PANDUAN ASUHAN
DISETUJUI OLEH:
KEPERAWATAN
HEMATOMA
INTRASEREBRAL
SPONTAN
Nomor revisi :
Tanggal :
Kumpulan darah, dalam parenkim otak. Ini dapat merupakan perdarahanperdarahan kecil yang menyatu, atau cedera pembuluh darah yang cukup
2. Masalah Keperawatan
3. Diagnosa Keperawatan
besar.
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif
3. Nyeri akut
4. Kerusakan integritas jaringan
5. Resiko infeksi
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sumbatan
saluran nafas akibat penumpukan cairan di rongga mulut sekunder
terhadap perdarahan.
2. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan penurunan suplai
O2 ke otak
3. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kontinuitas jaringan
4. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan gesekan atau
benturan akibat trauma
5. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive, kerusakan
4. Kriteria Hasil
nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
6. Intervensi Keperawatan
A (Airway)
Bebaskan jalan nafas dari benda asing, darah, sekret, dll. Lakukan
penghisapan (suction) terhadap sekret/darah/muntahan jika diperlukan.
Multitrauma harus dicurigai trauma cervical: kolaborasi pemasangan
collar neck
Protect servical spine : chin lift, jaw thrust maneuveur, jangan
hiperextended, rotasi
Kolaborasi tindakan invasif bersama dengan tim medis untuk :
- Pemasangan oropharyngeal tube (Mayo)
- Pemasangan trakheostomi
B (breathing)
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan atau tidak adanya ventilasi
dan suara tambahan
patologis, diantaranya :
-CT Scan kepala, X-Foto Kepala, X-Foto vertebral servikal, X Foto
Thoraks
Memfasilitasi klien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai dengan
advice dokter
Kolaborasi tindakan operatif (sesuai dengan panduan klinis).
Persiapan pre operasi
Lakukan persiapan administrasi pre operasi
2. Fasilitasi klien untuk mengisi lembar persetujuan operasi, surat
persetujuan anastesi
3. Memfasilitasi pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang untuk
persiapan operasi : pemeriksaan darah lengkap, X Ray Thoraks, CT
Scan, dan pemeriksaan lain yang diperlukan (sesuai dengan panduan
klinis dan kasus).
Manajemen pencegahan infeksi
Pertahankan teknik aseptif
Lakukan cuci tangan sesuai dengan five moment
Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
Kolaborasi pemberian terapi antibiotic (persiapan operasi) sesuai
dada.
7. Anjurkan klien untuk mengeluarkan sekret dengan batuk efektif
atau lakukan suction pada pasien dengan penurunan kesadaran.
8. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
9. Kolaborasi pemberian bronkodilator sesuai indikasi.
10. Monitor respirasi dan saturasi O2
11. Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret
Manajemen nyeri post operasi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi,
distraksi.
4. Posisikan kepala klien head up 300
5. Berikan Oksigen 3-5 lpm melalui nasal kanul.
6. Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri sesuai
dengan panduan klinis (Acetaminophen dan ibuprofen untuk nyeri
ringan dan sedang)
7. Kaji ulang skala nyeri.
Wound care
1. Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik,
warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi
lokal, formasi traktus
2. Jaga kebersihan disekitar luka post operasi agar tetap bersih dan
kering
3. Monitor tanda-tanda infeksi pada luka operasi dan daerah sekitar
4.
5.
6.
7.
luka operasi
Lakukan perawatan luka dengan teknik steril
Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP
Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
1.
2.
Observasi
terhadap
tanda-tanda
4.
untuk pemberian :
- Cairan hipertonik Manitol 20% sebagai bolus 0,5-1 g/kgBB atau
dosis kecil berulang (4-6) x 100 cc manitol 20% dalam 24 jam
5.
6.
7.
klien
8. Kolaborasi pemberian terapi cairan untuk mempertahankan
8. Implementasi
9. Evaluasi
10. Penelaah Kritis
11.Kepustakaan
status hidrasi.
9. Pantau tanda-tanda syok
Melakukan sesuai dengan intervensi yang ditetapkan
Mengacu pada kriteria hasil
Bidang pelayanan keperawatan
1. Bulechek, Gloria., et all. Nursing Interventions Classification (NIC)
six edition ; edisi bahasa Indonesia. 2013. Mosby. Elsevier