Anda di halaman 1dari 9

Tugas

Mata Kuliah
Dosen
Batas

: Individu
: Sistem Informasi Manajemen
: Dr. Ir. Imam Suroso, M.Sc (CS)
: Ujian Tengah Triwulan

CASE 1
THE GLOBAL INNOVATION REVOLUTION AND ITS
INDISPENSABLE ROLE

Oleh :

Dedy Wahyudi

(P056110063.38E)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS


SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
NOVEMBER 2011

CASE STUDY QUESTIONS

1.

Bagaimana teknologi informasi untuk keberhasilan bisnis perusahaan digambarkan


dalam kasus ini? berikan contoh masing-masing bentuk perusahaan yang menjelaskan
bagaimana teknologi menyebabkan peningkatan kinerja.
Jawab :
Kalau dilihat dari kasus ini, ada empat pendekatan yang dilakukan oleh

Erik

Brynjolfssson terhadap penggunaan IT untuk keberhasilan bisnis sebuah perusahaan :


Measurement
Peningkatan kinerja sebuah perusahaan bisa terus ditingkatkan dengan
memanfaatkan teknologi informasi, sehingga semua pekerjaan bisa diselesaikan
dengan waktu yang relatif singkat. Contoh dari perusahaan yang telah menerapkan
IT untuk konsep measurement ini adalah Urban Kitchen, perusahaan restoran ini
menggunakan proses otomatisasi yang menghubungkan antara pramusaji dengan
koki setiap bagian kitchen. Sehingga pemesanan menu oleh pramusaji langsung
diketik dengan menggunakan Galaxy Tab. Selanjutnya pesanan menu akan terkirim
secara otomatis kepada koki.

Experimentation
Pengunaan eksperimen berbasis IT telah banyak dilakukan oleh beberapa
perusahaan dengan menggunakan teknologi internet seperti Google, yahoo dan lainlain. Uji dengan menggunakan halaman web digunakan oleh para perusahaan
tersebut untuk mengetahui tanggapan dari pelanggan mereka,. Google secara
regular terus melakukan percobaan dengan menampilkan versi page berbeda pada
pelanggan yang berbeda dan melihat bagaimana tanggapan dari setiap versi page
tersebut.

Kemana.com adalah salah satu perusahaan yang menjual barangnya melalui


internet. Perusahaan ini hanya khusus menjual berbagai macam buku.Tiga hal di
bawah ini yang menunjukkan bahwa kemana.com adalah situs yang aman. Untuk
mencari ketiga hal tersebut di situs-situs e-commerce lainnya untuk memastikan
keamanan ketika sedang berbelanja online:

Pada saat melakukan proses checkout di kemana.com, alamat website (URL)


yang berada di bagian atas halaman, diawali dengan https: dan bukan http:.
Seluruh situs e-commerce yang menggunakan sistim enkripsi SSL diawali
dengan https: di dalam proses checkout.

Gambar kunci atau gembok yang tertera di layar browser akan tampak semakin
jelas dan menguat selama proses checkout.

Pesan peringatan mengenai keamanan (Security Alert) akan muncul pada saat
perpindahan atau pergerakan antara halaman biasa dan halaman yang aman.
kemana.com

juga

menggunakan

VeriSign,

sebuah

pelayanan

yang

mengotentifikasi atau mengesahkan integritas metode enkripsi SSL (silahkan


membuka logo VeriSign di layar computer di dalam proses order checkout untuk
memeriksa). Seluruh situs e-commerce yang aman harus memiliki logo VeriSign
yang sah dan masih berlaku. Untuk memeriksa apakah logo VeriSign yang
digunakan adalah sertifikat yang sah dan masih berlaku, buka atau klik di logo
VeriSign yang ada di dalam sebuahwebsite. Halaman kecil (pop up window) akan
muncul. Pop up window ini berisikan informasi tertentu mengenai website dan fitur
keamanannya. Apabila pop up window tidak muncul maka website tersebut tidak
memiliki sertifikat VeriSign untuk mengotentifikasi enkripsi SSL.
Sharing
Dengan kemajuan Teknologi Informasi pada saat ini, segala informasi dapat
dengan mudah diperoleh. Kemudahan informasi dengan didukung oleh data yang
uptodate akan semakin menambah masukan bagi sebuah perusahaan untuk
mengembangkan inovasi-inovasi terbaru.
Replication
Replikasi adalah suatu teknik untuk

melakukan copy dan pendistribusian

data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan
melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat
terjamin. Dengan menggunakan teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke
lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet. Replikasi juga

memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi, penyebaran data fisik sesuai


dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online dan DSS (Desiscion
Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui beberapa server.
Keuntungan replikasi tergantung dari jenis replikasi tetapi pada umumnya replikasi
mendukung ketersediaan data setiap waktu dan dimanapun diperlukan.
Adapun keuntungan lainnya adalah :

Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama. Hal ini sangat
berguna pada saat lokasi-lokasi tersebut membutuhkan data yang sama atau
memerlukan server yang terpisah dalam pembuatan aplikasi laporan.

Aplikasi transaksi online terpisah

dari aplikasi pembacaan seperti proses

analisis database secara online, data smarts atau data warehouse.

Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan


mengcopy data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan perubahan
untuk dibuat database baru pada saat terkoneksi

Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan


menggunakan aplikasi berbasis Web

Meningkatkan kinerja pembacaan

Membawa data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna. Hal ini akan
membantu mengurangi masalah karena modifikasi data dan pemrosesan query
yang dilakukan oleh banyak pengguna karena data dapat didistribusikan melalui
jaringan dan data dapat dibagi berdasarkan kebutuhan masing-masing unit atau
pengguna.

Penggunaan replikasi sebagai bagian dari strategi standby server. Replikasi


dapat digunakan apabila sebuah organisasi atau perusahaan didukung oleh
hardware dan aplikasi sofware dalam sebuah sistem yang terdistribusi.
Aplikasi yang berbeda mempunyai kebutuhan yang berbeda untuk otonomi

dan konsistensi data. Replikasi diperlukan dalam sistem terdistibusi apabila berikut
ini:

Mengcopy dan mendistribusikan data dari satu atau lebih lokasi

Mendistribusikan hasil copy data berdasarkan jadwal

Mendistribusikan perubahan data ke server lain

Memungkinkan beberapa pengguna di beberapa lokasi untuk melakukan


perubahan dan kemudian menggabungkan data yang telah dimodifikasi

Membangun aplikasi data yang menggunakan perlengkapan online maupun


offline

Membangun aplikasi Web sehingga pengguna dapat melihat volume data yang
besar.
Contohnya adalah perusahaan penerbit kompas. Meskipun metafora majalah

berguna untuk memahami replikasi, penting untuk dicatat bahwa replikasi SQL
Server memiliki beberapa fungsi yang tidak terwakili dalam metafora ini, terutama
kemampuan untuk Pelanggan untuk membuat update dan untuk Penerbit untuk
dapat mengirimkan perubahan inkremental ke artikel dalam suatu publikasi.
Sebuah topologi replikasi mendefinisikan hubungan antara server dan salinan
data, menjelaskan logika bagaimana data mengalir antar server. Ada proses penting
pada replikasi (disebut sebagai agen) yang bertanggung jawab untuk menyalin dan
memindahkan data antara Penerbit dan Pelanggan. Ilustrasi ini menjelaskan proses
yang terlibat dalam replikasi.

Penerbit adalah contoh database yang akan direplikasi (membuat data tersedia di
lokasi lain melalui replikasi).Penerbit dapat memiliki satu atau lebih publikasi, yang
masing-masing secara logika terkait dengan kumpulan objek dan data yang
direplikasi.
Distributor adalah contoh database yang bertindak sebagai penyimpan data
replikasi spesifik yang terkait dengan satu atau lebih Penerbit. Setiap Penerbit
berhubungan dengan database tunggal (dikenal sebagai database distribusi) di
Distributor. Database distribusi menyimpan status replikasi data, metadata tentang
publikasi, dan dalam beberapa kasus bertindak sebagai antrian untuk data bergerak
dari Penerbit ke Pelanggan. Dalam banyak kasus, Penerbit dan Distributor dapat
diperankan dengan database tunggal. Ini dikenal sebagai Distributor lokal. Jika
Penerbit

dan

Distributor

dikonfigurasi

pada

database

server

terpisah.

Pelanggan adalah contoh database yang akan menerima data replikasi. Sebuah
Pelanggan dapat menerima data dari beberapa penerbit dan publikasi. Tergantung

pada jenis replikasi yang dipilih, Pelanggan juga dapat mengirimkan data perubahan
kembali ke Penerbit atau menerbitkan data ke pelanggan lain.
Artikel

mengidentifikasi

objek

database

yang

termasuk

dalam

suatu

publikasi.publikasi dapat berisi berbagai jenis artikel, termasuk tabel, view, stored
procedure, dan objek lain. Ketika tabel diterbitkan sebagai artikel, filter dapat
digunakan untuk membatasi kolom dan baris data yang dikirim ke Pelanggan.
Publikasi

adalah

kumpulan

dari

satu

atau

lebih

artikel

dari

satu

database. Pengelompokan beberapa artikel ke dalam publikasi membuatnya lebih


mudah untuk menentukan secara logis keterkaitan antar objek database dan data
yang direplikasi.
Berlangganan adalah permohonan salinan publikasi yang akan dikirim ke
Pelanggan.Berlangganan dilakukan dengan mendefinisikan apa yang akan diterima
sebagai publikasi, di mana, dan kapan. Ada dua jenis model berlangganan: push dan
pull.
Referensi :
http://www.restodb.com/indonesia/dki_jakarta/jakarta_selatan/senayan_cit
y/urban_kitchen/
http://kemana.com/customer-service/security
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/AS400/AS400_B1/04Replikasir
ev.pdf
http://inf.uajy.ac.id/~irya/?cat=5
2. CVS menggunakan IT untuk meningkatkan proses bisnisnya, yang mengakibatkan
kepuasan pelanggan yang terus meningkat. Profesi apa lagi yang dapat memperoleh
keuntungan dari penggunaan teknologi yang sejenis dan bagaimana caranya?
Kembangkan dua kemungkinan.
Jawab :
a) Industri Farmasi
Kalbe group, Perusahaan farmasi terbesar di Tanah Air ini menjadikan
keberadaan TI bukan sekadar enabler, tapi harus menjadi akselerator
pengembangan bisnis perusahaan. Cetak biru TI yang disusun Grup Kalbe
tersebut cukup komprehensif, mulai dari sistem Supply Chain Management
(SCM) terintegrasi hingga Customer Relationship Management (CRM). Sebagai
sebuah proyek besar berjangka menengah, maka pengerjaan proyek ini tidak
bisa sekaligus. Selain dilakukan secara bertahap, pengerjaan proyek juga
diprioritaskan untuk anak usaha yang memiliki skala bisnis besar. Berikut ini
adalah cetak biru TI Kalbe hingga tahun 2012:

