BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
1.
a.
b.
c.
Konsep Medis
Definisi
Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. (Soedarmo Sumarno, 2005).
Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes. (Hasan Rusepno, 2007).
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan
erajat I
erajat II
erajat III
erajat IV
Yuliani, 2006).
5. Patofisiologi
a. Virus Dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan
terbentuklah kompleks virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengaktifasi sistem komplemen. Akibat aktifasi C3 danC5 akan dilepas
C3a dan C5a, 2 peptida berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas
dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
b. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protrobin, faktor V, VII, IX, X dan
fibrinogen ) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
c. Yang menentukan beratnya penyakit adalah permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi,
trombositopenia dan diatesis hemoragik, Renjatan terjadi secara akut.
d. Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. dan dengan hilangnya
plasma klien mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. (Suriadi
dan Rita Yuliani, 2006).
Patoflow Demam berdarah Dengue DBD atau Patoflow Dengue High Fever DHF
1. Diagnostik test
a. Darah lengkap : hemokosentrasi (hematokrit meningkat 20 % atau lebih), trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
b. Serologi uji HI (hemoglutination inhibition test)
c.
2.
a.
b.
c.
3.
a.
a)
b)
c)
d)
bersama diberikan oralit, air buah atau susu secukupnya, atau pemberian cairan dalam waktu 24 jam antara lain sebagai berikut :
100 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 kg
75 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 26-30 kg
60 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 kg
50 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 kg
berikan cairan yang cukup berupa infus RL dengan dosis 20 ml/kg BB/jam jika baik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan
selanjutnya.
3) Apabila 1 jam pemberian 10 ml/kg BB/jam keadaan tensi masih menurun dan dibawah 80 mmHg maka penderita harus mendapatkan
plasma ekspander sebanyak 10 ml/kgBB/jam diulang maksimal 30 mg /kg BB/24 jam bila baik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan
diatas
Derajat IV
1) Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL dengan dosis 30 ml/kgBB/jam, apabila keadaan tekanan darah baik, lanjutkann RL
sebanyak 10 ml/kgBB/jam.
2) Apabila keadaan tensi memburuk maka harus dipasang. 2 saluran infuse dengan tujuan satu untuk RL 10 ml/kgbb/1jam dan satunya
pemberian palasma ekspander atau dextran L sebanyak 20 ml/kgBB/jam selam 1 jam,
3) Apabila keadaan masih juga buruk, maka berikan plasma ekspander 20 ml/kgBB/jam,
4) Apabila masih tetap memburuk maka berikan plasma ekspander 10 ml/kgBB/jam diulangi maksimun 30 ml/kgBB/24jam.
5) Jika setelah 2 jam pemberian plasma dan RL tidak menunjukan perbaikan maka konsultasikan kebagian anastesi untuk perlu tidaknya
dipasang central vaskuler pressure atau CVP. (Hidayat A Aziz Alimul, 2008).
b. Pencegahan
1) Ada 3 cara pemberantasan vector
a) Fogging focus
Dalam keadaan krisis ekonomi sekarang ini, dana terbatas maka kegiatan fogging hanya dilakukan bila hasil penyelidikan
epidemologis butul-butul memenuhi kriteria
b) Abatisasi
Dilaksanakan di desa/ kelurahan endemis terutama di sekolah dan tempat-tempat umum.
c) Tanpa inteksida
Membasmi jentik nyamuk penular demam berdarah dengan cara 3M:
- Menguras secara teratur seminggu sekali atau menaburkan abate/altosit ketempat penampungan air bersih.
Prognosis
Bila tidak terjadi renjatan dalam 24-36 jam biasanya prognosis akan menjadi baik kalau lebih dari 36 jam belum ada tanda-tanda
perbaikan, kemungkinan sembuh kecil dan prognosis menjadi buruk. (Rampengan T.H, 2007).
atau membuat pasien mencapai kematian dengan tenang pada pasien terminal, serta memungkinkan pasien pasien atau keluarga dapat
dapat mengatur kesehatan sendiri menjadi lebih baik. (Tarwoto wartonah, 2006).
