harus didukung dengan jumlah yang wajar,
kepastian pendapatan, dan tidak dibenarkan untuk melakukan kegiatan pembangunan
apapun yang anggarannya belum dialokasikan atau tidak cukup dikreditkan dalam APBD
atau revisi APBD. Setiap pendapatan dan pengeluaran tahun fiskal saat ini harus
dimasukkan dalam APBD yang dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah.

4.

Peningkatan SDM Pengelola Persampahan


Tujuan MSDM adalah pemeliharaan hubungan manusia yang lebih baik di dalam
SKPD dengan pengembangan, penerapan, dan evaluasi kebijakan, prosedur, dan program
yang berkaitan dengan sumber daya manusia untuk mengoptimalkan kontribusi mereka
terhadap realisasi tujuan SKPD.
Salah satu cara untuk memberikan pengembangan individu kepada pegawai adalah
dengan melalui pengembangan kapasitas. Tujuan dari mengembangkan sebuah pelatihan
sumber daya manusia untuk pegawai-pegawai SKPD.

5.

Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan


Partisipasi rumah tangga dan masyarakat dalam operasi dan pemeliharaan yang
tepat dalam sistem pengumpulan dan pembuangan sampah yang dapat didorong dengan
sosialisasi yang meluas mengenai masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan, serta
kampanye informasi terfokus mengenai masalah spesifik pengelolaan sampah. Program
pendidikan formal, program sekolah, penyebaran materi pengajaran dan pembelajaran,
dan program pelatihan dan motivasi terarah bagi organisasi berbasis masyarakat dan
pemimpin lokal merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

6.

Keterlibatan Sektor Swasta


Terdapat tiga

kemungkinan dimana

sektor swasta

dapat terlibat di dalam

pengelolaan sampah. Pertama, pelayanan publik yang ada terlalu mahal untuk dilakukan
atau tidak memadai, maka partisipasi sektor swasta menawarkan sarana untuk
meningkatkan efisiensi dan memperkecil biaya melalui pengenalan prinsip-prinsip
komersial dan perhatian yang lebih besar terhadap kepuasan pelanggan. Kedua, pada
kondisi dimana dana investasi publik setempat sangat terbatas, maka sektor swasta
dapat memobilisasi dana investasi yang diperlukan. Ketiga, sektor swasta menempatkan
diri dengan baik untuk menarik pengalaman lokal dan internasional dalam bidang
pengelolaan sampah dan memperkenalkan teknologi yang telah terbukti dan efektif
secara biaya bersamaan dengan keahlian manajemen.

INPUT
Sumber Daya
Alam dan
Energi

OUTPUT
Barang
dan
Jasa

SAMPAH
Produk
Turunan

Gambar 9.3 Keberlanjutan Ekologi

Penentu Kebijakan
Perencanaan Keuangan
dan Pengelola Anggaran

Operator
Pengelola
Sampah

Dinas ! Aktor Utama


Pengelolaan Sampah

Manajer
Pengelola
Sampah

PENGELOLAN SAMPAH
YANG BERKELANJUTAN
OLEH PEMERINTAH DAERAH
Gambar 9.4 Para Pemangku Kepentingan Utama dan
Fungsinya dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

11.1 TUJUAN MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi (M&E) adalah suatu sistem keseimbangan yang memerlukan metoda untuk
mengamati secara berkala terhadap pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi aspek positif dan
potensi masalah, dan menyarankan langkah-langkah antisipasi atau tindakan perbaikan pada waktu
yang tepat jika diperlukan. Informasi M&E disajikan di dalam pelaporan yang baik, yang membantu
untuk memantau pelaksanaan kegiatan tersebut. Manfaat
utamanya adalah bahwa kinerja kegiatan dapat diamati dan diukur secara berkala untuk
mengidentifikasi perubahan rencana kegiatan dan hasil yang akan dicapai.

Anda mungkin juga menyukai