Anda di halaman 1dari 33

20

6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi - fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
perusahaan yaitu tingkat keuntungan ( return on investment ) yang sebaik
mungkin dan total biaya yang terendah.
3.2. Sejarah Perkembangan Genset
Sebelum Genset dikenal luas, Genset awalnya ditemukan oleh 2 orang,
yang pertama adalah Michael Faraday dan juga Rudolph Diesel. Pada tahun 1831
Faraday menemukan induksi elektromagnetik yang kemudian berkembang
menjadi Generator Modern, Michael Faraday sendiri saat ini merupakan sosok
fisikawan yang sangat terkenal. Sedangkan kelanjutannya, Rudolph Diesel
merupakan sosok penemu Generator Diesel itu sendiri, dimana ia mulai
mengeluarkan hak paten mesin mesinnya pada tahun 1892.
Mengingat besarnya manfaat dari Generator Set itu sendiri, maka Mesin
Penghasil Listrik ini kemudian dikembangkan dan diproduksi Massal sehingga
saat ini dapat dengan mudah ditemui. Beberapa contoh tempat yang biasanya
sangat membutuhkan Genset adalah Bank, Rumah Sakit, Supermarket, Hotel,
Mall / Plaza, Kantor, Toko, bahkan tak jarang Rumah rumah pun menggunakan
Genset ini untuk Tenaga Listrik Cadangan disaat dibutuhkan, terutama saat Listrik
PLN padam.

21

3.3. Definisi Genset Dan Kegunaan Genset


3.3.1 Definisi Genset
pengertian Genset menurut wikipedia Indonesia adalah sebuah alat
yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya
dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Bisa disebut Generator "set" karena didalamnya terdapat perpaduan


dari dua jenis perangkat berbeda yaitu Mesin dan Generator. Mesin disini
berfungsi

sebagai

pemutar

dari

generator

itu

sendiri

sehingga

menghasilkan induksi elektromagnetik yang dihasilkan dari perangkat


generatornya.
3.3.2 Kegunaan Genset
Ketika berbicara mengenai Genset, maka hal yang terlintas pada
Pikiran adalah Alat untuk menghidupkan lampu ketika Listrik Padam. Yah,
benar sekali, meskipun tujuannya tak hanya berfokuskan hanya pada
lampu atau penerangan saja, melainkan banyak hal lainnya yang
membutuhkan daya listrik, seperti misalnya untuk Pengerjaan Luar
Ruangan yang jauh dari sumber daya listrik. Genset sangat dikenal karena

22

kegunaannya sebagai Tenaga Listrik yang bisa diandalkan cukup dengan


menggunakan Bahan Bakar Bensin / Solar.
Dengan bantuan Genset, maka Perusahaan Perusahaan besar
maupun kecil, seperti supermarket, toko, rumah sakit, dan sebagainya
aktifitasnya tidak terganggu ketika listrik padam. Mereka tetap dapat
menjalankan aktifitas seperti biasanya tanpa mengalami hambatan. Maka
dari itu Genset merupakan Alat penting yang sangat dibutuhkan banyak
kalangan, bahkan dapat digunakan secara perorangan untuk berbagai
kegiatan yang memerlukan Konsumsi Daya Listrik.
3.4. Jenis Jenis Genset
Seiring perkembangan jaman modernisasi genset dirancang untuk
membantu anda untuk membangkitkan kebutuhan tenaga listrik, dengan
kata lain banyak inovasi-inovasi yang baru mengenai teknologi genset
yang dibuat seiring perkembangan yang ada, Oleh karena itu banyak jenis
macam genset yang dibuat untuk memaksimalkan kinerja genset, Berikut
jenis-jenis genset:
1. Mesin genset gas

23

Mesin

genset

ini

menggunakan

bahan

bakar

gas

untuk

menyalakannya, dengan gas sebagai berikut LPG (liquid Petroleum


Gas) ,CNG ( Compressed Natural Gas). Diindustri dengan menggunakan
CNG , Gas CNG sendiri harus menggunakan infrastruktur dari pipa gas
yang langsung mendistribusikan CNG tersebut sebagai bahan bakar genset
tersebut. Penggunaan gas CNG pun harus dipertimbangkan karena
pembiayaannya sangat mahal.
2. Mesin genset diesel

maksimal 10kw (10.000 watt), mesin genset tipe inipun sangat


mudah ditemukan karena banyak yang menggunakannya
3. Mesin genset portable

Mesin genset ini banyak digunakan untuk diluar tempat maupun


dibawa kemana-mana karena ukuran yang kecil dari genset tipe lain karena

24

bisa dibawa dengan menggunakan mobil bak / pick up yang biasanya


digunakan untuk menyalakan listrik di lapangan ataupun perkemahan.
4. Mesin genset bensin

