Anda di halaman 1dari 23

Interaksi Muatan-Muatan

Muatan yang sejenis akan saling tolak (plus dengan plus, minus dengan minus)
Muatan yang berlawanan jenis akan saling tarik(plus dengan minus)
Besar gaya tarik atau gaya tolak tersebut bisa ditemukan dengan rumus berikut:

Dimana
F = gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak dalam satuan newton (N)
q1 = besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C)
q2 = besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)
k = konstanta gaya coulomb yang nilainya 9 x 109 dalam satuan yang standar
Catatan

1C = 106 C = 0,000001 C (sepersejuta)

Jika menjumpai muatan negatif, tidak perlu diikutkan tanda minusnya dalam
perhitungan.

Muatan Bahan-Bahan
Sebaiknya dihafal saja, muatan-muatan dari interaksi berbagai kombinasi (gosok-menggosok)
bahan berikut:
Bahan-bahan

Hasil

Proses

Kaca - Kain Sutera

Kaca (+), Sutera ()

Elektron dari kaca berpindah ke kain


sutera

Mistar plastik - Kain wool

Mistar plastik (), Kain


wool (+)

Elektron dari kain wool berpindah ke


mistar plastik

Sisir - Rambut Manusia

Sisir (), Rambut Manusia


(+)

Elektron dari rambut manusia


berpindah ke sisir

Penggaris/mistar plastik - Rambut


manusia

Penggaris (), Rambut


Manusia (+)

Elektron dari rambut manusia


berpindah ke penggaris

Balon - Kain Wool

Balon (), Kain Wool (+)

Elektron dari kain wool berpindah ke

balon
Ebonit - Kain Wool

Ebonit (), Kain Wool (+)

Elektron dari kain wool berpindah ke


ebonit

Kesimpulan dari tabel diatas (TERBATAS UNTUK BAHAN-BAHAN TERSEBUT saja) :


-Bahan yang digosok , (yang sebelah kiri) semuanya menjadi negatif , kecuali kaca.
Elektron dari kaca berpindah ke kain sutera bisa juga dibahasakan, kain sutera mendapatkan
tambahan elektron dari kaca, elektron dari kain wool berpindah ke mistar plastik bisa juga di
katakan, mistar plastik mendapatkan tambahan elektron dari kain wool dan seterusnya.
Yang belum tahu ebonit, sedikit informasi, ebonit itu sebangsa karet vulkanisir yang teksturnya
keras. Dibuat dari karet yang dicampur dengan belerang atau sulfur, banyak dipakai diperalatan
listrik sebagai isolator atau bahan penyekat.
Elektroskop
Berikut ilustrasi saat sebuah elektroskop netral di dekati oleh benda bermuatan negatif.

Ilustrasi saat sebuah elektroskop masih netral, intinya adalah jumlah muatan positif sama dengan
jumlah muatan negatif, baik di kepala (atas) maupun di daun kaki (bawah).
Sebuah benda bermuatan negatif kemudian didekatkan ke elektroskop.

Muatan negatif dari benda akan tolak menolak dengan muatan negatif dari kepala elektroskop,
sehingga muatan negatif di kepala elektroskop kemudian menjauh jalan-jalan ke bawah /kaki.

Akibatnya, daun kaki yang tadinya netral, seimbang jumlah plus minusnya, sekarang menjadi
menjadi lebih banyak muatan negatifnya, akhirnya kaki elektroskop akan terbuka akibat gaya
tolak menolak muatan negatif di kaki kiri dan kanan elektroskop.

Bagamana jika elektroskop kondisi awalnya tidak netral, tapi sudah bermuatan positif atau
negatif terlebih dahulu?
Kita coba terapkan pada soal berikut, dari soal Ebtanas IPA tahun 1990 (dah lahir beluum,..)

Gambar manakah yang benar untuk sebuah benda bermuatan listrik negatif didekatkan
pada elektroskop bermuatan listrik positif?

Ntar kita jawab jg di sini, yang jelas antara B atau C krn bagian kepala musti positif, skrg
diskusikan dulu ya,..elektroskop positif itu yang seperti apa dan bagaimana sebuah elektroskop
bisa menjadi bermuatan positif.
Contoh-Contoh Soal Teori dan Hitungan di Listrik Statis 9 SMP
Soal No. 1
Dua buah muatan masing-masing q1 = 6 C dan q2 = 12 C terpisah sejauh 30 cm. Tentukan
besar gaya yang terjadi antara dua buah muatan tersebut, gunakan tetapan k = 9 x 109 dalam
satuan standar!
Pembahasan
Data dari soal:
q1 = 6C = 6 x 106 C
q2 = 12C = 12 x 106 C
r = 30 cm = 0,3 m = 3 x 101 meter
F = ....?
Dari rumus gaya coulomb didapatkan

Soal No. 2
Dua buah muatan listrik memiliki besar yang sama yaitu 6 C. Jika gaya coulomb yang terjadi
antara dua muatan tadi adalah 1,6 C
1,6 N, tentukan jarak pisah kedua muatan tersebut!
Pembahasan
Data :
q1 = 6C = 6 x 106 C
q2 = 6C = 6 x 106 C
F = 1,6 C 1,6 N
r =....?
Gunakan rumus yang sama dari soal nomor 1

Salah rupanya,..kita coba sekali lagi,..

Jarak kedua muatan dalam centimeter adalah 45 cm. (Thanks to sahs & raqib atas
koreksinya,...)
Soal No. 3
Dua buah benda bermuatan listrik tidak sejenis, tarik-menarik dengan gaya sebesar F. Jika jarak
kedua muatan didekatkan menjadi 1/3 kali semula, maka gaya tarik-menarik antara kedua
muatan menjadi...F
Pembahasan
Dari rumus gaya coulomb di atas terlihat bahwa besarnya gaya berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua muatan. Jadi (1/3)2 adalah 1/9 kemudian dibalik menjadi 9/1 atau 9 saja. Jadi
jawabannya adalah menjadi 9 F
Kenapa tiba2 begitu?
Jalan panjangnya seperti berikut ya:
Rumus dasar yang digunakan adalah ini

Untuk keadaan mula-mula, gayanya dikasih nama F1, dimana F1 nanti besarnya sama dengan F
saja. Untuk keadaan kedua (saat jaraknya dijadikan 1/3 semula) gayanya dinamakan F2.
Jika dibandingkan, kedua gaya tadi maka

kQ1Q2 nya bisa dicoret saja, bukan berarti jadi nol, tapi diganti angka satu di bekas bagian yang
dicoret.

Susun lagi yang bagus, pindahkan F1 ke ruas kanan, kita dapat rumus jadi untuk kasus2 seperti
soal ini.

Saatnya dimasukkan datanya, r1 bisa dicoret, hingga diperoleh

Nomor 4 dikerjakan dengan cara yang sama jika menghendaki jalan panjangnya.
Soal No. 4
Dua buah benda bermuatan listrik tidak sejenis, tarik-menarik dengan gaya sebesar F. Jika jarak
kedua muatan dijauhkan menjadi 4 kali semula, maka gaya tarik-menarik antara kedua muatan
menjadi...F
Pembahasan
Dari rumus gaya coulomb di atas terlihat bahwa besarnya gaya berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua muatan. Jadi (4)2 adalah 16 atau dalam pecahan 16/1, kemudian dibalik
menjadi 1/16. Jadi jawabannya adalah menjadi 1/16 F
Soal No. 5

Titik A dan titik B mempunyai beda potensial listrik sebesar 12 volt. Tentukan energi yang
diperlukan untuk membawa muatan listrik 6 Coulomb dari satu titik A ke titik B!
Pembahasan
Berikut rumus untuk menentukan jumlah energi yang diperlukan untuk membawa atau
memindahkan muatan antara dua buah titik:
W = Q V
dimana:
W = energi atau usaha yang diperlukan dalam satuan joule (J)
Q = besar muatan dalam satuan Coulomb (C)
V = beda potensial atau selisih potensial antara dua titik dalam satuan volt (V)
Sehingga:
W = Q V
W = 6C 12 volt = 72 J
Soal No. 6
Dua buah partikel bermuatan listrik didekatkan pada jarak tertentu hingga timbul gaya sebesar F.
Jika besar muatan listrik partikel pertama dijadikan 1/2 kali muatan semula dan besar muatan
partikel kedua dijadikan 8 kali semula maka gaya yang timbul menjadi....
A. 0,5 F
B. 4 F
C. 8,5 F
D. 16 F
Pembahasan
Dari rumus gaya coulomb di atas, terlihat besarnya gaya sebanding dengan besar perkalian
kedua muatan. Sehingga tinggal dikalikan saja 1/2 8 = 4 . Jadi hasilnya adalah B. 4 F
Soal No. 7
Kaca yang digosokkan kain sutera akan bermuatan positif. Hal ini terjadi karena...
A. elektron berpindah dari kain sutera ke kaca
B. elektron berpindah dari kaca ke kain sutera
C. proton berpindah dari kain sutera ke kaca
D. proton berpindah dari kaca ke kain sutera
(Ebtanas 2003)
Pembahasan
Muatan kaca positif karena elektron dari kaca berpindah ke kain sutera.
Soal No. 8
Sepotong ebonit akan bermuatan listrik negatif bila digosok dengan wol, karena...
A. muatan positif dari ebonit pindah ke wol
B. elektron dari wol pindah ke ebonit

C. muatan positif dari wol pindah ke ebonit


D. elektron dari ebonit pindah ke wol
(Ebtanas 1991)
Pembahasan
Ebonit menjadi negatif karena elektron dari kain wol pindah ke ebonit.
Soal No. 9
Perhatikan gambar berikut!

