Anda di halaman 1dari 10

STIKES NGUDI WALUYO

ARTIKEL
PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BERDASAR PROGRAM
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
DI SD NEGERI WILAYAH KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG

Disusun Oleh
Rofiyati
NIM : 010112A089

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016

PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BERDASAR


PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SD NEGERI
WILAYAH KECEMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
Rofiyati*) Raharjo Apriyatmoko **) Suwanti **)
STIKES NGUDI WALUYO
2016
*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES NGUDI WALUYO
**) Dosen Program Studi Keperawatan STIKES NGUDI WALUYO
ABTRAK
Latar Belakang: Penerapan kebutuhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat penting di sekolah seiring
banyaknya penyakit pada anak sekolah dari 8 indikator PHBS tingkat sekolah yaitu: diare, keracunan
makanan, sakit gigi, gizi buruk, obesitas, demam berdarah, batuk dan sebagainya yang tidak lain berkaitan
dengan PHBS itu sendiri. Pendidikan kesehatan yang diberikan sejak dini yakni dengan adanya Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) akan membentuk kesadaran untuk berperilaku sehat sejak dini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha
Kesehatan Sekolah di SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
Metode: Jenis penelitian ini adalah survey dengan metode penelitian comparative study. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa-siswi kelas 3,4 dan 5 di SD Negeri Wonoyoso dan Penawangan 2 yang
berjumlah 130 siswa sebagai sampel dari jumlah populasi 164 siswa. Analisa data dilakukan dengan
kuesioner analisaa data dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi- square.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang sekolah dengan program UKS tidak baik sebagian besar
memiliki PHBS yang kurang yaitu sejumlah 28 siswa (44,4%). Sedangkan siswa yang sekolah dengan
program UKS baik sebagian besar memiliki PHBS yang baik sejumlah 42 siswa (62,7%). Berdasarkan hasil
p-value 0,000< (0,05), maka Ho ditolak,
Simpulan: Ada perbedaan yang signifikan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program
Usaha Kesehatan Sekolah di SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perhatian masyarakat luas dan institusi pendidikan
lainya agar memperhatikan PHBS pada anak usia sekolah
Kata Kunci
Kepustakaan

: Usaha Kesehatan Sekolah, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


: 51 pustaka (2000-2013)
ABSTRACT

Background: Application of needs of clean and healthy behaviors (PHBS) is very important in school.
Many diseases in school are seen from 8 indicators of PHBS such as diarrhea, food poisoning, toothache,
poor nutrition, obesity, dengue fever, cough, etc. PHBS in school age children have to be upgraded with
school health program (UKS) that can establish awareness for healthy behaviors in early age. The purpose
of this study is to know the difference between clean and healthy behaviors (PHBS) based on school health
program (UKS) at Elementary Schoool at The Region Of Pringapus Semarang Regency
Method: The method of this study was comparative study. Population used in this study was 164 students
from third until five grade students at Elementary Schoool a Wonoyoso and Penawangan 2 with 130
samples. Data analysies used univariat and bivariat with chi-square test.
Results: The result of this study showed that students studying at school wite less good health program
(UKS) did not have good PHBS who were 28 students (44,4%), while the students with good school health
program (UKS) had good PHBS who were 42 students (62,7%). Based on p-value result 0,000< (0,05),
then
Conclusion: there is a signifikan difference of clean and healthy behaviors (PHBS) based on school health
program (UKS) at Elementary Schoool at The Region Of Pringapus Semarang Regency
Suggestion: The results of this study are expected to be attract public attention and other educational
institutions to give PHBS to school age children.
Key word
References

: Clean and Healthy Behaviors (PHBS), School Health Program (UKS)


: 51 (2000-2013)

