Anda di halaman 1dari 20

Kurikulum 2013 Revisi

Kelas XII
F IS IK A
Listrik Statis

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.


1. Memahami tentang muatan listrik.
2. Dapat menentukan gaya listrik berdasarkan Hukum Coulomb.
3. Memahami tentang medan listrik dan dapat menentukan kuat medan listrik.
4. Memahami tentang fluks listrik dan Hukum Gauss.
5. Dapat menentukan potensial listrik dan energi potensial listrik.

A. Muatan Listrik
Setiap benda tersusun dari atom-atom. Muatan dari suatu benda ditentukan oleh
struktur atom penyusunnya. Atom terdiri atas elektron yang bermuatan negatif, proton
yang bermuatan positif, dan neutron yang netral. Jika jumlah proton dalam suatu atom
atau partikel lebih banyak daripada jumlah elektronnya, atom atau partikel tersebut
akan bermuatan positif. Sebaliknya, jika jumlah elektron dalam suatu atom atau partikel
lebih banyak daripada jumlah protonnya, atom atau partikel tersebut akan bermuatan
negatif.

Satuan muatan listrik adalah coulomb (C) atau ampere-detik. Satu elektron akan
membawa muatan sebesar -1,6 × 10-19 C dan satu proton akan membawa muatan
sebesar 1,6 × 10-19 C. Pada dasarnya, semua benda bersifat netral. Akan tetapi, benda
yang netral dapat dijadikan bermuatan listrik dengan cara berikut.
1. Penggosokan
Cara ini dilakukan dengan menggosokkan suatu benda dengan benda lainnya.
Sebagai contoh, sisir dengan rambut manusia. Ketika sisir digosokkan dengan
rambut manusia, elektron-elektron dari rambut manusia akan berpindah ke sisir.
Akibatnya, sisir akan kelebihan elektron dan bermuatan negatif. Sementara rambut
manusia akan kekurangan elektron dan bermuatan positif. Selain sisir dengan rambut
manusia, benda-benda lain juga dapat dijadikan bermuatan listrik, di antaranya
sebagai berikut.

Bahan Hasil Proses

Sisir dengan rambut Sisir (-) Elektron dari rambut


manusia Rambut (+) berpindah ke sisir.

Penggaris dengan Penggaris (-) Elektron dari rambut


rambut manusia Rambut (+) berpindah ke penggaris.

Mistar plastik dengan Mistar plastik (-) Elektron dari kain wol
kain wol Wol (+) berpindah ke mistar plastik.

Ebonit dengan kain Ebonit (-) Elektron dari kain wol


wol Wol (+) berpindah ke ebonit.

Kaca dengan kain Kaca (+) Elektron dari kaca berpindah


sutra Sutra (-) ke kain sutra.

Balon dengan kain Balon (-) Elektron dari kain wol


wol Wol (+) berpindah ke balon.

2 . Konduksi
Cara ini dilakukan dengan menempelkan konduktor netral pada konduktor
bermuatan, atau sebaliknya. Jika koduktornya bermuatan negatif, elektron akan
mengalir pada konduktor netral. Akibatnya, konduktor netral kelebihan elektron
dan bermuatan negatif. Jika koduktornya bermuatan positif, elektron pada
konduktor netral akan ditarik oleh konduktor bermuatan. Akibatnya, konduktor
netral kekurangan elektron dan bermuatan positif. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
gambar berikut.

Listrik Statis 2
Gambar 1. Membuat benda bermuatan listrik dengan koduksi.

3. Induksi
Induksi adalah pemisahan muatan positif dan negatif pada suatu benda ketika
didekatkan dengan benda bermuatan. Contohnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Membuat benda bermuatan listrik dengan induksi.

Contoh Soal 1

Kondisi gambar yang sesuai ketika elektroskop didekatkan dengan benda bermuatan
negatif adalah ….

Listrik Statis 3
Pembahasan:

Mula-mula, elektroskop bersifat netral. Dengan kata lain, di dalam elektroskop terdapat
muatan positif dan negatif yang sama banyak. Ketika elektroskop didekatkan dengan
benda bermuatan negatif, muatan positif pada elektroskop akan tertarik mendekati
benda bermuatan tersebut. Sementara muatan negatifnya akan tertolak menjauhi
kepala elektroskop. Posisi terjauh muatan negatifnya adalah pada daun elektroskop.
Akibat dari peristiwa tersebut, kedua daun elektroskop akan bermuatan negatif. Oleh
karena kedua daun elektroskop bermuatan negatif, kedua daun akan saling tolak-
menolak sehingga daunnya mengembang. Hal ini sesuai dengan sifat dari dua muatan
listrik yang berlawanan jenis dan sejenis. Muatan listrik yang berlawanan jenis akan
saling tarik-menarik, sedangkan muatan listrik yang sejenis akan saling tolak-menolak.

Jadi, jawaban yang benar adalah gambar B.

Contoh Soal 2

Ketika sebuah bola konduktor netral didekatkan dengan balon bermuatan positif,
muatan negatif akan mendekati balon dan muatan positif akan tertolak menjauhi balon.
Ketika tangan disentukan pada bola konduktor, hal yang akan terjadi adalah ….

A. muatan positif akan mengalir dari bola ke tangan, sehingga bola bermuatan negatif
B. muatan negatif akan mengalir dari tangan ke bola, sehingga bola bermuatan negatif
C. tidak ada muatan yang mengalir, sehingga bola tetap netral
D. muatan positif akan mengalir dari tangan ke bola, sehingga bola bermuatan positif
E. muatan negatif akan mengalir dari bola ke tangan, sehingga bola bermuatan positif

Pembahasan:

Perhatikan kembali gambar berikut.

Ketika sebuah bola konduktor netral didekatkan dengan balon bermuatan positif,
muatan negatif pada bola konduktor akan tertarik mendekati balon. Sementara muatan
positifnya akan tertolak menjauhi balon. Ketika tangan disentuhkan pada bola konduktor,

Listrik Statis 4
muatan negatif pada tangan akan tertarik mendekati bagian bola yang bermuatan
positif. Akibatnya, muatan negatif akan mengalir dari tangan ke bola konduktor. Bola
konduktor akan kelebihan muatan negatif, sehingga bola menjadi bermuatan negatif.
Jadi, jawaban yang tepat adalah muatan negatif akan mengalir dari tangan ke bola,
sehingga bola bermuatan negatif. (B)

B. Gaya Listrik
Jika terdapat dua atau lebih partikel bermuatan, antara partikel tersebut akan terjadi
gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang besarnya sebanding dengan masing-masing
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antarmuatan. Secara matematis,
dirumuskan sebagai berikut.

kq1 q2
F=
r2

F r F
+ +

+ -
F F
Gambar 3. Gaya listrik antara dua muatan

Keterangan:
F = gaya Coulomb (N);

1
k= = 9 × 109 Nm2 / C2 ;
4πε o

ε0 = permitivitas listrik vakum (8,85 × 10-12 C2 / Nm2);


q1 = muatan partikel 1;
q2 = muatan partikel 2; dan
r = jarak antara q1 dan q2.

Jika medium muatan bukan vakum atau udara, besarnya gaya Coulomb akan berkurang,
ditulis sebagai berikut.

Fbahan < Fudara

Jika εr adalah permitivitas bahan lain, nilai gaya Coulombnya adalah sebagai berikut.

1
Fbahan= × Fvakum
εr

Listrik Statis 5
Contoh Soal 3

Dua buah muatan listrik masing masing +2 μC dan +4 μC terpisah pada jarak 6 cm.
Berapakah besarnya gaya listrik yang dirasakan sebuah muatan uji -1 μC yang berada
tepat di tengah-tengah kedua muatan tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:
q1 = 2 μC
q2 = 4 μC
r = 6 : 2 = 3 cm (karena di tengah-tengah)
q = -1 μC

Ditanya: Ftotal = ...?

Dijawab:
Permasalahan pada soal dapat digambarkan sebagai berikut.

Ftotal= F2 − F1

q
= k
r2
( q2 − q1 )
10−6
=9 × 109 ⋅ ( 4 − 2 ) × 10 −6

( 3 × 10 )
2
−2

= 20 N

Jadi, besarnya gaya listrik yang dirasakan muatan uji tersebut adalah 20 N.

Contoh Soal 4

Dua buah muatan masing-masing +2 μC dan +8 μC terpisah pada jarak 15 cm. Letak
muatan -q dari muatan yang besar agar gaya Coulomb yang dialami bernilai nol adalah
... (dalam cm).

Listrik Statis 6
Pembahasan:

Diketahui:

Q1 = +2 μC
Q2 = +8 μC
r = 15 cm

Ditanya: 15 - x = ...?

Dijawab:
Agar gaya Coulomb yang dialami benda bernilai nol, maka F1 = F2

kQ1 q kQ2 q
=
(15 − x )
2 2
x

Q1 Q
⇔ = 2 2
(15 − x )
2
x

2 8
⇔ =
(15 − x )
2 2
x

(15 − x )
2
8
⇔ =
x 2
2
15 − x
⇔ 4
=
x
⇔ 15 − x =
2x

⇔ 15 =
3x

15
⇔x= = 5 cm
3

15 − x = 15 − 5 = 10 cm

Jadi, letaknya dari muatan yang besar adalah 10 cm.

Contoh Soal 5

Duah buah muatan yang keduanya bermuatan +2 μC terpisah pada jarak 2 cm. Besarnya
gaya yang bekerja pada kedua muatan tersebut jika kedua muatan diletakkan dalam
bahan yang memiliki permitivitas relatif 2,5 adalah ....

Listrik Statis 7
Pembahasan:

Diketahui:
Q1 = Q2 = +2 μC
r = 2 cm = 2 × 10-2 m
εr = 2,5

Ditanya: Fbahan = ...?

Dijawab:
Mula-mula, tentukan gaya Coulomb pada medium vakum atau udara.

kQ1 Q2
Fvakum =
r2
9 × 109 × 2 × 10−6 × 2 × 10−6
=
( 2 × 10 )
2
−2

9 × 2 × 2 × 10−3
=
4 × 10−4

= 90 N

Kemudian, tentukan gaya Coulomb pada medium εr.

1
Fbahan
= × Fvakum
εr
1
= × 90
2,5
10
= × 90
25
2 18
= × 90
5
= 36 N

Jadi, besarnya gaya yang bekerja pada kedua muatan tersebut adalah 36 N.

C. Medan Listrik dan Kuat Medan Listrik


Medan listrik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik di mana benda lain yang
berada di sekitarnya masih mendapatkan gaya Coulomb. Medan listrik merupakan
besaran vektor. Besaran yang menyatakan vektor medan listrik ini disebut kuat medan
listrik. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Listrik Statis 8
F kQq / r 2 kQ kQ
=E atau E = 2 sehingga
= =E
q q r r2

Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C);
q = muatan uji (C);
r = jarak muatan uji ke sumber muatan (m);
k = 9 × 109 Nm2/C2;
F = gaya Coulomb (N); dan
Q = muatan sumber (C).

Kuat medan listrik di sekitar muatan listrik dilukiskan oleh garis-garis gaya yang arahnya
keluar dari muatan positif dan masuk ke muatan negatif.

Jika sumber muatannya (+), arah kuat medannya menjauhi muatan.

Gambar 4. Medan listrik pada muatan positif

Jika sumber muatannya (–), arah kuat medannya mendekati muatan.

Gambar 5. Medan listrik pada muatan negatif

1. Medan Listrik oleh Bola Konduktor Bermuatan

Besarnya medan listrik pada masing-masing titik adalah sebagai berikut.


a. Di dalam bola (r < R) berlaku E = 0

b. F kQq / r 2 kQ kQ
= E Di permukaan
atau E =
= bola (r =2 R)sehingga
berlaku
= E
q 2
q r r2
F c. kQq / r kQ kQ
=E atauDiEluar
= = bola (r >2 R)sehingga
berlaku
= E
q q r r2

Listrik Statis 9
2. Medan Listrik di antara 2 Keping Sejajar

Besarnya kuat medan listrik pada 2 keping sejajar adalah sebagai berikut.

σ Q
=E = dengan σ
εo A

Keterangan:
E = kuat medan listrik 2 keping sejajar (N/C);
σ = rapat muatan (C/m2);
A = luas keping sejajar (m2); dan
εo = permitivitas vakum (8,85 × 10−12 C2/Nm2).

Contoh Soal 6

Perhatikan gambar berikut.

Berapakah kuat medan listrik di titik P dan gaya yang bekerja pada muatan −4 × 10−8 C
yang diletakkan di P?

Pembahasan:

Diketahui:
Q1 = 20 × 10-8 C
Q2 = -5 × 10-8 C
r2 = r1 = 5 cm = 5 × 10-2 m

Ditanya: E dan F = ....?

