1De Onis M, Garca C, Victoria CG, Bhan MK, Norum KR, editors. WHO Multicenter Growth Reference Study (MGRS):
Rationale, Planning and Implementation. Food Nutr Bull 2004; 25 (Suppl 1):S1-89
Dalam pelatihan ini akan digunakan kumpulan grafik pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan berdasarkan standar WHO
2005 dan anjuran pemberian makan serta perawatan anak yang telah diadaptasi dan disetujui oleh pemerintah Indonesia untuk
digunakan di seluruh Indonesia.
B. Filosofi Pelatihan
1.
Prinsip Andragogy (pembelajaran bagi orang dewasa), yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak
untuk:
a.
Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan pelayanan gizi masyarakat.
b.
Didorong untuk menyampaikan ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan.
c.
Setiap orang mempunyai martabat yang sama dan dihargai sebagai manusia, sehingga tidak
dipermalukan, dilecehkan dan diabaikan.
2.
3.
4.
BAB II
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI PESERTA
A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai Pelaksana Penilaian Pertumbuhan Balita yang akan
memberikan konseling pertumbuhan dan pemberian makan.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya peserta mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
BAB III
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan penilaian pertumbuhan balita di puskesmas sesuai dengan standar
WHO 2005.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
a.Menerapkan hasil MGRS.
b. Melakukan pengukuran pertumbuhan balita.
c.Melakukan interpretasi indikator pertumbuhan balita.
d. Melakukan konseling pertumbuhan dan pemberian makan.
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka disusunlah materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut:
WAKTU
NO
MATERI
MATERI DASAR
Kebijakan Penggunaan Standard WHO 2005 di Indonesia
B. MATERI INTI
Hasil MGRS
Mengukur Pertumbuhan Balita
Interpretasi Indikator Pertumbuhan
Konseling pertumbuhan dan pemberian makan
C. MATERI PENUNJANG
1.
Building Learning Commitment (BLC)
2.
RTL (Rencana Tindak Lanjut)
3.
Anti Korupsi
JUMLAH
PL
Jumlah
JPL
1
2
3
5
8
7
9
1
10
10
20
1
3
17
2
1
27
2
2
3
50
A.
Keterangan: T = Teori; P = Penugasan; PL = Praktik Lapangan; JPL = Jam Pembelajaran (1 JPL @ 45 menit)
BAB V
: Materi Dasar 1
: Kebijakan Penggunaan Standard WHO 2005 di Indonesia
: 2 Jpl (T=2 Jpl; P=0 Jpl; PL=0 Jpl)
: Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakan penggunaan
standard WHO 2005 di Indonesia
Pokok Bahasan dan Sub
Pokok Bahasan
Metode
Referensi
Kebijakan penggunaan
Ceram
ah Tanya
Jawab (CTJ)
Bahan tayang
Laptop
Pointers
LCD
Keputusan
Menkes RI
No.1995/Menkes/SK/XII/2010
Keputusan
Menkes RI
No.155/Menkes/Per/I/2010
de Onis M,
Garza C, Onyango AW,
Martorell R, editors. WHO
Child Growth Standards. Acta
Paediatrica Suppl. 2006; 450:
1101.
Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus
(TPK)
: Materi Inti 1
: Hasil Multicenter Growth Reference Studies (MGRS)
: 1 Jpl (T=1 Jpl; P=0 Jpl; PL=0 Jpl)
: Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pengenalan MGRS
Pokok Bahasan dan Sub
Pokok Bahasan
Metode
Referensi
Nomor
Curah pendapat
CTJ
Diskusi
2. Latar Belakang Dibentuknya
: Materi Inti 2
Bahan tayang
Laptop
Pointers
LCD
Module A, Introducing
(Training on The New
WHO Child Growth
Standard)
Depkes RI, Standar
Pemantauan
Pertumbuhan Balita,
Jakarta, Depkes, 2005.
Materi
: Mengukur Pertumbuhan Balita
Waktu
: 10 Jpl (T=2 Jpl; P=8 Jpl; PL=0 Jpl:0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pengukuran pertumbuhan balita.