PENDAHULUAN

Anak sekolah
penerus
bangsa

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

merupakan generasi
yang
perlu
dijaga

kesehatanya,
sehingga
anak
sekolah
berpotensi besar sebagai agen perubahan
untuk mempromosikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), baik di lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat. Sekolah
juga diharapkan berperan aktif dalam upaya
pemberdayaan perilaku hidup sehat baik
untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Berdasarkan Depkes RI
(2010) jumlah usia sekolah sebesar 73 juta
orang (30%) dari penduduk Indonesia,
dengan jumlah sebesar ini maka masalah
kesehatan yang dihadapi anak usia sekolah
tentu sangat kompleks dan bervariasi.
Menurut WHO (World Health Organization)
(2000), masalah kesehatan yang paling
banyak terjadi pada usia sekolah dari 8
indikator PHBS adalah diare, penyakit gigi,
keracunan makanan, obesitas, Demam
Berdarah, batuk dll.
Berdasarkan wawancara dengan kepala
sekolah, anggota guru dan anggota dokter
kecil di SD yang memiliki UKS, pelaksanaan
pendidikan kesehatan tergolong cukup,
pelaksanaan pelayanan kesehatan tergolong
cukup,
dan
pelaksanaan
pembinaan
lingkungan sekolah tergolong cukup. Dari 8
indikator PHBS di SD Negeri Wonoyoso
masih terdapat siswa yang makan kadangkadang tidak mencuci tangan pakai sabun dan
air yang mengalir, ada juga siswa yang masih
jajan sembarangan diluar sekolah padahal
sudah disediakan kantin sekolah bagi siswa.
Sedangkan hasil wawancara dengan
kepala sekolah di SD Negeri Penawangan 2
Kepala
Sekolah
mengatakan
sudah
mempunyai UKS tetapi belum berjalan
dengan baik. Guru dan siswa kurang
memperhatikan tentang kesehatan sekolah
seperti pemeliharaan kesehatan dasar
dan
kebersihan
lingkungan
sekolah.
Walaupun di SD Negeri Penawangan 2 UKS
belum terlaksana dengan baik, namun disini
terlihat ada 1 indikator PHBS pada siswa di
SD Negeri Penawangan 2 siswa membuang
sampah pada tempatnya.

Berdasarkan data diatas bahwa muridmurid di sekolah yang memiliki dan tidak
memiliki UKS yang baik sama-sama terpapar
dengan lingkungan yang kurang sehat.
Diluar gedung sekolah terdapat banyak
pedagang makanan dengan berbagai jajanan
yang telah terpapar debu jalanan, banyak
sampah yang berserakan di tempat
penampungan sampah sementara, jumlah
jamban yang tersedia tidak memenuhi
syarat
kesehatan.
Terpapar dengan
lingkungan yang hampir sama namun
dengan adanya program UKS di sekolah
yang memiliki UKS baik murid diharapkan
memiliki perilaku kesehatan yang lebih
daripada murid yang bersekolah di sekolah
yang memiliki UKS tidak baik.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
dapat
diidentifikasikan permasalahan terkait dengan
kurangnya kesadaran siswa tentang pola
hidup bersih & sehat dan apakah kegiatan
UKS yang dilakukan oleh petugas kesehatan
di Sekolah sudah berjalan dengan efektif.
Maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: Adakah Perbedaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Berdasar
Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum: Mengetahui Perbedaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) di SD Negeri Wilayah Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan desain penelitian deskriptif
(Comparative Study) (Notoatmodjo, 2010).
Tempat dan Waktu Penelitian

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

Penelitian ini telah dilaksanakan di SD


Negeri Wonoyoso (UKS baik) dan di SD
Negeri Penawangan 2 (UKS tidak baik) pada
Tanggal 03-04 Agustus 2016.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah anak
usia sekolah di SD Negeri Wonoyoso dan SD
Negeri Penawangan 2 Kecamatan Pringapus,
Kabupaten Semarang sebanyak 164.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengambilan sampel dengan
purposive sampling. jumlah sampel yang
dihitung dengan menggunakan rumus Slovin.
Analisa
bivariat
dilakukan
dengan
menggunakan uji chi-square untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel melalui
program computer dengan nilai (0,05).
Intrumen dalam penelitian ini menggunakan
kuesiner untuk variabel UKS dengan 62 item
soal dan PHBS 21 item soal.
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik responden
1. Distribusi frekuensi berdasarkan kelas
responden pada Siswa di Sekolah
Yang Memiliki Program UKS Baik
(SD Negeri Wonoyoso)
a. Karakteristik
Responden
Berdasarkan Kelas
Tabel 4.1
Distribusi
frekuensi
berdasarkan kelas pada siswa di SD
Negeri Wonoyoso (n=67)
Kelas
3
4
5
Jumlah

