Anda di halaman 1dari 4

Bab 1

Struktur : tinjauan singkat


Definisi sederhana tentang struktur dalam hubungan dengan bangunan adalah
merupakan sarana untuk menyalurkan beban yang di akibatkan penggunaan dan
atau kehadiran bangunan di atas tanah.
Struktur dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang memiliki sifat
keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsur-unsur pokok yang
di tempatkan dalam ruang yang di dalamnya karakter keseluruhan itu mendominasi
interelasi bagian bagianya. Definisi itu pertama sekali menyatakan bahwa struktur
adalah objek fisik yang nyata bukan ide yang abstrak atau hal hal yang menarik.
Definisi yang lebih luas juga menjelaskan bahwa struktur berfungsi secara
menyeluruh. Unsur unsur ini tanpa kecuali di tempatkan dan di interelasikan dengan
cara tertentu agar seluruh struktur mampu berfungsi secara utuh dalam memikul
beban, baik yang beraksi secara vertical maupun secara horizontal ke tanah.

Jenis-jenis struktur secara umum.


Klasifikasi utama
1. Geometri : berdasarkan geometri dasar bentuk struktur dalam umum
diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk elemen garis ( atau di susun dari elemen
elem garis) atau sebagai bentuk elemen permukaan.
2. Kekakuan : melukiskan perklasifikasian dasar kedua berdasarkan karakteristik
kekakuan elemen struktur.
System satu arah dan dua arah
Di dalam system satu arah mekanisme transfer beban dari struktur untuk
menyalurkan beban ke tanah merupakan aksi satu arah saja. Dalam system dua
arah, arah mekanisme transfer beban lebih rumit, tetapi selalu terdiri atas dua arah.
Suatu balok linier yang membentang di antara dua titik tumpuan adalah contoh dari
system satu arh.
Suatu system dengan dua elemen bersilangan yang terletak di atas dua titik
tumpuan dan tidak terletak di atas garis yang sama serta keduanya bekerja sama
memikul beban, adalah contoh system dua arah.
3. material : pendekatan yang mudah dalam mengklasifikasikan struktur adalah
berdasarkan jenis bahanya.

Elemen-elemen struktur utama


1. Elemen-elemen : elemen kaku yang umum di gunakan termasuk balok, kolom,
pelengkung, flatplat, plat berkelungkungan tunggal, dan canggkang, mempunyai
kelengkungan yang berbeda beda. Yang termasuk elemen tidak kaku atau fleksibel
adalah kabel, membrane ( bidang, berkelungkungan tunggal maupun ganda) selain
itu ada jenis jenis elemen lain yang di turunkan dari elemen elemen tersebut,
misalnya rangka (frame), rangka batang, kubah, dan jarring.
2. Balok dan Kolom : struktur yang di bentuk dengan cara meletakkan elemen kaku
horizontal di atas elemen kaku vertical adalah struktur yang umum di jumpai. Elemen
horizontal (balok memikul beban yang bekerja secara transversal dan mentransfer
beban tersebut ke kolom vertical yang menumpunya.
3. Rangka : sepintas lalu sama saja dengan jenis balok-tiang (post and beam),
tetapi sebenarnya mempunyai aksi structural berbeda karena adanya titik hubung
kaku antara elemen vertical dan elemen horizontal
4. Rangka batang : rangka batang (trusses) adalah struktur yang di buat dengan
menyusun batang yang relative pendek dan lurus menjadi pol apola segi tiga.
5. Pelengkung
: pelengkung adalah struktur yang di bentuk oleh elemen garis
yang melengkung dan membentang di antara dua titik
6. Dinding dan Plat : plat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk
permukaan. Suatu dinding pemikul beban biasanya dapat memikul baik brban yang
bekerja dalam arah vertical maupun beban lateral (angina, gempa, dll).
7. Canggkang silindrikal dan terowongan
: adalah contoh contoh struktur platsatu-kelengkungan. Cangkang demikian memiliki bentang longitudinal dan
lengkunganya tegak lurus terhadap diameter batang.
8. Kubah dan Cangkang Bola

9. Kabel
: kabel adalah elemen struktur fleksibel. Bentunknya sangat tergantung
pada besar dan prilaku beban yang bekerja padanya.
10. Membran, Tenda, Jaring
: Membran adalah lembaran tipis dan fleksibel.
Tenda biasa di buat dari permukaan membrane. Jarring adalah permukaan tiga
dimensi yang terbaut dari sekumpulan kabel lengkung yang melintang.