1. Pengkajian Keperawatan
Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisasi yang meliputi tiga aktivitas dasar yaitu :
Pertama, mengumpulkan data secara sistematis; kedua, memilah dan mengatur data yang dikumpulkan, ketiga mendokumentasikan
dalam format yang dapat dibuka kembali. (Tarwoto wartonah, 2006)
Pengkajian pada anak dengan Penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue Menurut Nursalam 2005 adalah :
a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua.
b. Keluhan utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien Demam Berdarah Dengue untuk datang ke Rumah Sakit adalah panas tinggi dan anak
lemah.
c. Riwayat penyakit sekarang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil, dan saat demam kesadaran komposmentis. Turunnya panas
terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 dan anak semakin lemah. Kadang-kadang disertai dengan keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual,
muntah, anoreksia, diare atau konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri uluh hati, dan pergerakan bola mata terasa
pegal, serta adanya manisfestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade 3 dan 4), melena, atau hematemesis.
d. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada Demam Berdarah Dengue, anak bisa mengalami serangan ulangan Demam Berdarah
Dengue dengan tipe virus yang lain.
e. Riwayat imunisasi
Apabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.
f. Riwayat gizi
Status gizi anak yang menderita Demam Berdarah Dengue dapat bervariasi. Semua anak dengan status gizi baik maupun buruk dapat
beresiko, apabila terdapat faktor predisposisinya. Anak yang menderita DHF sering mengalami keluhan mual, muntah, dan napsu
makan menurun. Apabila kondisi ini berlanjut, dan tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapat
mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang.
g. Kondisi lingkungan
Sering terjadi di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan yang kurang bersih (seperti air yang menggenang dan gantungan
baju di kamar).
h. Pola kebiasaan
1) Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, napsu makan berkurang, napsu makan menurun.
2) Eliminasi atau buang air besar.Kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi. Sementara Demam Berdarah Dengue pada grade
III-IV bisa terjadi melena.
3) Eliminasi urine atau buang air kecil perlu dikaji apakah sering kencing sedikit atau banyak sakit atau tidak. Pada Demam Berdarah
Dengue grade IV sering terjadi hematuria.
4) Tidur dan istirihat. Anak sering mengalami kurang tidur karena mengalami sakit/nyeri otot dan persendian sehingga kuantitas dan
kualitas tidur maupun istirahatnya kurang.
5) Kebersihan. Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan cenderung kurang terutama untuk membersikan tempat
sarang nyamuk Aedes Aegypti.
6) Perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upaya untuk menjaga kesehatan.
i. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Berdasarkan tingkatan atau
1) Grade I
2) Grade II
(grade) Demam Berdarah Dengue, keadaan fisik anak adalah sebgai berikut:
: kesadaran komposmentis, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital dan nadi lemah.
:
kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, dan perdarahan spontan petekie, perdarahan gusi dan telinga, serta nadi
lemah, kecil dan tidak teratur.
3) Grade III :
4) Grade IV :
kesadaran apatis, somnolent, keadaan umum lemah, nadi lemah, kecil dan tidak teratur, serta tensi menurun.
kesadaran koma, tanda-tanda vital : nadi tidak teraba, tensi tidak terukur, pernapasan tidak teratur, ekstremitas dingin,
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah pernyataan singkat dalam pertimbangan perawat menggambarkan respon pasien pada
masalah kesehatan aktual dan resiko (Nursalam, 2001).
Rencana keperawatan Pada anak dengan penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue menurut Nursalam 2005, Wong Dona L
2003 dan Doenges, Marilynn, E. dkk, 1999. adalah :
a. Diagnosa keperawatan 1
Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi virus.
Tujuan
:
Anak menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
Kriteria hasil
:
Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal, bebas dari kedinginan.
Intervensi Keperawatan
1) Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, tensi dan pernapasan setiap 3 jam atau sering lagi.
Rasional
: Suhu 38,9-41,1oc menunjukkan proses penyakit infeksius akut. Pola demam dapat membantu dalam
diagnosis.
2) Berikan penjelasan mengenai penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.
Rasional
:
Untuk memberikan pengetahuan pemahaman tentang penyebab dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar.
3) Berikan penjelasan kepada keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam.
Rasional
: Perubahan dapat lebih tampak oleh orang terdekat, meskipun adanya perubahan dapat dilihat oleh orang
Rasional
: Dapat menguragi ansietas dan rasa takut, sehingga mengurangi persepsi akan intensitas rasa sakit.
5) Berikan obat-obat analgetik (kolaborasi dengan dokter).
Rasional
: Memberikan penurunan nyeri/tidak nyaman.
c. Diagnosa Keperawatan 3
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada napsu makan.
Tujuan
: Anak menunjukkan tanda-tanda kebutuhan nutrisi yang adekuat.
Kriteria hasil
: Anak mengkonsumsi jumlah makanan yang adekuat.