Frekuensi
21
21
25
67

Persentase (%)
31,3
31,3
37,3
100,0

Berdasarkan
tabel
4.1
menunjukkan bahwa responden yang
paling banyak pada program UKS
yang baik adalah siswa yang duduk di
kelas 5 sebanyak 25 siswa (37,3%),
kelas 4 sejumlah 21 siswa (31,35%)

dan yang duduk di kelas 3 sejumlah


21 siswa (31,3%).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan
jenis kelamin.
Tabel 4.2
Distribusi
frekuensi
berdasarkan jenis kelamin pada siswa
di SD Negeri Wonoyoso (UKS baik)
PHBS
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah

25
42
67

Persentase
(%)
37,3
62,7
100,0

Berdasarkan
tabel
4.2
menunjukkan bahwa responden yang
paling banyak pada program UKS
yang baik adalah siswa yang berjenis
kelamin perempuan sejumlah 42
siswa (62,7%) dan untuk responden
yang laki-laki sejumlah 25 siswa
(37,3%).
2. Distribusi frekuensi berdasarkan
kelas responden pada Siswa di
Sekolah Yang Memiliki Program
UKS Tidak Baik (SD Negeri
Penawangan 2)
a. Karakteristik
Responden
Berdasarkan Kelas.
Tabel 4.3 Distribusi
frekuensi
berdasarkan kelas pada siswa di
SD Negeri Penawangan 2
Kelas
3
4
5
Jumlah

Frekuensi
22
20
21
63

Persentase
(%)
34,9
31,7
33,3
100,0

Berdasarkan
tabel
4.3
menunjukkan bahwa responden
yang paling banyak pada progam
UKS yang tidak baik adalah siswa
yang duduk di kelas 3 sebanyak 22
siswa (34,9%), untuk kelas 4

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

Frekuensi

sebanyak 20 siswa (31,7%) dan


kelas 5 sejumlah 21 siswa (33,3%).

(22,4%) dan dalam kategori kurang


sebanyak 10 siswa (14,9%).

b. Karakteristik
Responden
Berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.4 Distribusi
frekuensi
berdasarkan jenis kelamin pada
siswa di SD Negeri Penawangan 2
(UKS tidak baik)

2. PHBS pada Siswa di Sekolah Yang


Memiliki Program UKS Tidak Baik
Distribusi Frekuensi Berdasarkan
PHBS pada Siswa di Sekolah Yang
Memiliki Program UKS Tidak Baik
(SD Negeri Penawangan 2)
Tabel 4.6 Berdasarkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di SD
Negeri Penawangan (UKS
tidak baik) (n=63)

PHBS
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah

Persentase
(%)
34,4
55,6
100,0

Frekuensi
28
35
63

Berdasarkan tabel 4.5 bahwa


responden yang paling banyak
pada program UKS yang tidak baik
adalah siswa yang berjenis kelamin
perempuan sejumlah 35 siswa
(55,6%) dan yang berjenis kelamin
laki-laki sejumlah 28 siswa (34%).
B. Analisis Univariat
1. PHBS pada Siswa di Sekolah Yang
Memiliki Program UKS Baik
Distribusi Frekuensi Berdasarkan
PHBS pada Siswa di Sekolah Yang
Memiliki Program UKS Baik (SD
Negeri Wonoyoso)
Tabel 4.5 Berdasarkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di SD
Negeri Wonoyoso (n=67)
PHBS
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah

Frekuensi
10
15
42
67

Berdasarkan
tabel
4.5
menunjukkan bahwa Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat pada siswa di
sekolah yang memiliki program UKS
baik, sebagian besar dalam kategori
baik sebanyak 42 siswa (62,7%), untuk
kategori cukup sebesar 15 siswa

