NOMOR
TENTANG
KERJASAMA ANTAR DESA
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
Mengingat :
Presiden
Nomor
Tahun
2007
tentang
Pengesahan,
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
2.
3.
4.
5.
Kecamatan adalah kesatuan wilayah kerja Camat dalam susunan tata kerja perangkat
daerah kabupaten.
Camat adalah Camat ..................... sebagai perangkat daerah Kabupaten Kebumen.
6.
Desa adalah satu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdsarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakuai dan dihormati dlam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa.
8.
9.
Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang dan atau sekelompok orang, baik laki-laki
maupun perempuan tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupannya yang bermartabat.
10.
11.
12.
13.
14.
Pihak Ketiga adalah Lembaga, Badan Hukum dan Perorangan di luar pemerintahan desa.
15.
Kerjasama antar Desa adalah suatu rangkaian kegiatan yang terjadi karena ikatan
formal antar desa dan/atau desa dengan pihak ketiga untuk bersama sama
16.
17.
Renja adalah Rencana Kerja Tahunan penjabaran dari Rencana Strategis Kelembagaan
18.
19.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
meningkatkan potensi sumber daya lokal dalam pembangunan melalui penerapan pola
pembangunan partisipatif dan berkelanjutan;
j.
k.
l.
m.
(1)
Anggota kerja sama ini adalah seluruh desa dalam lingkup wilayah administratif
kecamatan ..................... Kabupaten Kebumen.
(2)
Desa dalam menjalankan kerja sama antar desa diwakili oleh Badan Kerja Sama Desa
(BKD) yang merupakan representasi Desa dalam penyelenggaraan kerja sama antar
desa.
(3)
Untuk penyelenggaraan kerja sama sebagaimana dimaksud ayat (1) maka dibentuk
Badan Kerjasama Antar Desa Kecamatan ..................... dan untuk selanjutnya disingkat
BKAD Kecamatan ......................
(4)
BKAD Kecamatan ..................... dibentuk untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
atau akan berlangsung selama tidak melanggar ketentuan perundang undangan yang
berlaku.
(5)
(6)
BKAD Kecamatan ................ dalam menyelenggarakan kerja sama antar desa bisa
membentuk unit-unit kerja.
BAB III
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Pasal 5
(1)
(2)
a.
Ruang lingkup kerjasama antar desa meliputi kegiatan penyelenggaraan dan pelestarian
kagiatan PNPM-MPd serta program pendukungnya, pelaksanaan pemberdayaan
pemerintahan, pembangunan dan ekonomi serta kemasyarakatan.
Ruang lingkup kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
penyelenggaraan dan pelestarian kagiatan PNPM-MPd serta program pendukungnya,
meliputi :
b) Pelestarian dan pengembangan permodalan usaha yang berasal dari dana program
sebelumnya (PPK dan PNPM Mandiri Perdesaan) yang sesuai dengan tujuan program
sebelumnya (PPK dan PNPM Mandiri Perdesaan);
c) Peningkatan kapasitas pengelola kegiatan dana bergulir di tingkat wilayah pedesaan;
d) Menyiapkan kelembagaan UPK (dan lembaga pendukung lainnya) sebagai pengelola
dana bergulir yang mengacu pada tujuan PNPM-MPd secara akuntabel, transparan dan
berkelanjutan;
e) Peningkatan pelayanan kepada RTM dalam pemenuhan kebutuhan permodalan usaha
melalui kelompok pemanfaat.
2. Pelestarian dan pengembangan kawasan ekonomi perdesaan atau antar desa yang telah
dilakukan oleh PNPM-MPd Pola Khusus MP3KI.
b.
bidang pemerintahan :
4.
bidang kemasyarakatan :
dana bergulir :
(3) BKAD bisa melakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga meliputi bidang :
a. peningkatan perekonomian masyarakat desa;
b. peningkatan pelayanan pendidikan;
c. kesehatan;
d. sosial budaya;
e. ketenteraman dan ketertiban; dan/atau
f.
pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN DESA
Pasal 6
(1)
mengikuti dan memperoleh pelayanan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan BKAD
Kecamatan ......................
(2)
c.
mengajukan pendapat, saran dan usul melalui BKD untuk perbaikan kinerja BKAD
Kecamatan ......................
d.
mengajukan wakilnya yang masuk dalam anggota BKD untuk dipilih dan memilih
menjadi pengurus BKAD Kecamatan ......................
