DEFINISI
Sindrom Metabolik (SM) adalah sekumpulan
kelainan metabolik yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya penyakit jantung kardiovaskuler dan
diabetes melitus.
Nama lain:
Sindrom X,
Sindrom resistensi insulin,
Deadly quartet,
Reaven’s syndrome.
DEFINISI
Gambaran utama sindrom metabolik:
- Obesitas sentral
- Hipertrigliseridemia
- Penurunan kadar kolesterol HDL
- Hiperglikemia
- Hipertensi
PREVALENSI
Prevalensi bervariasi di dunia, tergantung pada
usia, etnis, dan kriteria diagnosis yang digunakan.
Djokomoeljanto (2004)
Tabel 2. Kriteria Sindroma Metabolik
Menurut ATP III 2001
Ditegakkan bila terdapat >3 faktor risiko sbb:
Faktor Risiko Batasan
Djokomoeljanto (2004)
Tabel 3. Kriteria Sindroma Metabolik
IDF
Ditegakkan bila terdapat > 3 faktor risiko:
Adam ( 2003)
Lingkar Perut Berdasar Ras Menurut
Kriteria IDF
Country / Ethnic group Waist circumference
(canada, europe, USA) Europids* Male ≥ 94 cm
In the USA, the ATP III values ( 102 cm male; 88
cm female) are likely to continue to be used for Female ≥ 80 cm
clinical purposes
RESISTENSI INSULIN
RESISTENSI LEPTIN
OBESITAS/ADIPOSIT VISERAL
DISFUNGSI ENDOTEL
DISFUNGSI SEL BETA
KELAINAN NEUROENDOKRIN (OVERAKTIVITAS SIMPATIK,
OVERAKTIVITAS SISTEM ENDOCANNABINOID, PENURUNAN
RESPONSIVITAS SEROTONERGIK)
PREDISPOSISI GENETIK (THRIFTY GENOTIPE, FETALORIGIN)
FAKTOR KETURUNAN
PENGARUH KELUARGA (genetik dan non-genetik)
PATOGENESIS
SINDROM METABOLIK
IMPLIKASI KLINIS
SINDROM METABOLIK
IMPLIKASI KLINIS
SINDROM METABOLIK
CARDIOVASCULAR DISEASE
Pemeriksaan fisik penderita SM: terdapat pe↑ lingkar perut (obesitas).
Obesitas menimbulkan dampak kenaikan tekanan darah, peningkatan
kadar kolesterol LDL dan trigliserida, kadar HDL yang rendah disertai
dengan peningkatan sekresi sitokin dan faktor proinflamasi,
prothrombotik dan resistensi insulin oleh sel sel adiposit.
Studi oleh Framingham Offspring Study dengan menggunakan data dari
3323 sampel usia dewasa selama masa follow up 8 tahun menunjukkan
relatif risk kejadian baru CVD pada sindrom metabolik tanpa diabetes
sekitar 1,5-3 kali (Peter W.F, 2005).
Studi yang sama menunjukkan bahwa terdapat prevalensi CVD 34%
pada laki2 dan 16% pada wanita dengan sindrom metabolik
IMPLIKASI KLINIS
SINDROM METABOLIK
CEREBROVASCULAR DISEASE
Sindrom metabolik dan DM meningkatkan resiko
terjadinya stroke iskemik >> dibandingkan dengan DM
sendiri tanpa sindrom metabolik
SLEEP APNEU
Sleep apneu sangat terkait dengan kondisi obesitas,
hipertensi, peningkatan kadar sitokin di sirkulasi,
gangguan toleransi glukosa, dan resistensi insulin, yang
keseluruhan kondisi klinis ini terkait dengan sindrom
metabolik.
IMPLIKASI KLINIS
SINDROM METABOLIK
Kondisi klinis terkait lainnya
Peningkatan Apo B, asam urat, faktor2
protrombotik, viskositas serum, homosistein,
leukositosis, sitokin pro inflamasi, CRP,
mikroalbuminuria.