Tujuan Pembelajaran khusus
(TPK)
Metode
Referensi
CTJ
Penugasan
Studi Kasus
Diskusi
Demonstrasi
CTJ
Penugasan
Studi Kasus
Diskusi
Demonstrasi
CTJ
Penugasan
Studi Kasus
Diskusi
Demonstrasi
Flipchart
Spidol
Selotip/lakban
Gunting
Penggaris segitiga
minimal 20 cm
Penghapus
Pensil
Rautan
Laptop
Pointers
LCD
Bahan tayang
Alat timbang BB
(dacin / uniscale /
beam balance /
timbangan digital
dan baby scale)
Alat ukur PB dan TB
(microtoise dan
papan ukur panjang
badan)
Kemkes RI,
2014, Standar
Pemantauan
Pertumbuhan
Balita.
WHO Training
Module, 2006,
Module B:
Measuring a
Childs Growth
MGRS
Anthropometry
Training Video
Menimbang
Anak Menggunakan
Timbangan Bayi (Baby
Scale)
c.
Menimbang
Anak Menggunakan
Dacin
d.
Menimbang
Anak yang Dapat Berdiri
Sendiri Dengan
Timbangan Beam
Balance
b.
Persiapan untuk
Mengukur Panjang dan
Tinggi Badan
b.
Mengukur
Panjang Badan
c.
Mengukur Tinggi
Badan
CTJ
Penugasan
Studi Kasus
Diskusi
Demonstrasi
CTJ
Penugasan
Studi Kasus
Diskusi
Demonstrasi
CTJ
Diskusi
Demonstrasi
Praktik
Diskusi
Praktik
kwashiorkor
Diskusi
8.Pemeriksaan Tanda-tanda
Klinis Marasmus dan
Kwashiorkor
Praktik
Diskusi
Praktik
Diskusi
Praktik
Diskusi
Nomor
: Materi Inti 3
Materi
: Interpretasi Indikator Pertumbuhan
Waktu
: 10 Jpl (T= 3 Jpl, P: 7 Jpl, PL: 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan interpretasi indikator pertumbuhan
Tujuan Pembelajaran khusus
(TPK)
Metode
Referensi
Flipchart
Spidol
Selotip/Lakban
Gunting
Sticker warna
untuk ploting
Klip besar
Penggaris segitiga
minimal 20 cm
Penghapus
Pensil
Rautan
Laptop
Pointers
LCD
Bahan tayang
Modul E (Buku
Foto)
GPA ukuran besar
Buku GPA
Panduan praktik /
WHO Training
Module, 2006,
Module C :
Interpreting
Growth Indicators
2.
CTJ
Penugasan
Diskusi
Demonstrasi
CTJ
Penugasan
Diskusi
Demonstrasi
3.
Cara Interpretasi
Kecendrungan pada Grafik
Pertumbuhan
a.
memotong garis
Z-score
b.
kenaikan dan
penurunan yang tajam
pada garis pertumbuhan
c.
garis
pertumbuhan mendatar
d.
kecenderungan
pada grafik IMT/U
Melakukan
pencantuman angka hasil
pengukuran (ploting)
berdasarkan beberapa
indikator pertumbuhan
4.
Melakukan
interpretasi hasil ploting
berdasarkan indikator
pertumbuhan
5.
6.
Interpretasi kecenderungan
pada grafik pertumbuhan
3.
Menjelaskan cara
interpretasi kecenderungan
pada grafik pertumbuhan
4.
5.
6.
Melakukan
interpretasi kecenderungan
pada grafik pertumbuhan
CTJ
Penugasan
Diskusi
Demonstrasi
Penugasan
Studi Kasus
Diskusi
Penugasan
Studi Kasus
Diskusi
Penugasan
Studi Kasus
Diskusi
Studi Kasus
Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus
(TPK)
: Materi Inti 4
: Konseling Pertumbuhan dan Pemberian Makan
: 20 JPL (T=5 Jpl, P=9 Jpl; PL=6 Jpl )
: Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan konseling pertumbuhan dan pemberian makan
Pokok Bahasan dan Sub
Pokok Bahasan
Metode
Referensi
a.
