Oleh :
Revani Windasari
Ria Siburian
Richar Tomy
Rifqy Yudiar A.
2015.04.02123
2015.04.02124
2015.04.02125
2015.04.02126
Pembimbing :
Dr. dr.
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan........................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................... ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
1.3 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka...................................................................................3
2.1. Definisi KKP..................................................................................................3
2.2. Sejarah Kantor Kesehatan Pelabuhan.............................................................3
2.2.1. Periode HAVEN ARTS (Dokter Pelabuhan)........................................3
2.2.2. Periode Perubahan Karantina...............................................................3
2.2.3. Periode DPKL (Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut) dan DKPU
(Dinas Kesehatan Pelabuhan Udara)....................................................4
2.2.4. Periode Kantor Kesehatan Pelabuhan..................................................4
2.2.5. Periode KKP sebagai UPT Dirjen PP & PL Depkes RI.......................4
2.3. Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan...................................................5
2.4. Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan...............................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus dapat meningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia yang menyangkut sumber daya yang ada serta dengan memperhatikan
tantangan global maupun spesifik lokal. Upaya pembangunan kesehatan ini tidak hanya
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap masyarakat agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan merata dapat
terwujud. Salah satu upaya tersebut adalah pembangunan kesehatan di wilayah pelabuhan.
Upaya peningkatan kesehatan tersebut tidak hanya untuk di wilayah pelabuhan, namun juga
di bandara, dan lintas batas darat negara karena wilayah tersebut merupakan pintu masuk dan
keluarnya penyakit. Mengingat begitu banyaknya penyakit, disertai dengan berbagai bentuk
penyebaran serta dampaknya, sangat dibutuhkan upaya karantina baik itu dari dan atau keluar
negeri serta suatu area ke area lain. Upaya-upaya ini disesuaikan dengan International
Health Regulation (IHR) tahun 2005 yang memberikan perhatian khusus kepada Public
Health Emergency International Consent (PHEIC).
Segala bentuk penyakit ini dikarenakan adanya penyebaran masuknya vektor penular
penyakit serta penyakit lewat pelabuhan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.356/Menkes/Per/IV/2008 telah ditetapkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan ujung tombak Kementrian Kesehatan RI yang
berwenang mencegah dan mengendalikan vektor penularan penyakit yang masuk dan keluar
pelabuhan dengan melakukan upaya pemutusan mata rantai penularan penyakit secara
profesional menurut standar dan persyaratan yang telah ditetapkan. (Permenkes
No.356,2008).
Maka dari itu KKP ini mempunyai tugas untuk melaksanakan pencegahan penyakit
potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap
penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas darat negara (Permenkes
No.356,2008).
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui tentang
peran Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Manfaat
Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah :
Bagi mahasiswa, agar dapat menambah informasi mengenai peran Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) dalam rangka mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina.
Bagi masyarakat, sebagai tambahan pengetahuan mengenai keberadaan Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam rangka mencegah masuk dan keluarnya penyakit
karantina.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah salah satu institusi penting dalam
wilayah pelabuhan (Iskandar, 2008). Menurut Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
pencegahan
Nomor
masuk
356/Menkes/Per/IV/2008
dan
keluarnya
KKP
penyakit,
mempunyai
penyakitpotensial
tugas
melaksanakan
wabah,
surveilans
pembentukan dinas
kesehatan pelabuhan laut (DKPL) sebanyak 60 DKPL dan Dinas Keshatan Pelabuhan Udara
(DKPU) sebanyak 12 DKPU. Baik DKPL maupun DKPU non eselon, kegiata DKPL dan
DKPU baik teknis maupun administratif meski satu kota dijalankan secara terpisah.
2.2.4. Periode Kantor Kesehatan pelabuhan
SK Menkes No 147/Menkes/IV/78, DKPL dan DKPU dilebur menjadi kantor
kesehatn pelabuhan dan pembinaan teknisnya berada dibawah bidang Desenban kantor
wilayah Depkes dimana pimpinan KKP adalah eselon III B. Berdasarkan SK Menkes No
147/Menkes/IV/78 KKP terdiri atas :
a.
b.
10 KKP kelas A
34 KKP kelas B
SK Menkes 630/Menkes/SK/SII/85, menggantikan SK Menkes 147 (Eselon KKP
Adapun visi kantor keshatan pelabuhan (KKP) adalah pelabuhan sehat 2014 dalam
rangka mewujudkan masyarakat pelabuhan sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Sedangkan misi dari KKP yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
2.4.
(Permenkes
356/Menkes/PER/IV/2008).
Pelaksanaan kekarantinaan;
2.
3.
4.
5.
Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia
6.
7.
8.
9.
KKP Kelas I
Susunan Organisasi KKP Kelas I, terdiri dari
a) Bagian Tata Usaha
b) Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
c) Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
d) Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
e) Instalasi
f) Wilayah Kerja
g) Kelompok Jabatan Fungsional
2.
KKP Kelas II
Susunan Organisasi KKP Kelas II, terdiri dari
a) Subbagian Tata Usaha
b) Seksi Pengendalian Karantina Dan Surveilans Epidemiologi
c) Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan
d) Seksi Upaya Kesehatan Dan Lintas Wilayah
e) Instalasi
f) Wilayah Kerja
g) Kelompok Jabatan Fungsional
3.
penanggulangan
KLB
dan
pemantauan
pelaksanaan
pemeriksaan
evaluasi,
dan
penyusunan
sertifikasi
laporan,
dan
koordinasi
impor,
laporan,
nasional/internasional,
dan
serta
koordinasi
pelaksanaan
kesiap-siagaan,
sureilans
pengkajian
epidemiologi
advokasi
dan
serta penyusunan laporan di bidang Pengendalian Vektor dan binatang penular penyakit,
pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan
teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang Pengendalian Risiko Lingkungan di wilayah
kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara.
serta
pengamanan
makanan/minuman
b. Hygiene dan sanitasi lingkungan gedung/bangunan
c. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah
d. Pemeriksaan dan pengawasan higiene dan sanitasi kapal/pesawat/alat transportasi
lainnya di lingkungan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara
e. Pemberantasan serangga penular penyakit,tikus dan pinjal di lingkungan bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara
f. Kajian dan pengembangan teknologi di bidang pengendalian risiko lingkungan
bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara.
g. Pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian
pelabuhan, dan lintas batas darat Negara
h. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan
risiko lingkungan
di bidang
bandara,
pengendalian risiko
ini
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan,
perencanaan,
evaluasi
serta
penyusunan
laporan
di
bidang
pelayanan
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan,
b. Seksi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah. Seksi Kesehatan Matra dan Lintas
Wilayah
mempunyai
tugaas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan,