LAPORAN PRAKTIKUM
REVERSE OSMOSIS
Tanggal Praktikum
: 15 September 2016
: 21 September 2016
: VI
Nama
Kelas
NIM. 141411051
NIM. 141411053
NIM. 141411054
NIM. 141411055
: 3B
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi makhluk hidup. Air yang
digunakan harus memenuhi syarat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas,
air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan; yang dapat ditinjau dari
aspek fisika, kimia, dan biologi. Secara kuantitas, air harus tersedia pada kondisi yang
melimpah; yang dapat ditinjau dari aspek ketersedian air. Adanya perkembangan industri dan
pemukiman dapat mengancam kualitas dan kuantitas air bersih, sehingga diperlukan upaya
perbaikan baik secara sederhana maupun modern.
Hasil riset yang dilakukan oleh NSF (National Sanitation Foundation), lembaga
independen milik Amerika Serikat yang secara konsisten mengkaji masalah air, didapat
bahwa 80% penyakit yang diderita manusia disebabkan oleh air. Hal ini dikarenakan zat-zat
polutan (penyebab polusi/pencemaran) yang terdapat pada air, mengandung logam berat dan
bahan-bahan kimia hasil industri seperti klorin, phenol dan tannin, ditambah residu pupuk
dan pestisida kimia dari pertanian, bakteri, virus dan lain sebaginya. Meminum air yang
kurang bersih memang tidak akan berpengaruh dalam jangka pendek, namun dalam jangka
panjang lambat laun akan membuat organ-organ tubuh kita menjadi rusak dan seringkali
berakibat fatal dan terlambat.
Salah satu proses pengolahan air secara fisik adalah dengan reverse osmosis (RO),
dimana air dimurnikan dari pengotor-pengotornya. Air yang dihasilkan oleh RO ini adalah air
murni dan sehat yang masih mengandung sedikit mineral. Air yang bersih dan sehat jelas
akan memperbaiki sistem kekebalan tubuh kita karena didalamnya tidak ada lagi zat-zat yang
berbahaya termasuk virus atau bakteri, ataupun kotoran lainnya.
1.2 Tujuan
1. Memahami proses pemisahan kation dalam air baku dengan sistem reverse osmosis.
2. Membuat kurva/grafik hubungan antara kadar zat terlarut (solute) di aliran permeat
dan konsentrat terhadap waktu atau volume permeat.
3. Menghitung persen zat terlarut yang ditolak (% reject).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Dasar Teori
Proses ososis adalah perpindahan masa pelarut (solvent) melalui opri dalam filter atau
2-80 bar. Semakin besar tekanan, maka proses pemisahan semakin baik sehingga dihasilkan
air yang semakin murni.
Untuk menentukan efisiensi pemisahan, maka dapat dilakukan dengan cara menentukan
koefisien rejection (R), yang menyatakan hubungan antara konsentrasi atau kadar garam di
aliran influent dan enfluent (permeat) ditulis sebagai berikut :
R=
CmCp
Cm
atau
R=
CmCp
x 100
Cm
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1.
2.
3.
4.
Bahan:
1. Air kran
Menyalakan mesin
RO
Menampung
permeat dalam bak
penampungan
Membuang
konsentrat ke
saluran
pembuangan
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Pengamatan
Umpan (air kran)
TDS : 301 mg/L
DHL : 0,471 mS/cm (DHL aquadest 0,01 mS/cm)
Tekanan 95 mPa atau 0,68 PSI
Laju alir : 5,7 ml/s (permeat) dan 8 ml/s (konsentrat)
Konsentrasi di Aliran
Waktu
(menit)
Permeat
Konsentrart
DHL
DHL
Operasi
(mPa)
TDS
(mg/l)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
Tekanan
12
12
12
12
13
12
12
11
12
11
12
12
12
(mS/cm
)
0,017
0,016
0,018
0,016
0,018
0,018
0,018
0,017
0,017
0,018
0,018
0,022
0,018
Volume
TDS
(ml)
(mg/l)
172
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
300
308
302
303
301
307
307
291
313
303
301
305
296
(mS/cm
)
0,461
0,466
0,463
0,462
0,447
0,428
0,447
0,458
0,470
0,434
0,468
0,449
0,462
Volume
(ml)
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
100
100
100
105
105
105
105
105
105
105
105
105
100
9
2
6
10
4.3 Perhitungan
4.2.1 % Reject
( TDS awalTDSakhir )
Reject=
100
TDS akhir
TDS Awal
TDS Akhir
%Reject
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
Rata-Rata
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
12
12
12
12
13
12
12
11
12
11
12
12
12
11.92
96.0133
96.0133
96.0133
96.0133
95.6811
96.0133
96.0133
96.3455
96.0133
96.3455
96.0133
96.0133
96.0133
96.0388
20
40
60
80
Waktu (menit)
b) DHL
100
120
140
DHL (mS)
0.01
0.01
0
20
40
60
80
100
120
140
Waktu (menit)
4.4.2 Konsentrat
a) TDS
20
40
60
80
waktu (menit)
100
120
140
b) DHL
20
40
60
80
100
120
140
waktu (menit)
4.4.3
%Reject
%Reject 95.8000
95.6000
95.4000
95.2000
20
40
60
80
Waktu (menit)
100
120
140
BAB V
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
4.1 Pembahasan
Prima Dia Utami (141411051)
Rahmad Catur Bayu Ragil (141411053)
Rd. Riana Gumelar Pratama (141411054)
Praktikum Reverse Osmosis merupakan salah satu praktikum yang dilakukan
untuk mengamati proses water treatment dengan proses Reverse Osmosis, proses
Reverse Osmosis merupakan proses berpindahnya air yang berada pada konsentrasi
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah dikarenakan tekanan yang lebih tinggi.
Pengamatan dilakukan dengan mengecek nilai dari TDS yang merupakan nilai
konsentrasi dari padatan yang terlarut dalam air dan juga mengecek nilai DHL yakni
nilai daya hantar listrik yang menunjukan adanya ion dalam air tersebut. Air yang
digunakan sebagai umpan merupakan air keran dengan nilai TDS 301 mg/L dan DHL
0.471 mS/cm. Perangkat alat RO yang digunakan pada praktikum merupaka alat
Reverse Osmosis dengan 5 tahap (memiliki 5 kolom), tahapan tersebut bertujuan agar
hasil yang didapat memiliki nilai kemurnian yang cukup, sehingga hasil dapat
digunakan untuk keperluan praktikum lainnya. Hasil diharapkan dapat memiliki nilai
TDS dan DHL yang cukup rendah, karena air hasil dari proses RO digunakan untuk
kebutuhan praktikum sehingga jika memiliki nilai TDS dan DHL yang tinggi, maka
ditakutkan akan memengaruhi nilai dari praktikum tersebut.
Dilihat dari tabel, nilai TDS dan DHL dari permeat cenderung tidak tetap (naikturun), hal tersebut dimungkinkan karena membran adanya dorongan terhadap partikel
yang tersangkut sehingga terloloskan, atau juga dapat dikarenakan ketika dilakukan
pengecekan, wadah yang digunakan memiliki partikel yang belum terbersihkan.
Idealnya proses memiliki nilai konsentrasi akhir yang semakin lama semakin membaik
(menurun), akan tetapi karena pada dasarnya air yang digunakan untuk pengujian
merupakan air keran yang secara umum dapat dikatakan air bersih, sehingga pada hasil
akan memiliki nilai yang naik turun.
4.2 Kesimpulan
1.
LAMPIRAN
Pertanyaan:
1. Gambarkan skema peralatan Sistem Reverse Osmosis yang digunakan untuk percobaan
tersebut dan lengkapi dengan valve (kran) dan lainnya!
2. Hitung % reject (% R) dan tabelkan serta dibahas dengan singkat dan jelas!
3. Perkirakan hubungan antara konsentrasi zat terlarut yang dinyatakan DHL dan TDS!
4. Jelaskan secara singkat dan jelas, mengapa di aliran permeat, konsentrasi zat terlarut tidak
dapat/sulit dihasilkan harga rendah atau mendekati nol!
5. Usaha apa agar kadar zat terlarut di aliran permeat dihasilkan TDS atau DHL sekecil
mungkin?
6. Jelaskan fungsi masing-masing kolom (tabung) dalam sistem RO tersebut!
Jawaban:
1. Skema Sistem Reverse Osmosis
9
2
6
10
6. Membran RO
7. Membran RO
8. Permeat
9. Konsentrat
10. Barometer
2. %Reject
Waktu
TDS Awal
TDS Akhir
%Reject
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
Rata-Rata
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
12
12
12
12
13
12
12
11
12
11
12
12
12
11.92
96.0133
96.0133
96.0133
96.0133
95.6811
96.0133
96.0133
96.3455
96.0133
96.3455
96.0133
96.0133
96.0133
96.0388
5. Usaha yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan pre water treatment, dimana air
diperlakukan dengan beberapa proses seperti koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan proses
water treatment lainnya sebelum masuk proses RO, karena pada dasarnya proses RO
merupakan proses penyempurna dari proses proses sebelumnya.
6. Pada alat RO ini terdiri dari 5 kolom, diantaranya:
a. Pra Sediment Filter, merupakan tahap pertama yang berfungsi untuk menyaring tanah,
pasir, debu dan partikel lain yang 15 kali lebih kecil dari segenggam pasir.
b. Pra Carbon Filter, merupakan tahap kedua dengan karbon yang telah teraktivasi yang
mengurangi zat yang dapat menyebabkan rasa dan bau yang tidak sedap pada air,
termasuk warna dari klorin
c. Pra Carbon Filter kedua, merupakan tahap ketiga dengan karbon yang telah teraktivasi
dengan fungsi yang sama dengan carbon filter sebelumnya.
d. Membran RO, merupakan tahap keempat dengan menyaring substansi terlarut.
e. Membran RO, merupakan tahap akhir dengan fungsi yang sama dengan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fresh Water Sytem corp. 5 Stage RO System, California.
[https://www.freshwatersystems.com/s-584-5-stage-ro-system.aspx] diakses pada
tanggal 9 September 2016.
Ghozali, Muchtar. 2016. Petunjuk Praktikum Reverse Osmosis. Bandung: Politeknik Negeri
Bandung.