Definisi
Sindroma kompartemen adalah suatu keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang
bertekanan tinggi pada ruangan fascia yang tertutup ( kompartemen ) sehingga mengurang
perfusi kapiler dibawah batas kebutuhan untuk viabilitas jaringan.
Anatomi
Mengetahui anatomi kompartemen merupakan hal yang penting untuk memahami
patofisiologi, diagnosis dan terapi sindroma kompartemen. Kompartemen adalah merupakan
daerah tertutup yang dibatasi oleh tulang, interosseus membran dan fascia yang melibatkan
jaringan otot, syaraf dan pembuluh darah. Otot mempunyai perlindungan khusus yaitu fascia,
dimana fascia ini melindungi semua serabut otot dalam satu kelompok.
Secara anatomi sebagian besar kompartemen terletak di anggota gerak, antara lain :
Lengan atas terbagi menjadi dua kompartemen, yaitu :
Anterior : terdiri dari otot biceps brachii, brachialis, choracobrachialis dibatasi tulang
humerus, septum intermusculer lateral dan medial serta dipersarafi oleh nervus
musculocutaneus. Diperdarahi oleh arteri brachialis dan vena chepalica. Posterior :
terdiri dari otot triceps brachii, anconeus dibatasi oleh tulang humerus, septum
intermusculer lateral dan medial serta dipersarafi oleh nervus radialis. Diperdarahi
oleh arteri brachialis dan vena chepalica.
Lengan bawah terbagi menjadi tiga kompartemen, yaitu :
Fleksor superficial : terdiri dari otot pronator teres, fleksor digitorum superficial,
fleksor carpi radialis, palmaris longus, fleksor carpi ulnaris, ekstensor carpi radialis,
brachioradialis. Dibatasi oleh tulang radius, septa profunda serta dipersarafi oleh
nervus radialis. Diperdarahi oleh arteri radialis dan vena chepalica.
Fleksor profundus : terdiri dari otot pronator quadrates, fleksor digitorum profundus,
fleksor policis longus. Dibatasi oleh tulang radius, ulna dan membrana interossea.
Dipersarafi nervus medianus dan nervus ulnaris. Diperdarahi oleh arteri ulnaris.
Ekstensor : terdiri dari otot extensor digitorum, extensor digiti minimi, extensor carpi
ulnaris, supinator, abductor pollicis longus, extensor pollicis brevis, extensor pollicis
longus, extensor indicis. Dibatasi oleh tulang radius, ulna dan membrana interossea.
Dipersarafi oleh nervus radialis, interosseous dorsal. Diperdarahi oleh interosseous
dorsal.
Tungkai atas terbagi menjadi tiga kompartemen, yaitu :
Anterior : terdiri dari otot rectus femoris, vastus intermedius, vastus medialis. Dibatasi
oleh tulang femur, septum intermusculare lateral, medial dan fascia lata. Dipersarafi
oleh nervus femoralis.
Medial : terdiri dari otot gracilis, sartorius, adductor manus, adductor longus. Dibatasi
oleh tulang femur, fascia lata. Dipersarafi oleh nervus ischiadicus. Diperdarahi oleh
arteri perforans.
Posterior : terdiri dari otot biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus.
Dibatasi oleh tulang femur, septum intermusculare lateral, medial dan fascia lata.
Dipersarafi oleh nervus tibialis.
Tungkai bawah terbagi menjadi empat kompartemen, yaitu :
Anterior : terdiri dari otot tibialis anterior, extensor digitorum longus, extensor
hallucis longus dan peroneus tertius. Dibatasi oleh tulang tibia, fibula, membran
interosseus dan septum intermuscular anterior. Dipersafari oleh nervus peroneus
profunda.
Leteral : terdiri dari otot peroneus longus dan brevis. Dipersarafi oleh nervus peroneal
superficial. Dibatasi oleh tulang fibula, septum intermuscular anterior, septum
intermuscular posterior dan fascia profunda.
Posterior superficial : dikelilingi oleh fascia profunda tungkai, terdiri dari otot
gastrocnemius, soleus dan plantaris.
Posterior profunda : berada diantara tulang tibia, fibula, fascia profunda transversa
dan membran interosseous. Terdiri dari otot fleksor digitorum longus, fleksor hallucis
longus, popliteus dan tibialis posterior. Diperdarahi oleh arteri dan vena tibialis
posterior dan dipersarafi oleh nervus tibialis.
Terapi
Tujuan dari terapi sindrom kompartemen adalah mengurangi defisit fungsi neurologis
dengan lebih dulu mengembalikan aliran darah lokal yang biasanya dilakukan dengan
tindakan bedah dekompresi.
Incisi lateral dibuat mulai dari distal garis intertrocanterik sampai ke epikondilus
lateral. Dieksisi subkutaneus digunakan untuk mengekspos daerah iliotibial dan dibuat insisi
lurus sejajar dengan insisi kulit sepanjang fascia iliotibial.
Perlahan lahan dibuka sampai vastus lateralis dan septum intermuskular terlihat, perdarahan
ditangani bila ada. Insisi 1 5 cm dibuat pada septum intermuskular lateral perpanjangan ke
proksimal dan distal. Setelah kompartemen anterior dan posterior terbuka, tekanan
kompartemen medial diukur. Jika meningkat dibuat insisi setengah medial untuk
membebaskan kompartemen adductor.
Facsiotomi kompartemen tungkai bawah :
Fibulektomi :
Prosedur radikal dan jarang dilakukan dan jika ada, termasuk indikasi pada
sindrom kompartemen akut. Insisi tunggal dapat digunakan untuk jaringan lunak pada
ekstremitas. Teknik insisi ganda lebih aman dan efektif.
melewati lipatan siku terus ke bawah melewati garis ulnar lengan bawah dan sampai
ke carpal tunnel sepanjang lipatan thenar.
Fascia superficial pada fleksor carpi ulnaris di insisi ke atas sampai ke aponeurosis
siku dan ke carpal tunnel ke arah distal. Kemudian dicari batas antara fleksor carpi
ulnaris dan fleksor digitorum sublimis. Pada dasar fleksor digitorum sublimis terdapat
arteri dan nervus ulnaris yang harus dicari dan dilindungi. Fascia pada kompartemen
fleksor profunda kemudian di insisi.
Pendekatan Dorsal
Setelah kompartemen superficial dan fleksor profunda lengan bawah
didekompresi, harus diputuskan apakah perlu dilakukan fasciotomi dorsal
( ekstensor ). Hal ini lebih baik ditentukan dengan pengukuran tekanan kompartemen
intraoperatif setelah dilakukan fasciotomi kompartemen fleksor. Jika terjadi
peningkatan tekanan pada kompartemen dorsal yang terus meningkat, fasciotomi
harus dilakukan dengan posisi lengan bawah pronasi. Insisi lurus dari epikondilus
lateral sampai garis tengah pergelangan tangan, batas antara ekstensor carpi radialis
brevis dan ekstensor digitorum komunis di identifikasi kemudian dilakukan
fasciotomi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.uwhealth.org/sportsmedecine/compartmentsyndrome/11474
2. http://www.mayoclinic.com/health/chronic-exertional-compartementsyndrome/DS00789
3. ATLS
4. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam.
5. Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi.
Oleh :
Baiq. Fitri Wulandari
(H1A012010)