Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan dan
kesmpatan kepada saya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan waktu yang diharapkan walaupun dalam bentuk yang sederhana,
dimana makalah ini membahas tentang PERKEMBANGAN ILMU
FILSAFAT dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan
kita khususnya tentang Ilmu filsafat.
Dengan adanya makalah ini, mudah mudahan dapat membantu
meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu saya juga
berharapsemua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini,
karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Saya sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
sangat inim, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua
pihak masih kami harapkan demi perbaikan laporan ini. Saya ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.

BULUKUMBA, 07 OKTOBER 2015

Penyusun

Page | 1

DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar
belakang..............................................................................
. 3
B. Rumusan
masalah.......................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN
A. Zaman Klasik (abad 6 SM - 2
M)..................................................................... 4
B. Zaman abad Pertengahan (abad 2 14
M)....................................................... 5
C. Zaman Renaissance (abad 14 16
M)............................................................. 6
D. Zaman
Modern.................................................................................................
7
E. Zaman
Kontemporer........................................................................................
8

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................
......... 9
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................10
Page | 2

BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Filsafat merupakanpengetahuan yang menyelidiki hakekat segala sesuatu
untuk mengetahui kebenaran.Filsafat juga mempunyai sejarah yang di
dalamnya terdapat peranan dan manfaat serta perkembangan yang
berbeda-beda. Sejarah perkembangan filsafat berkembang atas dasar
pemikiran kefilsafatan yang telah dibangun sejak abad ke-5 SM.
Dari sejarah tersebut, filsafat di bagi menjadi beberapa tahap
pemikiran yang disebut dengan periodesasi pemikiran filsafat.
Periodesasi pemikiran filsafat sendiri dibagi menjadi 5 zaman, yakni
zaman klasik, zaman abad pertengahan, zaman renaissance, zaman
modern dan zaman kontemporer. Dari zaman klasik sampai zaman
kontemporer mengalami perkembangan yang semakin meningkat.
Sehingga dalam mempelajari filsafat diperlukan periodesasi yang akan
mempermudah dalam mempelajari dari masa ke masa. Dari setiap zaman
memiliki peranan yang berbeda-beda yang menjadikan perkembangan
dalam ilmu kefilsafatan. Pada setiap zamanjuga terdapat tokoh-tokoh
yang berperan penting disetiap zamannya.

Page | 3

Sedangkan periodesasi sendiri merupakan tingkat perkembangan


atau pembabakan suatu masa yang dilakukan karena rentang waktu atau
masa sejak manusia ada hingga sekarang. Periodesasi pemikiran filsafat
sangat dibutuhkan dalam mempelajari ilmu kefilsafatan atau ilmu
pengetahuan. Karena untuk memahami sejarah perkembangan ilmu,
harus melakukan klasifikasi secara periodik,yang setiap periodenya
menampilankan ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu
pengetahuan.
B.RumusanMasalah
Adapun yang akan saya paparkan dalam makalah ini, sebagai berikut:
1.

Bagaimana corak filsafat dan ciri khas pada zaman klasik?

2.

Bagaimana corak filsafat dan kondisi pada zaman abad pertengahan?

3.

Bagaimana ciri khas serta pemikiran zaman renaissance?

4.

Bagaimana ciri khas dan peranan zaman modern dalam dunia

kefilsafatan?
5.

Apakah peranan zaman kontemporer dalam perkembangan ilmu

pengetahuan?

BAB II
PEMBAHASAN
Pembagian secara periodesasi filsafat adalah Zaman Klasik (zaman
yunani kuno dan zaman keemasan filsafat), Zaman abad Pertengahan,
Zaman Renaissance, Zaman Modern, dan Zaman Kontemporer.
1.Zaman Klasik (abad 6 SM - 2 M)
Pada zaman yunani kuno filsafat dianggap sebagai filsafat alam, karena
pada masa ini segala sesuatu diukur dan di ambil dari alam. Menurut
pendapat para tokoh pada zaman ini, yakni:

Page | 4

Thales (624 546 SM), berpendapat bahwa alam semesta ini berasal
dari air,karena dari segala aspek kehidupan memerlukan dan
menggunakan air.
Anaximander (610 547 SM), berpendaat bahwa alam semesta berasal
dari udara, karena setiap makhluk hidup pasti membutuhkan dan
menggunakan udara.
Heraclitus, berpendapat bahwa alam berasal dari api, karena dari api
akan menjadikan sesuatu menggumpal dan membentuk benda padat
yang di akibatkan dari panasnya api.
Pythagoras ( 572 500 SM), berpendapat bahwasemua berasal dari
sesuatu yang bisa dihitung dan di angkakan.
Parmanides, berpendapat bahwa sesuatu dilihat dari dua segi yakni
fisika (sesuatu yang ada itu ada) dan metafisika (sesuatu yang tidak ada
itu tidak ada).
Socrates (470 -399 SM),yang mengemukakan bahwa pada masa setelah
yunani kuno,mengalami masa keemasan filsafat, karena pada masa ini
orang memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat atau ideidenya. Yunani pada masa ini dianggap sebagai gudang ilmu, karena
bangsa yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi.
Bangsa yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja ), melainkan
sikap inquiring attitude ( sikap menyelidiki sesuatu secara kritis).Pada
masa ini filsafat bercorak Antroposentris, yakni para filsuf menjadikan
manusia sebagai objek pemikiran filsafat.1[1]

Beberapa tokoh pada zaman klasik, antara lainThales,


Anaximander,Phytagoras,Permanides,Aristoteles, Plato dan A. Comte.
Pada masa ini ada beberapa tingkatan kemajuan menurut A.
Comte,yakni;

1
Page | 5

a.Tingkat agama / dogma,dimana manusia menerima keyakinan dari


mulut ke mulut dan menjalankannya.
b. Tingkat filsafat, manusia menggunakan pikirannya untuk memikirkan
apa yang menjadi hakekat kebenaran.
c. Tingkat ilmu pengetahuan, manusia yang menggunakan pikiran yaitu
sudah sampai pada tingkat yakin dan kebenaran yang di yakini adalah
kebenaran yang mutlak.2[2]
2. Zaman abad Pertengahan (abad 2 14 M)
Abad pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog
dilapangan pengetahuan, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan
aktivitas keagamaan. Pada abad pertengahan ini filsafat bercorak
Theosentris yakni para filsuf menjadikan filsafat sebagai abdi agama.3[3]
Dengan semboyan yang berlaku bagi ilmu yakni ancilla theologia atau
abdi agama, di mana filsafat dijadikan tolak ukur dalam menentukan
aturan-aturan agama.
Pada abad pertengahan terdapat perbedaan yang mencolok dengan abad
sebelumnya, yang terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama
Kristen oleh nabi Isa a.s membawa perubahan besar terhadap
kepercayaan keagamaan. Peradaban yang didasarkan oleh logika ditutup
oleh gereja dan diganti dengan keagamaan. Agama Kristen menjadi
problema kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu tuhanlah yang
merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan
yunani kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh
kemampuan akal mereka belum mengenal adanya wahyu.
Filsafat pada zaman abad pertengahan mengalami dua periode,yaitu:
Periode Patristik, berasal dari kata latin patres yang berarti bapa-bapa
gereja. Pada periode ini mengalami dua tahap: 1) Permulaan agama
Kristen, setelah mengalami berbagai kesukaran terutama mengenai
filsafat Yunani maka agama Kristen memantapkan diri untuk keluar
2
3
Page | 6

memperkuat gereja dan kedalam menetapkan dogma-dogma. 2) Filsafat


Agustinus, melihat dogma-dogma sebagai suatu keseluruhan. Periode
Skolastik (tahun 800 1500 M), yang dibagi menjadi tiga tahap:
1) Periode skolastik awal (abad 9 12), ditandai oleh pembentukan
metode-metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara agama
dan filsafat serta persoalan tentang universalia.
2) Periode puncak perkembangan skolastik (abad ke-13), ditandai oleh
keadaan yang dipengaruhi oleh Aristoteles akibat kedatangan ahli filsafat
arab dan yahudi. Puncak perkembangan pada Thomas Aquinus.
3) Periode skolastik akhir (abad 14 15), ditandai dengan pemikiran
kefilsafatan yang berkembang kearah nominalisme, ialah aliran yang
berpendapat bahwa universalisme tidak member petunjuk tenteng aspek
yang sama dan yang umum mengenai adanya sesuatu hal. Tokoh yang
piawai pada masa ini adalah Augustinus, Aristoteles, dan Thomas Aquinus.
3. Zaman Renaissance (abad 14 16 M)
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kembalinya pemikiran
yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman
peralihan ketika kebudayaan abad pertengahan mulai berubah menjadi
suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini merindukan
pemikiran yang bebas, karena manusia ingin mencapai kemajuan atas
hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi. Adapun
factor penyebab dari upaya pelepasan diri dari dogma-dogma
agama,yakni:
-Pudarnya kewibawaan dewan gereja pada masa itu dianggap terlalu
banyak mencampuri kegiatan-kegiatan ilmiah
-Orang tidak lagi mempercayai nilai-nilai universal yang dianggap terlalu
abstrak, mereka lebih mendambakan nilai-nilai individu yang bersifat
konkret dan lebih banyak memberikan kesempatan untuk menggunakan
akal piker secara bebas. Pada zaman Renaissance sudah mulai dirintis
mengenai ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan yang berkembang maju
adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon,
Copernicus, Johannes Kepplerdan Galileo Galilei.
Page | 7

