Anda di halaman 1dari 8

Annisa Khaira Ningrum

04011181320058
PSPD B 2013
Analisis Masalah
1. Multipara 38 tahun, datang untuk ANC pada usia kehamilan 31 minggu. Pasien ini memiliki
riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 6 tahun yang lalu.
a. Bagaimana jadwal ANC yang benar pada kehamilan?

Sumber: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Kemenkes RI
Annisa Khaira Ningrum
04011181320058
PSPD B 2013

3. Pasien dirujuk dari bidan ke dokter di puskesmas dikarenakan adanya BOH dan presentasi
bokong. Dikarenakan keadaan ekonominya, pasien mengaku selama kehamilannya hanya
mengkonsumsi jenis makanan yang terbatas yang mampu dibelinya.
a. Apa ciri-ciri kehamilan yang beresiko tinggi seperti pada kasus?
Kasus kegawatdaruratan obstetri ialah kasus obstetri yang apabila tidak segera
ditangani akan berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan janinnya. Dari
sisi obstetri, hal-hal utama yang dapat menyebabkan kematian ibu, janin, dan bayi baru
lahir adalah sebagai berikut:
Annisa Khaira Ningrum
04011181320058
PSPD B 2013
1) Perdarahan, termasuk perlukan jalan lahir, ruptura uteri, dan lain-lain.
2) Kasus infeksi dan sepsis
3) Kasus hipertensi dan preeklampsia/eklampsia
4) Kasus persalinan macet
5) Kasus kegawatdaruratan lain seperti emboli air ketuban, luka bakar, syok anafilaktik
karena obat, dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas.
Pada kasus ini, yang merupakan tanda kegawatdaruratan obstetri, yaitu hipertensi
kronis yang bermanifestasi sebagai preeklampsia berat. Tidak hanya itu, pasien ini juga
memiliki beberapa faktor risiko lain seperti umur ibu 35 tahun, grande multi, anak
terkecil umur <2 tahun, riwayat obstetri jelek, dan bayi letak sungsang. Semua faktor
risiko ini merupakan kehamilan risiko sangat tinggi sehingga akan meningkatkan
kemungkinan terjadi komplikasi persalinan.

7. Analisis aspek klinis


d. Bagaimana epidemiologi pada kasus?
Preeklampsia
Dari data berbagai kepustakaan didapat angka kejadian preeklampsia di berbagai
negara antara 7 10 %. Di Indonesia sendiri angka kejadian preeklampsia berkisar
antara 3,4 8,5 %. Pada penelitian di RS. Dr. Kariadi Semarang tahun 1997 didapatkan
angka kejadian preeklampsia 3,7 % dan eklampsia 0,9 % dengan angka kematian
perinatal sebesar 3,1 %. Sedang pada periode tahun 1997 1999 didapatkan angka
kejadian preeklampsia 7,6 % dan eklampsia 0,15 %. Penelitian pada bulan Juni 2002
Februari 2004 di RS. Dr. Kariadi Semarang di dapatkan 28,1 % kasus persalinan dengan
preeklampsia berat.
Presentasi Bokong
Insidensi 3-4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan
(lebih dari sama dengan 37 minggu). Merupakan malpresentasi yang paling sering
dijumpai. Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presntasi bokong berkisar
antara 25-30% dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi kepala setelah
kehamilan 34 minggu.
Annisa Khaira Ningrum
04011181320058
PSPD B 2013
e. Tatalaksana pada kasus
Annisa Khaira Ningrum
04011181320058
PSPD B 2013
Annisa Khaira Ningrum
04011181320058
PSPD B 2013
Annisa Khaira Ningrum
04011181320058
PSPD B 2013

f. Komplikasi
Komplikasi Maternal:
- Gagal Ginjal akibat akut tubuler nekrosis
- Akute kortikal nekrosis
- Gagal Jantung
- Edema Paru
- Trombositopenia, DIC
- Cerebrovaskuler accident
Komplikasi janin:
- Persalinan prematur
Annisa Khaira Ningrum
04011181320058
PSPD B 2013
- Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), terjadi sekitar 30 40% pada preeklamsia
superimposed
- Solusio plasenta, terjadi 4 8 kali lebih sering pada kehamilan dengan hipertensi
kronis.
- perinatal asfiksia
- Kematian perinatal

Anda mungkin juga menyukai