Dana Kapitasi dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah adalah besaran pembayaran per-bulan yang
dibayar dimuka kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.
Menurut Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015
pada pasal 4 disebut bahwa beberapa standar penetapan besaran kapitasi BPJS pada FKTP
(Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) sebagai berikut:
1. Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara sebesar Rp.3.000,00 (tiga ribu rupiah)
sampai dengan Rp.6.000,00 (enam ribu rupiah);
2. Rumah sakit Kelas D Pratama, klinik pratama, praktik dokter, atau fasilitas kesehatan
yang setara sebesar Rp.8.000,00 (delapan ribu rupiah) sampai dengan Rp.10.000,00
(sepuluh ribu rupiah); dan
3. Praktik perorangan dokter gigi sebesar Rp.2.000,00 (dua ribu rupiah).
Penetapan standar kapitasi pada FKTP tersebut merupakan penetapan yang dilakukan oleh BPJS
kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan beberapa pertimbangan dan melalui
seleksi seperti
1. sumber daya manusia;
2. kelengkapan sarana dan prasarana;
3. lingkup pelayanan; dan
4. komitmen pelayanan.
Mekanisme Pembayaran Asuransi Sosial Klaim pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjutan (FKRTL)
Klaim merupakan tarif non kapitasi yang dibayarkan oleh BPJS kepada Pelayanan
Kesehatan Tingkat Lanjutan. Tarif ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara BPJS Kesehatan
dengan Asosiasi Fasilitas Kesehatan dengan mengacu pada standar tarif INA-CBGs (Indonesian
- Case Based Groups).
Tarif INA-CBGs adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atas paket layanan yang didasarkan kepada pengelompokan
diagnosis penyakit dan prosedur. Daftar standar tarif pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan dapat dilihat pada tabel di bawah ini diterangkan pada Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014.
Gambar Tarif INA-CBG 2014 Regional 1Rumah Sakit Kelas C Rawat Inap
Sumber: Peraturan Mentri Kesehatan RI
Upaya dalam efisiensi pengelolaan pengeluaran dana asuransi sosial (BPJS) pada fasilitas
kesehatan perlu dilakukan agar tidak ada pembengkakan biaya antara lain dengan penjagaan
mutu pelayanan, meningkatkan orientasi pada aspek keamanan pasien serta fokus pada
kesesuaian kebutuhan pasien. Penjagaan mutu pelayanan kesehatan dilakukan secara
menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu fasilitas kesehatan, memastikan
proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai standar yang ditetapkan, serta
pemantauan terhadap luaran kesehatan peserta. Ketentuan mengenai penerapan
sistem kendali mutu pelayanan jaminan kesehatan . Kegiatan pengendalian mutu