4. Zaman Modern
Ciri khas pada masa ini adalah dominasi barat dalam bidang
pemikiran politk. Disatu sisi pemikiran politik barat dijadikan sebagai
model tentang bagaimana suatu masyarakat dapat dan seharusnya
berkembang. Sementara disisi lain pemikiran politik barat dianggap
sebagai sesuatu yang asing dan layak dimusuhi, satu pengecualian adalah
teolog politik syiah yang berkembang dengan cara baru dan mengakui
momoentumnya sendiri.4[4]
Zaman Modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah,
penemuannya dalam ilmu pasti adalah system koordinat yang terdiri atas
dua garis X dan Y dalam bidang datar ( oleh Descartes), teorigravitasi
( oleh Isaac Newton), electron ( oleh JJ.Thompson). Adapun tokoh yang
pertama kali pada abad modern, yakni Descartes ( 1596 1650) yang
beranggapan bahwa sesuatu berasal dari keraguan.
Kemudian muncul lima pokok pemikiran Descartes:
a.Benda indrawi tidak ada
b.Gerak, jumlah, volume tidak ada
c.Saya sedang ragu maka saya ada
d.Saya ragu karena saya berfikir
e.Jadi saya berfikir berarti saya ada,
Kemudian muncul tokoh Hegel ( 1770 1831) dengan metodenya
dialegika, yang dalam proses berfikir pencapaianya melalui tiga tahap;
a.Fase thesis
4
Page | 8

b.Anti thesis
c.Sintesis

5. Zaman Kontemporer
Diantara ilmu khusus yang dibicarakan oleh para filsuf, bidang fisika
menempati kedudukan paling tinggi. Menurut Traut fisika dipandang
sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung
unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta juga
menunjukkan bahwa secara historis hubungan antara fisika dengan
filsafat terlihat dalam dua cara. Pertama, persuasi filosafis mengenai
metode fisika dan dalam interaksi antara pandangan subtasional tentang
fisika ( misalnya, tentang materi, kuasa, konsep ruang dan waktu). Kedua,
ajaran filsafat tradisional yang menjawab fenomena tentang materi,
kuasa, ruang dan waktu.
Zaman Kontemporer ditandai dengan penemuan berbagai teknologi
canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang
mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer,
berbagai satelit komunikasi, dan internet. Bidang ilmu lain juga
mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi ilmu yang
semakin tajam.Ilmuan kontemporer mengetahui hal yang sedikit, tetapi
secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan
subspesialis ataupun superspesialis demikian pula dengan ilmu lainnya.
Disamping kecenderungan ke arah spesialisasi, kecenderungan lain
adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan lainnya, sehingga
dihadirkan ilmu baru.
Page | 9

Zaman kontemporer mengkritik filsafat modern, yang berfikir bebas


sehingga muncul postmodernisme. Pemikiran postmodernisme adalah
pemikiran yang menentang segala hal yang berbau kemutlakan dan baku,
menolak dan menghindari suatu sistematika uraian atau pemecahan
persoalan yang sederhana dan skematis serta memanfaatkan nilai-nilai
yang berasal dari berbagai sumber.5[5]

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari makalah yang telah saya susun diatas dapat saya tarik
kesimpulan bahwa dalam perkembangan ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi
secara bertahap atau evolutif. Dari masing-masing zaman dapat saya
simpulkan bahwa:
1. Pada zaman klasik, filsafat bersifat bebas karena orang pada zaman ini
memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya.
Pada zaman klasik ini juga terdapat masa dimana filsafat mengalami
zaman keemasan.
2. Pada zaman abad pertengahan, filsafat dianggap sebagai abdi agama.
Peradaban pada abad ini didasarkan oleh logika ditutup oleh gereja dan
digantikan dengan logika keagamaan.

5
Page | 10

3. Pada zaman renaissance, manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil


usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi.
4. Pada zaman modern, dunia kefilsafatan sudah mengalami kemajuan
dengan berbagai penemuan ilmiah.
5. Pada zaman kontemporer, dunia kefilsafatan semakin mengalami
kemajuan dengan berbagai penemuan dibidang teknologi canggih, seperti
teknologi komunikasi dan informasi.

Daftar Pustaka
[1]Rizal Muntansyir, Filsafat Analitik, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001, hlm.11-12
[2]Mustofa, Filsafat Islam, Bandung, Pustaka Setia, 1997, hlm.28
8
[3] Rizal Muntansyir., op.cit, hlm 13
9
[4]Antony Black, Pemikiran Politik Filsafat, Jakarta, Serambi Ilmu Semesta, 2001, hlm 503
6
7

6
7
8
9
Page | 11

10

[5]Amin Abdullah,

Filsafat Kalam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1995, hlm. 123-124

10
Page | 12

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai