Anda di halaman 1dari 8

MATERI SOSIALISASI BISNIS VETERINER PETERNAKAN SAPI

PENDAHULUAN
Analisis usaha dalam bentuk Analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan dalam suatu usaha) merupakan sebuah cara untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu
jenis usaha yang akan dilakukan, menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu
usaha, sub usaha atapun proyek. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa tinggi tingkat keuntungan yang dihasilkan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mengembalikan biaya investasi maupun titik impasnya.
Dengan mengetahui hal tersebut diatas, berbagai macam tindakan dapat disarankan untuk
memperbaiki dan meningkatkan keuntungan. Proses analisa usaha dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode atau cara sesuai prinsip veteriner dan bisnis peternakan, maka
pada kesempatan ini diberikan sosialisasi mengenai analisis usaha penggemukan sapi bali.
ISI
Analisis SWOT untuk Usaha Penggemukan Sapi Bali
1. Sub Sistem Sarana Produksi
Kekuatan
a) Adanya toko-toko obat dan makanan ternak .
b) Tersedianya lahan dan bibit ternak sapi untuk program pembibitan.
Kelemahan
a) Belum berkembangnya pemahaman peternak tentang pentingnya kesehatan ternak dan
pemberian pakan konsentrat.
b) Obat-obatan dan makanan ternak (konsentrat) masih didatangkan dari pulau Jawa .
Peluang
a) Berkembangnya usaha ternak sapi potong yang intensif membutuhkan masukan sarana
produksi yang banyak dan bermutu.
b) Kelebihan produksi tanaman pangan seperti jagung dan kacang-kacangan serta limbah
perikanan dapat diolah menjadi pakan konsentrat.
c) Melalui program inseminasi buatan (IB) dapat menjamin tersedianya jantan bakalan yang
bermutu baik.

Tantangan
a) Terjadi persaingan penggunaan konsentrat dengan usaha ternak lainnya terutama ternak
unggas dan monogastrik (babi).
b) Belum tersedianya tenaga yang profesional untuk program inseminasi buatan.
c) Strategi kebijakan pada sarana produksi ternak
d) Perlu dikembangkan pembibitan ternak sapi terutama pada lahan yang memilik
keunggulan komparatif.
a) Perlu dilakukan pembinaan dan latihan pada tenaga tenaga inseminator untuk lebih
terampil di lapangan.
2. Sub Sistem Budidaya
Kekuatan
a) Terbentuknya kelompok tani-ternak.
b) Peternak yang telah berpengalaman dan terlatih .
c) Relatif tersedianya faktor produksi terutama ternak dan makanan ternak .
Kelemahan
a) Usaha ternak yang dilakukan masih bersifat sambilan.
a) kurangnya pengetahuan dan keterampilan peternak tentang manajemen pengelolaan
usaha ternak yang memadai, sehingga menyebabkan produktivitas ternak yang dicapai
masih rendah.
Peluang
a) Potensi sumber daya peternakan, seperti lahan, ternak dan iklim masih cukup
mendukung.
b) Tersedianya layanan kesehatan hewan (dokter hewan dan tenaga medis) serta penyuluh
lapangan.
c) Tersedianya lembaga penyandang dana (Bank, BUMN/BUMD, LSM, dll).
Ancaman
a) Beberapa penyakit menular yang sewaktu-waktu dapat mengganggu kesehatan clan
bahkan menimbulkan kematian ternak seperti SE, Antrax, Surra, dan MCF. Disamping itu
penyakit zoonosis seperti Brucellosis dapat menyebabkan rendahnya animo konsumen
terhadap produk peternakan.

