TEKNIK SAMPLING
Jokhanan Kristiyono
PENDAHULUAN
Sampling terkait dengan pengumpulan data
Data berada dalam suatu semesta yang disebut populasi
Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan
kita teliti
Populasi dapat berupa sekelompok orang, kejadian, atau
benda, yang dijadikan obyek penelitian
Jika seluruh unit populasi ingin diukur maka kita melakukan
sensus
Hasil pengukuran yang diambil dari suatu populasi disebut
parameter
Sensus tidak selalu dapat dilakukan karena berbagai alasan
SAMPLING
Proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi sehingga
dengan mempelajari sampel dan memahami sifat-sifat subyek
dalam sampel, maka kita mampu menggenalisir sifat-sifat
tersebut ke dalam elemen-elemen populasi
Sample
Hasil Temuan
Populasi
ALASAN SAMPLING
! Tidak mungkin untuk mengumpulkan seluruh data
! Menghemat waktu, biaya dan sumber daya lainnya
! Kadang lebih dipercaya sebab peneliti tidak lelah
MENGAPA SAMPLING ?
Berita: Kota Surabaya Udaranya Tercemar !
Diduga penyebab utamanya asap kendaraan bermotor
Pemkot ingin mengecek apakah Kendaraan Bermotor yang
ada di Surabaya dapat lolos uji emisi gas buang
Tentu saja tidak dapat diuji seluruh kendaraan yang ada di
kota Surabaya
Tidak semua unit dalam populasi dapat diidentifikasi
Contohnya: Ingin mengukur tingkat polusi udara kota
Surabaya: Harus diambil sampel
Bahkan bila populasi dapat diukur, maka muncul hambatan
berikutnya:
Terlalu mahal
Terlalu banyak menyita waktu untuk mengukurnya
GAMBARAN SAMPLING
Population
Sample
MENDEFINISIKAN POPULASI
SAMPLE IDEAL
dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi
harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang
seharusnya diukur
kalau yang ingin diukur adalah masyarakat Surabaya
sedangkan yang dijadikan sampel adalah hanya orang
Semampir saja, maka sampel tersebut tidak valid,
karena tidak mengukur sesuatu yang seharusnya
diukur (orang Surabaya).
valid ditentukan oleh minimal dua pertimbangan
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL DARI POPULASI
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING
! SIMPLE RANDOM SAMPLING
! STRATIFIED RANDOM SAMPLING
! CLUSTER SAMPLING
! SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING:
4 MACAM TEKNIK
PROBABILITY SAMPLING
Random Sampling
Stratified Random Sampling
Cluster Sampling
Systematic Sampling
RANDOM SAMPLING
Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan sama
untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Satu hal penting,
peneliti harus mengetahui jumlah responden yang ada dalam
populasi penelitian
Cara pengambilan sampel bisa melalui undian
Sampling ini memiliki tingkat generalisasi tinggi
gol.II
gol. III
gol. IV
300 orang
300 orang
300 orang
Untuk 90 orang
Untuk 90 orang
Untuk 90 orang
CLUSTER SAMPLING
! Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster
atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan
heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar
kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti
di lapangan yang mungkin wilayahnya luas.
! Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam
hal ketepatan serta tidak umum
Digunakan apabila:
Ukuran populasinya tidak terbatas (tidak diketahui dengan pasti).
Tidak tersedia kerangka sampling atau tidak memungkinkan untuk
dibuat kerangka samplingnya.
Unsur-unsur populasi tersebar, baik secara geografis maupun
secara wilayah administratif.
Misalnya, populasi penelitian kita adalah seluruh penduduk Kota
Surabaya.
Kota Surabaya diuraikan menjadi wilayah-wilayah, kecamatankecamatan, kelurahan-kelurahan, dan seterusnya sampai pada
wilayah yang dikehendaki oleh peneliti.
SYSTEMATIC SAMPLING
! Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval
(tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya
dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak
interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau
dapat menggunakan dasar urutan abjad
! Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya
daftar semua anggota populasi
! Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat
biaya
CONVENIENCE SAMPLING
QUOTA SAMPLING
Quota sampling adalah sejenis purposive sampling yang ada
kemiripan dengan proportionate stratified random sampling:
Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan
seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.
Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan
data eksternal kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai
proporsi ke tiap strata (kuota).
Misalnya populasi 55% pria 45% wanita. Sampel 100 orang
berarti 55 pria dan 45 wanita. Pemilihan sampelnya sendiri
tergantung penilaian peneliti.
Contoh Penelitian : Pendapat Masy. thd. layanan Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB), jumlah sampel ditentukan 500 orang, maka
pengumpulan data harus benar-benar kuota 500 orang.
Pengumpulan data berdasarkan kelompok yg terdiri 5 kelompok,
maka setiap kelompok harus mendapatkan 100 orang sampel
agar kuota data terkumpul 500 anggota sampel.
SNOWBALL SAMPLING
Teknik
Pertama-tama
B
D
J
E
L
F
M
H
O
I
P
PERLU DIPERHATIKAN !!
SAMPLE SIZE
Kuantitatif : dapat ditaksir dengan akurat, berdasar analisis yang
akan dilakukan, presisi estimasi yang diinginkan, kesalahan
random yang masih bisa ditoleransi, kuasa statistik yang
diharapkan
Kualitatif :
Ukuran sampel cukup besar jika peneliti telah puas bahwa
data yang diperoleh cukup kaya dan cukup meliput dimensi
yang diteliti.
SAMPLE SIZE
!
DITENTUKAN OLEH
A. DERAJAT KESERAGAMAN, MAKIN SERAGAM MAKIN SEDIKIT SAMPEL
B. DERAJAT KETEPATAN
C. TENAGA, BIAYA, DAN WAKTU
RUMUS BERNOULLI
DIGUNAKAN PADA
POPULASI TIDAK TERBATAS
SYARAT
A. HARUS MELIPUTI SEMUA UNSUR SAMPLING
B. TIDAK ADA UNSUR YANG DIHITUNG DUA KALI
C. HARUS UP TO DATE
D. BATASNYA HARUS JELAS
E. HARUS DAPAT DILACAK DI LAPANG
SIFAT
1. MENGHASILKAN GAMBARAN YANG DAPAT DIPERCAYA DARI SELURUH
POPULASI
2. SEDERHANA, SEHINGGA MUDAH DILAKSANAKAN
3. EFISIEN (INFORMASI BANYAK)
4. DAPAT MENENTUKAN PRESISI DARI HASIL PENELITIAN DENGAN
MENENTUKAN SIMPANGAN BAKU DARI TAKSIRAN YANG DIPEROLEH
Any Question..?
Thank You, and see u next week
all presentation material downloadable at weblog
yokhanan.wordpress.com
@yokha