Intervensi keperawatan
1) Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami oleh anak.
Rasional
:
Untuk memberikan nutrisi yang optimal meskipun kehilangan napsu makan serta memotivasi anak agar
mau makan.
2) Berikan makanan yang mudah ditelan, seperti bubur dan tim, serta dihidangkan selagi masih hangat
Rasional`
:
Memudahkan proses menelan dan meringankan kerja lambung untuk mencerna makanan dan
menghindari rasa mual.
3) Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering.
Rasional
: karena porsi biasanya ditoleransi dengan lebih baik.
4) Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang sama.
Rasional
: Untuk membantu status nutrisi.
5) Mempertahankan kebersihan mulut pasien
Rasional
: Untuk merangsang napsu makan.
6) Mempertahankan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit.
Rasional
: Untuk menghindari intoleransi makanan.
7) Jelaskan pada keluarga manfaat makanan/ nutrisi bagi anak terutama saat sakit.
Rasional
: Makanan merupakan penambahan tenaga bagi orang sakit.
8) Catatlah jumlah/porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.
Rasional
: Untuk mengetahui jumlah intake makanan dan penentuan dalam pemberian diet dan selanjutnya.
b. Diagnosa Keperawatan 4
Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
Tujuan :
tidak terjadi perdarahan
Kriteria hasil
: Jumlah trombosit dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan
: Melindungi anak dari cedera selama melakukan aktivitas dan memungkinkan penghematan energi atau
kelemahan tubuh.
2) Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak
Rasional
:
Bantuan keluarga membuat anak merasa aman secara moril dan fisik serta membantu perawat dalam
memenuhi kebutuhan pasien.
3) Dekatkan dan siapkan alat-alat yang dibutuhkan di dekat anak
Rasional
:
Memudahkan pasien dapat mengambil keperluannya.
e. Diagnosa Keperawatan 7
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak.
Tujuan :
Keluarga menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal koping yang adatif.
Kriteria hasil
: - Keluarga menunjukkan pemahaman tentang penyakit dan terapinya
- Keluarga menunjukkan perilaku koping positif terhadap anak.
Intervensi keperawatan
4) Mengkaji perasaan dan persepsi orang tua atau anggota keluarga terhadap situasi yang penuh stress.
Rasional
: Karena hal ini biasanya terjadi dalam proses penyesuaian dan untuk menguatkan pemahaman keluarga.
5) Ijinkan orang tua dan keluarga untuk memberikan respon secara panjang lebar, dan identifikasi faktor yang paling mencemaskan keluarga.
Rasional
Agar keluarga mendapat dukungan yang di butuhkan sehingga kemampuan mereka untuk mengatasi
a.
b.
c.
dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
Langkah-langkah evaluasi :
Daftar tujuan-tujuan pasien.
Lakukan pengkajian apakah pasien dapat melakukan sesuatu.
Bandingkan antara tujuan dengan kemampuan pasien.
d.
Diskusikan dengan pasien, apakah tujuan dapat tercapai atau tidak. (Tarwoto Wartonah, 2006).
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama
Umur
TTL
Jenis kelamin
Agama
Alamat
Suku/ Bangsa
Anak Ke
Tanggal MRS
Tanggal Pengkajian
Ruangan
No RM
No Reg
Diagnosa Medik
2. Identitas Orang Tua
Nama Ayah
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Agama
Suku/ Bangsa
Nama Ibu
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
3. Identitas Saudara Kandung
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
T.S
12 Tahun
Tondano 3 oktober 1999
Perempuan
Kristen Protestan
Tondano Roong ling I
Minahasa/ Indonesia
Satu
Kamis, 06-Mei-2010, Jam 10:14 Wita
Jumat, 07-Mei-2010, Jam 14.00 Wita
Debora, kamar 2, bed 2
6424
502233
Demam Berdarah Dengue
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn M.S
37 Tahun
Sarjana Strata I
Swasta
Tondano Roong I
Kristen Protestan
Minahasa/ Indonesia
Ny M.P
32 Tahun
SMA
Wiraswasta
No
Nama
Usia
Hubungan
Status Kesehatan
1
F.S
5 Tahun
Adik
Sehat
4. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
: Panas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sejak 4 hari yang lalu tanggal 02-05-2010 sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh panas, batuk-batuk, sakit kepala. Klien diberi
minum obat parasetamol, panas turun tapi tak lama kemudian naik lagi sampai sampai 40 0C. tanggal 06-05-2010 keluarga membawa
klien ke UGD RSU Bethesda GMIM Tomohon untuk mendapatkan perawatan. Dan dokter menganjurkan untuk rawat inap di ruangan
Debora. Saat pengkajian tanggal 07-05-2010 jam 14.00 klien mengatakan badan masih terasa panas dengan suhu tubuh 38 0C dan telah
mendapat perawatan selama 1 hari. Klien mengatakan terdapat bintik-bintik merah ditangan dan kaki, napsu makan menurun ada
mual dan muntah 2x, klien tampak lemah,
c. Riwayat Kesehatan Lalu
Sebelumnya Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang diderita sekarang dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga hanya klien yang mengalami sakit seperti ini.