b) Kekurangan pakan ternak dan air minum pada musim kemarau yang menyebabkan
penurunan bobot badan ternak .
Strategi yang dilakukan untuk mengatasi masalah
a) Diperlukan upaya peningkatan kemampuan/keterampilan teknis dan manajemen peternak
melalui pelayanan penyuluhan dan pembinaan serta pelatihan yang intensif dan terpadu
sehingga dapat memperbaiki pola pikir peternak tentang sistem clan orientasi produksi
kearah yang lebih baik dan optimal.
b) Pembinaan program pembibitan ternak melalui perbaikan mutu genetic dan penyebaran
bibit unggul serta manajemen pembibitan pada tingkat peternak.
c) Pengembangan hijauan makanan ternak melalui penanaman pohon leguminosa seperti
petes/lamtoro yang tahan kekeringan pada lahan miring (terasering) dan pengembangan
sumber air melalui penyedian embung/cekdam pada sentra-sentra peternakan.
Konsep Usaha Penggemukan Sapi Bali
Konsep Usaha dalam Penggemukan sapi bali ini dilakukan dalam skup kelompok,
dimana pengelolaan kegiatan usaha dilakukan oleh kelompok itu sendiri dengan diawasi dan di
manage oleh pengurus kelompok, mulai dari pemberian pakan, pemeliharaan dan pengolahan
limbah ternak.
Pola pembagian hasil dalam penggemukan sapi bali ini yakni dengan pola 70% : 30%
dimana dari Keuntungan bersih 70% adalah Hak Petani sebagai pengelola dan 30% akan menjadi
hak kelompok sebagai pemilik modal.
Asumsi-Asumsi Usaha Penggemukan Sapi Bali
Asumsi-Asumsi dalam Usaha Penggemukan Sapi Bali Adalah :
1. Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan tidak
diperhitungkan untuk sewa lahannya.
2. Sapi bakalan yang dipelihara sebanyak 10 Ekor jenis Pejantan Sapi Bali dengan harga
awal Rp. 5.000.000/ekor dan berat badan lebih dari 300 kg/ekor.
3. Sapi dipelihara selama 6 bulan atau 180 Hari dengan penambahan berat badan sekitar 0,8
kg/ekor/hari.
4. Biaya Pembangunan Kandang Sebesar Rp. 10.000.000,-

5. Penyusustan kandang 20% Per tahun dengan demikian penyusutan untuk satu periode
10% dengan taksiran usia ekonomis 5 tahun
6. Sapi membutuhkan Vitamin dan obat-obatan sebesar Rp. 5.000/ekor/bulan
7. Peralatan kandang dibutuhkan sebesar Rp 500.000/tahun, dengan demikian untuk satu
periode Rp. 250.000
8. Kotoran yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 20.917 kg kering dengan harga Rp.
1.000/kg
9. Bio Urine yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 27.000 Liter dengan harga Rp.
1.000/Liter
10. Pakan yang diperlukan untuk satu periode : HMT 40 kg x 30 x 180 x Rp.250 dan
Konsentrat 3 kg x 30 x 180 x Rp. 4.000
Aspek Teknis Usaha Penggemukan Sapi Bali
Dari Asumsi-asumsi diatas maka dapat kita tuangkan kedalam aspek teknis dalam
usaha penggemukan sapi bali dalam kurun waktu 1 periode penggemukan, yakni 6 bulan atau
180 hari sebagai dasar analisis usaha penggemukan sapi bali.

NO
1

ASPEK TEKNIS
USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
( DALAM 1 PERIODE PENGGEMUKAN )
KETERANGAN
JUMLAH SATUAN
Pengadaan Sapi Bakalan :
A. Populasi Awal Penggemukan
10
Ekor
B. Harga Sapi Bali Bakalan
5.000.000 Rp/Ekor
C. Taksiran Bobot Awal Bakalan
300
Kg/Ekor
Periode Penggemukan :
A. Jumlah Bulan Penggemukan
6
Bulan
B. Jumlah Hari Penggemukan
180
Hari
Produksi Sapi Penggemukan :
A. Penambahan Bobot Ternak
0,8
Kg/Ekor/Hari
B. Bobot Tercapai dalam 1 periode
144
kg/Ekor
D. Bobot Akhir Ternak
444
Kg/Ekor
E. Harga Jual Sapi Penggemukan
20.000 Rp/Kg/ST
Pakan :
A. HMT (10% X Bobot Sapi)
40
Kg/Ekor/Hari
B. Konsentrat (1% X Bobot Sapi)
3
Kg/Ekor/Hari

5
6

7
8
9

C. Harga HMT
D. Harga Konsentrat
Obat-Obatan & Vitamin :
A. Biaya Obat-obatan dan Vitamin
Biaya Lain-Lain :
A. Kebutuhan Listrik
B. Biaya Listrik
C. Kebutuhan Air
D. Biaya Air
Biaya Tenaga Kerja
Peralatan Kandang
Penyusutan Peralatan (50%)
Produksi Pupuk :
A. Kotoran Basah (60% Tercerna)
B. Produksi Kompos (Kadar Air = 24,21%)
C. Harga Pupuk Kompos
E. Produksi Bio Urine Sapi
F. Harga Bio Urine Sapi

250
4.000

Rp/Kg
Rp/Kg

5.000

Rp/ST/Bln

1
1.000
15
2.500
30.000
500.000
250.000

Kwh/Hari
Rp/Kwh
M3/Bln
Rp/M3
Rp/HOK
Rp/Th
Rp/Periode

16
5
1.000
5
1.000

Kg/Ekor/Hari
Kg/Ekor/Hari
Rp/Kg
Liter/Ekor/Hari
Rp/Liter

Analisis Keuangan Usaha Penggemukan Sapi Bali


Dari Aspek teknis diatas maka dapat kami gambarkan aspek analisis keuangan dari
penggemukan sapi bali dalam Periode I (6 Bulan) adalah sebagai berikut :
ANALISIS PENGGEMUKAN SAPI BALI
( Dalam 2 Periode)
NO

URAIAN

A. BIAYA-BIAYA
1. BIAYA INVESTASI
1. Bangunan Kandang (Kapasitas
10)
2. Bangunan Gudang Pakan
3. Peralatan Kandang
TOTAL BIAYA INVESTASI
2. BIAYA VARIABEL
1. Pembelian Bibit Bakalan Sapi
Bali
2. Hijauan Makanan Ternak
(HMT)

JML

SAT

HARGA
(Rp)

JML. BIAYA
(Rp)

1 Unit

10.000.000

10.000.000

1 Unit
1 Paket

0
500.000

0
500.000
10.500.000

10 Ekor

5.000.000

50.000.000

250

18.000.000

72.000

Kg

3. Konsentrat
5.400 Kg
5. Vitamin dan Obat-obatan
6 Bulan
6. Biaya Listrik
180 Kwh
7. Biaya Air
90 M3
TOTAL BIAYA VARIABEL
3. BIAYA TETAP
Ongkos Tenaga kerja
24 HOK
Penyusutan Kandang 10%
10 %
Penyusutan Gudang Pakan 10%
10 %
Penyusutan Peralatan Kandang
50 %
50%
TOTAL BIAYA TETAP
TOTAL BIAYA-BIAYA ( B. VARIABEL+B.
INVESTASI+B.TETAP)
B. PENERIMAAN
1. Penjualan Sapi (Target 400
4.440 Kg
Kg/Ekor)
2. Penjualan Pupuk Kompos
9.000 Kg
3. Penjualan Bio Urine
9.000 Liter
C. TOTAL PENERIMAAN
D. KEUNTUNGAN
2.525.000
E. B/C RASIO
1,024214817

4.000
300.000
1.000
2.500

21.600.000
1.800.000
180.000
225.000
91.805.000

30.000
10.000.000
0
500.000

720.000
1.000.000
0
250.000
1.970.000
104.275.000

20.000

88.800.000

1.000
1.000

9.000.000
9.000.000
106.800.000

Keterangan :
Pada Periode Pertama Dengan Keuntungan yang sangat sedikit, mengingat adanya pembangunan
aset kelompok yang cukup besar yakni pembangunan kandang koloni, namun untuk mengetahui
cash flow analisi pada tahun selanjutnya dapat dilihat pada tabel cash flow dibawah.