Satuan struktur utama dan penggabungan


Beberapa elemen dasar beserta fungsinya sebagai struktur pemikul beban.
Beberapa ahrus di kombinasikan dengan yang lainya untuk memperoleh struktur
yang menutup atau membentuk suatu volume. Karena itulah struktur yang di
gunakan pada gedung biasanya berbeda dengan yang di gunakan pada bangunan
lain. Struktur gedung selalu berperilaku pembentukan volume, sementara bangunan
lain tidak demikian. Sebagai contoh, struktur jembatan biasanya digunakan untuk
memikul permukaan linear.

Satuan Satuan Struktural


satuan structural utama dapat terdiri atas kombinasi elemen elemen. Untuk satuan
selular yang biasa di jumpai, perlu di bedakan antara system, yang membentang
secara horizontal, yang membentang secara vertical, dan system tumpuan lateral.
Untuk permukaan datar secara horizontal dapat terdiri dari atas satu atau dua
elemen yang membentang. Untuk system yang terdiri atas elemen elemen
membentang secara vertical, sering kali ada hierarki.
Hierarki dapat terdiri atas dua, tiga lapis ata lebih, tetapi hierarki tiga lapis
yang sering di pakai. System plat dan girder dapat pula digunakan untuk
membentang secara horizontal. Untuk susunan selurel yang umum, system tumpuan
vertical biasanya terdiri ats dinding pemikul beban atau kolom. Beban beban yang
bekerja dalam arah horizontal (angina dan gempa) dapat menyebabkan struktur
runtuh secara lateral. Struktur dinding dapat memikul beban beban tersebut.

Masalah dalam Analisis dan Desain Struktur


1. fenomena struktur dasar
Masalah pertama adalah yang berkaitan dengan kestabilan menyeluruh.
Sebagai satuan utuh, suatu struktur dapat terguling, tergelincir, atau terpuntir relative
terhadap dasarnya.
Masalah kedua berkaitan dengan kekuatan dan kekakuan elemen.
2. Kestabilan struktur dasar
Semua struktur mengalami perubahan bentuk tertentu apabila di bebani.
Pada struktur stabil, deforms yang di akibatkan oleh beban pada umumnya kecil,
dan gaya internal ang timbul di dalam struktur mempunyai kecendrungan,
mengembalikan bentuk struktur k ebentuk semula apabila beban di hilangkan.
Stabilitas sering kali merupakan hal sulit di dalam perencanaan struktur yang
merupakan gabungan dari elemen diskrit. Ada beberapa cara dasar untuk
mengubah struktur berdiri-sendiri menjadi konfigurasi stabil. Yang pertama adalah
dengan menambah elemen struktur diagonal pada struktur. Elemen diagonal di
rancang cukup untuk memikul beban. Metode lain untuk menjamin kestabilan adalah
dengan menggunakan dinding geser. Elemen nyamerupakan elemen bidang kaku.
Beton bertulang atau dinding bata dapat di gunakan sebagai dinding geser. Baik
dinding penuh maupun sebagian.
Struktur yang menggunakan titik hubung kaku untuk menjamin kestabilan
sering di sebut sebagi rangka (frame)
3. Elemen yang mengalami Tarik, tekan, lentur, geser, torsi, dan tumpu pendahuluan.
aksi gaya eksternal pada struktur menyebabkan timbulnya gaya internal di
dalam struktur. Gaya internal yang paling umum adalah berupa Tarik, tekan, lentur,
geser, torsi, dan tumpu.
Gaya Tarik mempunyai kecendrungan untuk menarik elemen hingga putus

Gaya tekan cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen
Lentur adalah keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen
(biasanya elemennya adalah balok) sebagai akibat dari adanya beban transversal.
Geser adalah keadaaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan
arah yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di
dekatnya.
Tegangan tumpu terjadi antara bidang muka dua elemen apabila gaya gaya di
salurkan dari suatu elemen ke elemen lainya. Sebagai contoh : defleksi yang di
akibatkan beban pada elemen harus dibatasi pada taraf yang di ijinkan. Tegangan
dan interaksi tegangan dapat saja terjadi pada elemen struktur.

Anda mungkin juga menyukai