Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO G BLOK 28 TAHUN 2016

Multipara 38 tahun, datang untuk ANC pada usia kehamilan 31 minggu. Pasien ini
memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 6 tahun yang lalu. Pasien ini
melahirkan kelima anaknya dengan cara partus spontan, anak terkecilnya berusia 18
bulan, dan persalinannya terjadi dengan komplikasi dari superimposed preeklampsia
pada hipertensi kronis. Pasien dirujuk dari bidan ke dokter di puskesmas dikarenakan
adanya BOH dan presentasi bokong. Pasien mengeluh adanya sakit kepala berat,
pandangan mata kabur, lemas dan pusing. Dikarenakan keadaan ekonominya, pasien
mengaku selama kehamilannya hanya mengkonsumsi jenis makanan yang terbatas
yang mampu dibelinya. Pasien juga mengeluh mengalami kelelahan akibat harus
mengasuh kelima anaknya, pasien mengaku gerakan anak masih dirasakan (lebih dari
10x per hari).

Pada pemeriksaan didapatkan:

TB : 150 cm, BB: 80kg, TD: 176/113mmHg, HR: 92x/menit, rr: 22x/menit
Konjungtiva palpebra: dalam batas normal
Pemeriksaan luar: teraba bagian keras pad sisi kanan abdomen ibu
Pemeriksaan laboratorium: Hb: 10,8 g/dl, MCV: 78 fl, MCHC: 32g/dl,
leukosit: 11.200/mm3, trombosit 137.000/mm3, LDH: 800u/l, SGOT: 88g/dl,
SGPT: 94mg/dl, golongan darah: A rhesus (+), proteinuria: +4, tidak
ditemukan antibodi atipik

Anda berperan sebagai dokter di Puskesmas dan ditugaskan untuk menganalisis kasus
ini.

A. Klarifikasi istilah:
1. Superimposed preeklampsia: Adanya gejala dan tanda-tanda preeklampsi yang
muncul setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya menderita
hipertensi kronik
2. BOH: Bad obstetric history. Pernah memiliki riwayat penyulit saat kehamilan
sebelumnya
3. Partus spontan: Persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
dengan pervaginam
4. Multipara: Wanita yang sudah melahirkan anak lebih dari sekali
5. Hipertensi tidak terkontrol: Keadaan dimana tekanan darah tinggi terus menerus
6. Presentasi bokong: Janin yang bagian terbawahnya adalah bokong.

7. Sakit kepala hebat: sejenis sakit kepala akibat kerja berlebihan dan
berkepanjangan, ketegangan emosional, atau bisa keduanya, terutama menyerang
regio oksipital
8. Pandangan mata kabur:

B. Identifikasi masalah

1. Multipara 38 tahun, datang untuk ANC pada usia kehamilan 31 minggu. Pasien
ini memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 6 tahun yang lalu.
2. Pasien ini melahirkan kelima anaknya dengan cara partus spontan, anak
terkecilnya berusia 18 bulan, dan persalinannya terjadi dengan komplikasi dari
superimposed preeklampsia pada hipertensi kronis.
3. Pasien dirujuk dari bidan ke dokter di puskesmas dikarenakan adanya BOH dan
presentasi bokong. Dikarenakan keadaan ekonominya, pasien mengaku selama
kehamilannya hanya mengkonsumsi jenis makanan yang terbatas yang mampu
dibelinya.
4. Pasien mengeluh adanya sakit kepala berat, pandangan mata kabur, lemas
dan pusing. Pasien juga mengeluh mengalami kelelahan akibat harus
mengasuh kelima anaknya, pasien mengaku gerakan anak masih
dirasakan (lebih dari 10x per hari).

5. Pada pemeriksaan didapatkan:


TB : 150 cm, BB: 80kg, TD: 176/113mmHg, HR: 92x/menit, rr: 22x/menit
Konjungtiva palpebra: dalam batas normal
Pemeriksaan luar: teraba bagian keras pad sisi kanan abdomen ibu

6. Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: Hb: 10,8 g/dl, MCV: 78 fl, MCHC: 32g/dl, leukosit:
11.200/mm3, trombosit 137.000/mm3, LDH: 800u/l, SGOT: 88g/dl, SGPT:
94mg/dl, golongan darah: A rhesus (+), proteinuria: +4, tidak ditemukan antibodi
atipik

C. Analisis Masalah
1. Multipara 38 tahun, datang untuk ANC pada usia kehamilan 31 minggu. Pasien
ini memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 6 tahun yang lalu.