1. Menjelaskan tehnik
menginformasikan hasil
penilaian pertumbuhan anak
kepada ibu
1. Tehnik menginformasikan
hasil penilaian
pertumbuhan anak kepada
ibu
3. Cara memberikan
konseling kepada ibu
balita
a.
Konseling
kepada ibu yang
anaknya tumbuh baik
b.
8 (delapan)
langkah konseling
kepada ibu dengan anak
Gizi Kurang
CTJ
Penugasan
Diskusi
CTJ
Penugasan
Diskusi
CTJ
Penugasan
Studi kasus
Diskusi
Role play
Panduan praktik
b.
dan studi kasus
Kursi dan
pengeras suara
Buku GPA
Flip chart
Spidol
Laptop
Pointers
LCD
Bahan tayang
Pensil, pulpen
Penghapus
Penggaris segitiga
minimal 20 cm
Tabel IMT
Lembar bantu
konseling
WHOTraining
Module, 2006,
Module D :
Counseling on
Growth and Feeding
Kementerian
Kesehatan. 2013.
Pedoman
Penyelenggaraan
Pelatihan Pencegahan
dan Penanggulangan
Kegemukan dan
Obesitas pada Anak
Sekolah.
Kementerian
Kesehatan RI. 2013.
Pedoman Fasilitator
Pelatihan Tatalaksana
c.
Peralatan masak
Panduan
praktek/studi
kasus
Resep
5 (lima)
langkah konseling
kepada ibu dengan anak
Kegemukan
5. Pembuatan makanan
padat gizi untuk anak
kurus atau sangat kurus
pasca perawatan
CTJ
Diskusi
Praktik
Diskusi
Praktik
Diskusi
Praktik
Diskusi
Gizi Buruk
Departemen
Kesehatan RI. 2011.
Pedoman Pelayanan
Anak Gizi Buruk.
Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: Materi Penunjang 1
: Building Learning Commitment (BLC)
: 2Jpl ( P = 2 Jpl)
: Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif
Metode
Referensi
1.
Proses
Pencairan/perkenalan antar peserta
serta fasilitator dan penyelenggara
Proses pencairan (ice
breaking) sesama peserta
2.
2.
3.
3.
Harapan dan
komitmen peserta dalam mengikuti
pelatihan
4.
4.
Nilai,norma dan
control kolektif diterapkan selama
pelatihan
Praktik
Games
Diskusi
flip chart
spidol
alat bantu
games
Nomor
: Materi Penunjang 2
Materi
Waktu
Metode
Referensi
1.
2.
Menjelaskan langkah-langkah
penyusunan RTL
2.
3.
Menyusun RTL
3.
P
CTJ
Penugasan
L
angkah-langkah Penyusunan
RTL
P
enyusunan RTL
LCD
Laptop
Formulir RTL
Pusdiklat Aparatur,
Standar
Penyelenggaraan
Pelatihan, 2012,
Jakarta
Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus
(TPK)
: Materi Penunjang2
: Anti Korupsi
: 3 JPL (T = 3 ; P = 0 ; PL= 0)
: Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Anti Korupsi
Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan
Metode
Referensi
1. Konsep Korupsi
a. Definisi Korupsi
b. Ciri-ciri Korupsi
c. Bentuk/Jenis Korupsi
d. Tingkatan Korupsi
e. Faktor Penyebab Korupsi
f. Dasar Hukum tentang Korupsi
Ceramah
tanya jawab
Ceramah
tanya jawab
Pemberantasan Korupsi
a.
Up
aya Pencegahan Korupsi
b.
Up
aya Pemberantasan Korupsi
c.
Str
ategi Komunikasi Anti Korupsi
Ceramah
tanya jawab
Ceramah
tanya jawab
Bahan tayang
Papan dan kertas
flipchart
LCD projector
Laptop
White board
Spidol
Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas
Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
Instruksi Presiden
Nomor 1 Tahun 2013
Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor
232/MENKES/SK/VI/
2013 tentang Strategi
Komunikasi Pekerjaan
dan Budaya Anti
Korupsi
Korupsi
5. Menjelaskan Gratifikasi
a. Laporan
b. Pengaduan
c. Peran Serta Masyarakat
d. Tatacara Penyampaian Pengaduan
5. Gratifikasi
a. Pengertian Gratifikasi
b. Landasan Hukum Gratifikasi
c. Gratifikasi merupakan Tindak
Pidana Korupsi
d. Contoh Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi
Ceramah
tanya jawab
BAB VI
DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN
Pre Test
Pembukaan
Wawasan :
E
V
A
L
U
A
S
I
1.
Hasil MGRS
2.
Mengukur Pertumbuhan Balita
Penggunaa 3.
Interpretasi Indikator Pertumbuhan
n Standard 4.
Konseling
pertumbuhan
dan
WHO 2005
pemberian makan
di
Metode:
Indonesia
Ceramah Tanya
Bermain peran
2. Anti
Jawab
Diskusi
Korupsi
1. Kebijakan
Metode:
Curah
pendapat
CTJ
Curah Pendapat
Penugasan
Praktik/Demonstrasi
Praktik Lapangan
RTL
Penutupan
Pre Test
Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre test terhadap peserta. pre test bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang
pengetahuan dan kemampuan peserta dalam melaksanakan kegiatan Penilaian Pertumbuhan Balita.
B.
Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa
kegiatan berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2. Pengarahan sekaligus pembukaan.
3. Penyematan tanda peserta.
4. Perkenalan peserta secara singkat.
5. Pembacaan doa.
C.
D.
Pemberian wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui
peserta dalam pelatihan ini.
Materi tersebut yaitu:
1. Kebijakan Penggunaan Standard WHO 2005 di Indonesia
2. Anti Korupsi
E.
F.
G.
H.
Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan susunan
acara sebagai berikut:
1.
Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2.
Pembagian sertifikat.
3.
Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.
4.
Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang.
5.
Pembacaan doa.
BAB VII
PESERTA DAN TIM PELATIH
A. Peserta
1. Kriteria peserta
Peserta adalah :
a. Tenaga pendidik di bidang kesehatan atau gizi, dokter spesialis anak, dokter umum,
perawat, bidan dan ahli gizi, baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun swasta dan
mempunyai komitmen serta bersedia mengikuti pelatihan secara penuh.
b. Ditugaskan oleh pimpinan dari tempat bekerja.
c. Bersedia mengikuti pelatihan secara penuh (tingkat kehadiran 95%).
d. Bersedia mengikuti peraturan yang ditetapkan.
2. Jumlah peserta
Dalam 1 kelas, peserta berjumlah 10 orang, dengan fasilitator sebanyak 2 orang (ratio peserta dan
fasilitator = 5 : 1 )
B. Fasilitator
Kriteria Pelatih/Fasilitator :
1.
BAB VIII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
A. Penyelenggara
Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Balita Bagi Tenaga Pelaksana Gizi Puskemas diselenggarakan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota.
B. Tempat Penyelenggaraan
Pelatihan diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) UPT Pusat atau Daerah, maupun
tempat yang memiliki sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran sesuai dengan dana
yang tersedia.
BAB IX
EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:
A. Evaluasi terhadap Peserta
Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:
1.
Penjajagan awal melalui pre test.
2.
Penjajagan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta terhadap materi yang telah
diterima melalui post test.
3.
Penilaian terhadap kehadiran pada setiap sesi pembelajaran.
B. Evaluasi terhadap Fasilitator
Evaluasi terhadap fasilitator ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang
menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam menyampaikan
pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta,
meliputi:
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan
e. Empati, gaya dan sikap kepada peserta
f. Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum
g. Kesempatan tanya jawab
h. Kemampuan menyajikan
i. Kerapihan pakaian
j. Kerjasama antar tim pengajar.
C. Evaluasi terhadap Penyelenggara Pelatihan
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan
administrasi dan akademis, yang meliputi:
a. Tujuan pelatihan
b. Relevansi program pelatihan dengan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
g. Pelayanan akomodasi dan lainnya
h. Pelayanan konsumsi
i. Pelayanan komunikasi dan informasi.
BAB X
SERTIFIKAT
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan
ketentuan kehadiran 100% berhak mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan
RI dengan angka kredit 1 (satu) yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia
penyelenggara.