Anda di halaman 1dari 5

Tujuan

Tujuan diberikan DAK adalah membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana
dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, serta untuk mendorong percepatan pembangunan
daerah sehingga tercapainya sasaran prioritas nasional salah satunya pelayanan masyarakat
yaitu dalam bidang kesehatan yang bertujuan mendukung daerah dalam penyediaan dana
pembangunan bidang kesehatan untuk mencapai target prioritas nasional bidang kesehatan.
Sedangkan tujuan khusus DAK nonfisik bidang kesehatan yaitu:
1. Mendukung upaya kesehatan bersifat promotif dan preventif;
2. Mendukung terlaksananya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) di Kabupaten/Kota yang merupakan kegiatan promotif dan preventif;
3. Mendukung terlaksananya akreditasi puskesmas di daerah;
4. Mendukung terlaksananya akreditasi RS di daerah;
5. Mendukung terlaksananya pengelolaan obat dan vaksin di Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota sesuai standar.
Tujuan khusus DAK fisik bidang kesehatan yaitu:
1. Meningkatkan ketersediaan sarana, prasarana dan alat yang sesuai standar di RS Rujukan
Nasional, Regional, Provinsi dan RS Daerah Prioritas;

2. Meningkatkan ketersediaan Rumah Sakit Kelas D Pratama;

3. Meningkatkan ketersediaan sarana, prasarana dan alat di puskesmas yang memenuhi


standar;

4. Meningkatkan jumlah puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial;

5. Meningkatkan jumlah Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang melakukan manajemen


pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar

Pemanfaatan
Pemanfaatan DAK diarahkan pada kegiatan investasi pembangunan, pengadaan,
dan/atau peningkatan, dan/atau perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan masyarakat
dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang, dan tidak
termasuk penyertaan modal (DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi
kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas).
Salah satu pelayanan pada masyarakat yaitu di bidang kesehatan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 71 tahun 2016 tentang petunjuk
teknis penggunaan DAK non fisik bidang kesehatan tahun aggaran 2017, ruang lingkup
penggunaan DAK nonfisik Bidang Kesehatan Tahun 2017 dipergunakan untuk:

1. Bantuan Operasi
Dana BOK yang tersedia disetiap jenjang dapat dimanfaatkan untuk membiayai setiap
kegiatan yang tercakup dalam menu kegiatan disetiap fasilitas pelayanan kesehatan
yang menerima alokasi dana BOK, meliputi:
a. Transport lokal dalam wilayah desa, kecamatan, kabupaten/kota bagi petugas
kesehatan, lintas sektor termasuk kader;
b. Perjalanan dinas atau transport PNS dan non PNS;
c. Pembelian barang pakai habis;
d. Belanja bahan/material untuk mendukung pelayanan promotif dan preventif
antara lain penggandaan media, reagen, rapid tes/tes cepat, bahan PMT
penyuluhan dan pemulihan berbahan lokal;
e. Belanja cetak dan penggandaan;
f. Belanja makanan dan minuman;
g. Penyelenggaraan rapat-rapat, sosialisasi,pertemuan;
h. Honorarium PNS dan onal Kesehatan (BOK) non PNS;
Dana BOK tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan belanja tidak langsung (gaji,
tunjangan dll) belanja modal, upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif, pembelian
obat, vaksin, pemeliharaan gedung, kendaraan, biaya transportasi rujukan.

2. Jaminan Persalinan (Jampersal)


Dana Jampersal dapat dimanfaatkan untuk:
a. Transport lokal atau perjalanan dinas petugas kesehatan termasuk kader;
b. Sewa mobilitas/sarana transportasi rujukan;
c. Operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) mencakup: 1) Sewa rumah, 2)
Makan dan minum bagi ibu hamil dan pendamping yang ada di RTK, 3)
Langganan air, listrik, kebersihan;
d. Jasa pemeriksaan, perawatan dan pertolongan persalinan;
e. Honor PNS dan non PNS;
f. Penyelenggaraan rapat, pertemuan, sosialisasi;
g. Penyediaan barang habis pakai;
h. Belanja pencetakan dan penggandaan;
i. Belanja jasa pengiriman spesimen.
Dana Jampersal tidak boleh dimanfaatkan untuk belanja tidak langsung, belanja
modal, pembelian obat dan vaksin, bayar iuran/premi.
3. Akreditasi Puskesmas
Dana Akreditasi Puskesmas dimanfaatkan untuk:
a. Workshop Pendukung Implementasi Akreditasi Puskesmas
b. Pendampingan Akreditasi Puskesmas
c. Survei Akreditasi Puskesmas

4. Akreditasi Rumah Sakit


Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit meliputi:
a. Persiapan Akreditasi, meliputi:
1) Workshop
2) Pendampingan
b. Survei Akreditasi, meliputi:
1) Survei simulasi
2) Survei akreditasi
c. Pasca Akreditasi (Survei Verifikasi)

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 10 tahun 2017


tentang petunjuk operasional penggunaan DAK fisik bidang kesehatan tahun aggaran 2017,
ruang lingkup penggunaan DAK Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2017 diarahkan untuk
kegiatan:
1. DAK Fisik Afirmasi
a. Peningkatan atau pembangunan puskesmas perbatasan, termasuk peralatan dan
prasarana puskesmas. Daftar puskesmas perbatasan sebagaimana terlampir.
b. peningkatan puskesmas di daerah tertinggal termasuk peralatan, sarana prasarana, dan
puskesmas keliling. Daftar puskesmas di daerah tertinggal sebagaimana terlampir.
2. DAK Fisik Penugasan
a. Pembangunan/pemenuhan Sarana Prasarana Alat (SPA) Rumah Sakit Pratama;
b. Pembangunan/renovasi/pemenuhan SPA Rumah Sakit Rujukan Nasional; dan
c. Pembangunan/renovasi/pemenuhan SPA Rumah Sakit Rujukan Regional.
3. DAK Fisik Reguler Bidang Kesehatan
a. Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar, diarahkan untuk:
1) Renovasi/rehabilitasi atau pembangunan puskesmas;
2) Penyediaan alat kesehatan di puskesmas;
3) Penyediaan prasarana puskesmas;
4) Penyediaan alat, mesin dan bahan untuk pengendalian penyakit, kesehatan
lingkungan, promosi kesehatan serta informasi kesehatan.
b. Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan, diarahkan untuk:
1) Pembangunan dan renovasi gedung sarana Rumah Sakit Rujukan Provinsi;
2) Pembangunan dan renovasi gedung sarana rumah sakit kabupaten/kota;
3) Penyediaan alat kesehatan di rumah sakit;
4) Penyediaan prasarana rumah sakit.
c. Subbidang Pelayanan Kefarmasian, diarahkan untuk:
1) Penyediaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di tingkat kabupaten/kota;
2) Pembangunan baru/rehabilitasi/penyediaan sarana pendukung Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota (IFK);
3) Pembangunan baru/rehabilitasi/penyediaan sarana pendukung Instalasi Farmasi
Provinsi (IFP);
4) Penyediaan kendaraan distribusi obat roda 2/roda 4

Daftar Pustaka:

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 10 tahun 2017 Petunjuk


operasional penggunaan DAK fisik bidang kesehatan tahun aggaran 2017.
8 Maret 2017. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 390.
Jakarta (http://www.depkes.go.id/resources/download/info-
terkini/Permenkes_10_2017/Permenkes%20no%2010%20tahun
%202017%20pengundangan.pdf diakses tanggal 6 Mei 2017)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 71 tahun 2016 Petunjuk


teknis penggunaan DAK non fisik bidang kesehatan tahun aggaran 2017.
(http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/permenkes
%2071%20tahun%202016/LAMPIRAN%20PERMENKES%20No%2071-
2016%20ttg%20JUKNIS%20DAK%20NONFISIK%20BIDKES%20TA
%202017.pdf diakses tanggal 6 Mei 2017)
Badan Pengelola Keunganan dan Aset Daerah.2014.Dana Alokasi Khusus (DAK).
Natuna. (http://bpkad.natunakab.go.id/index.php/2014-05-21-00-44-45/64-
anggaran/85-dana-alokasi-khusus-dak / diakses tanggal 6 Mei 2017)

Anda mungkin juga menyukai