BAB II
Sifat
Bilangan asam (pH)
Bilangan penyabunan
Bilangan iod
Bilangan tak tersabunkan (%)
Bahan menguap (%)
Indeks bias
Berat jenis (g/ml)
Nilai
<3
>190
129-143
<1.2
<0.2
1.473-1.427
0.924-0.928
BAB III
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Seperangkat alat Leaching
Dirigen
Ember
Pompa hisap
Gelas ukur
Kain kasa
3.1.2 Bahan
Ethanol 96%
Air
Kacang kedelai 1 kg
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1
Rencana Kerja
Waktu
Kegiatan
Penanggung Jawab
07.00-07.05
Mengenakan APD
Semua anggota
07.05-07.20
Riana, Ahsan
07.20-07.25
Rizal
07.25-07.30
Bayu, Ahsan
07.30-07.35
Memasukkan bahan
Bayu
07.35-07.40
Riana
07.40-07.50
Rizal, Ahsan
07.50-07.55
Mengambil sampel
Bayu, Riana
07.55-08.00
Riana
08.00-08.05
Ahsan
08.05-08.35
Rizal
08.40-09.10
Bayu
09.10-09.40
Riana
9.40-10.10
Rizal
3.2.2
Skema Kerja
BAB IV
4.1 Data pengamatan
Sampel 1
Indeks Bias
pH
Massa Jenis
: 1,3430
: 6,5
: 0.8192 g/ml
Sampel 2
Indeks Bias
pH
Massa Jenis
: 1,3445
: 6,5
: 0.83308
Sampel 3
Indeks Bias
pH
Massa Jenis
: 1,3448
: 6,5
: 0.83612 g/ml
Sampel 4
Indeks Bias
pH
Massa Jenis
: 1,3449
: 6,5
: 0.8454 g/ml
BAB V
5.1 PEMBAHASAN
Rijal Ahsan Nurfauzy (141411055)
Percobaan yang dilakukan kali ini ialah dengan mengekstraksi padatan ke fasa
cair yang dinamakan dengan proses leaching, adapun bahan yang dipakai ialah kacang
kedelai sebanyak 1 kg yang telah ditumbuk dan ekstrak yang diambil ialah minyak dari
kacang kedelah tersebut. Proses ekstraksi padat-cair (leaching) memiliki prisnip kerja
yang hamper mirip dengan distilasi dengan menguapkan solvent dan mengontakannya
langsung ke bahan yang akan diekstraksi, adapun pemanas yang digunakan ialah steam
dari boiler.
Bahan yang digunakan sebagai solvent ialah ethanol dengan konsentrasi 25%.
Proses leaching berlangsung selama 3 jam dengan mendapatkan 4 sampel yang dianalisan
nilai massa jenis, pH dan indeks bias. Kondisi operasi pada saat proses leaching
berlangsung, dengan suhu 80-85oC dengan tekanan 1-1,5 Bar. Suhu harus dijaga agar
tidak melebihi 90oC karena agar campuran air dalam ethanol tidak ikut menguap karena
dapat menghambat proses ekstraksi dan minyak yang terbentuk kurang akan memiliki
campuran yang banyak dan sulit untuk memisahkannya.
Adapun proses pemisahan yang terjadi didalam alat leaching adalah pada saaat
suhu dipanaskan dan dalam labu yang berisi ethanol 25% akan menguap dan akan naik
keatas menuju condenser dan akan terkontakan langsung dengan kacang kedelai sehingga
uap yang telah dingin tersebut akan membawa minyak dari kacang kedelai dan turun
kebawah dengan berubah fasa menjadi fasa cair, adapun kandungan dari ekstrak tersebut
ialah campuran dari air, ethanol dan minyak.
Dari hasil percobaan yang dilakukan keempat sampel dianalisis sehingga
mendapatkan nilai indeks bias, pH dan massa jenis. Sampel tersebut memiliki pH sebesar
6 bila dibandingkan dengan literature pH (<3) tersebut lebih tinggi dan berat jenis yang
lebih tinggi dari literature (0,924-0,928) dan indeks bias lebih rendah dari literature
(1,473-1,477) hal ini dapat disebabkan oleh ekstrak yang terbentuk terlalu encer dan
masih memiliki kadar ethanol tinggi serta masih memiliki kadar air didalamnya. Dan
pada saat proses penumbukan yang kurang halus sehingga pada saaat terjadi kontaknya
solvent dan kacang kedelai, solvent tidak membawa minyak dengan maksimal karena
luas permukaan kacang kedelai yang relative kecil.
dipicu akibat konsentrasi solvent yang encer, grinding untuk kedelai kurang halus, dan
tidak dilakukannya sirkulasi produk kembali ke umpan sehingga mengurangi kualitas
minyak yang kami peroleh.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan yakni mengekstraksi kacang kedelai dengan solvent
ethanol dan ekstrak yang diambil adalah minyak. Pada setiap sampel memiliki pH sebesar 6,
massa jenis dengan nilai rata-rata 1,370325 dan massa jenis . Dibandingkan dengan
literature nilai tersebut masih kurang baik karena memiliki kadar alcohol yang masih tinggi dan
masih memiliki kadar air didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA