Ditimbang minyak nabati dan kuning telur untuk setiap perlakuan serta
air, cuka, gula, garam, lada dan mustard
Dicampur air, gula, garam, lada, mustard 1/3 bagian dari total cuka
dan kuning telur menggunakan mixer sampai homogen
Dikemas
4. Penggudangan Produk
Menurut Widjayanto dalam bukunya Pemeriksaan Operasional
Perusahaan (1985:290-291), terdapat 3 hal yang mempengaruhi
pengelolaan persediaan :
a.
Tipe Produk
Bilamana bahan baku yang diperlukan dalam produksi berharga
cukup mahal maka diperlukan pengendalian yang lebih ketat.
b.
Tipe Manufaktur
Adannya hubungan yang erat antara tipe produk dan tipe
manufaktur sudah menunjukkan dengan jelas pengaruh tipe
manufaktur terhadap sistem pengendalian barang persediaan. Produk
standar biasanya memerlukan sistem manufaktur kontinyu. Bilamana
produksi menggunakan sistem manufaktur kontinyu maka faktor
kunci yang diperlukan disini adalah tingkat produksi dan pengendalian
produksi memegang peran cukup penting. 3. Keragaman keragaman
jenis persediaan banyak berpengaruh terhadap kerumitan pengelolaan
persediaan. Pengelolaan beberapa macam jenis barang dengan
beberapa karakteristik tentu lebih rumit daripada pengelolaan satu
jenis barang saja.
Viskositas
Peningkatan viskositas mayonnaise sesuai dengan meningkatnya
konsentrasi minyak nabati dan kuning telur ayam buras, karena
permukaan molekul minyak dapat dilapisi dengan baik sehingga dapat
bersatu dengan air. Selain itu, peningkatan konsentrasi minyak nabati
dan kuning telur ayam buras akan meningkatkan jumlah lemak yang
terdispersi dalam pembentukan sistem emulsi, sehingga akan
meningkatkan viskositas mayonnaise. Winarno (1993) menjelaskan
bahwa selain sebagai komponen gizi yang penting, protein dalam telur
memiliki kemampuan untuk membentuk gel, buih dan emulsi.
Minyak nabati bertindak sebagai fase internal sangat
mempengarui viskositas mayonnaise, sehingga pada konsentrasi yang
berbeda akan memberikan perbedaan terhadap viskositas mayonnaise.
Le Hsich and Regeastein (1992) menyatakan bawa jumlah fase
internal yang lebih besar daripada fase eksternal dapat meningkatkan
viskositas emulsi, karena partikel-partikelnya terdesak dalam sistem
emulsi. Viskositas mayonnaise standar yanga da dipasaran sebesar
3346,6667 cp (Al-Bachir and Zeinou, 2006), sedangkan mayonnaise
hasil percobaan yang mendekati nilai standar adalah perlakuan M2T2
sebesar 2874,6667 cp.
b.
Kadar Air
Kadar air mayonnaise yang dihasilkan diperoleh dari kandungan
air bahan baku yang digunakan, yaitu kadar air kuning telur, cuka, dan
penambahan air. Kadar air kuning telur ayam buras adalah 49,7239%.
Peningkatan konsentrasi kuning telur ayam buras akan meningkatkan
kadar airmayonnaise, tetapi dalam penelitian Dedes (2008),
penambahan air pada setiap perlakuan berbeda sehingga peningkatan
konsentrasi kuning telur ayam buras dan minyak nabati akan
mengurangi penambahan air pada setiap perlakuan.
