Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Lokasi Praktikum
:
Waktu dan Jadwal Pelaksanaan 11 Mei-2 Juni 2017 (3 minggu) dan
Praktikum : pengamatan dilakukan 3 hari sekali
Perlakuan 1. Tanah
: 2. 1/3 Tanah : 2/3 Kompos Karduskura
3. 1/3 Tanah : 2/3 Kompos SMK
4. 1/3 Tanah : 2/3 Kompos GOR
Kelompok kami menggunakan 4 jenis tanaman yang berbeda dan setiap jenis
tanaman dilakuan 4 perlakuan yaitu yang ditanam dengan hanya menggunakan tanah
yang nantinya sebagai kontrol, tanah dan kompos Karduskura (kelompok 2), tanah dan
kompos SMK Negeri 1 Glagah dan Tanah dengan Kompos GOR Tawangalun. Dengan
tekstur kompor yang berbeda-beda yaitu pada kompos kelompok 2 halus dan tidak
menggumpal, untuk tekstur kompos Gor, kompors gor memiliki tekstur yang kasar
dengan bercampur dengan serpihan sampah plastik dan kompos SMK saat dipegang
menggumpal dan agak kasarS Tanaman yang digunakan adalah Cabai, Ranti (Tomat),
Kangkung dan Terong, jenis tanaman tersebut dipilih sebagai uji kompos dikarenakan
pertumbuhan yang relatif cepat dan perawatannya yang mudah. Sebelum diakukan uji
kompos, dipilih 4 buah bibit dengan tinggi dan jumlah daun yang relatif sama. Selain itu
saat menanam diukur kedalaman menanam tanaman, kedua hal tersebut bertujuan agar
mempermudah pengamatan dan membandingkan pertumbuhan tanaman pada masing-
masing perlakuan. Tanaman diletakkan di tempat yang tidak terkena panas matahari
langsung dan penyiraman tanaman dilakukan 1 hari sekali. Pencatatan pertumbuhan
tanaman dilakukan setiap 3 hari sekali dimulai dari awal penanaman yaitu 11 Mei 2017.
Setelah ditanam selama 3 minggu, didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Uji Kompos Karduskura terhadap Tanaman Caba


Tabel 1. Hasil Pengamatan Tanaman Cabai dengan Kompos Metode Karduskura
Waktu Pengukuran dan Pengamatan
N Mei-Juni 2017
Parameter
o 11Me 14Me 17Me 20Me 23Me 26Me 29Me 2Jun
i i i i i i i i
Tanaman Cabai Tanpa Perlakuan (Kontrol)
1. Panjang Batang 6,1 6,4 6,9 7,2 7,4 7,6 7,8 8
(cm)
Waktu Pengukuran dan Pengamatan
N Mei-Juni 2017
Parameter
o 11Me 14Me 17Me 20Me 23Me 26Me 29Me 2Jun
i i i i i i i i
2. Jumlah Daun 4 4 3 4 4 4 5 4
(lembar)
Tanaman Cabai Dengan Kompos Karduskura (Kelompok 2)
1. Panjang Batang 5,6 6 6,4 6,9 7,3 7,6 7,8 8
(cm)
2. Jumlah Daun 4 4 4 4 4 5 5 6
(lembar)
Tanaman Cabai Dengan Kompos SMK Negeri 1 Glagah
1. Panjang Batang 5,7 5,9 6,1 6,4 6,8 7 7,3 7,8
(cm)
2. Jumlah Daun 4 4 2 1 1 2 3 3
(lembar)
Tanaman Cabai Dengan Kompos GOR
1. Panjang Batang 5,3 5,8 6,2 6,6 7,1 7,4 7,7 8
(cm)
2. Jumlah Daun 4 4 3 4 4 5 5 5
(lembar)