Setiap desa yang tergabung dalam BKAD berkewajiban;
a. mentaati dan patuh pada Aturan yang telah disepakati dalam Peraturan Bersama serta
Peraturan lain yang ditetapkan BKAD Kecamatan ......................
b. menjaga nama baik serta loyal pada BKAD Kecamatan ......................
c. ikut menanggung beban operasional Kegiatan BKAD.
d. menjaga dan mengamankan hasil Peraturan BKAD Kecamatan ......................
(3)
Desa yang melanggar Kesepahaman Aturan Pelaksanaan Kerjasama dan atau Peraturan
lain yang diputuskan dalam Musyawarah Antar Desa dikenakan sanksi berupa:
a. Surat Peringatan
b. Sanksi Administratif
c. Dikeluarkan dari kepesertaan kerjasama.
d. Tidak mendapat bantuan program sesuai sanksi lokal.
BAB V
FUNGSI DAN PERAN BKAD
Pasal 7
(1)
(2)
(3)
Mengembangkan aset aset produktif masyarakat, modal sosial budaya lokal dalam
jaringan kerjasama antar desa atau pihak ketiga yang saling menguntungkan.
(4)
(5)
Menjalin sinergitas dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, DPRD dan Instansi
lainnya dalam rangka memperkuat pengelolaan pembangunan partisipatif.
(6)
(7)
(8)
(9)
(1)
(2)
Otonomi; memberikan hak dan kewenangan kepada masyarakat untuk mengatur diri
secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar.
(3)
Desentralisasi; memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola
kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan
pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat.
(4)
Berorientasi pada masyarakat miskin; segala Peraturan yang diambil berpihak kepada
masyarakat miskin.
(5)
(6)
Kesetaraan dan keadilan gender; memberikan ruang kepada perempuan untuk berperan
dalam setiap kegiatan dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan serta
keseejajaran kedudukan pada saat situasi konflik.
(7)
(8)
(9)
(10) Keberanjutan; hasil dan dan manfaat kegiatan yang dilaksanakan dapat senantiasa
dilestarikan dan berkembang sampai waktu yang tidak terbatas.
BAB VII
TATA CARA DAN KETENTUAN PELAKSANAAN
Pasal 10
Untuk melaksanakan fungsi dan perannya BKAD Kecamatan ....................., dapat
membentuk unit kerja yang memiliki peran khusus, yaitu terdiri dari:
(1)
(2)
(3)
(1)
Pengurus BKAD adalah individu individu yang terlibat langsung dan bertanggungjawab
secara operasional dalam kelembagaan BKAD Kecamatan ....................., dipilih dan
bertanggungjawab kepada Musyawarah Antar Desa (MAD).
(2)
a.
Ketua
b. Sekretaris
c.
Bendahara
(3)
Jumlah pengurus yang dimaksud ayat (2) dapat bertambah atau berkurang sesuai
kebutuhan serta disetujui dalam Musyawarah Antar Desa (MAD
(4)
Yang dapat dipilih menjadi Pengurus BKAD Kecamatan ..................... adalah yang
memenuhi kriteria sebagai berikut;
a.
Wakil desa (Anggota BKD) dan atau unsur masyarakat lainnya yang diangkat oleh
Musyawarah Antar Desa berdomisili di wilayah kecamatan .....................,
b.
c.
g.
(5)
Tatacara pemilihan Pengurus BKAD Kecamatan ..................... akan diatur dalam Pasal
tersendiri dalam Peraturan Bersama ini..
(6)
Sebelum
melaksanakan
tugas
dan
tanggungjawabnya
Pengurus
BKAD
Kecamatan ..................... terlebih dahulu mengucapkan Sumpah atau Janji sesuai
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Khusus MAD.
Pasal 12
(1) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali, apabila
bersedia
(2) Pengurus berhenti atau diberhentikan oleh Musyawarah Antar Desa karena:
a.
Meninggal dunia,
b. Permintaan sendiri,
c.
Melakukan tindak pidana yang mempunyai kekuatan hukum tetap dengan ancaman
minimal 5 (lima) tahun
Tidak berdomisili di wilayah Kec. .....................
Pengurus yang berhenti sebelum masa jabatannya berakhir dilakukan pengganti antar
waktu dalam Musyawarah Antar Desa.
BAB IX
PROSES, TATACARA, PEMILIHAN PENGURUS BKAD
Pasal 13
(1)
Ketua Sidang MAD dan atau Fasilitator Rapat menyampaikan secara terbuka untuk
mengajukan Calon Pengurus dari peserta wakil desa, dengan kriteria sebagaimana diatur
pada Pasal 12 Ayat (3) Peraturan Bersama ini.
(2)
Ketua Sidang MAD dan atau Fasilitator Pertemuan meminta persetujuan peserta Rapat
untuk menetapkan jumlah Calon Pengurus yang akan dipilih dengan ketentuan dihadiri
sekurang-kurangnya ... (......................) dari wakil Desa yang terdiri dari unsur yang
berbeda yaitu dari unsur Pemerintah Desa, BPD, Lembaga Masyarakat Desa, Lembaga
Desa lainnya dan Tokoh Masyarakat masyarakat dengan mempertimbangkan keadailan
gender.
(3)
Dari .... (............ ...........) perwakilan desa diajukan 5 (lima) orang secara bertahap
dalam pemilihan setiap jabatan pengurus.
(4)
Pemilihan Calon Pengurus dilaksanakan dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) secara
demokratis melalui pemungutan suara langsung, bebas dan rahasia serta jujur dan adil
dengan ketentuan:
Bendahara,
Penggantian antar waktu yang dimaksud Pasal 12 ayat (4) adalah ditentukan suara
terbanyak berikutnya dan seterusnya
(6)
Apabila pengganti antar waktu tidak bersedia dengan dibuktikan surat pernyataan,
maka ditentukan suara terbenyak berikutnya
(7)
Pengurus BKAD terpilih disyahkan dengan Surat Keputusan Bupati melalui Camat
BAB X
TANGGUNG JAWAB, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 14
(1)
a.
dalam
b.
Melaksanakan
segala perbuatan
hukum
untuk
dan
atas
nama
Kecamatan ..................... serta mewakili di hadapan dan di luar Pengadilan,
BKAD
Memberikan bantuan teknis dan advokasi ke desa desa secara berkala atau sesuai
kebutuhan,
Bersama Unit Kerja Pelaksana Operasional membuat Rencana Strategis, Rencana Kerja
serta Anggaran Biaya Kegiatan,
Membuat Laporan pertanggungjawaban satu tahun sekali serta pada akhir masa
jabatannya kepada Masyarakat melalui Musyawarah antar Desa (MAD),
i.
j.
(2)
a.
Kewenangan BKAD
Membuat kebijakan pengelolaan kegiatan BKAD secara partisipatif yang tidak
bertentangan dengan PTO PNPM-MPd, SOP dan disepakati melalui MAD
a. Pengurus harian
b. Sub Unit Pengelola Dana Program
c. Sub Unit Pengelola Dana Bergulir
(2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai UPK sebagai unit kerja BKAD akan diatur kemudian
dalam AD, ART BKAD, SOP UPK dan aturan lain yag disahkan dalam MAD dan tidak
bertentangan dengan PTO PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2014.
Pasal 16
(1)
Struktur kepengurusan Badan Pengawas terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
Anggota, menyesuaikan dengan lingkup dan volume kerja serta kebutuhan unit-unit kerja
BKAD
(2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pengawas sebagai unit kerja BKAD akan diatur
kemudian dalam AD, ART BKAD, SOP Badan Pengawas dan aturan lain yag disahkan
dalam MAD dan tidak bertentangan dengan PTO PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2014.
Pasal 17
(1)
BKAD melalui Musyawarah Antar Desa dapat membentuk Unit Kerja lainnya sesuai
kebutuhan sepanjang tidak bertentangan dengan Fungsi dan Peran BKAD.
(2)
Pembentukan Unit Kerja lainnya harus dilakukan melalui Evaluasi dan kajian secara
komprehensif terhadap keberadaan Unit kerja yang telah ada dalam kelembagaan BKAD
Kecamatan ......................
(3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai Unit Kerja Lainnya akan diatur kemudian dalam AD,
ART BKAD, SOP dan aturan lain yag disahkan dalam MAD dan tidak bertentangan dengan
PTO PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2014.
BAB XII
MUSYAWARAH ANTAR DESA
Pasal 18
(1)
(2)
a.