Sistem integrasi penuh SCM

Penerapan aplikasi Business Intelligence on demand bagi semua pihak


baik internal maupun eksternal

Penerapan seamless Enterprise Resource Planning (ERP) di semua


anak perusahaan

Penerapan sistem CRM yang efektif.

Dan Rencana Pengembangan dan Proyek TI yang Sedang Dilakukan Kalbe saat
ini adalah:

Integrasi sistem untuk lima perusahaan farmasi, yakni: PT Kalbe Farma


Tbk.; PT Finusol Prima; PT Bifarma Adiluhung; Innogene Kalbiotech Pte.
Ltd.; dan PT Dankos Laboratories. Diproyeksikan selesai pada 2009

Masuk ke proyek integrasi sistem TI inti dengan sistem distribusi.


Ditargetkan pada 2010, semua perusahaan sudah memiliki sistem TI
yang terintegrasi dengan unit distribusi

Mengembangkan layanan procurement menjadi centralized procurement.


Jadi pembelian akan diseragamkan, disentralisasi dalam satu tempat

Penerapan CRM korporat sehingga mampu memberikan informasi


kepada masyarakat secara komprehensif, mengenai produk hingga
solusi.

b) Industri Susu
Berbeda dengan group Kalbe, untuk menopang kebutuhan bisnisnya yang
berkembang, PT Frisian Flag Indonesia melakukan berbagai pembenahan di
bidang TI mulai dari peningkatan infrastruktur TI, implementasi e-SCM dan
penggantian sistem ERP. Beberapa tantangan dan masalah yang mereka hadapi
adalah:

Kegiatan pengadaan barang, pengiriman, hingga transaksi belum bisa


dilakukan secara terintegrasi

Belum terintegrasinya perusahaan secara virtual dengan para vendor,


pelanggan dan mitra bisnis

Sistem back office/ERP yang ada (Prism) tidak bisa lagi menopang
kebutuhan dan proses bisnis.

Untuk menghadapi itu PT FFi ini mengganti sistem inti lama mereka (Prism)
dengan ERP dari SAP. Selanjutnya menerapkan e-SCM yang berjalan paralel
dengan ERP. Infrastruktur jaringan juga ditingkatkan. Selain itu, tengah
menerapkan penggunaan teknologi RFID. Dari solusi tersebut mereka dapat

mencapai efisiensi, penghematan biaya dan hubungan mitra yang lebih kuat.
Transaksi sudah bisa dilakukan secara online dan real time. Perusahaan dapat
terhubung dengan 150 distributor melalui Web.
Referensi :
http://iniputri.blog.uns.ac.id/files/2010/05/paper-manajemen-dan-ti.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalbe
3. Brynjolfsson menjelaskan 4 cara perusahaan agar dapat mengembangkan aset ITnya. Apa cara lain yang dapat digunakan oleh perusahaan global untuk keuntungan
strategis perusahaan?
Jawab :
Teknologi informasi bagi suatu perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan
kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry yang dikutip oleh Gustitia Putri Perdana
(2009: 3), ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di suatu perusahaan, yaitu:
Operasional
akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih
fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang
menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen
teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supportingagency

dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.


Monitoring and Control
mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di
dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait
dengannya harus dapat memiliki span of control atau peerrelationship yang
memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan paramanajer di perusahaan

terkait.
Planning and Decision
mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi
karena keberadaannya sebagai enabler dari rencanabisnis perusahaan dan
merupakan sebuah knowledge generator bagi parapimpinan perusahaan
yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlahkeputusan penting
sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnyamemilih
menempatkan

unit

teknologi

informasi

sebagai

bagian

dari

fungsiperencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis

tersebut di atas.
Communication
secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi
moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana

atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi,

berkooperasi, dan berinteraksi.


Interorganisational
merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat
globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau
menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan
strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada
implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning
membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam
mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak
jarang

ditemui

perusahaan

yang

cenderung

melakukan

kegiatan

pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan


manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.
Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan
berpengaruh

terhadap

rancangan

atau

desain

struktur

organisasi

perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait


dengan system informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.
Referensi :
http://iniputri.blog.uns.ac.id/files/2010/05/paper-manajemen-dan-ti.pdf

Anda mungkin juga menyukai