Anda di halaman 1dari 6

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 1, Juli 2014

ISSN : 2301-9425

SIMULASI ANTRIAN PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI MODEL


SINGLE QUEUE MULTI SERVER DENGANALGORITMA
FIRST IN FIRST OUT (STUDI KASUS :
STMIK BUDIDARMA MEDAN)
Leri Sitompul (0911354)
Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan
www.stmik-budidarma.ac.id // Email: Leritompul@yahoo.co.id
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang kartu rencana studi yaitu kartu yang berisi tentang mata kuliah yang
akan diikuti setiap mahasiswa data setiap satu semester. Dengan adanya teknologi, terjadi pula perubahanperubahan yang memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Untuk menentukan model antrian dalam
pengisian kartu rencana studi maka diperlukan teori model antrian dan pengujian untuk data. Data yang
digunakan pada penelitian kali ini adalah data.
Pada pengujian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara data jumlah kedatangan
pelanggan, waktu pelayanan dengan hari kunjungan dan untuk menguji kebenaran data kedatangan pelanggan
mengikuti distribusi poisson dan setelah melakukan pengujian, hasil yang diperoleh adalah tidak terdapat
hubungan antara jumlah kedatangan pelanggan, waktu pelayanan dengan hari kunjungan serta dengan
menggunakan uji, diperoleh bahwa data kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan mengikuti distribusi
eksponensial. Untuk karakteristik simulasi antrian yang digunakan model single queue multi server.
Metode first in first out adalah algoritma penjadwalan non preemptive tidak berprioritas. Setiap proses
diberi jadwal eksekusi berdasarkan urutan waktu kedatangan. Begitu proses mendapatkan jatah eksekusi maka
proses akan dijalankan sampai selesai.
Kata kunci : Simulasi Antrian, Metode first in first out.

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Kartu Rencana Studi atau lebih dikenal dengan
KRS adalah kartu yang berisi daftar mata kuliah
yang akan diikuti oleh setiap mahasiswa dalam satu
semester. Dalam KRS tercantum data mahasiswa
(NPM, Nama, Kelas, Jurusan, Jumlah Semester dan
Tahun Akademik yang diikuti), Kode Mata Kuliah,
SKS dan Kelas yang diikuti. KRS berlaku/sah, jika
ada pas foto mahasiswa yang bersangkutan dan cap
Universitas. KRS merupakan bukti seorang
mahasiswa aktif pada semester yang bersangkutan
dan berfungsi sebagai Kartu Peserta Ujian (KRS
wajib dibawa setiap kali mengikuti ujian). Dengan
adanya perkembangan teknologi, terjadi pula
perubahan-perubahan
yang
memanfaatkan
perkembangan teknologi tersebut. Dahulu pengisian
KRS harus dilaksanakan secara tatap muka dan
dengan waktu yang telah ditentukan, tetapi seiring
dengan perkembangan teknologi yang semakin
pesat.
Masalah yang sering ditemukan dalam
pengisian
KRS
tersebut
adalah
terjadi
ketidakteraturan di dalam pengisian KRS karena
harus menghabiskan waktu yang cukup lama untuk
mengantri. Bahkan penolakan dan pembatalan yang

sering terjadi. Penolakan terjadi karena pada sistem


antrian dalam pengisian KRS. Pembatalan terjadi
karena meninggalkan sistem akibat alasan tertentu,
seperti terlalu panjangnya antrian, kepentingan
intern dan lain-lain. Menurut Henry kurniawan
wiryadi (2005) dalam makalahnya berjudul analisis
metode akuntansi persediaan FIFO dan rata-rata
mencerminkan market value perusahaan. Bahwa
metode FIFO akan menghasilkan nilai persediaan
akhir yang tinggi dan harga pokok penjualan yang
rendah sehingga laba bersih menjadi tinggi.
Menurut Wirawan (2012) dalam makalahnya
berjudul pengembangan sistem pendukung
keputusan berbasis mobile untuk pengisian kart
rencana studi dengan fuzzy. Bahwa kartu rencana
studi adalah sebuah kartu atau borang (form) yang
berisi tentang jumlah dan jenis matakuliah yang
harus diambil atau diprogram, sesuai dengan hasil
prestasi mahasiswa pada semester sebelumnya dan
prasyarat tiap matakuliah.
Menunggu identik dengan proses antrian,
dalam kehidupan sehari-hari selalu dihadapkan
pada persoalan tentang antrian, baik skala kecil
maupun skala besar yang membutuhkan
penyelesaian serta solusi yang optimal. Antrian
dapat ditemukan pada beberapa fasilitas pelayanan

Simulasi Antrian Pengisian Kartu Rencana Studi Model Single Queue Multi Server
Denganalgoritma
First In First Out (Studi Kasus : STMIK Budidarma Medan). Oleh : Leri Sitompul

79

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 1, Juli 2014

umum bagi mahasiswa proses dari kedatangan,


memasuki antrian, menunggu hingga proses
pelayanan berlangsung.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang pemilihan judul,
maka yang menjadi permasalahan :
1. Bagaimana membentuk model SQMS untuk
penerapan simulasi antrian.
2. Bagaimana menerapkan algoritma First In
First Out pada simulasi antrian pengisian
KRS.
3. Bagaimana merancang simulasi antrian
pengisian KRS model single queue multi
server dengan algoritma first in first out.
1.3 Batasan Masalah
Berikut diuraikan batasan masalah dalam
pembahasan antara lain :
1. Simulasi pengisian KRS diberikan kepada
mahasiswa selama 10 hari.
2. Simulasi akademik memasukkan lamanya
waktu operasi untuk membatasi waktu
simulasi.
3. Tolls yang digunakan bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic Net 2008 dalam proses
penelitiannya.
4. Data atau informasi yang disediakan terdiri dari
jadwal, data mahasiswa dan data mata kuliah.
5. Studi kasus STMIK Budidarma Medan.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan
1.
Membentuk model SQMS pada penerapan
simulasi antrian.
2. Menerapkan algoritma First In First Out dalam
sebuah simulasi antrian pengisian KRS.
3.
Merancang simulasi antrian pengisian KRS
model single queue multi server dengan
algoritma first in first out.
1.4.2 Manfaat
1.
Membantu memecahkan salah satu
permasalahan pengisian kartu rencana studi
model SQMS.
2.
Meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa
dengan mengurangi waktu yang terbuang pada
saat antri pengisian kartu rencana studi.
3.
Meningkatkan kenyamanan dalam pengisian
KRS.
2. Landasan Teori
2.1. Defenisi Simulasi
Definisi simulasi menurut Sandi Setiawan
adalah proses perancangan model dari suatu sistem
nyata dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen
dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah
laku sistem atau untuk menyusun strategi (dalam

ISSN : 2301-9425

suatu batas limit yang ditentukan oleh satu atau


beberapa kriteria) sehubungan dengan sistem
operasi tersebut.
Model
simulasi
merupakan
suatu
perangkat uji coba yang menerapkan beberapa
aspek penting, termasuk data masa lalu, dalam
memberikan alternatif tindakan yang mendukung
pengambilan keputusan. Simulasi merupakan suatu
teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses
yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan
perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa
asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa
dipelajari secara ilmiah.
Dalam simulasi digunakan komputer untuk
mempelajari sistem secara numerik, dimana
dilakukan pengumpulan data untuk melakukan
estimasi statistik untuk mendapatkan karakteristik
asli dari sistem.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk
digunakan terutama jika diharuskan untuk
melakukan eksperimen dalam rangka mencari
komentar terbaik dari komponen-komponen sistem.
Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan
waktu lama jika eksperimen di coba secara rill.
Dengan melakukan studi simulasi maka dalam
waktu singkat dapat ditentukan keputusan yang
tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu besar
karena semuanya cukup dilakukan dengan
komputer.
2.2. Antrian
Antrian adalah kedatangan pelanggan untuk
mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani
jika fasilitas pelayanan (server) masih sibuk,
mendapatkan
pelayanan
dankemudian
meninggalkan sistem setelah dilayani. Dari sudut
pandang pihak bank, efisiensi sistem dapat
diestimasikan dengan mengevaluasi ukuran waktu
rata-rata dari antrian tunggal (single queue) atau
antrian terpisah.
Suatu proses antrian adalah suatu proses
hubungan dengan kedatangan seorang pelanggan
pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu
dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayan
sibuk, dan akhirnya meninggalkan layanan tersebut.
Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan
pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur
kedatangan pada pelanggan dan pemrosesan
masalah (Gross, 2001)
2.3. Kartu Rencana Studi
Pengertian
kartu rencana studi menurut
http://dspi.usu.ac.id/index.php?option=content&tas
k=view&id&item=72 Adalah rencana studi dari
seorang mahasiswa untuk satu semester.
Pelaksanaan system informasi kartu rencana studi
pada universitas digunakan untuk menentukan
rencana studi mahasiswa pada semester yaitu