e. Kondisi Lingkungan
Klien tinggal bersama orang tua dan adik klien, tempat tersebut beratap genteng, dinding beton, lantai flur, terdiri dari 4 kamar klien
dan adik klien tidur dalam satu kamar, WC dan kamar mandi berada di dalam rumah, sumber air minum air mineral isi ulang,
penerangan listrik dan penanganan sampah di kumpul lalu di buang di tong sampah. Jenis rumah petak dan berdekatan dengan rumah
tetangga.
f. Riwayat Psikososial
Hubungan anak dan orang tua serta adik harmonis, klien termasuk anak yang cepat bergaul, akrab dengan teman-teman sebaya
khususnya dirumah, hubungan anak keluarga dengan lingkungan sekitar termasuk tim medis baik, jika klien marah klien
mengekspresikan perasaan dengan menangis atau mengungkapkan perasaan pada orang tua, dan jika klien gembira klien
mengekspresikan perasaan dengan tertawa.
g. Riwayat Spritual
Klien menganut agama Kristen protestan. Klien selalu ke ibadah sekolah minggu setiap hari minggu, dan kegiatan-kegiatan ibadah
anak lainnya. Klien juga diajar orang tua untuk selalu berdoa sebelum makan, sebelum tidur dan bangun tidur.
h. Reaksi Hospitalisasi
1) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Pada saat pengkajian klien mengatakan bahwa keadaan sakit adalah keadaan yang menakutkan karena apabila sakit sudah tidak bisa
beraktivitas seperti biasanya, tidak bisa kesekolah seperti hari-hari biasanya, dan harus tinggal dirumah sakit untuk mendapatkan
perawatan dalam proses penyembuhan.
2) Pemahaman Orang tua tentang sakit dan rawat inap
Pada saat pengkajian orang tua klien mengatakan bahwa keadaan sakit merupakan suatu keadaan yang mencemaskan bagi setiap
Orang tua terhadap anaknya, karena dapat membuat orang tua merasa terbebani Dan orang tua bertanya-tanya tentang penyakit
anaknya, tampak gelisah dan mondar-mandir diruangan karena pertama kali anaknya dirawat di rumah sakit
5. Aktivitas Hidup Sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum sakit
:
Selera makan pasien baik, frekuensi makan 3x sehari, jenis makanan : nasi, ikan, sayur. Porsi
makan dihabiskan. Tidak ada pantangan atau alergi dalam makanan.
Saat di kaji
:
Porsi makan tidak dihabiskan (hanya 5-6 sendok makan).Klien makan 3x sehari, jenis makanan;
bubur, ikan, sup, buah. Napsu makan kurang, mual dan muntah 2x
b. Cairan
Sebelum sakit
Saat dikaji
c. Eliminasi
Sebelum sakit
Saat dikaji
d. Istirahat/tidur
Sebelum sakit
Saat dikaji
e. Personal hygiene
Sebelum sakit
dengan sikat dan pasta gigi
Saat dikaji
f. Aktivitas
Sebelum sakit
:
:
: BAB 1-2x/hari
Konsistensi lembek
Warna coklat
BAK 4-5/hari
Warna kuning jernih
: Klien belum BAB
BAK 6-7x/hari
Warna kuning jernih
:
Tidur siang 1 jam, tetapi kadang-kadang tidak tidur siang karena bermain
Tidur malan 8-9 jam/hari
:
Tidur siang 1 jam/hari
Tidur malam 10 jam/hari
:
Mandi 2x/hari, memakai sabun mandi, cuci rambut memakai shampoo, menggosok gigi 2x/hari
Aktivitas klien ke sekolah dan bermain dengan teman sebaya klien di rumah setelah pulang
sekolah
Saat dikaji
:
Klien tidak beraktivitas, klien hanya beristirahat karena sakit.
6. Pemeriksaaan Fisik
a. Keadaan umum
Klien tampak lemah, klien berpakaian sesuai dengan usia, bersih
b. Kesadaran
Composmentis
c. Tanda-Tanda vital
TD
: 110/70 mmHg
N
: 92 x/m
R
: 22x/m
Sb
: 38 0C
d. Antropometri
TB
: 135 cm
BB sebelum sakit : 28 kg
BB saat sakit
: 25 kg
7. Pemerikasaan Head to toe
a. Kepala
Inspeksi :
Bentuk bulat, rambut warna hitam, distribusi rambut merata, tidak ada lesi dikulit kepala,
Palpasi
:
tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi :
Pergerakan bola mata simetris kiri dan kanan, kongjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus.
Palpasi
:
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
c. Hidung
Inspeksi :
Terdapat rambut-rambut hidung, penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada perdarahan.
Palpasi
:
Tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba adanya polip
d. Telinga
Inspeksi :
Simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada perdarahan.
Palpasi
:
Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi :
f. Leher
Inspeksi :
Palpasi
:
g. Dada
Inspeksi :
Palpasi
:
Auskulatasi :
Perkusi
:
h. Abdomen
Bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada karies, tidak ada perdarahan.
Tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis dan kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Pergerakan dada simetris.
Tidak ada nyeri tekan
Bunyi napas bronkovesikuler, tidak terdengar bunyi tambahan seperti Wheezing atau ronchi
Bunyi resonan pada paru, dan bunyi pekak pada jantung.
Inspeksi :
Perut datar , tidak ada asites,
Palpasi
:
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
Auskultasi :
Terdengar peristaltic usus
Perkusi
:
Bunyi timpani.
i. Ekstremitas atas
Inspeksi
:
Simetris kiri dan kanan, terpasang IVFD RL 30tts/m di tangan kiri. ROM baik, kekuatan otot 5
Palpasi
:
Tidak ada adema, akral teraba panas.
j. Ekstemitas bawah
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan, kedua tungkai dapat digerakkan, ROM baik, kekuatan otot 5
Palpasi
k. Genetalia
Inspeksi
:
bersih
l. Anus
Inspeksi :
Tidak ada haemoroid
m. Kulit
Inspeksi :
Warna kuning langsat, terdapat bintik-bintik merah,
Palpasi
:
Turgor kulit baik, teraba panas.
8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 06-05-2010
Nilai Normal pada anak
LED 10
0 -20
Hemoglobin 15,3 gr/dl
11,0-14,8 gr/dl
Leukosit 1000/dl
6000-12.000/dl
Hematokrit 44 %
34-45%
Trombosit 88.000/dl
150.000-450.000/dl
Tanggal 07-05-2010 jam 05.30
Hemoglobin 15.7gr/dl
Hematokrit 45 %
Leukosit 1000/dl
Trombosit 73.000/dl
e.
f.
g.
h.
i.
j.
9. Terapi Medis
RL 30 tts/mnt
Sanmol 3 x tab
Cefarox 2 x 100 mg
Ocuson 3 x tab
Starmuno 2 x 1
Trolit 5 sact/hari
10. Pengelompokkan Data
Data subjektif
a. Klien mengatakan badan terasa panas
b. Klien mengatakan napsu makan menurun, ada mual dan muntah 2x.
c. Klien mengatakan timbul bintik-bintik merah di kedua kaki dan tangan
d. Orang tua bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
Data Objektif
a. Klien tampak lemah
b. Sb 380C, N 92x/m
c. Akral teraba panas
d. Makanan yang disajikan tidak di habiskan ( hanya 5-6 sendok)
BB sekarang 25 kg
Bibir tampak kering
Tampak bintik merah di kulit
Trombosit 73.000/dl
Leukosit 1000/dl
Orang tua gelisah, mondar-mandir diruangan.
