Anda di halaman 1dari 5

Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Judul
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Jurnal
Catarina Cori Pradnya Paramita dan Andi Wijayanto. 2012. Pengaruh Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero)
APJ Semarang. Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012.

Judul Jurnal
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Pada PT. PLN (Persero) APJ Semarang.

Definisi

Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi


dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan

dengan pekerjaan.
Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terbebas dari

berbagai penyakit fisik dan emosional yang disebabkan oleh pekerjaan.


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk
menciptakan perindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya
baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan,
masyarakat dan lingkungan. Berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja tidak selalu mengacu pada masalah keamanan fisik dari tenaga kerja,

tetapi menyangkut berbagai unsur dan pihak.


Perusahaan perlu menerapkan strategi meningkatkan kualitas kerja supaya
produktivitas kerja meningkat.

Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan
kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan
aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh
pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Suatu pekerjaan
dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan
dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah lelah.
Walaupun ketentuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja telah diatur
sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya belium bisa diharapkan. Begitu banyak
faktor di lapangan yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja seperti
faktor manusia, lingkungan dan psikologis. Masih banyak perusahaan yang tidak
memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja.
Setiap perusahaan perlu menjalankan program keselamatan kerja. Dalam
menjalankan program tersebut perusahaan harus fokus pada beberapa aspek
penting.
Lingkungan kerja yang aman sangat dibutuhkan oleh karyawan supaya dalam
melaksanakan pekerjaannya karyawan mendapat perlindungan dan meningkatkan
kinerjanya supaya maksimal. Keselamatan kerja sangat penting untuk mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Kesehatan kerja yaitu bebas dari
gangguan fisik maupun mental yang dapat berasal dari lingkungan kerja.
Motivasi sangat penting untuk menciptakan gairah kerja karena sesuatu yang
dikerjakan karena motivasi dapat membuat seseorang menjadi senang dalam
bekerjs dan merasa dihargai. Hal tersebut tentu berdampak positif bagi oerusahaan.
Kondisi aman dan sehat memberikan umpan balik motivasi yang akan mendorong
prestasi kerja. Prestasi bekerja merupakan tujuan perusahaan dengan didukung
oleh pemberian jaminan, lingkungan, fasilitas dan motivasi kepada karyawan. Hasil
penilaian prestasi kerja karyawan dapat memperbaiki keputusan personalia dan
memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai pelaksanaan kerja.
Prestasi yang dihasilkan karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ Semarang belum
sesuai yang diinginkan perusahaan. Karyawan mengharapkan adanya keselamatan
dan kesehatan kerja yang lebih baik untuk dapat meningkatkan motivasi bekerja
sehingga karyawan dapat meningkatkan prestasi kerja. Apabila keselamatan dan

kesehatan kerja tinggi, akan menyebabkan motivasi kerja yang tinggi sehingga
dapat menghasilkan prestasi kerja yang diharapkan. Namun dalam kenyataan
dijumpai bahwa prestasi kerja karyawan masih rendah, hal ini tampak pada target
yang masih belum tercapai. Dalam hal ini perusahaan harus menggunakan
beberapa teknik untuk menjalankan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Berdasarkan latar belakang dapat diajukan pertanyaan sebagai berikut: (a) apakah
keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan?; (b)
apakah kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan?;
(c) apakah keselamatan dan kesehatan kerja secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap motivasi kerja karyawan?; (d) apakah keselamatan kerja secara
langsung berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan?; (e) apakah
motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan?; (f) apakah
kesehatan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja
karyawan?; (g) bagaimanakah pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja
terhadap prestasi kerja karyawan?.

Metode
Tipe penelitian yang digunakan yaitu Explanatory research atau penelitian
penjelasan. Dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengaruh antara
keselamatan dan kesehatan kerja serta motivasi kerja terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ Semarang. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan PT. PLN (Persero) APJ Semarang yang berjumlah 118
orang. Peneliti menggunakan metode

pengambilan sampel menggunakan

proportionate Stratified Random Sampling. Perhitungan sampel dalam penelitian ini


menggunakan rumus Slovin : n = N / 1 + Ne^2
Sampel dalam penelitian adalah sebanyak 55 orang. Untuk memperoleh data
penelitian

tersebut

adalah

dengan

teknik

pengumpulan

data

dilakukan

menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data


berasal dari data primer dan data sekunder.

Pada setiap sesi tahapan-tahapan

yang dilakukan meliputi pengolahan data melalui tahapan editing, scoring, dan
tabulating. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier

sederhana, regresi linier berganda dan Path Analysis. Berdasarkan hasil analisis
maka dapat dilakukan uji t untuk menguji pengaruh parsial variabel bebas terhadap
variabel terikat dan uji F untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara semultan. Sedangkan analisis jalur dilakukan untuk menguji pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat melalui variabel intervening.

Hasil
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut: (a) Keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ Semarang. Besar pengaruh yang
diberikan variabel keselamatan kerja terhadap motivasi kerja 52,8%; (b) Kesehatan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT.
PLN (Persero) APJ Semarang. Besar pengaruh yang diberikan variabel kesehatan
kerja

terhadap motivasi kerja 52,6%; (c).Keselamatan dan kesehatan kerja

berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. PLN (Persero)
APJ Semarang. Besar pengaruh yang diberikan variabel

keselamatan dan

kesehatan kerja terhadap motivasi kerja 58,9%; (d) Keselamatan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ
Semarang. Besar pengaruh yang diberikan variabel keselamatan kerja terhadap
prestasi kerja 62%; (e) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ Semarang. Besar pengaruh
yang diberikan variabel motivasi kerja terhadap prestasi kerja 55,2%; (f) Kesehatan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT.
PLN (Persero) APJ Semarang. Besar pengaruh yang diberikan variabel kesehatan
kerja terhadap prestasi kerja 61,8%; (g) Variabel yang memiliki pengaruh paling
besar adalah variabel keselamatan kerja terhadap prestasi kerja. Karyawan akan
merasa aman dan nyaman dalam bekerja terutama bagi karyawan lapangan yang
pekerjaannya lebih mengandung bahaya jika perusahaan memberikan keselamatan
kerja yang baik kepada karyawan.

Saran

Karyawan harus lebih memperhatikan program keselamatan dan kesehatan kerja


(K3) dengan disiplin dalam bekerja dan berhati-hati dalam melaksanakan tugas.
Sedangkan, pihak perusahaan disarankan untuk mengurangi seminimal mungkin
terjadinya kecelakaan kerja dengan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) secara tepat dan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan sering diadakan
sosialisasi mengenai arti pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
bagi karyawan, misalnya dengan penjelasan bagaimana cara penggunaan
peralatan, pemakaian alat pelindung diri, cara mengoperasikan mesin. Harus
adanya pencegahan cedera dan penyakit terkait dengan pekerjaan. Perusahaan
juga harus mengevaluasi program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan
memperhatikan beberapa indikator.

Anda mungkin juga menyukai