Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan keadaan sejahteradari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
seseorang hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi (Undang-Undang RI No. 36 tahun
2009). Kesehatan jiwa bisa dikatakan sebagai suatu kondisi sehat baik emosional, psikologis, dan
juga social yang ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yang memuaskan antara individu
dengan individu lainnya, (Videbeck, 2010).
Banyak metode yang dapat dilakukan dalam menangani pasien gangguan jiwa yaitu
dengan pemberian psikofarmaka dan penanganan secara psikologis baik yang dilakukan dokter
maupun perawat melalui pemberian terapi. Selain unsur dokter dan perawat, keluarga dan
pasangan juga sangat berperan dalam proses penyembuhan gangguan jiwa pada pasien.
Bekerjasama dengan anggota keluarga merupakan bagian penting dari proses perawatan
klien gangguan jiwa. Keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien dan merupakan
perawat utama bagi klien. Oleh karenanya peran keluarga sangat besar dalam menentukan cara
atau asuhan yang diperlukan klien di rumah. Family psychoeducation therapy adalah salah satu
elemen program perawatan kesehatan jiwa keluarga dengan cara pemberian informasi dan
edukasi melalui komunikasi yang terapeutik (Stuart, 2009).
Tujuan utama psikoedukasi keluarga adalah untuk berbagi informasi tentang perawatan
kesehatan jiwa Tujuan lain dari program ini adalah untuk memberi dukungan terhadap anggota
keluarga yang lain dalam mengurangi beban keluarga (fisik, mental dan finansial) dalam
merawat klien gangguan jiwa untuk waktu yang lama. Terapi ini dirancang terutama untuk
meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit, mengajarkan teknik yang dapat
membantu keluarga untuk mengetahui gejala-gejala penyimpangan perialku, serta peningkatan
dukungan bagi anggota keluarga itu sendiri. (Varcarolis, 2006).
Selain terapi keluarga, banyak informasi yang menjelaskan kemanjuran berbagai bentuk
terapi pasangan. Mereka sepakat bahwa terapi pasangan menunjukkan bahwa antara sepertiga
dan dua pertiga dari pasangan yang menerima terapi pasangan kemungkinan untuk menjadi
pasangan yang tidak menimbulkan stress pada akhir pengobatan. (Baucom, 1998).
Terapi keluarga dan terapi pasangan adalah bidang yang sedang berkembang, seperti
yang ditunjukkan oleh banyak buku pegangan dan ikhtisar yang muncul setiap tahun. Bukti lebih

lanjut dari ketertarikan ini adalah bagian khusus pada pengobatan keluarga dan pasangan yang
sering muncul dalam jurnal klinis. Oleh sebab itu penyusun ingin membahas lebih lanjut
mengenai terapi keluarga dan terapi pasangan dalam makalah ini.

Videbeck, S.L. (2010). Psychiatric mental health nursing. 5th ed. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Stuart,G. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing. 9 ed. St Louis: Mosby
th

Anda mungkin juga menyukai