a. Apa yang dilakukan pada ANC usia kehamilan 31 minggu? (Dita, Indah)
b. Apa hubungan multipara dan usia ibu dengan kasus ini? (Octiara, Bianca)
c. Apa makna klinis riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 6 tahun yang lalu?
(Vita, Davin)
d. Bagaimana jadwal ANC yang benar pada kehamilan? (Theo, Nining)

2. Pasien ini melahirkan kelima anaknya dengan cara partus spontan, anak
terkecilnya berusia 18 bulan, dan persalinannya terjadi dengan komplikasi dari
superimposed preeklampsia pada hipertensi kronis.
a. Apa makna klinis anak terkecilnya berusia 18 bulan? (jarak kehamilan ideal
berapa?) (Vita, Davin)
b. Apa resiko dari riwayat persalinan sebelumnya dengan kehamilan sekarang?
(Arvin, Gunung)

3. Pasien dirujuk dari bidan ke dokter di puskesmas dikarenakan adanya BOH dan
presentasi bokong. Dikarenakan keadaan ekonominya, pasien mengaku selama
kehamilannya hanya mengkonsumsi jenis makanan yang terbatas yang mampu
dibelinya.
a. Apa ciri-ciri kehamilan yang beresiko tinggi seperti pada kasus? (ciri-ciri
orangnya) (Theo, Nining)
b. Apa makna klinis pasien mengaku hanya mengkonsumsi jenis makanan yang
terbatas yang mampu dibelinya? (Dea, Yayak)
c. Apa saja jenis-jenis presentasi bokong? (Dita, Indah)
d. Apa resiko ibu hamil dengan presentasi bokong? (Dea, Yayak)
e. Apa saja BOH? (Octiara, Bianca)
f. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada ibu hamil? (Octiara, Bianca)

4. Pasien mengeluh adanya sakit kepala berat, pandangan mata kabur, lemas
dan pusing. Pasien juga mengeluh mengalami kelelahan akibat harus
mengasuh kelima anaknya, pasien mengaku gerakan anak masih
dirasakan (lebih dari 10x per hari).
a. Apa makna klinis dari pasien mengeluh adanya sakit kepala berat, pandangan
mata kabur, lemas dan pusing pada kasus? (Arvin, Gunung)
b. Apa mekanisme keluhan adanya sakit kepala berat, pandangan mata kabur, lemas
dan pusing? (Octiara, Bianca)
c. Apa makna klinis gerakan anak masih dirasakan lebih dari 10x per hari? (Dita,
Indah)

5. Pada pemeriksaan didapatkan:

a.

TB : 150 cm, BB: 80kg, TD: 176/113mmHg, HR: 92x/menit, rr: 22x/menit
Konjungtiva palpebra: dalam batas normal
Pemeriksaan luar: teraba bagian keras pad sisi kanan abdomen ibu
Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan
diatas? (Octiara, Bianca)

6. Pemeriksaan laboratorium: Hb: 10,8 g/dl, MCV: 78 fl, MCHC: 32g/dl, leukosit:
11.200/mm3, trombosit 137.000/mm3, LDH: 800u/l, SGOT: 88g/dl, SGPT: 94mg/dl,
golongan darah: A rhesus (+), proteinuria: +4, tidak ditemukan antibodi atipik
a. Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan
diatas? (Vita, Davin)
7. Analisis aspek klinis
a. Bagaimana cara penegakan diagnosis pada kasus ini dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan? (Dea, Yayak)
b. Apa diagnosis banding ? (Dita, Indah)
c. Apa diagnosis kerja pada kasus dan definisinya? (Arvin, Gunung)
d. Bagaimana epidemiologi pada kasus? (Theo, Nining)
e. Apa etiologi dan faktor resiko? (Vita, Davin)
f. Bagaimana patofisiologi? (Dita, Indah)
g. Apa manifestasi klinis pada kasus (Arvin, Gunung)
h. SKDI (semua)
i. Tatalaksana (gawat darurat) (Theo, Nining)
j. Bagaimana tatalaksana lanjutan dan edukasi? (Vita, Davin)
k. Komplikasi (Theo, Nining)
l. Prognosis (Dea, Yayak)

HIPOTESIS
Wanita 38 tahun G6P5A0 mengalami superimposed preeklampsia et causa hipertensi
yang tidak terkontrol, defisiensi nutrisi, presentasi bokong, dan mengarah ke sindroma
HELLP.

Learning Issue
1. PEB (preeklampsia berat) (Arvin, Gunung, Dita, Indah, Vita, Davin)
2. Sindroma HELLP (Octiara, Bianca, Theo, Nining, Dea, Yayak)

Anda mungkin juga menyukai