Anda di halaman 1dari 4

.

Analisis Produksi / Operasi


Berikut ini adalah bagaimana barang di hasilkan sehingga bisa menjadi barang jadi dan siap
di produksi dan semua kebutuhan kebutuhan untuk produksi baik bahan baku, peralatan,
maupun perlengkapan:
A. Kebutuhan Modal Biaya Tetap

Tempat untuk bakar roti (Wajan)


Kompor gas kecil

Rp. 300.000
Rp. 200.000

Tabung gas 3 kg

Rp. 20.000

Spatula

Tempat selai / Toples 4 buah

Pisau roti :

Rp. 8.000

Parutan keju 2 buah :


Jumlah

Rp. 9.000
Rp 587.000

Rp. 15.000
Rp. 40.000

B. Kebutuhan Biaya Variabel


Roti tawar
Mentega

Rp 20.000
Rp 15.000

Telur 10 butir

Rp 15.000

Selai nanas 1 kg

Rp. 7.000

susu kaleng 2

Rp.26.000

Keju 3 batang

Rp.45.000

Coklat batang 5

Rp.85.000

plastic 3 pack

Rp.12.000

kertas roti 1/2 pack


Kota plastic kue
Jumlah :

Rp.10.000
Rp 15.000
Rp 250.000

Jadi jumlah total pengeluaran awal :


= Rp 587.000 + Rp 250.000
= Rp. 837.000
5. Analisis keuangan
A. Estimasi Biaya dan Pendapatan
Diperkirakan setiap hari 1 gerobak mampu terjual roti sebanyak 10 buah. Maka selama 1
bulan untuk 1 gerobak diperkirakan = 10 x 30 hari : 300 roti
2 gerobag maka 1 bulan diperkirakan roti yang terjual = 300 x 2 gerobak : 600 roti
Pendapatan kotor 1bulan (harga roti terendah) = 600 roti x Rp.6.000 = Rp.3.600.000
Pendapatan bersih 1 bulan = Pendapatan kotor Pengeluaran Biaya keseluruhan
= Rp.3.600.000 Rp.2.977.000
= Rp.623.000
Pendapatan sebesar Rp.623.000 adalah pendapatan dari harga jual roti terendah, sedangkan
kita mempunyai bermacammacam harga roti sesuai dengan rasa yang dinginkan ini dapat
dilihat pada tabel daftar harga roti berikut ini :
Daftar Harga
Padahal dalam sehari roti yang terjual tidak selamanya index harga yang terendah, index
harga roti yang terjual brevariasi sesuai dengan permintaan pembeli rasa apa yang pembeli
inginkan. Sehingga bukan tak mungkin pendapatan bersih kita selama 1 bulan bisa mencapai
lebih dari Rp.623.000

Nanas/Strawbery Rp. 6.000


Kombinasi Nanas/Strawbery + Kacang = Rp. 6.500

Kombinasi Nanas/Strawbery + Pisang = Rp. 6.500

Kombanisi Nanas/Strawbery + Coklat = Rp. 7.000

Kombinasi Nanas/Strawbery + Keju = Rp. 7.000

Coklat + Coklat = Rp. 7.500

Kombinasi Coklat + Pisang = Rp. 7.500

Kombinasi Coklat + Kacang = Rp. 7.500

Pisang + Pisang = Rp. 8.000

Kacang + Kacang = Rp. 8.000

Kombinasi Kacang + Pisang = Rp. 8.000

Kombinasi Keju + Pisang = Rp. 8.500

Kombinasi Keju + Coklat = Rp. 8.500

Kombinasi Keju + Kacang = Rp. 8.500

Keju + Keju = Rp. 9.000

Special = Rp.10.000

B. Analisis Titik Impas ( BEP )


Dalam menghitung analisis titik impas kita terlebih dahulu menentukan jumlah total investasi
awal.
Investasi awal = Jumlah Biaya Tetap + Jumlah Biaya Toatal Variabel
= Rp.2.633.000 + Rp.2.977.000
= Rp.5.610.000
Kemudian kita menentukan pendapatan bersih setiap bulannya, Disini kita menggunakan
nilai pendapatan bersih terendah setiap bulan yaitu Rp.623.000 dengan harga terendah yaitu
Rp. 6.000 Maka titik balik modal (BEP) akan terjadi pada bulan ke 9
Jika harga Roti kita bervariasi Jadi bukan tidak mungkin kita akan balik modal lebih cepat
dari 9 bulan.
6. Rencana anggaran Biaya
Dalam menghitung analisis titik impas kita terlebih dahulu menentukan jumlah total investasi
awal.
Investasi awal = Jumlah Biaya Tetap + Jumlah Biaya Total Variabel
= Rp.2.633.000 + Rp.2.977.000
= Rp.5.610.000
Kemudian kita menentukan pendapatan bersih setiap bulannya, Disini kita menggunakan
nilai pendapatan bersih terendah setiap bulan yaitu Rp.623.000 dengan harga terendah yaitu
Rp. 6.000
Maka titik balik modal (BEP) akan terjadi pada bulan ke 9.
Jika harga Roti kita bervariasi Jadi bukan tidak mungkin kita akan balik modal lebih cepat
dari 9 bulan.

Anda mungkin juga menyukai