PENYEBAB
MASALAH
Hipertemi
Klien mengatakan
badan terasa panas
DO :
-
DS :
-
Klien mengatakan
napsu makan menurun,
ada mual dan muntah
2x
DO :
Menimbulkan respon
peradangan
Makanan yang
Menstimulasi medulla
vomiting center
Mual dan muntah
Intake nutrisi kurang
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
disajikan tidak di
habiskan ( hanya 5-6
sendok)
- BB sekarang 25 kg
- Bibir tampak kering
3
Faktor resiko terjadi
perdarahan yang lebih
-
lanjut:
Klien mengatakan
timbul bintik-bintik
merah di kedua kaki
dan tangan
Tampak bintik merah
di kulit
Trombosit 73.000/dl
Leukosit 1000/dl
Terbentuk kompleks
antibody dalam sirkulasi
darah
Pengaktifan system
complement dan
dilepaskannya
anvilaktosin C3a dan C5a
Lepaskan histamine yang
besifat vasoaktif
Permeabilitas dinding
pembuluh darah
meningkat
Kebocoran plasma di
intertisium
Penurunan jumlah cairan
intravaskuler
Trombositopenia
Potensial terjadi
perdarahan
DS :
Perubahan status
kesehatan anak
Perubahan peran
keluarga
DO :
-
B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus yang ditandai dengan
DS :
-
- Sb 380C, N 92x/m
- Akral teraba panas
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah tidak ada napsu makan
yang ditandai dengan
DS :
-
3.
4.
Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia factor resiko terjadi perdarahan yang lebih lanjut:
Orang tua mengatakan timbul bintik-bintik merah di kedua kaki dan tangan
Tampak bintik merah di kulit
Trombosit 73.000/dl
Leukosit 1000/dl
Terpasang IVFD RL 30 tts di tangan kiri.
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak yang ditandai dengan
DS :
DO :
-
Hari/
Diagnosa
Tangg
Keperawatan
al
Jumat Hipertermi
07/05/
berhubungan
2010
dengan proses
Paviliun
Perencanaan Keperawatan
Tujuan /Kriteria
Intervensi
Rasional
hasil
Anak
1. Observasi tanda- 1. Suhu 38,9-41,10c
: Debora
Implementasi
Keperawatan
Klien
Jam 14.00
1. Mengobservasi tanda-tanda
menunjukan
tanda vital setiap 4 menunjukkan proses
vital
tanda-tanda vital jam
penyakit infeksi
Sb : 380c
2. Berikan kompres
N : 92x/mnt
dalam batas
akut.
R : 22x/m
air hangat
2. Pemberian kompres TD: 110/70 mmHg
normal setelah 3. Anjurkan orang
Jam 14.15
membuat
2. Memberikan kompres air
dilakukan
tua untuk
vasodilatasi
hangat pada dahi
tindakan
memberikan air 3. Mempercepat proses3. Menganjurkan anak untuk
keperawatan
banyak paling
penguapan melalui
minum banyak air/jus jambu-
mengatakan
selama 3 hari
infeksi virus
yang ditandai
dengan
DS :
tidak 8-9
8-9 gelas/hari
Jam 14.30
Evaluasi
Keperawatan
Jam 22.00
S:
Klien
mengatakan
badan masih
terasa panas
O:
Akral teraba
panas
Sb : 37,80c
N : 92x/m
A:
Masalah
badan terasa
dengan criteria
panas
hasil :
Badan tak
DO :
-
Klien tampak
lemah
Sb 380C, N
terasa panas
Suhu dan nadi
dalam batas
normal 36,50c-
92x/m
- Akral teraba
panas
gelas /hari
peningkatan
suhu tubuh
4. Anjurkan agar
tubuh yang hilang
mudah menyerap keringat
anak tidak
4. Untuk memudahkan Jam 18.00
5. Membantu menggati
memakai selimut
dalam proses
pakaian anak karena sudah
dari pakaian yang
penguapan
basah oleh keringat
tebal
5. Memberikan rasa
kenyamanan bagi
mengganti pakaian
tubuh klien.
90 x/m
Jam 14.00
6. Memberikan obat sanmol
tab
Ocuson tab
Mengganti cairan IVFD RL
30 tts/mnt
belum teratasi
P:
Lanjutkan
tindakan
keperawatan
diformulasikan
untuk penurunan
2
Jumat Gangguan
07/05/
nutrisi kurang
2010
dari kebutuhan
Anak
1. Sajikan makan
panas
1. Memudahkan proses Jam 17.00
1. Menyajikan makanan
menelan dan
bubur, ikan, sayur, dalam
meringankan kerja
keadaan hangat
lambung untuk
2. Menganjurkan kepada
menunjukan
yang mudah
kebutuhan
ditelan, seperti
tubuh
nutrisi yang
bubur, serta
berhubungan
adekuat setelah
dihidangkan selagi
mencerna makanan
dengan mual
dilakukan
masih hangat
dan menghindari
dan muntah
tindakan
2. Anjurkan kepada
rasa mual
2. Karena porsi kecil
keperawatan
makan yang
selama 3 hari
memberikan
Jam 22.00
S:
- Klien
mengatakan
mulai ada napsu
makan
O:
memberikan makan sedikit- - Makanan yang
sedikit tapi sering
Jam 17.30
biasanya ditoleransi
3. Mencatat jumlah porsi
disajikan habis
porsi
- BB 25 kg
- Bibir tampak
dengan baik.
ditandai dengan
dengan kriteria
makanan dengan
hasil:
Anak tidak
DS :
merasa mual
tapi sering
3. Catat jumlah porsi
Klien
mengatakan
makanan yang
kering
A:
Masalah nutrisi
belum teratasi
P:
Lanjutkan
3. Untuk mengetahui
mempertahankan kebersihan intevensi
dihabiskan oleh
jumlah intake
napsu makan
meningkat
Porsi makan
menurun, ada
mual dan
dihabiskan
BB kembali
muntah 2x
bertambah kg
makanan dan
penentuan dalam
gigi.
keperawatan
4. Pertahankan
pemberian diet yang
kebersihan mulut
pasien
5. Timbang berat
DO :
- Makanan yang
disajikan tidak
selanjutnya.
4. Untuk merangsang
napsu makan
5. Untuk membantu
status nutrisi
keluarga manfaat 6. Makanan
di habiskan
Jam 21.00
5. Menimbang berat badan
BB 25 kg
6. Menjelaskan kepada orang
tua manfaat nutisi bagi anak
terutama saat sakit. harus
makanan/nutrisi
merupakan
penambahan
saat sakit
( hanya 5-6
menkonsumsi makanan
sendok)
- BB sekarang 25
kg
- Bibir tampak
sakit
mempercepat proses
kering
penyembuhan
Jam 18.00
Melayani obat cefarox dan
starmuno
3.
Tidak terjadi
perdarahan
1. Untuk mengetahui
apabila ada tanda-
Jam 15.00
1. Memonitor tanda-tanda
Jam 22.00
S:
Klien
2010
berhubungan
lanjut setelah
dengan
dilakukan
trombositopenia
tindakan
factor resiko
keperawatan
terjadi
selama 3 hari
tanda perdarahan
lebih lanjut
2. Monitor penurunan2. Untuk mengetahui
trombosit
3. Anjurkan anak
mengatakan
dikulit
2. Memonitor jumlah
perkembangan
merah di kedua
kaki dan tangan
O:
- Tampak bintik
penyakit
3. Memberikan
penurunan trombosit
73.000/dl
Jam 15.30
3. Menganjurkan kepada anak
untuk banyak
perdarahan lebih dengan kriteria
relaksasi untuk
merah dikaki
istirahat
lanjut
-
hasil:
Tidak ada
Orang tua
serta membantu
bintik-bintik
mengatakan
dalam proses
merah di kulit
timbul bintik- - Trombosit
penyembuhan
4. Membantu
bintik merah di
kembali
4. Anjurkan anak
nnnormalnorma
untuk banyak
tangan
- Tampak bintik
normal 150.000-
minum
dan tangan
Trombosit
meningkatkan
orang tua untuk lebih sering
jumlah trombosit
normal
-
merah di kulit
Trombosit
-
450.000/dl
Leukosit
73.000/dl
Leukosit normal 6000-
5. Anjurkan agar
dalam tubuh
5. Merangsang
anak tidak
terjadinya
menggosok gigi
perdarahan dengan
P:
Masalah
potensial terjadi
I gelas /jam
5. Menganjurkan kepada anak
untuk tidak menggosok gigi
dengan keras
kadar trombosit
perdarahan
belum teratasi
P:
Lanjutkan
1000/dl
12000/dl
turun
6. Kolaborasi dengan6. Indentifikasi kadar
dokter untuk
pemeriksaan
trombosit dan
pemberian terapi
Jumat Perubahan
07/05/
proses keluarga
2010
berhubungan
Keluarga
menunjukkan
tindakan
merangsang terjadinya
keperawatan
trombosit dan
perdarahan.
memberikan
Jam 18.00
6. Mengambil darah untuk
tindakan secara tepat
pemeriksaan
sehingga tanda-tanda
Ht,Hb,trombosit sebanyak
perdarahan dapat
2 cc
diantisipasi lebih 7. Melayani trolit 1 sachet
lanjut
1. Kaji perasaan dan 1. Karena hal ini
persepsi orang tua
Jam 20.00
1. Menanyakan dan
Jam 22.00
S:
biasanya terjadi
mengetahui kemampuan
perilaku koping
atau anggota
dalam proses
dengan kondisi
posistif tentang
keluarga terhadap
penyesuaian dan
anak yang
anaknya setelah
untuk menguatkan
ditandai dengan
dilakukan
DS :
tindakan
Orang tua
keperawatan
bertanya-tanya
selama 2 jam
Orang tua
memahami dan
mengerti
tentang penyakit
dengan kriteria
identifikasi faktor
sehingga
anaknya.
hasil :
Orang tua klien
yang paling
kemampuan mereka
mencemaskan
untuk mengatasi
DO :
tenang dan
-
Orang tua
diperiksa darahnya
P:
3. Mengetahui koping orang
masalah dapat
memahami
3. Identifikasi koping
gelisah, dan
Pertahankan
tua dalam menghadapi
dimaksimalkan
3. Untuk memberikan
tindakan
tentang penyakit
yang bisa
anak dan
digunakan dan
dukungan dan
mengantisipasi keadaan
terapinya.
seberapa besar
ketenangan sesuai
dengan mendengarkan
keberhasilannya
kebutuhan
mondar-mandir
keperawatan
di ruangan
dalam mengatasi
memberi penjelasan
keadaan.
4. Tanyakan kepada 4. Untuk memberikan
perawatan yang
dapat dilakukan
optimal terhadap
untuk membuat
intervensi lanjut
D. Tabel 3
CATATAN PERKEMBANGAN
RSU BETHESDA GMIM TOMOHON
Nama : T.S
Umur : 12 Tahun
Hari/
Diagnosa
tanggal
Keperawatan
Sabtu
Hipertermi
08/05/2010
berhubungan
dengan proses
infeksi virus
Paviliun : Debora
Implementasi
Evaluasi
Keperawatan
Keperawatan
Jam 14.00
Jam 22.00
1. Mengontrol keadaan umum S:
- Klien mengatakan
klien tampak sakit sedang
badan terasa hangat
kesadaran composmentis
O:
- Akral hangat
masih terpasang IVFD RL 30 - Sb : 37,60c
A:
tts/m
Masalah peningkatan
2. Mengobservasi vital sign:
S suhu tubuh mulai
b : 37,60c
teratasi
N P:
Lanjutkan tindakan
: 90x/mnt
R keperawatan
: 20x/mnt
T
D: 110/70 mmHg
Gangguan
ocuson 1 tab
Jam 15.00
Jam 22.00
08/05/2010
nutrisi kurang
dari kebutuhan
BB 25,5 kg
2. Menganjurkan kepada klien
S:
Klien mengatakan
sudah mulai banyak
tubuh
makan sedikit-sedikit tapi
makan,
O:
- Makanan yang
berhubungan
sering
dengan mual dan 3. Menganjurkan kepada klien
muntah tidak ada
napsu makan
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
keperawatan
Potensial terjadi
Jam 16.00
1. Mengobservasi tanda-tanda
perdarahan
Jam 22.00
S:
Orang tua mengatakn
perdarahan, perdarahan
bintik merah sudah
spontan tidak ada
2. Menganjurkan pada klien
untuk minum air dan jus
mulai bekurang
A:
- Bintik merah di
berkurang
- Trombosit 85.000/dl
- Hb : 13,3 gr%
- Ht : 41 %
kontrol Hb, Ht, Tombosit.
A:
4. Mengatur tetesan cairan infus Masalah potensial
30 tts/mnt
5. Melayani obat trolit I sachet
terjadi perdarahan
lanjut mulai teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
keperawatan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Minggu
09/05/2010
Gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
Jam 22.00
S:
Klien mengatakan
BB 25,5 kg
2. Menganjurkan kepada klien
sering.
3. Menganjurkan kepada klien
meningkat.
O:
- Makanan yang
napsu makan
masih hangat.
- BB 25,5 kg
A:
Masalah nutrisi
Jam 18.00
teratasi
P:
Pertahankan intervensi
keperawatan
Potensial terjadi
Jam 16.00
1. Mengobservasi tanda-tanda
Jam 22.00
S:
Klien mengatakn
perdarahan
perdarahan, perdarahan
spontan tidak ada
2. Menganjurkan pada klien
30 tts/mnt
5. Melayani obat trolit I sachet
A:
Masalah potensial
perdarahan lanjut
tidak terjadi.
P:
Pertahankan
intervensi
keperawatan.
http://yayannerz.blogspot.com/2013/02/laporan-pendahuluan-askep-dengue-high.html