Anda di halaman 1dari 5

ZAMAN BATU MUDA (NEOLITIKUM)

A. PENGERTIAN ZAMAN NEOLITIKUM


Neolitikum artinya zaman batu muda. Zaman ini berlangsung setelah zaman batu madya
(Mesolitikum). Diperkirakan zaman ini telah dimulai di Indonesia pada 1500 SM. Sesuai dengan
urutannya, zaman Neolitikum tentunya lebih maju daripada zaman Mesolitikum. Bahkan di
zaman ini, terjadi sebuah revolusi budaya yang beberapa dari budaya tersebut masih digunakan
manusia pada zaman modern.
Zaman Neolitikum ini, terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia (Tonkin di Indocina)
ke Nusantara yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM melalui jalan
barat dan jalan utara.
B. NEOLITIKUM : SEBUAH REVOLUSI BUDAYA
Neolitikum sering dikatakan sebagai zaman revolusi budaya. Mengapa demikian? Karena
pada zaman ini terjadi perubahan kebudayaan dari mengumpulkan makanan (food gathering)
menjadi memproduksi makanan (food producing). Hal ini menunjukkan adanya kemajuan pesat
dari kebudayaan sebelumnya pada masa Mesolitikum.
Pada zaman ini pula manusia sudah mulai mengenal cara bercocok tanam dan beternak untuk
memenuhi kebutuhannya. Mereka membakar hutan dan menanaminya dengan tanaman yang bisa
dimakan seperti umbi-umbian. Mereka juga beternak untuk dimanfaatkan dagingnya demi
memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Mereka juga sudah mengenal tempat tinggal tetap. Mereka tidak lagi hidup secara nomaden
untuk mendapatkan makanan. Mereka terdiri dari sebuah kelompok yang menghuni sebuah
perkampungan yang tak beraturan. Dimulai dari kelompok kecil hingga membentuk sebuah
perkampungan besar.
Namun mereka juga memiliki kendala. Mereka harus memikirkan bagaimana caranya
bertahan di kondisi alam yang belum stabil. Apalagi ditambah dengan ancaman hewan buas yang
dapat menyerang kapan saja. Sehingga mereka memiliki solusi yaitu tinggal di rumah panggung.

C. KEBUDAYAAN HASIL ZAMAN NEOLITIKUM


Sebagaimana yang kita ketahui di atas, zaman ini telah membawa perubahan besar bagi
peradaban manusia. Beberapa diantaranya yaitu :
1. Pada zaman ini, masyarakatnya sudah mengenal kepercayaan. Mereka percaya bahwa roh
orang yang telah mati tidak lenyap begitu saja. Sehingga diadakan upacara penguburan
terutama bagi orang-orang besar atau yang berpengaruh besar terhadap suatu kelompok.
Biasanya saat dikubur, disertakan pula beberapa bahan yang dipakai sehari-hari yang
dipercaya dapat memudahkan jalannya roh ke alam arwah. Beberapa juga membuat penanda
berupa batu besar yang menjadi awal lahirnya zaman batu besar (Megalitikum).
2. Manusia zaman ini sudah membuat lumbung-lumbung untuk menyimpan hasil panen berupa
padi dan gabah.
3. Mereka sudah mulai membuat kerajinan tangan seperti tembikar, gerabah, maupun perhiasan
dari batu.
4. Alat-alat yang dibuat berntuknya sudah tidak kasar. Kedua sisi alat tersebut sudah dihaluskan
untuk menunjang sistem bercocok tanam mereka. Beberapa alat tersebut sepert beliung
persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian, mata panah, kapak persegi, dan kapak bahu. Alatalat tersebut tersebar di hampir seluruh Indonesia.
D. CONTOH HASIL ZAMAN NEOLITIKUM
Hasil kebudayaan zaman batu muda menunjukkan bahwa manusia purba sudah mengalami
banyak kemajuan dalam menghasilkan alat-alat. Ada sentuhan tangan manusia, bahan masih
tetap dari batu. Namun sudah lebih halus, diasah, ada sentuhan rasa seni. Fungsi alat yang dibuat
jelas untuk pengggunaannya. Hasil budaya zaman neolithikum, antara lain.
1. Kapak Persegi

Kapak Persegi kapak persegi dibuat dari batu persegi. Kapak ini dipergunakan
untuk mengerjakan kayu, menggarap tanah, dan melaksanakan upacara. Di
Indonesia, kapak persegi atau juga disebut beliung persegi banyak ditemukan di
Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Nusa tenggara.

2. Kapak Lonjong

Kapak ini disebut kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong.


Ukurannya ada yang besar ada yang kecil. Alat digunakan sebagai cangkul untuk
menggarap tanah dan memotong kayu atau pohon. Jenis kapak lonjong ditemukan
di Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.

3. Mata Panah

Mata panah terbuat dari batu yang diasah secara halus. Gunanya untuk berburu.
Penemuan mata panah terbanyak di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

4. Gerabah

Gerabah dibuat dari tanah liat. Fungsinya untuk berbagai keperluan.

5. Perhiasan

Perhiasan, masyarakat pra-aksara telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa


gelang, kalung, dan anting-anting. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Barat,
dan Jawa Tengah.

6. Alat Pemukul Kulit Kayu

Pemukul Kayu, alat pemukul kulit kayu digunakan untuk memukul kulit kayu
yang akan digunakan sebagai bahan pakaian. Adanya alat ini, membuktikan
bahwa pada zaman neolithikum manusia pra- aksara sudah mengenal pakaian.

Anda mungkin juga menyukai