Anda di halaman 1dari 10

I.

KASUS

1. Identitas Penderita
Nama
: Ny. S
Usia
: 78 tahun
Alamat
: Ds. Klagen 16/2 Gambiran, Magetan
Tanggal masuk
: 14-09-2015
Jam kedatangan
: 23.30
2. Anamnesa
Alloanamnesis dengan keluarga pasien
Keluhan utama: Tiba-tiba tidak sadar 22.00
(1,5 jam yang lalu)
RPS
Keluhan timbul tiba-tiba saat memasak disertai anggota badan bagian kanan
lemas dan merasa gelisah. Sebelumnya pasein mengeluhkan tidak enak
badan. Tidak ada keluhan mual, muntah ataupun nyeri kepala. Kemudian
tiba-tiba saat memasak pasien tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri. Tidak
didapatkan riwayat trauma sebelumnya. Pasien dibawa ke Puskesmas
Ngujung kesadaran membaik tetapi tidak dapat berbicara. Pasien dirujuk ke
RSSM. Sebelumnya pasien 7 hari yang lalu pernah mengukur tekanan
darah di Puskesmas didapatkan TD: 190/90, tetapi hanya berobat bila sempat
saja.
Riwayat penyakit dahulu
: Hipertensi, penyakit serupa (-)
Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi (Ibu)
3. Pemeriksaan fisik
GCS: E: 3 V: X M: 5
Keadaan umum: lemah, gelisah
Vital sign

o TD :180/130

o RR: 23

o Nadi

o Suhu: 36,5OC

: 90x/menit

Kepala leher: a/i/c/d: -/-/-/ Thorak: dbn


Abdomen: shifting dullness (-) undulasi (-)
Ekstremitas: Edema
-

Pemeriksaan neurologis
o Tanda rangsang meningeal: KK (-) Brudzinski (-)
o Pemeriksaan nervus kranialis sulit dievaluasi
o Pemeriksaan motoris: Lateralisasi ke kanan
o Pemeriksaan reflex fisiologis
BP

R
TP

1
+

R
KP

1
+

1
+

R
AP
R

o Pemeriksaan reflex patologis: Hoffman/Tromner : -/- | -/- ,


Babinski -/o Pemeriksaan sensoris: sulit dievaluasi
4. Daftar masalah
Tingkat kesadaran menurun
Kelemahan badan sebelah kanan
Tekanan darah tinggi
5. Planning Diagnosis
CVA
DDx :
o Ensefalopati metabolic
o Ensefalopati hipertensif
6. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Darah lengkap, GDS, RFT, HFT, SE, profil lipid.
CT-Scan tanpa kontras
EKG
7. Planning
Infus PZ 1000cc/24 jam
Citicolin 2 x 500mg
Piacetam 3 x 3 mg
02 10 lpm
Kateter

II.

TINJAUAN PUSTAKA

STROKE
Definisi
Hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis (deficit
neurologis fokal dan global) mendadak berlangsung lebih dari 24
jam yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi suplai darah atau
pecahnya pembuluh darah.
Klasifikasi
Stroke dibagi menjadi 2, seusai dengan etiologi dan lokasi.
Etiologi
o Infark
Berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi tiga :
Aterotrombotik,
Lacunar
Kardioembolik
Aterotrombotik terjadi pada arteri besar seperti pada
arteri carotid, vertoberobasilar dan arteri serebral
lain Sedangkan lacunar terjadi pada arteri-arteri yang
kecil. Sisanya 20% kasus adalah kardiogenik emboli
yang biasanya terjadi pada stroke rekuren.
o Hemoragik :
Intraserebral hemoragik (ICH)
Anaeurisma
Aerteriovenous malformations (AVM)
Subarachnoid hemoragik (SAH)
Stroke hemoragik disebabkan oleh kelemahan
pembuluh darah sehingga terjadi rupture dan
perdarahan di otak. Terjadi sebanyak 13 % dari kasus
stroke. Stroke hemoragik dkategorikan menjadi dua

yaitu intraserebral hemoragik dan subaraknoid


hemoragik. Aneurisma merupakan terbentuknya
bendungan pada pembuluh darah yang melemah.
Jika tidak datasi akan terjadi rupture dan perdarahan.
Sedangkan AVM merupakan pembentukan pembuluh
darah yang tidak normal sehingga akan terjadi
rupture sewaktu-waktu.
Lokasi
o Sistem Karotis
o Sistem vertebrabasiler
Klasifikasi ini didasari oleh suplai darah serebral yang
berasal dari arteri karotis internal dan arteri vertebralis.
Arteri karotis internal memiliki dua percabangan; arteri
serebri media dan arteri serebri anterior serta arteri
koriodalis yang disebut sebagai sirkulasi anterior.
Sedangkan kedua arteri vertebralis bergabung menjadi
arteri basilaris yang mensuplai darah ke batang otak
dan serebrum serta sebagian hemisfer serebri melalui
cabang terminalnya, arteri serebri posterior (sirkulasi

posterior)
Gambar 1. Distribusi vaskular otak.