Mesin genset ini banyak digunakan secara umum karena sangat mudah
menemukan genset ini, mesin genset ini memiliki kapasitas dari 5kw
(5000 watt) sampai 2MW (2.000.000 watt), mesin genset inipun
memiliki silinder dari 2 silinder sampai 16 silinder.
5. Mesin genset turbin

Mesin genset ini memiliki kapasitas listrik paling besar dari


genset lain karena memiliki kapasitas diatas 2MW (2.000.000 watt),
genset ini mampu menyalakan lampu hampir dikota kecil dengan cara
menggabungkan

beberapa

turbin.

Untuk

membangun

turbin

membutuhkan hitungan yang sangat cermat sesuai dengan kondisi


disekitarnya, karena adanya turbin maka kita sering mendengar turbin
air, turbin uap, turbin air dll, Contoh turbin uap yang menggunakan

25

tenaga uap untuk memutar mesin, dengan hasil putaran tersebut


disalurkan keturbin lain untuk menghasilkan listrik, maupun turbin air
yang memanfaatkan arus deras air yang membutuhkan putaran deras
sehingga menghasilkan putaran kegenerator untuk menghasilkan listrik
, sistem kerja tersebut juga seperti turbin-turbin lainnya
6. Mesin genset urine

Saking banyaknya inovasi yang dibuat, ada 4 pelajar afrika


menemukan genset yang menggunakan bahan bakar urine, pelajar tersebut
bernama Duro-Aina Adebola (14 tahun), Akindele Abiola (14 tahun),
Faleke Oluwatoyin (14 tahun) dan Bello Eniola (15 tahun) mereka
membuat genset dengan menggunakan urine sebagai bahan bakar dimana
1 liter urine bisa menghasilkan listrik selama 6 jam
3.5. Teori Dasar Genset
Setiap instansi baik perhotelan, industri, rumah sakit atau gelanggang olah
raga memerlukan satu listrik yang handal. Pemicu listrik yang utama adalah dari
PLN. Jika terjadi aliran listrik mati maka akan merugikan produksi, pelanggan
dan keselamatan jiwa. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan power plant

26

cadanganyang disebut dengan generator set ( Genset ). Besar kecilnya daya listrik
cadangan disesuaikan dengan kebutuhan.
Genset terdiri dari dua bagian utama yaitu penggerak yang berasal dari
Mesin Diesel, bagian utama yang lain dalah generator atau dynamo listrik. Jika
penggerak utamanya Diesel maka maka disebut Diesel Genset.

Gambar 2.1 Genset Diesel


3.6.

Prinsip Kerja Mesin Diesel


Prinsip kerja mesin diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi

mekanis. Energi kimia didapatkan melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari
bahan bakar (solar) dan oksigen (udara) di dalam silinder atau ruang bakar.

27

Mesin diesel merupakan 4 langkah dari piston atau 4 tak, dalam satu proses
kerja/ pembakalan memerlukan empat langkah dari piston atau torak. Bahan
bakar yang digunakan adalah solar.
Empat langkah tersebut antara lain :
Langkah hisap

: silinder mesin dengan udara segar.

1) Langkah kompresi

: Penekanan isi udara yang menaikan

tekanan dan suhu sehingga kalau bahan bakar diinjeksikan, akan segera
Mengisi menyala dan terbakar secara efisien.
2) Langkah usaha
:
Pembakaran
pengembangan gas
3) Langkah pembuangan

bahan

bakar

dan

panas.
: Mengosongkan hasil pembakaran dari
silinder

Gambar 2.2 prinsip kerja mesin diesel


Sumber : http://www.google.com/ Perawatan Engine Gense

28

3.6.1

Langkah kerja pada mesin diesel ditunjukkan seperi pada gambar.

Gambar 2.3 Langkah kerja mesin diesel


Sumber : http://www.google.com/ Perawatan Engine Genset
1) Pada langkah pertama yaitu langkah hisap, piston bergerak dari TMA
(titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah), katup masuk terbuka dan
katup buang tertutup, udara terhisap ke dalam silinder.
2) Langkah ke dua adalah langkah kompresi atau tekan, piston bergerak
dari TMB ke TMA, katup masuk dan katup buang tertutup, udara
terkompresi sehingga udara memiliki tekanan dan temperatur yang
tinggi.
3) Langkah ke tiga yaitu usaha atau kerja. Pada temperatur udara yang
tinggi ini, bahan bakar/solar disemprotkan melalui injector sehingga
solar terbakar dan menghasilkan tenaga,. Piston penggerak dari TMA ke
TMB memutar poros melalui poros engkol atau crankshaft.

29

4) Langkah keempat adalah langkah buang, yaitu piston bergerak dari


TMB ke TMA, katup masuk tertutup dan katup buang terbuka sehingga
gas sisa pembakaran dibuang ke luar.
3.7. Komponen Komponen Engine Genset
3.7.1. Komponen-Komponen System Mekanis
Pada system bahan bakar mekanis terdapat:
a)

Fuel injection pump

b)

Timing advance

c)

Governor dan

d)

Fuel ratio control


Keempat komponen ini bekerja sama untuk mengontrol system

penyemprotan bahan bakar. Komponen-komponen tersebut berpengaruh


langsung terhadap performa engine. Saat beban dan kecepatan ngine berubah,
sejumlah bahan bakar tertentu harus disemprotkanpada waktu tertentu pula
untuk menjaga burn window yang tepat. Timing advance unit mengontrol
kapan bahan bakar mulai di semprotkan dan governor mengontrol beberapa
lama dan eberapa banyak bahan bakar yang harus dikirim keruang bakar
engine .
1. Komponen System Pendukung Mesin Diesel
1. Sistem Pelumasan
Tujuan sistem pelumasan adalah mengalirkan oli keseluruh
bagian engine, oli harus bersih, dingin dan mampu melindungi dan
mampu melindungi komponen komponen engine dari keausan.

30

System pelumasan pada mesin diesel sangat penting karna


tuntutan untuk menciptakan tenaga engine yang besar dan kebutuhan
emisi yang rendah, sitempelumas tidak hanya diperlukan untuk
menyediakan oli yang bersih kebebrapa tempat yang ada pada engine,
tetapi oli sendiri harus mampu bertahan pada suhu yang lebih tinggi
dan interval pergantian yang lama disamping menjaga konsumsi oli
yang rendah.
System pelumas terdiri atas:
a) Oil pun atau sump
b) Suction bell
c) Oil pump
d) Pressure relief
e) Oil filter
2. Sistem Pendingin
Sistem pendingin pada engine bertanggung jawap untuk
mempertahankan suhu engine yang sesuai. Jika system pendingin
gagal kerusakan berat bisa terjadi. System pendingin mensirkulasikan
coolant keseluruh bagian engine untuk menyerap panas yang
dihasilkan oleh pembakaran dan gesekan dengan memamfaatkan
prinsip perpindahab panas. Air pendingin menerima panas yang
dilepaskan oleh komponen-komponen besi pada engine seperti engine
block, cylinder heat dan lain-lain. Air pendingin kemudian dialirkan

31

oleh water pump dari engine menuju radiator, energi panas


dipindahkan secara konveksike udara yang melintas ke fins radiator.
2
6

3
5

Gambar 2.4 Komponen System Pendingin


Sumber : http://www.google.com/ Perawatan Engine Genset
Komponen utama dari system pendingin adalah:
1

Water pump

Oil cooler

Saluran di sepanjang engine block dan cylinder head

Temperature regulator dan regulator housing

Radiator

Pressure cap

House dan pipa penghubung

32

2. Sistem Pemasukan Udara (Intake) Dan Pengeluaran Gas Buang


(Exhaust)
Diesel engine membutuhkan udara untuk membakar bahan
bakar, system pemasukan udara harus mampu menyediakan udara
bersih

yang

cukup

untuk

pembakaran,

sementara

system

pembuangannya harus membuang panas dan gas hasil pembakaran.


Aliran udara yang tidak mencukupi pada system akan dapat
mengurangi performa engine.
Umumnya system pemasukan dan pembuangan udara meliputi :
1

Precleaner

Air filter

Turbo charger

Intake manifolt

Aftercooler

Exhaust manifold

Exhaust stack

Muffler

33

3. Sistem Bahan Bakar

Jumlah bahan bakar yang dibakar oleh engine berhubungan


langsung dengan jumlah hourse power dan torque yang dihasilkan.
Secara umum, semakin banyak bahan bakar yang diterima engine,
makin besar pula torque yang tersedia pada flywheel. Sistem bahan
bakarmengirimkan bahan bakar yang bersih pada saat dan jumlah yang
tepat, untuk memenuhi kebutuhan hourse power dari engine.
Komponen-komponen pada sistem bahan bakar akan menyesuaikan
pengiriman bahan bakar dengan kebutuhan tenaga dengan cara merubah
berapa banyak dan kapan bahan bakar yang harus disemprotkan. Fungsi
ini ditangani oleh jantung dari sistem bahan bakar tersebut, yaitu fuel
injection pump.
Komponen yang terdapat pada gambar
1) Pompa penyemperot bahan bakar
2) Pompa bahan bakar

34

3) Pompa tangan untuk bahan bakar


4) Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5) Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6) Penutup bahan bakar otomatis
7) Injektor
8) Tanki
9) Pipa pengembalian bahan bakar
10) Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11) Pipa peluap.
Ada dua sistem yang digunakan oleh Caterpillar dalam hal ini,
yaitu:
1. Pump And Lines System
Komponen pump and line fuel system meliputi:
Fuel Tank (Tangki Bahan Bakar)
a)

Fuel Filter (Saringan Bahan Bakar)

b)

Fuel Transfer Pump

c)

Fuel Injection Pump

d)

Governor

35

e)

Timing Advance

f)

Fuel Ratio Control

g)

High Preassure Fuel Lines (saluran


bahan bakar bertekanan tinggi)

h)

Low Pressure Fuel Lines (saluran


bahan bakar bertekanan rendah)

i)

Nozzle

j)

Return Line

2. Electronic Unit Injection Sistem.


Sistem

Elektronic

Unit

Injection

(EUI)

menggunakan beberapa komponen yang sama seperti yang


dipakai oleh sistem pump and line.
Sistem EUI menggunakan:
a. Fuel Tank,
b. Primary Fuel Filter,
c. Fuel Transfer Pump,
d. Secondary Fuel Filter, dan
e. Return line.
4. Komponen-Komponen System Performa Mesin
1

Oil Filter
Oil filter merupakan suatu komponen engine yang berfungsi untuk

penyaringan oli, oli yang digunakan untuk melumasi bagian dalam mesin untuk
mengurangi gesekan akan menimbulkan serbuk besi akibat gesekan yang

36

terjadi di dalam engine, jika oli tidak di saring maka akan merusak komponen
mesin. Pergantian filter dilakukan setelah mesin bekerja selama 150 jam, cara
mengetahui kandungan mentalan dalam oli dari pressure filter, cara sederhan
dapat diketahui oleh bram disaat ganti oli atau di saat over houl, cek didalam
filter dengan cara di belah, lapisan dalam Mentalan akibat gesekan dari putaran
mesin, misalkan timah (berbentuk bulat dan berwaena putih) berarti mesin
masih dalam keadaan normal, dan misalkan aluminium berwarna putih dan
berbentuk serpihan, berarti mesin siap di over houl.

Gambar 2.5 Oil Filter


2

Turbo Charge
Untuk mendapatkan tenaga lebih besar pada mesin diesel, maka

dibutuhkan komponen tambahan untuk mendongkrak tenaga. Turbocharger


adalah sebuah kompresor yang digunakan dalam mesin pembakaran dalam
untuk meningkatkan keluaran tenaga mesin dengan meningkatkan massa
oksigen yang memasuki mesin. Komponen utama dari turbocharge adalah
kompressor dan turbin, seperti yang terlihat pada gambar, gabungan kedua

37

komponen tersebut sering juga disebut sebagai turboblower. Turbocharger


terdiri dari unit turbin dan unit kompresor. Kompresor yang berfungsi untuk
memampatkan udara digerakkan oleh unit turbin. Unit turbin digerakkan oleh
ekspansi udara yang mempunyai kecepatan, temperatur dan tekanan tinggi
yang merupakan udara hasil pembakaran dari motor. Penggunaan turbocharger
dapat meningkatkan tenaga mesin sampai 30%

Gambar 2.6 Turbo Charge


3

Oil Cooler
Coolant merupakan suatu komponen engine yang berfungsi untuk

menyerap panas dari oli engine yang menyelubungi tube, cooler menyerap
panas pada oli pelumas untuk menjaga suhu oli agar kekentalannya,
permasalahan yang terjadi pada coolant adalah kerusakan pada seal, kerusakan
oring dan korosi.

38

Gambar 2.7 Coolant

Radiator
System pendingin pada engine bertanggung jawap untuk
mempertahankan suhu engine yang sesuai. Jika system pendingin gagal
kerusakan berat bisa terjadi. Radiator adalah komponen engine untuk
untuk sistem pendinginan pada mesin dan menjaga mesin tetap dalam suhu
normal agr tidak terjadi over heating, permasalahan yang dapat terjadi
pada radiator adalah kebocoran pada tube radiator.

39

Gambar 2.8 Radiator

Air filter
Air filter adalah tempat penyaringan udara untuk meperoleh udara
yang bersihyang akan di injeksikan kedalam silinder, jika udara yang
masuk tidak di saring maka akan berpengaruh besar terhadap proses
pembakaran pada engine, dan akan mengakibatkan kerusakan pada
komponen piston dan silinder berupa goresan.

Gambar 2.9 Air filter


5. Alat Pengukur Pada Engine Genset

40

Untuk mengetahui perfomance Genset diperlukan beberapa alat


ukur, antar lain alat ukur volume bahan bakar, tekanan bahan bakar,
ammeter, technometer, tekanan oli dan temperatur pendingin.
Untuk mengetahui volume bahan bakar yang ada pada tangki
ditunjukkan oleh fuel meter, ditunjukkan seperi pada gambar.

Gambar 2.10 Fuel level meter


Sumber : http://streetperformance.com

Untuk mengetahui tekanan bahan bakar,tekanan harus dalam posisi


normal.

Jika tidak normal periksa fuel filter dan ganti atau

bersihkan. Pengukur tekanan bahan bakar ditunjukkan seperti pada


gambar berikut.

Gambar 2.11 Barometer


Sumber : http://streetperformance.com

41

Untuk mengetahui arus yang dihasilkkan oleh generator dapat


dilihat dari ammeter. Ditunjukkan seperti pada gambar.

Gambar 2.12 Amperemeter


Sumber : http://streetperformance.com
Untuk mengetahui putaran mesin dapat dilihat dari alat
pengukur putaran yang disebut dengan tachometer. Ditunjukkan
seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.13 Tachometer


Sumber : http://streetperformance.com
Tekanan pelumas sangat penting,sehingga perlu di monitor
setaip waktu.

Jika tekanan rendah maka tidak akan terjadi

pelumasan. Pada saat mulai tekanan akan tinggi berangsur-angsur


akan turun dan mencapai normal opeerasi. Ditunjukkan seperti
pada gambar.

42

Gambar 2.14 Oil pressure gauge


Sumber : http://streetperformance.com
Untuk mengetahui air pendingin dapat dilihat dari
termometer yang diseut water temperatur indicator. Ditunjukkan
seperti pada gambar.

Gambar 2.15 Temperatur cooling water indicator


Sumber : http://streetperformance.com
3.7. Generator
1. pengertian
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi
listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi
elektromagnetik. Terdapat 2 komponen utama pada generator listrik, yaitu:
o stator (bagian yang diam)

43

o rotor (bagian yang bergerak).

Rotor akan berhubungan dengan poros generator listrik


yang berputar pada pusat stator. Kemudian poros generator listrik
tersebut biasanya diputar dengan menggunakan Prime Mover
Mesin Diesel

44

2. Jenis Jenis Generator


Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan
a) generator listrik Alternator (AC)
b) generator listrik dinamo (DC)
Berdasarkan hubungan antara putaran dan frekuensi
a) generator listrik Sinkron
b) generator listrik Asinkron
Berdasarkan kedudukan Kutub magnet
a) generator listrik Kutub dalam
b) generator listrik Kutub luar
Berdasarkan Jumlah putaran
a) generator listrik Putaran tinggi
b) generator listrik putaran sedang
c) generator listrik putaran rendah
Berdasarkan phasa tegangan
a) generator listrik 1 phasa
b) generator listrik 3 phasa
3. Prinsip Kerja Generator

45

Kembali pada skema komponen-komponen generator AC di atas,


rotor generator diskemakan dengan sebuah kawat angker penghantar listrik
(armature) yang membentuk persegi panjang. Masing-masing ujung kawat
angker terhubung dengan cincin logam yang biasa kita kenal dengan
sebutan slip ring. Slip ring ini termasuk bagian dari rotor, sehingga ia ikut
berputar dengan rotor. Komponen slip ring inilah yang membedakan
antara generator AC dengan DC. Jika pada generator DC digunakan cincin
belah sebagai penyearah arus, pada generator AC slip ring berbentuk
lingkaran penuh dan terhubung dengan masing-masing ujung armature.
saling berhadapan. Pada bagian yang kontak langsung dengan slip
ring, stator dilengkapi dengan sikat karbon yang berfungsi untuk
menghubungkan arus listrik yang dibangkitkan pada kawat angker ke

46

rangkaian

listrik

di

luar

generator.

Skema Prinsip Kerja Generator AC


Gambar di atas adalah skema sederhana proses kerja generator AC.
Kawat angker ABCD dapat berputar terhadap sumbu a-b, dan berada di
tengah-tengah medan magnet N-S. Kawat angker sedang dalam kondisi
diputar oleh sumber dari luar, dengan arah yang berlawanan arah putaran

47

jarum jam sesuai pada gambar. Putaran ini memberikan gaya torsi dengan
arah yang selalu tegak lurus dengan kawat angker.
Sekarang mari kita perhatikan bagian kawat angker sisi C-D pada
gambar sebelah kiri. Kawat tersebut bergerak ke atas (keluar bidang
gambar) sesuai dengan torsi arah putaran gaya luar. Gerakan kawat angker
ini memotong garis gaya magnet sehingga akan timbul gaya gerak listrik
di kawat angker tersebut. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan
Fleming, maka dengan mudah dapat kita tentukan arah arus listrik yang
terbangkitkan yakni ke bawah dari titik C ke D. Sehingga arah arus pada
tahanan R adalah dari kanan ke kiri. Begitu pula pada kawat angker sisi AB yang mengalami gaya torsi ke bawah (masuk bidsng gambar), sehingga
jika kita menggunakan kaidah tangan kanan Fleming maka akan kita
dapatkan arah arus listrik dari titik A ke B.
Seiring dengan berputarnya poros generator, maka kawat angker
generator akan berpindah posisi sesuai dengan gambar sebelah kanan.
Pada kondisi ini, dengan menggunakan cara yang sama seperti
sebelumnya, akan dapat dengan mudah kita simpulkan bahwa aliran arus
listrik di sisi kawat angker A-B adalah dari titik B ke A. Sedangkan pada
sisi kawat C-D arah arus listrik yakni dari titik D ke C. Dengan masingmasing sisi kawat angker yang selalu bersentuhan dengan slip ring
tersendiri, maka arah arus listrik yang dibangkitkan pada konfigurasi
kawat angker gambar kanan adalah kebalikan dari gambar kiri. Disinilah
arus bolak-balik listrik AC berasal.

48

Gelombang Sinusoidal Arus AC


Dengan penjelasan di atas maka arus listrik AC memiliki karakter
unik yakni nilai arus yang fluktuatif dari positif hingga negatif. Tiap-tiap
posisi kawat angker memiliki nilai arus yang berbeda-beda, dan akan
kembali bernilai sama jika kawat angker rotor kembali ke posisi nol nya
(telah berputar 360o). Gambar di atas adalah gelombang sinusoidal arus
listrik yang dibangkitkan oleh generator AC. Gambar sebelah kiri adalah
ilustrasi penampang generator AC dengan berbagai posisi kawat angker
rotor. Sedangkan gambar yang sisi kanan adalah grafik sinusoidal arus
listrik AC dengan sumbu X adalah waktu, dan sumbu Y adalah nilai arus
listrik. Grafik arus listrik AC disebut dengan grafik sinusoidal karena nilai
arus listrik sesuai dengan prinsip trigonometri fungsi sinus (x(t) =
Amax.sin).

49

4. Frekuensi Listrik AC
Frekuensi menjadi salah satu karakter arus listrik AC, tentu saja hal
ini dikarenakan bentuk grafik arus listrik yang berupa gelombang
sinusoidal. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang terjadi di setiap satu
detik, dengan satuan frekuensi yaitu Hertz. Pada gambar di atas satu
gelombang voltase listrik AC dihasilkan oleh satu putaran penuh kawat
angker rotor lilitan single, di dalam medan magnet kutub utara-selatan.
Putaran rotor yang konstan akan menghasilkan frekuensi listrik AC yang
konstan pula. Sehingga jika putaran rotor semakin cepat, maka frekuensi

50

listrik juga akan semakin besar. Oleh karena itulah nilai frekuensi listrik
AC adalah berbanding lurus dengan kecepatan rotasi rotor ( ),
dengan N = rpm.
Pada gambar sederhana di atas kita juga hanya menggunakan kutub
tunggal untuk masing-masing kutub utara dan selatan, sehingga hanya
terdapat satu arah garis gaya magnet. Misalkan saja kita menambah satu
pasang lagi kutub magnet sehingga terdapat dua kutub utara dan dua kutub
selatan, maka untuk satu saja putaran kumparan rotor akan menghasilkan
dua gelombang sinusoidal listrik AC. Dapat disimpulkan disini bahwa nilai
frekuensi listrik AC juga berbanding lurus dengan jumlah pasangan kutub
magnet ( P ), dimana P = jumlah pasangan kutub magnet stator
generator.
Dengan ini dapat kita simpulkan bahwa nilai frekuensi listrik AC
sebuah generator AC dapat kita hitung menggunakan rumus sederhana
berikut :
dengan f = gelombang / menit
atau,

Dimana N adalah kecepatan rotor dalam rpm, P adalah jumlah


pasang kutub magnet rotor, sedangkan 60 adalah konversi ke detik.

51

3.8. Trobelshoting
Beberapa penyebab masalah yang timbul pada saat genset sebelum di beri beban
dan sesudah di beri beban.
MASALAH GENSET SEBELUM DI
BERI BEBAN

PENYEBAB
Kabel PMG stator terputus atau
terhubung singkat
PMG stator terhubung singkat / rusak
Magnet residu pada generator tidak ada
Voltmeter atau selector tidak bekerja /
rusak

Tegangan tidak keluar

Kerusakan pada kabel-kabel kontrol


generator
Proteksi AVR generator bekerja (over
current protection)
Varistor rusak
Dioda penyearah pada exciter rusak
Gulungan exciter putus atau terhubung
singkat
AVR rusak
Engine speed / RPM kurang

Tegangan kurang

Setelan tegangan kurang


Hand trimmer potensio rusak
AVR rusak
Engine speed / RPM terlalu tinggi

Tegangan terlalu tinggi

Setelan tegangan terlalu tinggi


Sensing AVR terputus
AVR rusak
RPM mesin tidak stabil
Pemasangan PMG tidak tepat (miring)

Tegangan tidak stabil

Kabel putus / kendor


Ada kebocoran isolasi gulungan dengan
frame / ground
AVR rusak

52

Tegangan tidak seimbang antar phase

Kerusakan pada gulungan stator

MASALAH GENSET
SETELAH DI BERI BEBAN

PENYEBAB

Tegangan stator tidak


seimbanga

Pembagian beban / arus yang tidak seimbang


RPM mesin tidak stabil
Power faktor mendahului (leading) atau
kontroler kapasitor bank tidak bekerja dengan
baik

Tegangan tidak stabil

Adanya beban yang menyebabkan adanya


harmonisa
Setelan stability tidak tepat
Fluktuasi beban yang selalu berubah-ubah
dengan cepat
AVR rusak
Respon governor lambat

Respon beban kejut kurang


cepat

Beban kejut yang terlalu tinggi (lebih dari 25%)


Setelan avibility AVR kurang tepat
Kerusakan pada AVR
Kerusakan pada dioda penyearah
Proteksi AVR bekerja karena exciter overload
Beban terlalu tinggi (overload)

Tegangan turun

Power faktor terlalu rendah


RPM mesin drop terlalu banyak
Kerusakan AVR
Beban tidak seimbang
Power faktor mendahului (leading)

Tegangan terlalu tinggi

Pemasangan CT drop kit terbalik


Gangguan dari beban yang menimbulkan
harmonisa
AVR rusak

Anda mungkin juga menyukai