PHBS
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah

28
22
13
63

Persentase
(%)
44,4
34,9
20,6
100,0

Berdasarkan
tabel
4.6
menunjukkan bahwa Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat pada siswa di
sekolah yang memiliki program UKS
tidak baik, hampir separuhnya dalam
kategori kurang, yaitu sejumlah 28
orang (44,4%). Yang diikuti PHBS
kategori cukup sebanyak 22 siswa
(34,9%) da untuk kategori baik
sejumlah 13 siswa (20,6%).
C. Analisis Bivariat
Pada analisis bivariat disajikan
hasil analisis perbedaan antara Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
berdasarkan program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di SD Negeri Wilayah
Kecamatan
Pringapus
Kabupaten
Semarang.
Untuk
menganalisis
perbedaan ini digunakan uji Chi Square,
yang mana hasilnya disajikan berikut ini.
Tabel 4.7 Perbedaan antara Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) berdasarkan Program
Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) di SD Negeri Wilayah

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

Frekuensi

Kecamatan
Pringapus
Kabupaten Semarang
Program
UKS

PHBS
Kurang Cukup
f

Baik
f

Total
f

pvalue

Tidak Baik 28 44,4 22 34,9 13 20,6 63 100 25,04 0,000


Baik
10 14,9 15 22,4 42 62,7 67 100
Total
38 29,2 37 28,5 55 42,3 130 100

Hasil tabulasi silang sebagaimana


ditunjukkan pada tabel 4.3 diketahui
bahwa siswa yang sekolah dengan
program UKS tidak baik, sebagian besar
memiliki PHBS yang kurang, sejumlah
28 siswa (44,4%). Sedangkan, siswa
yang sekolah dengan program UKS baik,
sebagian besar memiliki PHBS yang
baik, sejumlah 42 siswa (62,7%).
Hasil uji Chi Square diperoleh
nilai Chi Square 25,042 dengan p-value
0,000. Oleh karena p-value 0,000 <
(0,05), maka disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
berdasarkan program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di SD Negeri Wilayah
Kecamatan
Pringapus
Kabupaten
Semarang.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian berdasarkan tabel
4.3 dapat menunjukkan bahwa perilaku
hidup bersih dan sehat pada siswa di
sekolah yang memiliki program UKS
baik, dalam kategori baik sejumlah 42
siswa (62,7%), dalam kategori cukup
sejumlah 15 siswa (22,4%), dan dalam
kategori kurang sejumlah 10 siswa
(14,9%). Ini menunjukkan bahwa
perilaku hidup bersih siswa di SD Negeri
Wonoyoso yang memiliki program UKS
baik, sebagian besar dalam kategori baik.
Dari hasil jawaban responden dengan
kuesioner 21 soal di SD Negeri
Wonoyoso bahwa siswa-siswi sejumlah
18 siswa dari 67 siswa tidak pernah

mengikuti olahraga dan juga ada 18


siswa dari 67 siswa tidak ikut
membersihkan kaleng-kaleng yang dapat
terisi air pada waktu musim hujan
ataupun kerja bakti yang diadakan oleh
SD Negeri Wonoyoso hal itu yang
menyebabkan presentase dari hasil
penelitian lebih rendah/ kecil dari pada
penelitian sebelumnya oleh Waluyo 2012
Di dalam penelitiaan sebelumnya
yaitu Waluyo (2012) dalam penelitianya
menunjukkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) yang memiliki UKS baik
sebesar 70% siswa. Sedangkan penelitian
di SD Negeri Wonoyoso Kecamatan
Pringapus yang program UKS nya juga
baik hanya mendapatkan 62,7% siswa,
berarti di SD dalam penelitiaan ini
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
tergolong
lebih
rendah/kecil
dibandingkan PHBS pada penelitian
sebelumnya. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi di SD Wonoyoso
mendapatkan presentase labih kecil
daripada
penelitian
sebelumnya
kemungkinan
dikarenakan
faktor
kemungkinan
pendukung
dari
lingkungan, sosial, budaya maupun dari
kesadaran peran orang tua siswa akan
pentingnya Perilaku hidup Bersih dan
Sehat yang masih kurang yaitu kebiasaan
siswa yang masih jajan sembarangan
pada saat pulang sekolah walaupun
sudah tersedianya kantin siswa hal itu
terbukti dari hasil penelitian pada soal
nomor 7 yaitu kebiasaan jajan
sembarangan sejumlah siswa 45 dari 67,
siswa kadang-kadang membeli makanan
sembarangan tidak dikantin atau
membawa
bekal
dari
rumah.
Kebiasaan/kesadaran orang tua yang
yang tiin sekolah tidak mencegah suatu
penyakit tetapi kebanyakan memilih
untuk mengobati suatu penyakit yang
sudah terjadi dan parah baru di tindak
lanjuti.