Gambar 2. Distribusi vaskular serebri potongan


horizontal.
Gambar 3. Distribusi vaskular potongan Koronal.

Dasar diagnosa
Diagnosa didasari oleh beberapa langkah agar diagnosa stroke
dapat ditegakkan.
Anamnesa
Defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba, kejadian dapat
berlangung saat istirahat maupun setelah aktivitas, dan
dapat terjadi gangguan kesadaran maupun nyeri kepala

yang dapat disertai dengan muntah. Di samping itu


didapatkan adanya faktor risiko terjadinya stroke, seperti
hipertensi, diabetes mellitus dan dislipidemia. Serangan
dapat pertama kali maupun serangan berulang.
Pemeriksaan
o Fisik
GCS
Vital sign
Defisit neurologis
Nervus Kranialis
Sistem motorik
Sistem Sensoris
Refleks
o Fisiologis
o Patologis
o Skoring
ASGM
Penilaian skor gajahmada didasarkan pada tiga
hal yaitu penurunan kesadaran, nyeri kepala
dan reflesks babinsiki.

Gambar 4. Skema skor gajah mada

Siriraj
Skor ini didasarkan pada beberapa masalah
dalam pasien yang dihitung dengan
menggunakan rumus.

Rumus skor Stroke Siriraj :


(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri kepala) +
(0,1 x tekanan diastolik) - (3 x petanda ateroma) - 12

Gambar 5. Skor stroke Siriraj


o Penunjang
Laboratorium

Radiologi
CT-Scan tanpa kontras (Gold Standard)
MRI
Angiografi

Diagnosa banding
Tatalaksana
Umum
o Tujuan untuk memperbaiki dan menstabilkan fungsifungsi vital seperti paru-paru, jantung, ginjal, cairan
dan keseimbangan elektrolit serta menjaga kualitas
hygiene dan gizi pasien.
Khusus
o Tujuan terapi dikhususkan pada penyebab kejadian
stoke aku yaitu iskemik dan perdarahan atau
hemoragik.
Iskemik
Antiagregas platelet
o Aspirin

o Tiklopidin
o Clopidogrel
o Dipiridamol
Trombolitik
o rt-PA
Antikoagulan
o Heparin
o LMWH
o Heparinoid
Perdarahan intraserebral
Konservatif
o Perbaiki faal hemostasis
o Cegah vasospasme
o Neuroprotektan
Operatif
o GCS > 7
o Volume > 30 cc atau diameter > 3
cm pada fossa posterior
o Letaknya pada lobar dan kortikal
dengan tanda-tanda peningkatan
TIK akut serta ancaman herniasi.
o Perdarahan serebellum
o Hydrocephalus karena
pernadarahan intraventrikel atau
serebellum

SAH
o Antivasospasme
Nimodipin
o Neruoprotektan

Komplikasi
o Antiedema : larutan Manitol 20%
o Antibiotika, Antidepresan, Antikonvulsan : atas indikasi
o Anti trombosis vena dalam dan emboli paru.
Faktor Risiko
Penatalaksanaan faktor risiko disesuaikan dengan guideline
stroke untuk masing-masing faktor.
o Hipertensi
Untuk pasien dengan riwayat normotensi maka tekanan darah
diturunkan sampai sistolik 160 mmHg, namun untuk tekanan darah

sistolik >180 mmHg dan diastolik >110 mmHg harus diturunkan


perlahan 20% MAP
o Diabetes mellitus
o Dislipidemia
Prognosis
o Ad vitam
Tergantung berat stroke dan komplikasi yang timbul.
o Ad Functionam
Penilaian dengan parameter :
Activity Daily Living (Barthel Index)
NIH Stroke Scale (NIHSS)
Risiko kecacatan dan ketergantungan fisik/kognitif setelah 1
tahun : 20-30%

Anda mungkin juga menyukai