2. Uji Kompos Karduskura terhadap Tanaman Ranti


Tabel 2. Hasil Pengamatan Tanaman Tomat Ranti dengan Kompos Metode Karduskura
Waktu Pengukuran dan Pengamatan
N Mei-Juni 2017
Parameter
o 11Me 14Me 17Me 20Me 23Me 26Me 29Me 2Jun
i i i i i i i i
Tanaman Tomat Ranti Tanpa Perlakuan (Kontrol)
1. Panjang Batang
4,3 4,5 4,9 5,1 5,7 6 6,3 6,5
(cm)
2. Jumlah Daun
6 6 7 7 8 8 9 9
(lembar)
Tanaman Tomat Ranti Dengan Kompos Karduskura (Kelompok 2)
1. Panjang Batang
4,3 4,5 4,8 5 5,5 5,8 6,4 6,8
(cm)
2. Jumlah Daun
9 9 7 9 10 10 11 12
(lembar)
Tanaman Tomat Ranti Dengan Kompos SMK Negeri 1 Glagah
1. Panjang Batang
4,5 4,8 5,5 6,3 6,8 7,3 7,8 8,3
(cm)
2. Jumlah Daun
8 8 7 9 9 10 10 11
(lembar)
Tanaman Tomat Ranti Dengan Kompos GOR
1. Panjang Batang
4,5 4,8 5 5,1 5,1 Layu Mati Mati
(cm)
2. Jumlah Daun 8 8 7 7 7 Layu Mati Mati
Waktu Pengukuran dan Pengamatan
N Mei-Juni 2017
Parameter
o 11Me 14Me 17Me 20Me 23Me 26Me 29Me 2Jun
i i i i i i i i
(lembar)
3. Uji Kompos Karduskura terhadap Tanaman Kangkung
Tabel 3. Hasil Pengamatan Tanaman Kangkung dengan Kompos Karduskura
Waktu Pengukuran dan Pengamatan
N Mei-Juni 2017
Parameter
o 11Me 14Me 17Me 20Me 23Me 26Me 29Me 2
i i i i i i i Juni
Tanaman Kangkung Tanpa Perlakuan (Kontrol)
1. Panjang Batang
3,7 3,7 6,8 10,1 12,7 13,9 15 15,2
(cm)
2. Jumlah Daun
6 6 7 8 9 9 10 10
(lembar)
Tanaman Kangkung Dengan Kompos Karduskura (Kelompok 2)
1. Panjang Batang
4,4 4,5 7,9 11,5 14,7 16,7 17,3 18,1
(cm)
2. Jumlah Daun
6 6 7 7 8 8 9 9
(lembar)
Tanaman Kangkung dengan Kompos SMK Negeri 1 Glagah
1. Panjang Batang
3,6 3,6 4,7 6,1 7,2 8,2 9,1 10,2
(cm)
2. Jumlah Daun
6 6 6 7 7 8 9 10
(lembar)
Tanaman Kangkung dengan Kompos GOR
1. Panjang Batang
4 4,1 4,8 5,7 6,4 6,9 7 7
(cm)
2. Jumlah Daun
6 6 6 7 7 7 8 8
(lembar)

4. Uji Kompos Karduskura terhadap Tanaman Terong


Tabel 4. Hasil Pengamatan Tanaman Terong dengan Kompos Metode Karduskura
Waktu Pengukuran dan Pengamatan
N Mei-Juni 2017
Parameter
o 11Me 14Me 17Me 20Me 23Me 26Me 29Me 2
i i i i i i i Juni
Tanaman Terong Tanpa Perlakuan (Kontrol)
1. Panjang Batang 2,5 2,9 3,4 3,8 4,1 5,5 6 6,1
(cm)
2. Jumlah Daun 4 4 4 4 4 4 5 5
(lembar)
Tanaman Terong dengan Kompos Karduskura (Kelompok 2)
1. Panjang Batang 2,5 3,1 3,8 4,5 5,7 6,3 6,9 7
(cm)
Waktu Pengukuran dan Pengamatan
N Mei-Juni 2017
Parameter
o 11Me 14Me 17Me 20Me 23Me 26Me 29Me 2
i i i i i i i Juni
2. Jumlah Daun 4 4 4 4 4 5 5 5
(lembar)
Tanaman Terong dengan Kompos SMK Negeri 1 Glagah
1. Panjang Batang 2,5 2,9 3,6 4 4,4 5 5,6 6,5
(cm)
2. Jumlah Daun 4 4 4 4 5 5 5 5
(lembar)
Tanaman Terong Dengan Kompos GOR
1. Panjang Batang 2,5 2,7 3 3,5 4,1 4,8 5,4 5,9
(cm)
2. Jumlah Daun 4 4 4 5 5 5 5 5
(lembar)
4.2 Pembahasan

4.2.1 Cabai
Berdasarkan tabel pengamatan tanaman cabai pada 4 perlakuan yang
dilakukan selama 24 hari menunjukan bahwa panjang batang cabai semuanya
hampir sama dan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tanaman Cabai
tanpa menggunakan kompos (Kontrol) menunjukan pertumbuhan yang bagus
dengan tidak pernah layu atau selalu subur. Tanaman cabai dengan perlakuan
pemberian pupuk kompos SMK pada minggu kedua tanaman cabe layu / hampir
mati dan daunnya berwarna kekuning-kuningan, lama-kelamaan gugur 2 daun
tetapi pada minggu ketiga tanaman mulai terlihat kembali subur dan muncul bakal
daun. Tanaman Cabai dengan perlakuan pupuk kompos Karduskura (kelompok 2)
mengalami pertumbuhan yang subur sama dengan tanaman Cabai dengan
perlakuan pupuk kompos GOR.
4.2.2 Ranti
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa, rata-rata tinggi tanaman
bervariasi pada semua perlakuan. Rata-rata pertumbuhan terjadi secara acak,
namun secara umum menunjukkan bahwa tanaman Ranti mengalami pertumbuhan
yang signifikan, dimana tanaman Ranti dengan perlakuan pemberian pupuk
kompos SMK Negeri 1 Glagah megalami pertumbuhan yang paling tinggi
dibandingkan pertumbuhan Ranti pada perlakuan pupuk kompos Karduskura
(kelompok 2) maupun perlakuan pada tanaman Ranti tanpa menggunakan kompos
(Kontrol) bahkan tanaman Ranti pada pupuk kompos GOR mulai layu pada
minggu ke 2 yang kemungkinan disebabkan oleh hama.
4.2.3 Kangkung
Dari hasil pengamatan yang dilakukan menunjukan bahwa pertumbuhan dari
tanaman kangkung sangat signifikan khusunya tanaman kangkung dengan
perlakuan pupuk kompos Karduskura (kelompok 2) yang memiliki ketinggian
batang paling tinggi dari yang lain sedangkan tanaman kangkung dengan perlakuan
pupuk kompos GOR memiliki ketinggian batang paling rendah.Untuk
pertumbuhan daun, pada tanaman kangkung tanpa menggunakan kompos (Kontrol)
memiliki pertumbuhan yang hampir mirip dengan tanaman kangkung dengan
perlakuan pemberian pupuk kompos SMK dan dengan perlakuan pupuk kompos
GOR tanaman kangkung mengalami pertumbuhan daun yang lambat.

4.2.4 Terong
Berdasarkam hasil pengamatan yang dilakukan menunjukan bahwa
pertumbuhan dari tanaman terong yang paling subur yaitu tanaman terong dengan
perlakuan tanpa menggunakan kompos (Kontrol) tetapi pada minggu ke tiga terlihat
layu. Ketinggian batang yang paling rendah yaitu tanaman terong dengan perlakuan
pupuk kompos GOR dan tanaman terong dengan perlakuan pupuk kompos
Karduskura (kelompok 2) memiliki ketinggian batang paling tinggi dari yang lain
Untuk pertumbuhan daun, rata-rata pertumbuhan daun dari semua tanaman terong
dengan 4 perlakukan memiliki pertumbuhan daun yang hampir sama, tetpi pada
tanaman terong dengan perlakukan pemberian pupuk kompos SMK terlihat terdapat
bercak keputih-putihan yang di duga merupakan hama

Anda mungkin juga menyukai