Musyawarah Antar Desa untuk selajutnya disingkat MAD adalah Forum Musyawarah
para wakil desa (BKD) yang ditetapkan sebagai anggota BKAD berkedudukan di tingkat
kecamatan dan atau antar desa, berperan sebagai lembaga tertinggi dalam setiap
pengambilan Peraturan sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi dalam menetapkan
arah kebijakan pengelolaan BKAD Kecamatan ......................
MAD mempunyai wewenang :
Menetapkan dan atau merubah Peraturan Bersama tentang Aturan Pelaksanaan
Kerjasama.
Membahas dan menetapkan Prioritas usulan desa dan atau kelompok masyarakat,
g.
h.
Membahas dan menyetujui Rencana Kerja dan Rencana Biaya Operasional Unit-unit
Kerja BKAD
i.
Menetapkan honor, bonus dan atau insentif Pengurus Unit-unit kerja BKAD,
j.
(3)
Penyelenggaraan Musyawarah Antar Desa (MAD) dipimpin oleh Ketua Sidang dan
dibantu oleh seorang Sekretaris.
Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang dipilih langsung dari dan oleh peserta Rapat MAD.
Rapat MAD dilaksanakan sesuai kebutuhan dan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
setahun yang dihadiri oleh unsur-unsur sebagai berikut :
Camat atau yang mewakilinya sebagai unsur pembina atas nama pemerintah,
b. Pengurus BKAD
c.
Pengurus UPK
d. Ketua BP-UPK
e. Anggota Badan Kerja Sama Desa (BKD)
f.
g.
Tim Pengamat
h. Tamu Undangan.
(7)
Musyawarah antar desa dilaksanakan berdasarkan azas Musyawarah dan Mufakat, dan
apabila tidak dicapai kata mufakat maka Peraturan diambil berdasarkan suara terbanyak.
(8)
Pelaksanaan MAD dianggap syah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
para wakil desa
BAB XIII
PENDANAAN
Pasal 19
(1)
pendanaan kegiatan BKAD yang kemudian mejadi modal dasar, bersumber dari:
d. Swadaya masyarakat
e. Partisipasi dunia usaha (pihak ketiga)
(2)
keseluruhan
modal
kecamatan ......................
dasar
BKAD
merupakan
(3)
modal dasar BKAD digunakan untuk modal Dana Bergulir yang dialokasikan untuk
kegiatan Simpan Pinjam kelompok Perempuan (SPP) dan UEP
(4)
modal dana bergulir sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) merupakan modal bersama
seluruh desa dan tidak dapat diakui sebagai kekayaan masing-masing desa serta untuk
pengelolaannya diserahkan penuh kepada BKAD melalui Unit Pengelola Kegiatan (UPK).
BAB XIV
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 20
aset
masyarakat
se-
(1)
(2)
Tatacara penyelesaian perselisihan antar Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh Ketua MAD yang difasilitasi oleh PJOK Kecamatan
(3)
(4)
Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara adil
dan tidak memihak serta bersifat final.
(5)
Apabila perselisihan antara Desa dengan Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (3) tidak dapat diselesaikan maka dapat mengajukan penyelesaian ke
Pengadilan.
BAB XV
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
Pasal 21
(1)
Pengawasan kerjasama antar Desa dilakukan oleh BPD dan dilaporkan kepada Bupati
melalui Camat.
(3)
(4)
Jika terdapat sisa kekayaan akibat dari pembubaran BKAD Kecamatan .....................
maka sisa kekayaan tersebut akan dimanfaatkan sebesar besarnya untuk kepentingan
pemberdayaan Rumah Tangga Miskin (RTM) di masing-masing desa yang diatur secara
proporsional.
BAB XVI
KETENTUAN PERUBAHAN
Pasal 23
Perubahan terhadap Peraturan Bersama ini hanya dapat dilaksanakan oleh MAD dan
tidak bertentangan dengan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM Mandiri Perdesaan
Tahun 2014 serta Perundang undangan yang berlaku.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
Peraturan Kerjasama antar desa yang sudah ada sebelum berlakunya Peraturan Bersama
ini tetap berlaku sampai dengan jangka waktunya berakhir.
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 25
Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Bersama ini, sepanjang pelaksanaannya akan
diatur lebih lanjut dalam AD, ART BKAD, Standar Opersional Prosedur (SOP) unit kerja
BKAD Kecamatan ..................... serta Peraturan lain yang ditetapkan MAD.
Pasal 26
Peraturan Bersama tentang Aturan Pelaksanaan Kerjasama ini berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
: .....................
: ...... . November 2014
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................
............................................