PENDAHULUAN
I.I
Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap
I.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang dapat kami angkat
yaitu :
1. Apa saja prinsip-prinsip etika keperawatan?
2. Apa saja ethical issue dalam praktik keperawatan?
3. Apa saja prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan?
I.3
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip etika keperawatan
2. Untuk mengetahui apa saja ethical issue dalam praktik keperawatan
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip legal dalam praktik
keperawatan
I.4
Manfaat
Makalah Etika Keperawatan ini diharapakn mahasiswa mampu
memahami dan mengaplikasikan mengenai Etika Keperawatan dalam
proses keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
d. Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek
dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.
e. Moral Right
Moral right menyangkut apa yang benar dan salah pada perbuatan,
sikap, dan sifat. Tanda utama adanya masalah moral, adalah bisikan
hati nurani atau timbulnya perasaan bersalah, malu, tidak tenang, dan
tidak damai dihati. Standar moral dipengaruhi oleh ajaran, agama,
tradisi, norma kelompok, atau masyarakat dimana ia dibesarkan.
f. Nilai dan Norma Masyarakat
Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang
penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah
pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi
adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan
sebagai perilaku personal. Values (nilai-nilai) yang idealsatau idaman,
konsep yang sangat berharga bagi seseorang yang dapat memberikan
arti dalam hidupnya.avlues merupakan sesuatu yang berharga bagi
seseorang, dan bisa mempengaruhi persepsi,motivasi,pilihan dan
keputusannya. Salary dan McDonnel (1989),values yang di sadari
menjadi pengendali internal seseorang adn bertingkah, membuat
pilihan dan keputusan.
II.2
A. Jenis-jenis Euthnasia
Euthanasia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
sesuai dengan dari mana sudut pandangnya atau cara melihatnya.
1. Dilihat dari cara pelaksanaannya, euthanasia dapat dibedakan
atas :
a. Euthanasia pasif
Euthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan
atau mencabut segala tindakan atau pengobatan yang
sedang berlangsung untuk mempertahankan hidup pasien.
Dengan kata lain, euthanasia pasif merupakan tindakan
tidak memberikan pengobatan lagi kepada pasien terminal
untuk mengakhiri hidupnya. Tindakan pada euthanasia
pasif ini dilakukan secara sengaja dengan tidak lagi
memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang
hidup pasien, seperti tidak memberikan alat-alat bantu
hidup atau obat-obat penahan rasa sakit, dan sebagainya.
Penyalahgunaan euthanasia pasif biasa dilakukan
oleh tenaga medis maupun keluarga pasien sendiri.
Keluarga pasien bisa saja menghendaki kematian anggota
keluarga mereka dengan berbagai alasan, misalnya untuk
mengurangi penderitaan pasien itu sendiri atau karena
sudah tidak mampu membayar biaya pengobatan.
b. Euthanasia aktif atau euthanasia agresif
Euthanasia aktif atau euthanasia agresif adalah
perbuatan yang dilakukan secara medik melalui intervensi
aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri
hidup manusia. Dengan kata lain, Euthanasia agresif atau
euthanasia aktif adalah suatu tindakan secara sengaja yang
aktif
langsung
adalah
dilakukannnya
dilakukan
oleh
tenaga
medis
atas
dalam
keadaan
vegetatif
(koma). Euthanasia
ini
karena seks bebas sudah jadi realita sekarang ini, apalagi di kota-kota
besar.
1) Penyebab Aborsi
Karakteristik ibu hamil dengan aborsi yaitu:
a. Umur Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman
untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian
maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di
bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada
kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun.
Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35
tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional
dan fisik belum matang, selain pendidikan pada umumnya
rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang
lain. Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk
menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki.
Keguguran
sengaja
yang
dilakukan
oleh
tenaga
yang
pada
akhirnya
dapat
menimbulkan
10
b. Aborsi Medisinalis
Aborsi medisinalis adalah aborsi yang terjadi karena brbagai
alas an yang bersifat medis. Aborsi ini dilakukan karena
berbagai macam indikasi, seperti : Abortus yang mengancam
(threatened abortion) disertai dengan pendarahan yang terus
menerus, atau jika janin telah meninggal (missed abortion).
c. Aborsi Kriminalis
Pada umumnya aborsi ini terjadi karena janin yang
dikandung tidak dikhendaki oleh karena berbagai macam
alasan.
3. Transplantasi Organ
Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ
manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya
sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu.
Transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia merupakan tindakan
medik yang sangat bermanfaat bagi pasien dengan ganguan fungsi
organ tubuh yang berat. Ini adalah terapi pengganti (alternatif) yang
merupakan upaya terbaik untuk menolong penderita/pasien dengan
kegagalan organnya, karena hasilnya lebih memuaskan dibandingkan
dengan pengobatan biasa atau dengan cara terapi. Hingga dewasa ini
transplantasi terus berkembang dalam dunia kedokteran, namun
tindakan medik ini tidak dapat dilakukan begitu saja, karena masih
harus dipertimbangkan dari segi non medik, yaitu dari segi agama,
hukum, budaya, etika dan moral. Kendala lain yang dihadapi Indonesia
dewasa ini dalam menetapkan terapi transplatasi, adalah terbatasnya
jumlah donor keluarga (Living Related Donor, LRD) dan donasi organ
jenazah. Karena itu diperlukan kerjasama yang saling mendukung
11
yang
sering
terjadi
dan
tingkat
12
d. Transplantasi Singenik
Transplantasi Singenik yaitu pempindahan suatu jaringan
atau organ dari seseorang ke tubuh orang lain yang identik.
Misalnya masih memiliki hubungan secara genetik.
4. Supporting Devices
a. Komponen Yang Mendasari Transplantasi
Ada dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi,
yaitu:
1) Eksplantasi yaitu usaha mengambil jaringan atau organ
manusia yang hidup atau yang sudah meninggal.
2) Implantasi yaitu usaha menempatkan jaringan atau organ tubuh
tersebut kepada bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain
b. Komponen Yang Menunjang Transplantasi
Disamping dua komponen yang mendasari di atas, ada juga dua
komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan
transplantasi, yaitu:
1) Adaptasi Donasi yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan
diri orang hidup yang diambil jaringan atau organ tubuhnya,
secara
biologis
dan
psikis,
untuk
hidup
dengan
13
14
1. Pelanggaran privasi.
Pelanggaran privasi adalah melindungi hak klien untuk bebas dari
gangguan terhadap masalah pribadinya.
Ada 4 tipe pelanggaran pribadi :
1) Gangguan terhadap privasi
2) Peniruan nama
3) Penderitaan tentang fakta pribadi/fakta yang memalukan
4) Piblikasi palsu tentang seseorang
Contoh : pemberian informasi medis klien kepada pihak tidak
berwenang seperti wartawan atau atasan klien.
2. Pencemaran nama baik
Pencemaran nama baik adalah publikasi pernyataan palsu yang
merusak reputasi seseorang. Niat buruk berarti pihak yang
mengeluarkan pernyataan tersebut mengetahui bahwa pernyataan
tersebut adalah palsu dan tetap melakukaknnya. Slander terjadi saat
seseorang memberikan pernyataan palsu secara lisan. Contohnya
seorang perawat memberitahukan kepada orang lain bahwa seorang
klien
menderita
penyakit
menular
seksual
dan
hal
itu
malpraktek
kedokteran
juga
dapat
dikenai
hukum
15
malprakrek
lainnya
adalah
yang
menunjukkan
telah
kinerjanya
terlatih
sesuai
atau
berpendidikan
bidang
yang
tugas/pekejaannya.
16
2. Persetujuan
Formulir persetujuan (consent) yang telah ditandatangani
dibutuhkan untuk semua pengobatan rutin, prosedur yang
berbahaya seperti operasi, beberapa program pengobatan seperti
kemoterapi dan penelitian yang melibatkan klien (TJC,2006).
Klien menandatangani formulir persetujuan umum saat masuk
rawat inap di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain.
Klien atau yang mewakilinya harus menandatangani formulir
persetujuan khusus atau pengobatan sebelum pelaksanaan prosedur
tertentu secara terpisah.
Undang-undang Negara bagian menetukan persyaratan
individu yang secara hukum dapat memberikan persetujuan untuk
pengobatan medis (Medical Patient Rights Act, 1994). Perawat
harus mengenal dan memahami hukum Negara serta kebijakan dan
prosedur persetujuan di institusi tempat ia bekerja.
Jika klien menderita tuna rungu, buta huruf, atau berbicara
dalam bahasa asing, maka harus disediakan tenaga penerjemah
untuk menjelaskan istilah yang tertulis dalam formulir persetujuan.
Anggota keluarga atau kerabat yang dapat berbicara dalam bahasa
klien sebaiknya jangan menjadi penerjemah informasi kesehatan.
Bantulah klien dalam membuat pilihan.
3. Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan individu terhadap
pelaksanaan suatu tindakan, seperti operasi atau prosedur dianostik
invasive, berdasarkan pemberitahuan lengkap tentang risiko,
17
Penjelasan
juga
menggambarkan
alternative
18
jawab
terhadap
kesalahan
tersebut.
Siswa
pembelajaran
keterampilan
baru.
Meskipun
siswa
19
atau
asuransi
tanggung
jawab
profesi
20
21
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sebagai
seorang perawat yang professional dalam bertugas dalam bidang
pelayanan
masyarakat
harus
memahami
dan
menerapkan
etika
22
DAFTAR PUSTAKA
Internet :
http://ristalikestar.blogspot.com/2014/04/makalah-etika-keperawatan.html
di
ambil pada hari Jumat tanggal 19 Desember 2014 pukul 12.00 WIB.
23