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

Berdasarkan tabel 4.2 dapat


mengumpulkan siswa dari kelas 3-5
diketahui bahwa perilaku hidup bersih
menjadi 1 ruangan sedangkan kapasitas
dan sehat pada siswa di sekolah yang
dari ruangan sejumlah 50 siswa.
memiliki program UKS tidak baik,
Sehingga data yang diberikan dari
sebagian besar dalam kategori kurang,
kuesioner tersebut kurang maksimal
yaitu sejumlah 28 orang (44,4%). Dari
karena ruangan yang kecil sedangkan
hasil jawaban responden di SD Negeri
jumlah siswa yang banyak. Peneliti
Penawangan walaupun tidak mempunyai
memiliki keterbatasan tidak bisa
UKS baik tetapi ada 39 siswa dari 63
mengendalikan semua faktor-faktor yang
siswa di SD Negeri Penawangan 2
dapat mempengaruhi PHBS anak sekolah
mencuci tangan sebelum makan dan
karena faktor yang mempengaruhi PHBS
juga 28 siswa dari 63 siswa mencuci
anak sekolah tidak hanya dari UKS saja
tangan setelah buang air besar dan buang
yaitu faktor dari lngkungan masyarakat,
air kecil pada saat disekolah maupun
peran orang tua,teman sebaya, guru,
dirumah.
budaya setempat, sarana prasarana di
Hasil tabulasi silang sebagaimana
sekolah
yang
mendukung
untuk
ditunjukkan pada tabel 4.3 diketahui
terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan
bahwa siswa yang sekolah dengan
Sehat.
program UKS tidak baik, sebagian besar
memiliki PHBS yang kurang, sejumlah KESIMPULAN DAN SARAN
28 siswa (44,4%). Hal ini karena sekolah Kesimpulan
yang tidak mempunyai UKS baik tentu
Perilaku hidup bersih dan sehat pada
kurang dalam hal sarana dan prasarana
siswa di sekolah yang memiliki program
yang menunjang PHBS siswa, yang
UKS baik, sebagian besar dalam kategori
mana perilaku akan terjadi jika ada
baik, yaitu sejumlah 42 orang (62,7%).
fasilitas yang mendukung. Tidak ada
Perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa
fasilitas seperti: tempat cuci tangan dan
di sekolah yang memiliki program UKS
kantin akan menyebabkan perilaku hidup
tidak baik, sebagian besar dalam kategori
bersih dan sehat tidak bisa dilaksanakan
kurang, yaitu sejumlah 28 orang (44,4%).
dengan baik.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara
Sebaliknya, siswa yang sekolah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan program UKS baik, sebagian
berdasarkan program Usaha Kesehatan
besar memiliki PHBS yang baik,
Sekolah (UKS) di SD Negeri Wilayah
sejumlah 42 siswa (62,7%). Hal ini
Kecamatan
Pringapus
Kabupaten
karena sekolah yang memiliki UKS baik
Semarang.
memiliki tim pelaksana UKS, dimana
pelaksanaan UKS juga dilaksanakan Saran
dengan cukup baik, termasuk mengenai 1. Bagi Siswa
perilaku hidup bersih dan sehat bagi
Bagi
siswa
diharapkan
dapat
siswa. Hal ini akan mendorong siswa
mengaplikasikan hidup bersih dan sehat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
baik di sekolah dan di rumah sebagaimana
Keterbatasan peneliti pada saat
apa yang diajarkan oleh guru dan petugas
penelitian
di 2 SD yaitu Negeri
lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Wonoyoso (67 siswa) dan di SD Negeri
Khususnya pada aspek olahraga yang
Penawangan 2 (63 siswa) yaitu pada saat
teratur dan terukur dan siswa ikut kerja
penelitian pada program UKS peneliti
Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