Analisis Cashflow Penggemukan Sapi Bali


Analisis Cashflow merupakan gambaran sebuah investasi yang berjalan selama periode
penggemukan berlangsung.

No

URAIAN

Tahun Ke
I
Periode I

II
Periode II

Periode I

Periode II

I
1
2
4

PENDAPATAN
Penjualan Sapi Potong
88.800.000 88.800.000 88.800.000 88.800.000
Penjualan Pupuk Kompos
9.000.000
9.000.000
9.000.000
9.000.000
Penjualan BIO-Urine
9.000.000
9.000.000
9.000.000
9.000.000
TOTAL PENDAPATAN
106.800.000 106.800.000 106.800.000 106.800.000
II PENGELUARAN
A BIAYA INVESTASI
1 Bangunan Kandang
10.000.000
0
0
0
Koloni
2 Bangunan Gudang Pakan
0
0
0
0
3 Peralatan Kandangan
500.000
0
0
0
B BIAYA TETAP
1 Pembelian Bibit Bakalan
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
2 Ongkos Tenaga kerja
720.000
720.000
720.000
720.000
3 Penyusutan Kandang
0
1.000.000
1.000.000
1.000.000
(10%)
4 Penyusutan Peralatan
250.000
250.000
250.000
250.000
(50%)
C BIAYA VARIABEL
1 Biaya HMT
18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000
2 Konsentrat
21.600.000 21.600.000 21.600.000 21.600.000
4 Vitamin dan Obat-obatan
1.800.000
1.800.000
1.800.000
1.800.000
5 Biaya Listrik
180.000
180.000
180.000
180.000
6 Biaya Air
225.000
225.000
225.000
225.000
TOTAL
103.275.000 93.775.000 93.775.000 93.775.000
PENGELUARAN
III BENEFIT PER
3.525.000 13.025.000 13.025.000 13.025.000
PERIODE
IV BENEFIT PER TAHUN
16.550.000
26.050.000
V ANALISIS-ANALISIS
1 DF = (P/F,12%,5)
0,8928
0,7971
2 Nilai Sekarang (PV)
14.775.840
20.764.455
3 (B/C) Ratio
1,08
1,14
4 NPV
85.422.277
Keterangan :
Analisis Cashflow hanya pada periode yang ke IV pada tahun ke II, sedangkan pada tahun ke
berikutnya hasilnya akan sama dengan tahun ke II, dan pada tahun ke IV maka kelompok sudah
bisa melakukan pengembangan usaha berupa pembangunan kembali kandang koloni.

KESIMPULAN
Potensi alam Desa Bone sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan dan memberi
keuntungan pada bidang peternakan. Banyaknya hijauan sebagai pakan ternak sapi dan sumber
air yang cukup dapat digunakan untuk peternakan sapi rakyat secara intensif/dikandangkan.
Hasil analisis SWOT, menunjukkan adanya kendala yang harus dibenahi terutama: lemahnya
perhatian peternak dan pihak terkait seperti dinas peternakan terhadap aspek kesehatan ternak,
keterbatasan modal untuk memenuhi kebutuhan pakan konsentrat, obat-obatan, serta sarana
produksi ternak.
Dengan

mengganti

sistem

peternakan

ke

arah

sistem

intensif,

kemudian

mempertimbangan analisis SWOT dengan cermat yang disesuaikan situasi dan kondisi yang ada
di Desa Bone, peternak dapat melakukan usaha/bisnis bersama di bidang penggemukan sapi bali
dengan sistem intensif dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya sehingga meningkatkan
kehidupan sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai