hamil, sehingga dapat memperkirakan bayi dapat lahir normal atau tidak.
Pelvimetri adalah pengukuran dimensi tulang jalan lahir untuk menentukan apakah
bayi dapat dilahirkan pervaginaan. Prognosis untuk suksesnya persalinan
pervaginam tentu tidak dapat dipastikan berdasarkan pelvimetri roentgenologis
saja, karena kapasitas panggul merupakan salah satu factor yang menentukan hasil
akhir. Terdapat sekurangnya lima factor yang dihadapi : (1) ukuran dan bentuk
panggul tulang, (2) Ukuran kepala janin, (3) Kekuatan kontraksi uterus, (4) kekuatan
moulage kepala janin, (5) presentasi dan posisi janin. Hanya factor yang pertama
yang dapat dipertanggung jawabkan dengan pengukuran radiografik yang agak
teliti. Dikenal dua macam pelvimetri yaitu pelvimetri klinis dan radiologis. Pelvimetri
klinis mempunyai arti penting untuk menilai secara kasar pintu atas
panggul,panggul tengah dan memberi gambaran yang jelas mengenai pintu bawah
panggul. Dengan pelvimetri roentgenologis akan diberikan gambaran yang jelas
tentang bentuk panggul, ketepatan tambahan dalam pengukuran pelvis , serta
dapat dilakukan pengukuran diameter penting yang sulit diperoleh secara tepat
dengan cara pengukuran manual yaitu diameter tranversa pintu atas dan tengah
panggul.