bakti membersihkan lingkungan sekolah


maupun di luar sekolah
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat
diharapkan
dapat
memberikan motivasi kepada lingkungan,
kelompok, komunitas ataupun keluarga
untuk dapat melaksanakan perilaku hidup
bersih
dan
sehat
(PHBS)
dan
mengaplikasikan pada kehidupan seharihari.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan atau sekolah
yang memiliki UKS baik, diharapkan
dapat mempertahankan dan meningkatkan
kegiatan UKS-nya agar para warga
sekolah
terutama
siswa
terbiasa
melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat. Sedangkan bagi sekolah yang tidak
memiliki UKS baik, diharapkan dapat
memperbaiki dan melaksanakan program
UKS-nya dengan bekerja sama dengan
instansi setempat sehingga para guru
pendidik, dan pengelola sekolah dapat
mengaplikasikan
perannya
sebagai
edukator dalam memberikan informasi
atau pengetahuan tentang perlunya
berperilaku hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari bagi siswa-siswi,
agar siswa-siswa mampu melakukan
pencegahan terhadap terjadinya penyakit.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
dapat menggunakan hasil peneliian ini
sebagai data informasi untuk melakukan
penelitian lebih lanjut, tentang perilaku
hidup bersih dan sehat dengan melibatkan
banyak faktor seperti: ketersediaan
fasilitas, pengetahuan, dan peran lembaga
setempat seperti Puskesmas. Peneliti lain
diharapkan dapat melakukan penelitian di
semua SD Wilayah Kecamatan Pringapus
tidak hanya di 2 SD saja, peneliti lain
diharapkan dapat lebih dalam tentang
menggali PHBS siswa dengan pengisian
kuesioner penelitian dan observasi siswa.
Untuk penelitian mengenai kualitas UKS

peneliti selanjutnya diharapkan untuk


lebih
dalam
meberikan
kuesioner
penelitian, mengobservasi, dan melakukan
wawancara lebih dalam sehingga dapat
mendapatkan hasil yang lebih maksimal
dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Black, J. Champion. (2009). Metode dan
Masalah Penelitian Sosial.
Bandung: Refika Aditama.
Depkes RI. 2008. Pedoman Pengelolahan
Promosi
Kesehatan
Dalam
Pencapaian Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Jakarta: Depkes
RI
Depkes RI. 2009, Sistem Kesehatan Nasiona,
http://www.depkes.go.id/downloads/
SKN%20final.pdf, diakses tanggal 6
Mei 2010
Depkes RI. 2010, Visi Depkes 2010 2010
http://dinkeslampung.blogspot.com
/2009/12/visi-misi-depkes-ri2014.html. diakses tanggal 10 April
2012
Notoatmodjo, S . 2010.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan
dan
Perilaku
Kesehatan.
Jakarta : Rineka cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan, Jakarta : Salemba
Medika.
Riskesdas. 2008. Riset Kesehatan Dasar
2007, Laporan Nasional 2007.
Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
Kemenkes RI.

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono.
2011.
Metode
penelitian
pedidikan. Bandung; Alfabeta
Waluyo. 2012. Pelayanan UKS di SD Negeri
Se- Kecamatan Batur Kabupaten
Bajarnegara. Jurnal Bajarnegara
Summary
Executive.
Pola
Penyakit
Penyebab Kematian di Indonesia.
Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT). 2001: 2.
World health Organization (WHO), 2000,
WHO Oral Health Country/Area
Profil
Programme,
http://www.whocollab.od.mah.se/inde
x.html, diakses tanggal 6 Mei 2010.

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasar Program Usaha Kesehatan Sekolah di
SD Negeri Wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

Anda mungkin juga menyukai