Dijawab:

Etotal = Ep = E1 + E2

Listrik Statis 10
kQ1 9 × 109 × 20 × 10−8
E1
= = = 7,2 × 105 N/C
r12
( )
2
−2
5 × 10

kQ2 9 × 109 × 5 × 10−8


E= = = 1,8 × 105 N/C
( )
2 2 2
r2 5 × 10 −2

Ep =E1 + E2 =7,2 × 105 + 1,8 × 105 =9 × 105 N/C

Dengan demikian, gaya pada q adalah sebagai berikut.

F= q ⋅ Ep

=−4 × 10−8 × 9 × 105

−36 × 10−3
=
= −0,036 N

Jadi, kuat medan listrik di titik P dan gaya yang bekerja pada muatan −4 × 10−8 C adalah
9 x 105 N/C dan −0,036 N.

Contoh Soal 7

Dua buah muatan listrik digambarkan sebagai berikut.

μC μC

Kuat medan listrik di titik P serta arahnya adalah ....

Pembahasan:

Diketahui:
Qx = 2 μC
Qy = 3 μC
rx = 3 cm
ry = 1 cm

Ditanya: Etotal = ...?

Dijawab:
Perhatikan gambar berikut.

Ex Ey

Listrik Statis 11
Kuat medan listrik di titik P serta arahnya adalah sebagai berikut.

Q 2 × 10−6
Ex = 9 × 109
k 2x = 2 × 107 N/C
=
( )
2
r 3 × 10 −2

Qy 3 × 10−6
Ey = 9 × 109
k 2 = 27 × 107 N/C
=
( )
2
r 1 × 10 −2

Etotal = ( 27 − 2 ) × 107 = 25 × 107 N/C (arah ke kanan)

Jadi, kuat medan listrik di titik P adalah 25 x 107 N/C ke arah kanan.

D. Fluks Listrik dan Hukum Gauss


1. Fluks Listrik
Fluks listrik merupakan banyaknya garis-garis medan listrik yang menembus luasan
suatu bidang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Gambar 6. Fluks listrik

Nilai fluks listrik ditunjukkan oleh banyaknya garis-garis medan listrik yang melalui
suatu luasan tertentu. Semakin banyak garis-garis medan listriknya, semakin besar
pula nilai fluksnya. Jika luasannya tegak lurus dengan arah garis medan listriknya, nilai
fluks akan maksimal. Sementara jika luasannya membentuk kemiringan tertentu,
nilai fluksnya akan berkurang. Secara matematis, nilai fluks listrik dapat dinyatakan
sebagai berikut.

Φ = E ⋅ A cos θ

Keterangan:
Φ = fluks listrik (N.m2/C);
E = medan listrik (N/C atau V/m);
A = luasan yang dilalui fluks listrik (m2); dan
θ = sudut yang dibentuk oleh garis normal bidang dengan garis medan listrik (0).

Listrik Statis 12
2. Hukum Gauss
Hukum Gauss menyatakan bahwa jumlah fluks listrik yang menembus suatu
permukaan tertutup sebanding dengan muatan total yang dilingkupi oleh permukaan
tersebut. Secara matematis, Hukum Gauss dapat dituliskan sebagai berikut.

q
Φ = E ⋅ A cos θ =
ε0

Keterangan:
Φ = fluks listrik (N.m2/C);
q = jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan; dan
ε0 = permitivitas ruang hampa atau udara (8,85 × 10-12 C2/N.m2).

Contoh Soal 8

Medan listrik 500 V/m membentuk sudut 300 terhadap permukaan bidang yang
berbentuk lingkaran dengan jari-jari 14 cm. Tentukan besar fluks listrik yang melalui
bidang tersebut.

Pembahasan:

Diketahui:
E = 500 V/m
r = 14 cm = 0,14 m
θ = 900 − 300 = 600 (karena sudut yang dibentuk harus terhadap garis normal bidang)

Ditanya: Φ = ...?

Dijawab:
Mula-mula, tentukan luas bidangnya.

Listrik Statis 13
A = luas lingkaran
= πr2
22
= × 0,14 2
7
= 0,0616 m2

Kemudian, tentukan besar fluks listriknya dengan menggunakan persamaan berikut.


Φ = E ⋅ A cos θ

= 50 × 0,0616 × cos 600


1
= 30,8 ×
2
= 15,4 Vm

Jadi, besar fluks listrik yang melalui bidang tersebut adalah 15,4 Vm atau 15,4 Nm2/C.

Contoh Soal 9

Gambar berikut ini menunjukkan sebuah koin yang tidak bermuatan dan 5 potong
plastik bermuatan.

Jika q1 = -20 µC, q2 = q5 = 30 µC, q3 = 7,7 µC, dan q4 = -25 µC, tentukan besar fluks listrik
yang melalui luasan S.

Pembahasan:

Diketahui:
q1 = -20 µC = -20 × 10-6 C
q2 = q5 = 30 µC = 30 × 10-6 C
q3 = 7,7 µC = 7,7 × 10-6 C
q4 = -25 µC = -25 × 10-6 C

Ditanya: Φ = ...?

Listrik Statis 14
Dijawab:
Untuk menentukan besar fluks listrik yang melalui luasan S, gunakan Hukum Gauss.
Oleh karena yang melalui luasan S hanya muatan q1, q2, dan q3, maka besar fluks listrik
yang melalui luasan S adalah sebagai berikut.

q
Φ=
ε0
q1 + q2 + q3
=
ε0
−20 × 10−6 + 30 × 10−6 + 7,7 × 10 −6
=
8,85 × 10−12

= 2 ×  106 Nm2 / C

Jadi, besar fluks listrik yang melalui luasan S adalah 2 × 106 Nm2/C.

E. Potensial Listrik
Potensial listrik adalah perubahan energi potensial per satuan muatan listrik ketika
sebuah muatan uji dipindahkan di antara dua titik. Secara matematis, dirumuskan
sebagai berikut.

kQ
V=
r

Keterangan:
V = potensial listrik (volt);
k = 9 × 109 Nm2/C2;
Q = muatan sumber (Coulomb); dan
r = jarak muatan uji ke sumber muatan (m).

Jika terdapat beberapa muatan titik sumber, potensial listrik dihitung dengan rumus
sebagai berikut.

n
Qi Q Q 
V= k ∑ atau V= k  1 + 2 + ... 
i =1 ri r
 1 r2 

Adapun potensial listrik pada bola konduktor bermuatan adalah sebagai berikut.

Listrik Statis 15
KQkQ
1. Di dalam bola sampai ke permukaan bola ( r ≤ R ) berlaku
maka V =V=
Rr
kQ
2. Di luar bola r > R berlaku V =
r

Contoh Soal 10

Potensial listrik pada sebuah titik yang berjarak 3 cm dari sebuah muatan sumber adalah
0,2 volt. Berapakah besarnya potensial listrik yang berjarak 6 cm dari muatan tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:
V1 = 0,2 volt
r1 = 3 cm, r2 = 6 cm

Ditanya: V2 = .... ?

Dijawab:

Jika dianalisis, besarnya potensial listrik berbanding terbalik dengan jarak suatu titik dari

sumber muatan V = V1 r2 0,2


1 . Dengan 6
demikian, diperoleh:
=
r V2 r1 V2 3
V1 r2
=
V2 r1

Ini berarti:

1 V1 r2 0,2 6
V = =
r V2 r1 V2 3

⇔ V2 = 0,1 volt

Jadi, besarnya potensial listrik yang berjarak 6 cm dari muatan tersebut adalah 0,1 V.

Contoh Soal 11

Empat buah muatan yang besarnya masing-masing +2 μC, −2 μC, +2 μC, dan −2 μC,
ditempatkan di tiap-tiap sudut persegi yang bersisi 6 cm. Besarnya potensial listrik di
pusat simetris persegi tersebut adalah ....

Listrik Statis 16
Pembahasan:

Diketahui:

Ditanya: V = ...?

Dijawab:
Dari gambar kita dapatkan, jarak titik P ke masing-masing muatan besarnya sama, yaitu
6 2
cm = 3 2 cm . Dengan demikian, besarnya potensial listrik di titik P adalah sebagai
2
berikut.
9
k 9 × 10
V
=
r
∑=Q
2
( 2 − 2 + 2 − 2 ) × 10−6
3 2 × 10 −

= 0 volt

Jadi, besarnya potensial listrik di pusat simetris persegi tersebut adalah nol.

F. Energi Potensial Listrik


Energi potensial listrik sebanding dengan usaha yang diperlukan untuk memindahkan
muatan q dari suatu ruang tak berhingga ke suatu titik yang potensial absolutnya V.
Untuk memindahkan muatan listrik tersebut, dibutuhkan usaha sebesar qV. Jika muatan
q dipindahkan dari titik A ke titik B, besar usaha yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

W = ∆EP = EPB – EPA = qVB – qVA


qq 0  1 1
EPB – EPA =  − 
4 πε 0  rB rA 
qq
EP = qV = k o
r

Listrik Statis 17
Keterangan:
W = usaha (J);
EPB = energi potensial di titik B (J);
EPA = energi potensial di titk A (J);
q = muatan sumber pada titik tertentu (C);
qo = muatan uji (C);
VB = potensial di titik B (V);
VA = potensial di titik A (V);
rB = jarak titik B dari titik A (m); dan
rA = jarak titik acuan (lokasi muatan berasal) ke titik A (m).

Contoh Soal 12

Sebuah proton dilepaskan dari keadaan diam dalam medan listrik seragam 2 × 104
V/m arah sumbu X. Proton tersebut bergerak dari titik P ke titik Q yang berjarak 0,2 m.
Tentukan perubahan energi potensial proton selama menempuh jarak tersebut.

Pembahasan:

Diketahui:
E = 2 × 104 V/m
d = 0,2 m

Ditanya: ∆EP = ...?

Dijawab:
Beda potensial dapat ditentukan dari persamaan medan listrik berikut.
∆V
E=
d
⇔ ∆V = E.d

Dengan demikian, perubahan energi potensialnya adalah sebagai berikut.

∆EP = q.∆V
= q.E.d

Oleh karena muatan proton q = 1,6 × 10-19 C, maka:

∆EP = q.E.d
= 1,6 × 10-19 × 2 × 104 × 0,2
= 6,4 ×10-16 J

Jadi, perubahan energi potensial proton selama menempuh jarak tersebut adalah

6,4 × 10-16 J.

Listrik Statis 18
Contoh Soal 13

Dua buah muatan masing-masing 3 × 10-6 C dan -4 × 10-6 C ditempatkan pada jarak 4 m
seperti pada gambar berikut.

a. Tentukan usaha untuk memindahkan muatan 5 × 10-6 C dari titik tak terhingga ke
titik A.
b. Tentukan energi potensial sistem tersebut.

Pembahasan:

Diketahui:
q1 = 3 × 10-6 C
q2 = -4 × 10-6 C
q3 = 5 × 10-6 C
r12= 4 m
r13= 3 m

Ditanya: W dan EPtotal = ...?

Dijawab:

a. Mula-mula, tentukan jarak r23 dengan teorema Phytagoras berikut.


22 22
rr2323 == rr1212 ++ rr1313 == 4422 ++ 3322 = = 5m
5m

1 1
Oleh karena V ∝ dengan = 0 , maka V∞ = 0. Ini berarti:
r r∞

-W = q.∆V
= q(VA – V∞)
= q(VA – 0)
= qVA

Listrik Statis 19
Oleh karena VA diakibatkan oleh muatan di dua titik lainnya, maka:

q1 q
VA = k +k 2
r13 r23

 3 × 10−6 −4 × 10−6 
9 × 109 
= + 
 3 5 
 5 × 3 × 10−6 + ( −4 ) × 10−6 × 3 
= 9 × 109  
 15 
 
 (15 − 12 ) × 10−6 
= 9 × 109  
 15 
 
= 1800 V

Dengan demikian, diperoleh:


−W = qVA
= 5 × 10−6 × 1800
= 9 × 10−3 J

Jadi, besar usaha untuk memindahkan muatan 5 × 10−6 C adalah 9 ×10−3 J.

b. Energi potensial sistem tersebut dapat ditentukan dengan persamaan berikut.

q1 q2 q q qq
EPtotal = k +k 2 3 +k 1 3
r12 r23 r13

= 9 × 109 
( )(
 3 × 10−6 −4 × 10−6 )  + 9 × 10  ( −4 × 10 )(5 × 10 )  + 9 × 10  ( 3 × 10 )(5 × 10 ) 
9
−6 −6
9
−6 −6

 4   5   3 
     
 −12 × 10−12 20 × 10 −12 15 × 10 −12 
9 × 109 
= − + 
 4 5 3 

( ) ( ) (
 ( −12 ) × 5 × 3 × 10−12 − 20 × 4 × 3 × 10 −12 + 15 × 4 × 5 × 10−12
= 9 × 10  9 ) 
 4×5×3 
 
 ( −180 − 240 + 300 ) × 10 −12 
= 9 × 109  
 60 
 
= −18 × 10−3 J

Jadi, energi potensial sistem tersebut adalah −18 × 10−3 J. Tanda negatif menunjukkan
komponen penyusunnya yang paling banyak bermuatan negatif.

Listrik Statis 20

Anda mungkin juga menyukai