Nomor atom dan nomor massa pada model atom di samping adalah...
A. 2 dan 4
B. 6 dan 4
C. 4 dan 2
D. 4 dan 6
(Ebtanas 1993)
Pembahasan
Untuk atom netral berlaku ketentuan berikut:
Nomor atom = jumlah proton
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Dari gambar, jumlah proton (yang +) ada 2, jumlah netron (yang netral) ada 2 sehingga:
Nomor atom = jumlah proton = 2
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = 2 + 2 = 4
Soal No. 10
Perhatikan gambar penggaris plastik digosok kain wol berikut!

Setelah penggaris plastik digosok dengan kain wol, maka aliran elektron dan muatan yang terjadi
pada penggaris plastik adalah...

aliran elektron

penggaris plastik
bermuatan

dari penggaris plastik ke wool

()

dari penggaris plastik ke wool

(+)

dari wool ke penggaris plastik

(+)

dari wool ke penggaris plastik

()

(Dari UN IPA Fisika SMP 2012)


Pembahasan
Tengok tabel di atas, setelah di gosok kain wool, penggaris plastik jadi negatif. Aliran elektron
dari kain wool ke penggaris plastik.
Bank Soal Semester Listrik Statis 9 SMP
Try Out Listrik Statis 9 SMP
Soal No. 11
Dari tiap-tiap pasangan objek bermuatan berikut ini, tentukan objek yang memiliki potensial
listrik lebih tinggi!

Pembahasan
(i) Positif dengan positif, yang lebih BANYAK jumlah tanda positifnya lebih tinggi. -> A lebih
tinggi
(ii) Positif dengan negatif, yang lebih tinggi ya yang positif -> A lebih tinggi
(iii) Negatif dengan negatif, yang lebih SEDIKIT jumlah tanda negatifnya lebih tinggi -> B lebih
tinggi

Soal No. 12
Dua buah benda bermuatan listrik ditunjukkan gambar berikut ini.

Jika kedua benda dihubungkan dengan seutas kawat konduktor, tentukan arah aliran elektron
yang terjadi!
Pembahasan
Elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi. Lain dengan perjanjian
arah arus listrik ya,..Kalo arah arus listrik dari potensial lebih tinggi ke rendah, jadi jangan
terbalik ya,..

Jadi arah aliran elektron dari benda B ke benda A

KUAT ARUS LISTRIK (I)


Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus
listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan arah dengan arah gerak elektron.
Muatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu penampang dari suatu penghantar
dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi kuat arus listrik adalah jumlah
muatan listrik yang mengalir dalam kawat penghantar tiap satuan waktu. Jika dalam waktu t
mengalir muatan listrik sebesar Q, maka kuat arus listrik I adalah:

para ahli telah melakukan perjanjian bahwa arah arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif. Jadi arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron.
BEDA POTENSIAL ATAU TEGANGAN LISTRIK (V)
Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran elektron dari kutub negatif ke
kutub positif, disebabkan oleh adanya beda potensial antara kutub positif dengan kutub negatif,
dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih tinggi dibandingkan kutub negatif.
Beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan terbuka disebut gaya gerak
listrik dan dalam keadaan tertutup disebut tegangan jepit.
HUBUNGAN ANTARA KUAT ARUS LISTRIK (I) DAN TEGANGAN LISTRIK (V)
Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang guru Fisika berasal dari Jerman
yang bernama George Simon Ohm. Dan lebih dikenal sebagai hukum Ohm yang berbunyi:
Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda potensial (V)
antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap.
Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dinamakan hambatan listrik atau
resistansi (R) dengan satuan ohm.

HUBUNGAN ANTARA HAMBATAN KAWAT DENGAN JENIS KAWAT DAN UKURAN


KAWAT
Hambatan atau resistansi berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir
melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi berguna untuk menjaga kuat
arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar komponen-komponen listrik lainnya
dapat berfungsi dengan baik.

Untuk berbagai jenis kawat, panjang kawat dan penampang berbeda terdapat hubungan sebagai
berikut:

HUKUM I KIRCHOFF
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui
percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada
tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka
akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada
cabang, hambatannya kecil maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan
listrik.
Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

HUKUM II KIRCHOFF
Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada rangkaian yang tidak
dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel.
Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang dihubungkan dengan cara
rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini memerlukan teknik khusus untuk dapat

menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan


solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang berbunyi:
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik () dengan penurunan
tegangan (IR) sama dengan nol.
Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:

ENERGI LISTRIK

Karena q = I . t, dimana I adalah kuat arus listrik dan t waktu, maka besar usaha
yang dilakukan adalah:
W=V.I.t
Karena V = I . R, maka besar usaha W yang sama dengan energi listrik adalah

DAYA LISTRIK
Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan besar energi listrik (W) yang
muncul tiap satuan waktu (t), kita tuliskan.

A. Energi Listrik
Energi atau tenaga adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau
kerja. Menurut
hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
Ini berarti bahwa energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi
yang lain. Contoh energi listrik berubah ke energi panas, cahaya, gerak, dan bunyi.
Besarnya energi listrik sebanding dengan tegangan (V), kuat arus (I), dan waktu
(t). Secara matematis dituliskan :
keterangan :
W = energi listrik (joule)
V = tegangan listrik (volt)
I = kuat arus listrik (A)
t = waktu (sekon)
Berdasarkan Hukum Ohm, V = I . R maka persamaan di atas bisa dituliskan :
keterangan :
R = hambatan listrik (ohm)
B. Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya energi tiap satuan waktu. Secara matematis dituliskan :
dari persamaan W = V . I . t , maka :
dari persamaan W = I2 . R . t, maka :
dari persamaan W = V2/R . T , maka :
keterangan :
P = daya listrik (watt atau joule/sekon)

C. Biaya Rekening Listrik


Untuk menghitung besarnya biaya listrik yang harus dibayar, maka perlu dihitung
dahulu besarnya energi listrik yang digunakan dengan persamaan :
keterangan :
W = energi listrik (Wh)
P = daya listrik (W)
t = waktu (jam)

HAMBATAN PENGGANTI, KUAT ARUS DAN DAYA LISTRIK

Perhatikan gambar susunan tiga hambatan berikut ini!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di

atas!
Pembahasan
Rangkaian di atas berupa paralel murni sehingga :

Soal No. 3
10 buah hambatan identik masing-masing sebesar 10 disusun seperti gambar berikut!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di
atas!
Pembahasan
Seri antara R2 dan R3 , namakan R23 :

Seri antara R4, R5 dan R6 namakan R46 :

Seri antara R7 , R8 , R9 dan R10 namakan R710

Paralel antara R1, R23, R46 dan R710 menghasilkan RAB:


1/RAB = 1/10 + 1/20 + 1/30 + 1/40
1/RAB = 12/120 + 6/120 + 4/120 + 3/120
RAB = 120 / 25 = 4,8 Ohm

Soal No. 4
10 buah hambatan listrik disusun seperti gambar berikut! Masing-masing hambatan adalah
identik dan besarnya 120 .

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaiandi
atas!
Pembahasan
Paralel antara R2 dan R3 namakan R23 sebesar 60
Paralel antara R4 , R5 dan R6 namakan R46 sebesar 40
Paralel antara R7 , R8 , R9 dan R10 namakan R710 sebesar 30
Seri antara R1 , R23 , R46 dan R710 menghasilkan RAB
RAB = 120 + 60 + 40 + 30 = 250
Soal No. 5
8 buah hambatan dengan nilai masing masing :
R1 = 10
R2 = 2
R3 = 3
R4 = 17
R5 = 20
R6 = 20
R7 = 8
R8 = 10

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di
atas!
Pembahasan
Seri R3 dan R4 namakan R34
R34 = R3 + R4 = 3 + 17 = 20
Paralel antara R5 dan R34 namakan R35

R35 = 10
Seri antara R2, R35 dan R7 namakan R27
R27 = 2 + 10 + 8 = 20
Paralel antara R27 dan R6 namakan R276
R276 = 10
Seri antara R1 , R276 dan R8 menghasilkan RAB
RAB = 10 + 10 + 10 = 30
Soal No. 6
8 buah hambatan indentik masing-masing senilai 10 disusun seperti gambar berikut!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik P dan R !


Pembahasan
Karena R2 dan R4 tidak akan di aliri arus listrik / rangkaian terbuka, maka anggap tidak ada.
Seri R5 dan R6 :
R56 = 20
Seri R7 dan R8 :
R78 = 20
Paralel R56 dan R78 :
R58 = 10
Seri R1 , R58 dan R3 menghasilkan RPQ :
RPQ = 10 + 10 + 10 = 30
Read more: http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/4-hambatan-listrik#ixzz2q8lx9huL

Anda mungkin juga menyukai