Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pikir Penelitian


Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding
indera lainnya. Banyak faktor yang menyebabkan gangguan pada mata hingga
menimbulkan kebutaan. Penyebab terbanyak kebutaan adalah katarak. Katarak
adalah keburaman atau kekeruhan lensa yang normalnya transparan dan dapat
dilalui cahaya ke retina.
Saat kekeruhan terjadi, maka terjadi pula kerusakan penglihatan.
Terjadinya katarak diduga karena proses multifaktor, yang terdiri dari faktor intrinsik
dan ekstrinsik. faktor intrinsik seperti jenis kelamin dan umur sedangkan faktor
ekstrinsik seperti penyakit diabetes mellitus, kekurangan nutrisi, penggunaan obat,
rokok, alkohol, sinar matahari, dan rudapaksa pada bola mata, terjadi secara
akumulatif pada common biochemical molecular pathway sehingga mengganggu
kejernihan lensa. Kebutaan yang terjadi akibat katarak akan terus meningkat karena
penderita katarak tidak akan menyadarinya, daya penglihatan baru terpengaruh
setelah katarak berkembang sekitar 3 5 tahun dan menyadari penyakitnya setelah
memasuki stadium kritis.

B. Bagan Kerangka Konsep


Variabel Independent
Variabel Dependent
Diabetes Mellitus
Merokok
Trauma Pada Bola
Mata

Katarak
57

Umur
Alkohol
Keterangan :
: Variabel independent yang diteliti
: Variabel independent yang tidak diteliti
: Variabel dependent yang diteliti
: Hubungan antar variabel yang diteliti
Gambar 4. Bagan Kerangka Konsep

C. Variabel Penelitian
1. Variabel independent (bebas/pengaruh)
Variabel independent adalah variabel yang nilainya mempengaruhi
variabel dependent. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu diabetes
mellitus, merokok dan trauma pada bola mata
2. Variabel dependent (terikat/terpengaruh)
Variabel dependent adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel
independent. Variabel dependent dalam penelitian ini yaitu katarak
D. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif
1. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan
penglihatan dan yang dimaskud dalam penelitian ini adalah pasien yang
terdiagnosa oleh dokter menderita katara selama penelitian berlangsung.
2. Diabetes Mellitus adalah suatu keadaan yang menggambarkan responden
tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak
mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadi peningkatan

58

glukosa dalam darah dan menurut diagnosa dokter menderita diabetes.


Dengan kriteria obejktif :
Berisiko
: Bila responden menderita diabetes mellitus
Tidak bersiko
: Bila tidak menderita diabetes mellitus
3. Merokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membakar tembakau
yang

kemudian

menggunakan

dihisap

pipa.

asapnya

baik

menggunakan

rokok

maupun

Pengukuran

hasil

kuesioner

dilakukan

dengan

menggunakan skala Gutman dengan kriteria 2 dimana skor 1 untuk jawaban


benar dan 0 untuk jawaban salah dengan jumlah pertanyaan 10 pernyataan,
sehingga interval kelas :
R
I K
Dimana :
I
: Interval
R
: Range / Kisaran ( skor tertinggi skor terendah)
K
: Jumlah kategori (Sugiyono, 2011)
Skor tertinggi
: 10 x 1 = 10 (100%)
Skor terendah
: 10 x 0 = 0 (0%)
Sehingga range
: 100% - 0% = 100%
Maka interval kelasnya adalah :
100
I 2
= 50%
Jadi kriteria objektifnya adalah :
Berisiko

: Jika skor jawaban > 50%

Tidak berisiko

: Jika skor jawaban 50%

Dengan kriterian objektif :


Berisiko
: Bila responden memiliki riwayat merokok atau
Tidak berisiko

seorang perokok
: Bila responden tidak memiliki riwayat merokok atau
bukan seorang perokok

59

4. Trauma pada bola mata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala
jenis bola mata baik trauma yang dapat menyebabkan terjadinya atau
kerusakan pada struktur bola mata. Dengan kriteria objektif :
Berisiko
: Bila pernah mengalami trauma pada bola mata
Tidak Berisiko
: Bila tidak pernah mengalami trauma pada bola
mata
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diabetes Mellitus
Ha
:
Diabetes mellitus berisiko dengan kejadian penyakit katarak
H0

dipoliklinik mata rumah sakit Bahteramas Tahun 2016.


Diabetes mellitus
tidak berisiko dengan kejadian penyakit
katarak dipoliklinik mata rumah sakit Bahteramas Tahun 2016.

2. Merokok
Ha
:
H0

Merokok berisiko dengan kejadian penyakit katarak dipoliklinik


mata rumah sakit Bahteramas Tahun 2016.
Merokok tidak berisiko dengan kejadian penyakit katarak

dipoliklinik mata rumah sakit Bahteramas Tahun 2016.


3. Trauma pada bola mata
Ha
:
Trauma pada bola mata bersiko dengan kejadian penyakit
H0

katarak dipoliklinik mata rumah sakit Bahteramas Tahun 2016.


Trauma pada bola mata tidak berisiko dengan kejadian penyakit
katarak dipoliklinik mata rumah sakit Bahteramas Tahun 2016.

60

Anda mungkin juga menyukai