TAHAPAN SINDROM METABOLIK
MENJADI DIABETES MELLITUS
Patogenesis Kejadian DM tipe 2
Pada Sindrom Metabolik
Insulin resistance
pp/fasting hyperinsulinemia
Hyperglycemia Type 2 DM
TAHAPAN ‘SM’ DM TIPE 2
Tahap 1. Laten
Gejala klinis: Riwayat Penyakit Keluarga (+)
Obesitas sentral (+),
Aktifitas fisik berkurang/sedikit
Hipertensi (+)
Dislipidemia (+)
Penyakit kardiovaskuler (+)
Lab: Toleransi Glukosa (HbA1c) = Normal
Peningkatan kadar insulin & amilin
TAHAPAN ‘SM” DM TIPE 2
Tahap 2. Transisi
Kerusakan sel beta -> o.k. meningkatnya deposit amiloid,
membrana basalis kapiler sehingga mengakibatkan
penebalan dinding menurunnya fase I respon
insulin terhadap pembebanan glukosa
Toleransi glukosa & HbA1c = Normal
Peningkatan kadar Insulin & amilin
TAHAPAN ‘SM’ DM TIPE 2
Tahap 3. Prediabetes (IGT)
ADIA (amylin derived islet amyloid) tertimbun pada 50-
75% sel beta sehingga mengakibatkan penurunan fungsi
sel beta yang berat
KGD puasa = Normal
KGD 2jPP meningkat pasca pembebanan 75% glukosa
HbA1c = Normal
TAHAPAN ‘SM’ DM TIPE 2
Tahap 4. Prediabetes (IFG)
Amyloid terdapat 75% sel beta
KGD puasa meningkat karena glukoneogesis hepar tak
terkendali
HbA1c = Normal
Tahap 5. DM tipe 2
Pada saat ini pasien sudah menderita DM tipe 2
PENANGANAN
SINDROM METABOLIK & DM TIPE2
PENANGANAN ‘SM’ & DM TIPE2
Bagaimana cara kita mencegah pasien dengan SM dan DM tipe
2 mengalami komplikasi makrovaskular dan kematian ?
Exercise
Pengaruh latihan fisik terhadap sensitivitas insulin
terjadi dalam 24 – 48 jam dan hilang dalam 3 sampai 4
hari.
Latihan Moderat 60-90 menit perhari atau setidaknya 30
menit perhari.
Meningkatkan latihan aerobik (endurance exercise):
walking, jogging, swimming, aerobic ball games, skiing
dengan kombinasi latihan fisik menggunakan beban
adalah pilihan terbaik.
Tuomilheto, J. et al., NEJM , 2001; 344:1343-50
PENANGANAN ‘SM” & DM TIPE 2
Penurunan Berat Badan
Edukasi
Dokter keluarga mempunyai peran besar dalam
penatalaksanaan pasien dengan sindrom metabolik,
karena mereka dapat mengetahui dengan pasti
tentang gaya hidup pasien serta hambatan-ambatan
yang dialami mereka dalam usaha memodifikasi
gaya hidup tersebut.
Tuomilheto, J. et al., NEJM , 2001; 344:1343-50
PENANGANAN ‘SM” & DM TIPE 2
Intervensi Farmakologi
Absorption inhibitors-Orlistat
Penurunan tekanan darah dapat menurunkan all-cause mortality
rate.
Diet rendah natrium yang kaya akan serat buah dan sayur serta
produk susu rendah lemak sangat dianjurkan.
RESISTENSI INSULIN
Resistensi insulin adalah mekanisme patofisiologi primer
pada kejadian sindrom metabolik.
PEDOMAN
INTERVENSI GAYA HIDUP
Patogenesis CAD Pada SM
Patogenesis CAD
pada SM
Intervensi Farmakologis
Pada DM tipe2
MEDITERRANEAN DIET
What is the Mediterranean diet?
The traditional Mediterranean diet is based on foods available in countries
that border the Mediterranean Sea. The foundation for this healthy diet
includes
an abundance of plant foods, including fruits, vegetables, whole grains,
nuts and legumes, which are minimally processed, seasonally fresh, and
grown locally
olive oil as the principal source of fat
cheese and yogurt, consumed daily in low to moderate amounts
fish and poultry, consumed in low to moderate amounts a few times a
week
red meat, consumed infrequently and in small amounts
fresh fruit for dessert, with sweets containing added sugars or honey eaten
only a few times each week
wine consumed in low to moderate amounts, usually with meals.
MEDITERANEAN DIET