Anda di halaman 1dari 6

Perbaikan tanah dengan geosintetik

27 Jul
Secara
Bahasa,
Geosynthetics (geosintetik) bersal dari kata geo (bumi), dan synthetics (buatan), sehingga
geosintetik merupakan material buatan manusia yang digunakan untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan bumi atau tanah.
Secara
Istilah,
Geosintetik merupakan material buatan manusia, terutama polymer (sejenis plastik) yang
digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan ketekniksipilan yang berhubungan dengan tanah dan
batuan.
Keunggulan
menggunakan
geosintetik
:
1. Karena terbuat dari bahan polimer maka bahan ini tidak terdegradasi atau rusak oleh
mikroba.
2. Relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional (seperti
beton
bertulang
dll.)
3. Telah diakui secara internasional melalui ASTM dan ISO.
Geosintetik
secara
umum
dibedakan
berdasarkan
sifat
bahan
yaitu
:
a. Geosintetik yang dapat meloloskan air (permeable) dikenal sebagai geotekstil.
b. Geosintetik yang kedap air (impermeable) dikenal sebagai geomembran.
Beberapa pengertian yang berhubungan dengan geosintetik berdasarkan International
Geosynthetic
Socciety
(IGS)
antara
lain
:
1. Geotekstil ; bahan yang dapat meloloskan air dari anyaman (woven) atau tanpa anyaman
(non-woven) dari benang-benang atau serat-serat sintetik yang digunakan dalam pekerjaan
tanah.
2. Geogrid ; geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat (geotextile grid) atau
lubang berbentuk jaring (geotextile net), biasanya terbuat dari bahan Polyester (PET) atau
High Density Polyethyline (HDPE).
3. Geocomposite ; kombinasi dua atau lebih tipe geosintetik.
4. Geomembrane ; geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air, biasanya
dibuat dari bahan High Density Polyethylene (HDPE).
5. Geocell ; geosintetik berbentuk sel-sel sebagai bahan penahan erosi atau perkuatan, terbuat
dari bahan High Density Polyethylene (HDPE).
6. Geospacer ; bahan sintetis yang ditempatkan di antara dua bahan sintetis lain biasanya
digunakan pada konstruksi drain.
Fungsi geosintetik :

1. Perkuatan (Reinforcement) ; sebagai kekuatan tanah dan perataan beban. example : untuk
perkuatan lereng, perkuatan tanah dasar timbunan tanggul, jalan, lapangan parkir, run way
dll.
2. Separator (Separation) ; untuk mencegah bercampurnya agregat pilihan dengan lapisan asli
tanah lunak. example : sebagai pemisah antara lapisan tanah lunak dengan lapisan batu pecah
sub base jalan.
3. Drainase (Drainage) ; untuk mengalirkan air baik secara horisontal maupun secara
vertikal. example : geosintetik untuk vertical drain.
4. Filtrasi (Filtration) ; sebagai pelindung dimana air bisa melewati bahan ini tetapi bahan
tersebut dapat menahan butiran-butiran tanah. example : pada struktur tebing pelindung
pantai.
5. Penahan cairan (Containment) ; sebagai penahan air. example : pada bangunan embung,
pelapis tanggul sungai, tempat pengolahan limbah berbahaya.

Perbaikan tanah secara hidrolis


01 Agu
Lapisan tanah lunak (kuat dukung rendah) umumnya disebabkan banyaknya kandungan air
yang tertahan dalam tanah, secara sedehana upaya perbaikan lapisan tanah lunak adalah
dengan mengeluarkan air dari pori-pori tanah, usaha perbaikan tanah dengan cara
mengeluarkan air dari pori-pori tanah ini disebut perbaikan tanah secara hidrolis.
Perbaikan tanah secara hidrolis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.
Pra
pembebanan
(Preloading)
2. Drainase vertikal (Vertical drain) dikombinasikan dengan preloading.
Prapembebanan
(Preloading)
Prapembebanan (Preloading) merupakan suatu metode perbaikan tanah dengan cara
menempatkan timbunan pada lokasi yang akan distabilisasi dengan berat sekrang-kurangnya
sama dengan berat struktur (beban permanen) di masa yang akan datang. Akibat adanya
beban timbunan tersebut maka lapisan tanah di bawahnya akan tertekan sehingga air yang
berada di dalam pori-pori tanah akan terperas keluar (terkonsolidasi) lebih cepat. Apabila
konsolidasi yang diinginkan telah tercapai sebagian atau timbunan preloading dapat dibuang.

Gambar.Penempatan timbunan tanah sebagai preloading


Drainase vertikal (Vertikal drain)
a. Drainase vertikal dari kolom pasir ; pada tahun 1925, Daniel E. Moran (USA)
memperkenalkan pemakaian drainase vertikal dari kolom-kolom pasir untuk mempercepat
proses konsolidasi tanah pada kedalaman yang besar. Tipe drainase vertikal ini selanjutnya
dikenal dengan sand drain.
b. Drainase vertikal dengan bahan sintetis (Wick darin) ; pada tahun 1936, Kjellman (Swedia)
memperkenalkan sistem vertikal drain dengan bahan sintetis. Bahan sisntesis dipilih karena
dibandingakan dengan bahan lain, bahan ini lebih cepat mempercepat mengalirkan air (drain)
dari dalam tanah lunak menju permukaan tanah sehingga proses konsolidasi berlangsung
lebih singkat. Perbaikan tanah secara hidrolis lebih efektif dengan mengkombinasikan antara
preloading dengan vertikal drain.

Gambar. Kombinasi preloading dan vertical drain


Prinsip kerja kombinasi preloading dan vertical drain
1. Akibat penempatan timbunan preloading, tekanan air pori tanah meningkat.
2. Kelebihan tekanan air pori tanah akan terdipasi (terlepaskan) dengan mengalirkan ke arah
horisontal radial menuju vertical drain. Selanjutnya air akan mengalir ke arah vertikal
melewati vertikal drain.

3. Setelah mencapa atas air akan menglalir secara horisontal menuju parit.
4. Proses keluarnya air dari pori-pori tanah disebut konsolidasi dan slama proses konsolidasi,
tanah mangalami penurunan konsolidasi.
5. Setelah konsolidasi selesai tanah menjadi lebih stabil dan tidak mengalami penurunan.
6. Dalam teori, besar penurunan konsolidasi adalah sama, hanya laju penurunan bisa dibuar
lebih cepat.

Perbaikan tanah secara mekanis


27 Jul
Perbaikan tanah secara mekanis disebut juga perbaikan tanah dengan ENERSI. Umumnya
dilakukan terhadap tanah timbunan. Jenis tanah dapat berupa tanah berbutir halus maupunb
erbutir
kasar.
Pemadatan
dapat
dilakukan
dengan
cara:
a.
Gilasan
b.
Tumbukan
c.
Getaran
d. Kombinasi a-c dan b-c
Prinsip
kerja
perbaikan
tanah
secara
mekanis.
Energi gilasan, tumbukan dan getaran berperan mendorong udara dan air tanah dari
rongga/pori-pori tanah, sekaligus memampatkan rongga menjadi semakin kecil, proses
memampatkan tanah juga merubah susunan butir menjadi lebih kompak.
Cara gilasan dan tumbukan sangat cocok untuk tanah kohesif (berbutir halus) sedangkan cara
gilasan dan getaran cocok untuk tanah non-kohesif (berbutir kasar)
Alat pemadat kombinasi gilasan dan getaran : Smooth wheel roller cocok untuk tanah berbutir
kasar, sedangkan Pneumatic rubber tired roller cocok untuk tanah berbutir kasar maupun
halus.

Gambar. Smooth wheel roller

Gambar. Pneumatic rubber tired roller

Anda mungkin juga menyukai