Kadar air mayonnaise standar yang ada dipasaran adalah
21,8910% (Gaonkaret al., 2010). Mayonnaise hasil penelitian
Amertaningtyas (2008), yang mendekati nilai standar adalah
perlakuan M2T1 dan M2T2 sebesar 22,3914% dan 20,6499%.
c.
pH
Kadar Protein
Sumber protein mayonnaise adalah kuning telur ayam buras,
dimana kadar protein kuning telur ayam buras adalah 16,710% (AlBachir and Zeinou, 2006). Menurut Winarno (1990), protein
mayonnaise adalah protein yang bermutu tinggi karena berasal dari
kuning telur yang mengandung asam-asam amino esensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi
minyak nabati dan kuning telur akan meningkatkan kadar protein
mayonnaise. Menurut Hui (1992), semua lemak dan minyak atau
lemak dalam makanan mengandung sejumlah lemak-fosfor. Fosfor
merupakan mineral yang terdapat pada bahan makanan dengan kadar
protein yang tinggi, sedangkan kedelai (sebagai bahan baku dasar
minyak kedelai) termasuk bahan makanan yang mempunyai protein
tinggi.
Kadar protein mayonnaise standar sebesar 1,4307% (Gaonkaret
al., 2010). Mayonnaise hasil penelitian Amertaningtyas (2008), yang
mendekati nilai standar adalah perlakua M1T1, yaitu sebesar
1,4333%.
e.
Kadar Lemak
Peningkatan konsentrasi minyak nabati dan kuning telur ayam
buras dapat meningkatkan kadar lemakmayonnaise, karena masingmasing memberikan kontribusi yang cukup tinggi. Kadar lemak
kuning telur ayam buras adalah 30,092%. Sehingga kontribusi terebsar
adalah dari minyak nabati. Minyak nabati adalah bahan utama dalam
pembuatan mayonnaise yang merupakan lemak dalam bentuk cair,
Keadaan
Normal
1.1 Bau
Normal
1.2 Rasa
Normal
1.3 Warna
Normal
1.4 Tekstur
Normal
Air b/b
Maks 30
Protein b/b
Maks 0,9
Lemek b/b
Min 65
Karbohidrat b/b
Maks 4
Kalori
Kcal/ 100 g
Min 600
Pengawet
1995
8
Cemaran logam
8.1 Timbale ( Pb )
mg/kg
Mak I,5
mg/kg
Maks 10,0
mg/kg
Maks 10,0
mg/kg
Maks 10,0
mg/kg
Maks 0,3
mg/kg
Maks 0,1
10
Cemaran mikroba
10.1 ALT
Koloni/g
Maks 104
AMP/g
Maks 10
10.3 E.coli
Koloni/10 gr
Negative
10.4 Salmonella
Koloni/25 gr
Negative
(SNI 01-4473-1998)
DAFTAR PUSTAKA
Bachir, Mahfouz Al dan Ruba Zenou. 2006. Effect of Gamma Irradiation on Some
Characteristic of Shell Eggs and Mayonnaise Prepared from Irradiated Eggs.
Journal of Food Safety 26 (2006). Radiation Technology. Department Syrian
Atomic Energy Commision, Damascus : Syria. p: 348-360.
Dedes, A. 2008. Effector Edible Oils On Quality and Shelf Life of Low-fat
Mayonnaise. Pakistan Journal of Nutrition 3 (6): 340-343.
Gaonkar,G.R. Koka,K. Chen and B. Campbell.2010.Emulsifying functionality
ofenzyme-modified milk protein sin O/W and mayonnaise-like emulsions.
African Journal of Food Science; 4 (1) :016-025
Goldhaber Gerald M.1993. Organizational Communication. McGraw-Hill
Humanities/Social Sciences
Hui, Y,H. 1992. Encyclopedia of food science and technology. Volume 3. John
Wiley & Sons Inc. New York.
Le Hsich, Y. T. and J. M. Regeastein. 1992. Storage Stability of Fish Oils, Soy Oil
and Corn Oil Mayonnaise as Measured by Various Chemical Indices. J.
Aqua. Food Prod. Technol. 1: 97-106.
SNI 01-4473-1998. Mayonnaise. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Widjayanto, Nugroho. 1994. Pemeriksaan Operasional Perusahaan, Edisi
Keenam. Jakarta: Lembang Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Winarno, F.G., 1993. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustak
Utama, Jakarta.