Simulasi Antrian Pengisian Kartu Rencana Studi Model Single Queue Multi Server
Denganalgoritma
First In First Out (Studi Kasus : STMIK Budidarma Medan). Oleh : Leri Sitompul

80

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 1, Juli 2014

perencanaan studi untuk semester depan yang akan


diikuti.
Pengertian kartu rencana studi menurut
http://www.unika.ac.id/lembaga/Ijmp/contoh/prose
dur/pembayaran/ukp.doc. Adalah kartu rencana
studi yang harus diisi mahasiswa setiap fakiltas,
jurusan, program studi yang akan mengikuti
perkuliahan pada semester yang akan di
selenggarakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa KRS (kartu
rencana studi) adalah suatu system registrasi
perkuliahan yang digunakan oleh mahasiswa untuk
proses pengambilan peminatan, mata kuliah dan
jadwal kuliah pada semester mendatang
2.4. Model Single Queue Multi Server
Simulasi antrian Single queue multi sever yaitu
satu antrian ataupun tunggal dan mempunyai
fasilitas, mempunyai banyak pelayanan dan lebih
dari satu. struktur ini menunjukkan hanya ada satu
jalur, tetapi pelayanan yang ada dinyatakan sudah
lengkap bila sudah melalui dua atau lebih
pekerjaan.
2.5. Algoritma FIFO (First In First Out)
FIFO (First In First Out) merupakan algoritma
penjadwalan non-preemptive, tidak berprioritas.
Setiap proses diberi jadwal eksekusi berdasarkan
urutan waktu kedatangannya. Begitu proses
mendapatkan jatah eksekusi maka proses akan
dijalankan sampai selesai. FIFO (First In First Out)
jarang digunakan secara tersendiri tetapi
dikombinasi dengan algoritma lain karena dapat
menyebabkan job yang pendek harus menunggu
selesainya job panjang, atau job yang penting harus
menunggu job yang kurang penting. FIFO (First In
First Out) cocok untuk sistem batch yang sangat
jarang berinteraksi dengan pengguna, tetapi sangat
buruk untuk sistem interaktif dan sistem real-time,
karena cenderung memberikan response time yang
buruk.
Sebagai contoh, ada tiga proses, yaitu P1, P2,
P3 yang sedang menunggu dijadwalan dengan
prediksi burst time (waktu eksekusi) 24 ms
(millisecond atau milidetik), 3ms, dan 3ms secara
berturut-turut. Diasumsikan ketiga proses masuk
pada saat yang hampir bersamaan, yaitu detik ke 0.
Tabel 1 : Penjadwalan proses masuk
Process
Burst Time
P1
24
P2
3
P3
3
Sumber : Kusnadi dkk, 2008 : 90
Secara umum, untuk menghitung waiting
time suatu proses, rumusnya adalah waktu selesaiwaktu mulai-burst time.
a. Waiting time untuk P1=0; P2=24 ms; P3=27
ms, sehingga

ISSN : 2301-9425

b. Rerata Waiting time : (0 + 24+ 27)/3=17 ms


c. Waiting time untuk P1=6 ms; P2=0; P3=3 ms,
sehingga
d.. Rarata waiting time. (6 + 0 + 3)/3=3 ms
Nilai rerata waiting time ini lebih baik dari
sebelumnya sekalipun burst time setiap proses
adalah sama. Perbedaannya di sini adalah proses
yang lebih pendek di taruh di depan
antrian.(Kusnadi dkk, 2008: 90)
Algoritma FIFO (First In First Out) page
yang diganti adalah page yang paling lama sudah
berada di memori atau paling awal dialokasikan.
Seperti gambar dibawah ini
menggambarkan
contoh algoritma page replacement FIFO. Setelah
alokasi page 7, 0, 1, frame menjadi penuh. Untuk
alokasi page berikutnya, yaitu 2 maka yang
dikorbankan adalah page 7 yang dialokasikan
pertama kalinya. Kemudian untuk page berikutnya
0, tidak butuh alokasi baru, karena page 0 sudah
ada di frame memori. Perhatikan untuk page
berikutnya yaitu page 3 maka frame yang
dikorbankan adalah frame yang ditempati page 0,
sekalipun page 0 baru saja diakses. Ini karena
algoritma FIFO tidak melihat apakah suatu page
baru diakses atau tidak, tetapi melihat berdasarkan
seberapa lama page tersebut sudah berada di frame
memori. ( Kusnadi dkk, 2008 : 172)

Gambar 1 : Algoritma FIFO.


Sumber : Kusnadi dkk, 2008 : 172
3. Analisa Dan Perancangan
3.1. Analisa Sistem Yang Berjalan
Dalam melakukan pelayanan pengisian kartu
rencana studi pada mahasiswanya, STMIK
Budidarma Medan menggunakan sistem antrian
manual sebagai berikut :
1. Mahasiswa yang ingin melakukan pengisian
kartu rencana studi akan masuk kedalam
laboratorium komputer yang dikhususkan
untuk pengisian kartu rencana studi.
2. Mahasiswa akan mencari komputer yang
sedang tidak digunakan, kemudian masiswa
tersebut melakukan pengisian kartu rencana
studi pada komputer tersebut.
3. Jika mahasiswa tidak dapat menemukan
komputer yang kosong maka mahasiswa harus
menunggu sampai ada komputer yang tidak
digunakan oleh mahasiswa atau selesai
melakukan pengisian kartu rencana studi.
4. Setelah selesai melakukan pengisian kartu
rencana studi maka mahasiswa akan
mencetaknya di bagian pencetakkan, dimana

Simulasi Antrian Pengisian Kartu Rencana Studi Model Single Queue Multi Server
Denganalgoritma
First In First Out (Studi Kasus : STMIK Budidarma Medan). Oleh : Leri Sitompul

81

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 1, Juli 2014

ISSN : 2301-9425

terdapat 3 komputer beserta operatornya yang


akan membantu proses pencetakan kartu
rencana studi mahasiswa tersebut.
4.2 Analisa Penerapan Algoritma First In First
Out (FIFO)
Dengan dilakukannya perancangan simulasi
antrian pengisian kartu rencana studi dengan
menggunakan model Single Queue Multi Server
dengan menggunakan algoritma First In First Out
maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Contoh Kasus : Analisa yang dilakukan penulis
terhadap kegiatan pengisian kartu rencana studi
pada STMIK Budidarma Medan yaitu dengan
melakukan observasi. Waktu observasi adalah 15
menit dan pengambilan jumlah mahasiwa dilakukan
setiap 1 menitnya. Sehingga didapat data waktu
pengisian kartu rencana studi mahasiswa seperti
yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 : Data Waktu Pengisian Kartu Rencana
Studi Mahasiswa
No.
Waktu
Waktu
Jumlah
Masuk
Keluar Mahasiswa
1
10.00
10.05
49
2
10.01
10.15
48
3
10.02
10.20
52
4
10.03
10.17
48
5
10.04
10.26
47
6
10.05
10.10
47
7
10.06
10.21
45
8
10.07
10.27
58
9
10.08
10.33
43
10
10.09
10.30
50
11
10.10
10.21
47
12
10.11
10.23
57
13
10.12
10.22
59
14
10.13
10.25
42
15
10.14
10.29
50
742
Jumlah Mahasiswa
49
Rata-rata mahasiwa/15 menit
Berdasarkan data pada tabel 2 diatas jumlah ratarata mahasiswa yang datang dalam waktu 15 menit
adalah 49 orang. Masa pengisian kartu rencana
studi yaitu 10 hari. Komputer yang dimiliki pihak
kampus untuk dapat melakukan pengisian kartu
rencana studi adalah 40 komputer. Sedangkan
komputer beserta operator yang digunakan untuk
melakukan pencetakan kartu rencana studi adalah 3
unit. Berapa waktu layanan yang digunakan dalam
mahasiswa melakukan pengisian kartu rencana
studi dan pencetakannya.
Berikut merupakan gambar perancangan
model Single Queue Multi Server yang digunakan
dalam perancangan sistem ini :

Gambar 2 : Perancangan simulasi dengan model


Single Queue Multi Server
Adapun penyelesaian dari simulasi antrian
pengisian kartu rencana studi adalah sebagai
berikut :
1.

Jumlah rata-rata mahasiswa :


=10/15 = 40 orang/jam
= 10/74,2 = = 42 orang/jam
2. Intensitas kedatangan.
= 0,95

ini berarti bahwa komputer akan terus


digunakan untuk pengisian kartu rencana studi
selama 95% dari waktunya, sedangkan 5% dari
waktunya (1-) untuk melakukan pencetakan
kartu rencana studi mahasiswa.
3. Distribusi Peluang adanya mahasiswa di dalam
sistem persamaan peluang dari n mahasiswa
sistem adalah sebagai berikut :
Pn = n(1- ) = 0,9510(1-0,95)=0,05
4. Jumlah rata-rata dalam sistem
Jumlah rata-rata dalam sistem dapat diperoleh
dari
E(nt) =

= 20
orang rata-rata dalam sistem.
5. Jumlah rata-rata dalam antrian
Jumlah rata-rata anggota dalam antrian dapat
diperoleh dari :

E(nw) =
=19,04 =
19
Jadi 20 orang menunggu dalam baris antrian
untuk menerima KRS.
Jumlah rata-rata yang menerima layanan dapat
diperoleh dari :
E(ns)=E(nt) E(nw) = 20 19,04 = 0,96 = 1
orang.
Simulasi Antrian Pengisian Kartu Rencana Studi Model Single Queue Multi Server
82
Denganalgoritma
First In First Out (Studi Kasus : STMIK Budidarma Medan). Oleh : Leri Sitompul

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 1, Juli 2014

6. Waktu rata-rata dalam sistem


Persamaan waktu rata-rata dalam sistem adalah
sebagai berikut :
E(Tt) =
= 0,5
7. Waktu rata-rata dalam antrian
Persamaan waktu rata-rata dalam antrian
adalah sebagai berikut :
E(Tw) =
=
= 0,48
8. Waktu pelayanan rata-rata
Persamaan waktu rata-rata menerima KRS
adalah sebagai berikut :
E(Ts) = =
= 0,023
Kesimpulan, waktu rata-rata mahasiswa
menunggu dalam sistem selama 0,48 jam atau
28 menit per orang, waktu rata-rata mahasiswa
menunggu dalam antrian selama 0,48 jam atau
28,8 per orang dan waktu rata-rata anggota
menerima KRS selama 0,023 jam atau 1,38
menit per orang.
4.3

Perancangan
Berdasarkan kelebihan dan kelemahan
sistem yang digunakan STMIK Budidarma Medan
dalam melayani antrian pengisian kartu rencana
studi ini, penulis merancang sebuah sistem antrian
dengan algoritma First In First Out yang
menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
Adapun urutan langkah-langkah perancangan
sistem antrian yang penulis usulkan adalah sebagai
berikut :
4.3.1 Use Case
Use case merupakan fungsionalitas dari
suatu sistem, sehingga user atau aplikasi dapat
mengerti mengenai aplikasi yang akan dibangun.
Use Case aplikasi dapat dilihat dalam gambar 3

Gambar 3 : Use Case Aplikasi simulasi antrian


pengisian KRS
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa
sistem yang telah dibuat tersebut terdapat satu aktor
yaitu user dan tiga use case antara lain Simulasi
Antrian Pengisian Kartu Rencana Studi, About dan
Keluar. Use case tersebut menunjukkan fasilitas
yang akan ditawarkan oleh aplikasi yang sedang
dikembangkan.

ISSN : 2301-9425

4.3.2 Activity Diagram


Activity diagram merupakan salah satu cara
memodelkan event-event yang terjadi dalam use
case. Pada diagram ini secara ensensial mirip
dengan diagram alir (Flowchart), memperlihatkan
aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas
lainnya.
Activity
diagram
berfungsi
untuk
menvisualisasikan,
menspesifikasi,
mengkonstruksi, serta mendokumentasikan sifat
dari sekumpulan objek, selain itu juga dapat
digunakan memodelkan aliran kendali dari suatu
operasi.
4.3.3 Perancangan Antarmuka
Pada perancangan aplikasi simulasi
pengisian kartu rencana studi menggunakan
algoritma First In First Out penulis akan
menggunakan Microsoft Visual Basic di dalam
pengimplementasiannya.
Berikut
merupakan
perancangan antarmuka aplikasi simulasi pengisian
kartu rencana studi.
a. Menu Utama
Form ini merupakan form yang berfungsi
untuk melakukan pemilihan form bagi user
yang akan menggunakan aplikasi. Berikut
merupakan perancangan form menu utama :

Gambar 4: Menu Utama Aplikasi Simulasi


Keterangan :
1. Menu Proses memiliki 1 sub menu yaitu
sub menu simulasi yang berfungsi untuk
menampilkan form simulasi pengirisan
kartu rencana studi.
2. Menu
About
berfungsi
untuk
menampilkan form about yang berisikan
informasi mengenai penulis.
3. Menu Keluar berfungsi untuk keluar dari
aplikasi simulasi pengisian kartu rencana
studi.
4. Sub menu simulasi berfungsi untuk
menampilkan form simulasi pengisian
kartu rencana studi.
b. Form Simulasi Antrian Pengisian Kartu
Rencana Studi
Form ini merupakan form yang berfungsi
untuk melakukan proses simulasi bagi user

Simulasi Antrian Pengisian Kartu Rencana Studi Model Single Queue Multi Server
Denganalgoritma
First In First Out (Studi Kasus : STMIK Budidarma Medan). Oleh : Leri Sitompul

83

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 1, Juli 2014

yang akan menggunakan aplikasi. Berikut


merupakan perancangan form menu utama :

3.

Gambar 5 : Form Simulasi Antrian Pengisian


KRS
Keterangan :
1. Textbox
waktu
berfungsi
untuk
menginputkan waktu simulasi.
2. Textbox Jumlah hari berfungsi untuk
menginputkan jumlah hari di dalam
simulasi.
3. Textbox jumlah mahasiswa berfungsi
untukk menginputkan jumlah mahasiswa
yang ada didalam simulasi dalam setiap
periode waktu yang telah ditentukan.
4. Textbox
rata-rata
mahasiswa

dilayani dalam waktu yang telah


ditentukan.
5. Kesimpulan Dan Saran
5.1. Kesimpulan
Setelah melalui proses penyelesaian skripsi
ini, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pembentukan model single queue multi server
pada simulasi antrian adalah memiliki satu
jalur masuk namun memiliki banyak server di
dalam menggunakan sistem.
2. Algoritma first in first out diterapkan pada
simulasi antrian pengisian kartu rencana studi

ISSN : 2301-9425

dengan cara mensimulasikan jumlah rata-rata


mahasiswa yang masuk 49, dan memiliki 2 lab
dengan waktu 15 menit/mahasiswa dan
selanjutnya melakukan pencetakan kartu
rencana studi.
Perancangan simulasi antrian pengisian kartu
rencana studi digambarkan dengan model
single queue multi server sehingga dapat
menggambarkan proses antrian masuk hingga
keluar dari sistem.

5.2. Saran
Penulis ingin memberikan beberapa saran yang
mungkin berguna untuk pengembangan lebih lanjut
pada simulasi antrian dengan Algoritma first in first
out yaitu :
1. Simulasi ini dapat menerapkan algoritma first
in first out di dalam sebuah simulas antrian
pengisian kartu rencana studi.
2. Simulasi ini dapat meningkatkan pelayanan
kepada mahasiswa dengan mengurangi waktu
yang terbuang pada saat antri di dalam
pengisian kartu rencana studi.
3. Agar simulasi yang dirancang dapat
dikembangkan lagi baik pada prosesnya
maupun bentuk kenyamanan dalam pengisian
kartu rencana studi untuk dapat dijadikan
sebagai bahan pembelajaran, maka jumlah lab
yang harus disediakan adalah 2 dan waktunya 5
hari sehingga lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]

Kusnadi,S.T,Kusworo
Anindito,Y.Sigit
purnomo, Sistem Opersi, 2008 : 90
Kusnadi, 2008 : 172
Moh Sjukani, Stuktur Data, 2008, : 75
Jogiyanto Hartono, 2004
Mesran, Visual Basic 6.0 2009 : 01, Mitra
Wahana Komputer, Medan

Simulasi Antrian Pengisian Kartu Rencana Studi Model Single Queue Multi Server
Denganalgoritma
First In First Out (Studi Kasus : STMIK Budidarma Medan). Oleh : Leri Sitompul

84

Anda mungkin juga menyukai